...𝒫𝓇𝑒𝓉𝓉𝓎 𝒻𝒶𝒸𝑒 𝑜𝓇 𝓊𝑔𝓁𝓎...
2 hari berlalu claudia sudah boleh pulang dari rumah sakit, mamanya ada disitu sekaligus Rasya sampai hari ini pun ia masih menemani claudia. Mama clara yang cuti sehari karena ingin mengantar pulang claudia dari rumah sakit.
Semenjak dirumah sakit rasya selalu kerumah sakit itu dan ia juga cerita bahwa tidak hanya claudia yang ia jenguk tapi juga papanya.
Karena merasa sudah benar-benar pulih claudia dan mamanya mampir sebentar keruang rawat papa rasya.
Papanya juga sudah boleh pulang hari ini. Tidak tau apakah masih ada atau sudah pulang.
"Rasya papa kamu masih di rumah sakit ini kan?"
Aku melihat kearahnya sambil bertanya.
"Sepertinya sudah pulang karena ketika aku mau kemari papaku sudah siap-siap pulang."sahutnya sambil mau memengangi tangan claudia yang masih lemas.
"gausah aku bisa kok" menepis tangannya dengan lembut, ia juga sadar diri kalau rasya sudah begitu banyak membantunya saat ia sakit. Apalagi ia mau aku perintahkan untuk tidak memberi tahu teman atau fans claudia untuk tidak menjenguknya karena kalau sampai terjadi,rumah sakit melati akan penuh setiap hari dengan orang yang hanya untuk menjenguknya saja.
Alasan yang ia buat adalah Rasya tidak tau dimana rumah sakit claudia dirawat.
"Tante naik mobil saya aja "ia menawarkan tumpangan.
"Nga usah Rasya, tante bawa mobil sendiri kok. Kamu kan udah banyak membantu."
"Tapi tante heran deh kok Rasya perhatian banget sama anak tante,ada apa ini?" Mama claudia sambil senyum-senyum mengatakan itu.
"Rasya yang terdiam bingung apa yang mau ia jawab."
"kami cuma teman ma dan Rasya memang baik orangnya."sahut gadis itu dengan menaikan sudut bibirnya tipis.
Setelah keluar dari rumah sakit Rasya yang mengambil mobilnya dan terpisah bersama mama dan aku. Ia memutuskan pulang karena hari yang sudah sore.
"Kamu menolak dia, clau." Tanya mama disela-sela kesunyian didalam mobil.
"Mama lihat wajahnya setelah kamu bilang kalian hanya teman berubah jadi cemberut, kasian mama lihatnya."
"Iya ma,karena claudia cuma ingin berteman aja sama semuanya dan ngga lebih dari itu. Lagipula claudia udah menutup hati dari siapa pun."
"Kenapa sayang kamu dah punya pacar." Ucap mamanya melanjutkan obrolan itu.
"Ngga ada ma. Males aja memulai hubungan lagi." Ucapnya yang dengan muka yang tidak ada gairahnya, datar tak berekspresi.
"Jadi kamu udah pernah punya pacar?" Tanya mamanya yang kepo tentang cerita anaknya itu.
"Ngga usah dibahas lagi deh ma, claudia ngga mood." Claudia menyenderkan badannya kejendela mobil yang melaju hampir sampai kerumahnya.
"Hah..... yah sudah lah nak. "Mobil putih memasuki gerbang rumah tingkat dua itu. "Ntah kenapa perasaan ku ngga enak" batin claudia.
Keduanya keluar dari mobil,heran dengan mobil yang terparkir sebelah mobil mamanya itu.
"Mobil papa mah." Claudia langsung histeris karena mendapati papanya yang sudah pulang, ntah kenapa kangen yang ia rasakan kini mungkin akan terbalaskan sebentar lagi. Senyum sumbringah terlihat oleh mamanya, setelah sekian lama baru ini ia melihat anaknya tersenyum ceria seperti itu.
Berdampingan memasuki ruang tamu, terkejut dengan situasi kala itu. Mengapa ada orang lain di sampingnya dan juga kenapa ia menempel sekali dengan papa claudia.
Mama Claudia menatap kedua orang itu yakni papa claudia, dan wanita itu.
Mereka bercanda mesra tampa tau kalau ada orang sudah masuk kerumahnya.
"Papa....
Pria paruh baya itu menoleh dan terkejut ia lang sung berdiri melepaskan rangkulannya kepada wanita itu.
"Ka... kalian sudah pulang? Ucap abraham papa claudia dengan wajah gugupnya.
" MAS SIAPA DIA. BERANI NYA KAMU MEMBAWA PEREMPUAN LAIN DIRUMAH INI." mama clara yang tidak tahan emosinya kini wajah nya penuh kemarahan. Sementara itu aku kembali menenangkan mama.
"Jawab pa siapa dia." Dengan menunjuk wanita yang sudah tua tapi tidak tau diri itu.
"Iya ini papa akan jelaskan. Tapi tolong jangan ada keributan ya. Papa nga mau didengar oleh orang luar. Ayo duduk dulu sini clau" ucap papanya yang memohon itu sedangkan perempuan itu dengan santainya duduk tak bergeming.
"Papa yang memulai hal memalukan ini pa. Raut muka berubah menjadi penuh kemarahan kedua wanita yang sedang berdiri meminta penjelasan.
"Tidak ada gunanya juga punya papa." Claudia membuang tatapannya keberbagai arah
"Jangan kamu bilang seperti itu clau. Maafin papa tapi papa ngga bisa membohongi perasaan ini."
"Clara maafkan aku tapi aku kemari mau berpisah secara damai dan akan membawa claudia bersama ku."
"Apa... setelah apa yang papa buat ke mama dan aku, ngga segampang itu untuk menerima papa kembali. Papa yang tidak ada waktu untuk aku dan mama tiba- tiba saja mau bercerai dan membawa ku? Kalau papa memang mau sama wanita pelakor ini pergi aja dan jangan pernah menampakan wajah papa lagi dirumah ini. Rumah ini sudah hak mama dan aku."Sementara itu mama clara yang sudah menangis di pelukan claudia.
Claudia Tidak menangis sama sekali karena tertutupi oleh kemarahannya dengan papanya.
"CLAUDIA.jangan pernah kamu menyebut dia seperti itu. Dia adalah calon mama tiri kamu."
Dengan muka yang disedih-sedihkan ia mencoba pura pura merelai kami agar tidak cekcok lagi.
"Sudah mas, kita kesini mau bicara baik baik."
"Disini tidak bisa bicara baik-baik tante pelakor karena kehadiran tante membuat keluarga kami hancur."
"CLAUDIA. Sekali lagi Abraham membentaknya dan ingin menampar anak perempuannya itu tapi tangan nya terhenti tidak tega dengan anak semata wayangnya.
"KENAPA BERHENTI PA, TAMPAR AJA TAMPAR. suara itu penuh seisi rumah. Mungkin saja tetangga sebelah mendengar jeritan itu.
"Sudah mas kalau memang kamu bercerai baik akan aku turuti tapi tolong jangan mengusik aku dan claudia lagi dan kita tidak ada hubungan apa apa lagi."ucap clara dan berhenti menangis.
Elmira Revlin wanita itu mengajak Abraham yang hanya diam dan pergi.
"Mas abraham akan mengurus surat perceraiannya. Kami pergi mbak maaf kalau merusak keluarga mbak" ujar elmira pelakor itu dan pergi membawa papa claudia pergi.
"DASAR PELAKOR." Claudia kembali membuka suaranya setelah mereka berdua melangkah pergi dari rumah itu.
Papa yang mendengar itu pasti merasa emosi tapi karena ia tau itu anaknya ia menahan emosinya.
Mobil itu melaju kencang meninggalkan kediaman claudia dan mamanya.
Aku yang memeluk mama yang kembali menangis, air mata yang aku bendung tidak bisa ditahan dan satu persatu cairan bening itu membasahi pipi kedua wanita sore itu.
Kecewa disertai luka yang mendalam untuk keduanya. Claudia yang kembali kecewa pada lelaki yang ia sayangi selama ini. Kenapa begitu bertubi- tubi dikecewakan. Papa yang selama ini selalu tidak ada waktu dan terus bekerja ternyata selingkuh dibalik itu.
Ia tidak habis pikir dengan papanya yang selama ia sakit papanya tidak pernah mengunjunginya atau pun menelpon. Aku berfikir mungkin saja ia memang tidak ke solo melainkan kerumah pelakor itu.
Sebegitu tidak pedulinya dia pada keluarganya dan memilih keluarga baru yang ia temui itu.
Malam itu aku tidak bisa tidur memikirkan apa yang terjadi akhir-akhir ini. Melihat indahnya malam kala itu,bulan purnama menunjukan sinarnya.
Setelah kejadian itu mama claudia mengurung dirinya dikamar dan tidak mau keluar, makan malam saja claudia masih dengan kesendiriannya.
Tidak ada yang tau pertengkaran itu kecuali pak dito, satpam rumahnya dan tetangga disamping rumahnya.
Dengan kesendirian menatap langit malam ia melampiaskan semuanya lewat tangisan yang menetes membasahi wajahnya. 'Aku berjanji pada diriku untuk mencari orang yang benar-benar setia dan tidak pernah selingkuh kepadaku. Agar kejadian ini tidak terulang lagi. Gumam claudia.
Hai pembaca jangan lupa like, komen dan vote ya🙏🙏🙏
semoga suka sama ceritanya.🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Warijah Warijah
Itu kan Claudia lebih dewasa, untung Claudia tegas, enak sj papanya mau bawa Claudia.. siapa jg yg mau sm tiggal pelakor ya Clau...tenang saja Clau..mama kamu cantik..pasti nnti dpt jodoh yg baik..dn papa km kena karmanya nnti..
2023-10-20
1