...𝒫𝓇𝑒𝓉𝓉𝓎 𝒻𝒶𝒸𝑒 𝑜𝓇 𝓊𝑔𝓁𝓎...
Pagi menjelang siang demam claudia sudah mulai turun. melangkahkan kaki menuruni tangga dengan masih menggunakan baju tidurnya berwarna merah marun. rambut panjang yang diikat kuncir kuda dan poni yang sudah menutupi kedua alisnya hampir kemata.
Bi inem sedang membersihkan rumah lantai dua yang lumayan besar milik keluarga kecil claudia itu.
"Bibi masak apa?" Dengan melihat makanan yang sudah tersedia diatas meja tapi tidak mendapati jawaban apapun. Aku berfikir mungkin saja bi inem masih membersihkan ruang tamu.
pintu utama yang masih terbuka lebar memunculkan seorang pria dengan tubuh tinggi,kulit putih dan memakai kacamata melingkar dikedua mata pria itu. Membetulkan letak kacamata yang agak miring dan wajah yang sedikit gugup terlihat oleh wajah tampannya.ia diizinkan masuk oleh pak satpam karena menyebutkan bahwa pria itu teman sekokah claudia , pak satpam langsung percaya ketika melihat seragam sekolah yang sama dengan seragam sekolah claudia.Rasya belum ada pulang kerumahnya jadi masih memakai baju sekolah.
"Ini benar rumah claudia mahendra bu?" Tanya lelaki itu kepada bi inem yang sedang menyapu teras depan rumahnya.
" bener den, cari non claudia ya, masuk dulu den biar bibi panggilkan non claudia."bibi inem meletakan peralatan pembersihnya dan melangkahkan kaki berjalan kearah tangga tempat kamar claudia berada, ketika ingin menaiki tangga terdengar sesuatu yang pecah dilantai dapur.
Dengan cepat bi inem berlari ke suara itu. Tepat sekali claudia yang berdiri disamping meja makan dengan gelas pecah yang berserakan dilantai dekat dengan claudia, sedikit saja melangkahkan kakinya darah segar pasti keluar. Namun untung saja bi inem dengan sigap menggeserkan claudia untuk duduk, sedangkan bi inem membersihkan pecahan gelas itu.
claudia yang tadi tidak bertenaga sampai mengangkat gelas pun ia tidak kuat sampai gelas jatuh dari tangannya. Kemudian Ia menyandarkan punggungnya disandaran kursi meja makan itu.
Pria yang sedari tadi menunggu kedatangan claudia diruang tamu rumahnya kini juga terkejut apa yang terjadi di belakang sana. Dengan penuh kepenasaran ia mendekati suara itu yang terdengar di telinganya, walaupun tidak sopan berkeliaran dirumah orang tampa izin, tetapi rasa penasarannya lebih kuat,takut terjadi apa-apa oleh gadis yang ia sukai selama 6 bulan ia kenal itu.ia langsung melanjutkan mencari sumber suara.
Walau pun tidak ada respon apa-apa tentang penyataan cintanya kepada claudia 5 bulan yang lalu tapi tetap saja ia masih mengejar-ngejar gadis itu.
Claudia yang sudah banyak mendapatkan pernyataan cinta dari banyak orang memilih menjadi sosok yang cuek dan dingin, tetapi tetap saja para fansnya masih saja mengganggunya termasuk pria satu ini yang tak lain adalah Rasya Fernandes.
Pria itu berlari-lari dengan cepat mencari arah sumber suara dan ketemu dengan bi inem didapur yang hampir selesai membersihkan pecahannya.
Lelaki itu menatap gadis yang duduk dikursi dapur itu dengan penuh kecemasan la langsung menghampiri gadis yang masih saja menunduk tanpa sadar bahwa ada seseorang selain bi inem di situ apa lagi disampingnya dengan meletakan dengkul kakinya dilantai dan sejajar dengan gadis yang sedang duduk itu.
" claudia, kamu nga papa?" Tanya pria itu sembari menepuk pelan bahunya.
Namun claudia hanya menunduk dan tidak bergeming satu kata pun.memegang perutnya yang kembali sakit setelah malam itu.
Rasya yang melihatnya langsung mengangkat gadis itu ditangannya dan membawanya kerumah sakit terdekat.
"Bu Claudia harus dibawa kerumah sakit" ucap rasya yang kini sedang menggendong claudia keluar rumah.
Mobil Lamborghini hitam milik lelaki itu yang sudah terparkir di depan rumah seketika menancapkan gasnya menuju rumah sakit, Rasya yang mengemudi sedangkan claudia dibelakang dengan bi inem disampingnya.
"Kenapa ini, kenapa perut ku sakit lagi."Batin hati claudia yang hanya diam tidak bersuara. Wajah yang tadinya sudah mendingan kini berubah pucat.
Sampai dirumah sakit claudia diperiksa dengan bi inem dan rasya yang menunggu diluar ruangan. Bi inem yang dari tadi menelpon kedua orang tua claudia tetapi tidak ada balasan dari keduanya. Bi inem Merasa sedih dengan gadis itu, di saat seperti ini kedua orang tuanya tidak ada yang menemaninya, bahkan dihubungi pun tidak bisa.
Bi inem sudah maklum dengan papa claudia yang susah untuk dihubungi ketika berada diluar kota, tetapi ibunya kini juga sama saja.
wanita paruh baya itu mendengar percakapan tadi pagi oleh mama dengan anaknya itu bahwa mama clara berjanji akan pulang cepat hari ini. Tapi sudah pukul 18.00 pun juga belum nampak batang hidungnya.
Wanita itu khawatir claudia akan dibuat kecewa lagi oleh kedua orang tuanya yang tidak ada untuknya selama ini bahkan sekedar untuk curhat saja claudia hanya bisa curhat dengan pembantunya itu sangking tidak ada waktu kedua orang tuanya, kadang-kadang pun ketika hari minggu masih mengurusi bisnisnya.
" orang tua claudia belum bisa dihubungi bu? Tanya rasya pada bi inem.
"Belum den. Ibu lagi usaha menghubungi mereka."
"Kalau gitu bu. Saya tinggal sebentar ya bu. Saya ingin melihat ayah saya yang juga dirawat dirumah sakit ini."ucapnya sembari melangkah pergi
"Loh , ayah den rasya juga dirawat dirumah sakit ini? Tanya wanita paruh baya itu
"Iya bu,baru dua hari yang lalu ayah saya mengalami tabrakan dan tangan kirinya yang patah."
Dengan syok bi inem berkata: "yang kuat ya den semoga ayah ya cepat sembuh."
Dengan senyuman, pria itu mengangguk dan pergi meninggalkan tempat claudia dirawat.
Seorang dokter keluar di kamar rawat itu langsung bi inem berdiri dan menanyakan kondisi claudia saat ini.dokter yang menjawabnya bahwa claudia yang sakit lambung dan demam harus dirawat dirumah sakit sampai betul-betul pulih dan sehat kembali.
Bu inem berfikir siapa yang akan menjaga claudia kalau mamanya juga lembur hari ini. Wanita itu seharusnya dari jam 5 sore tadi sudah pulang,namun kini jam menunjukan pukul 19.00 iya masih dirumah sakit itu. Ia harus pulang berhubung anaknya dirumah yang harus juga dijaga dan suami yang menunggu dirumah.
Tapi dengan kondisi claudia,bi inem tidak tega meninggalkannya.
Claudia yang tidur karena terkena obat bius dan belum siuman. 30 menit sudah bi inem menunggu belum juga ada jawaban dari orang tuanya.
Pria yang tadi yang bilang akan kembali kini ia benar-benar kembali menemui claudia dan bi inem pun izin untuk pulang karena claudia yang sudah ditemani oleh temannya.
Sudah hampir larut malam baru itu pintu ruang rawat claudia terbuka dan masuk seorang wanita paruh baya yang masih cantik dengan setelan kantornya.
Rasya yang duduk disofa yang tak jauh dari ranjang claudia terbangun dan sontak langsung terduduk, memakai kembali kacamatanya .
"Tante mamanya claudia?" rasya berjalan menghampiri wanita itu.
"Iya benar. Kamu teman claudia kan. Tante sudah diberi tahu sama bi inem kalau kamu yang jagain claudia. Makasih ya."ucapnya sambil tersenyum.
"Iya tante, kalau gitu saya pamit dulu berhubung udah malem besok masih ada ujian tan."
"Ia kamu hati-hati ya. Sekali lagi makasih loh dah jagain anak tante."
"Iya tan."jawab pria itu lalu berlalu pergi.
Aku yang dari tadi sudah bangun pura pura tertidur setelah mendengar suara rasya yang masih ada disitu. Ia sebenarnya ingin menghindari pria kacamata itu agar tidak menyukainya lagi, pria itu pantas mendapatkan wanita yang baik dan tidak seperti ku. Aku tidak mau membuat dia berharap pada ku karena sampai kapan pun aku akan hanya menjadikannya seorang teman, setelah kejadian kemarin claudia berjanji pada dirinya tidak akan menerima pernyataan cinta dari fans atau orang yang hanya kagum pada wajahnya.
Ia ingin membukakan hati pada orang yang benar-benar tulus mencintainya.
"Maaf rasya aku tak bisa menerimamu, kita hanya bisa menjadi teman."batin dalam hatiku
Aku membuka mata mendapati mama yang sudah ada disampingku menatapku dengan penuh kecemasan. Sebenarnya aku kecewa yang kali ini janjinya pun belum bisa ia tepati.
Claudia hanya mau mamanya pulang lebih awal dan ada waktu sedikit untuknya walaupun hanya sekedar curhat sebentar.tapi semuanya sama saja, claudia tidak mau berharap lagi pada mamanya.
"Maafin mama baru dateng sayang, tadi ada meeting mendadak dan harus mama yang menghadiri rapat itu." Ucap mama clara sambil mengelus rambut anaknya.
"Mama ngga usah bilang pun, claudia udah tau kok kalau mama pulang lembur pasti karena masih ada kerjaan yang belum selesai, Claudia ngerti kok ma." Ucap gadis itu dengan senyum terpaksanya, dan ntah kenapa gadis itu ingin meneteskan air matanya tapi untung masih bisa dibendung, ia tak mau menangis didepan mamanya. Claudia harus menjadi anak yang kuat didepan orang tuanya.
tetapi ada kesedihan karena papanya pun juga tidak ada kabar setelah pergi kemarin pagi. Seperti lupa pada keluarga sendiri.
"Ma , besok claudia mau pulang. Nga mau lama-lama dirumah sakit."
"Kamu kan belum sepenuhnya sembuh sayang,mama tadi udah jumpain dokternya, dia bilang kamu harus dirawat selama 2 hari sampai benar benar pulih, oke"
Mamanya yang tersenyum melihat anaknya yang masih saja memasang muka datarnya, ia memang sudah biasa melihat anaknya yang jarang tersenyum semenjak masuk SMA.
apa memang karena ia saja yang tak melihat ketika anaknya tersenyum bahagia. Karena jarang ada waktu untuknya.
Malam itu mama claudia tidur di tempat tidur yang sebelah
Claudia, karena ruangan VIP jadi bisa menambah tempat tidur disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Warijah Warijah
Hadeuh..kasihan Claudia punya ortu tdk akur..sabar y Clau..pasti ada hikmahnya, buktinya kamu jd anak yg mandiri dn kuat .
2023-10-20
1