...𝒫𝓇𝑒𝓉𝓉𝓎 𝒻𝒶𝒸𝑒 𝑜𝓇 𝓊𝑔𝓁𝓎...
Hari-hari berlalu, sudah 1 bulan kami berpacaran dan menggemparkan seluruh sekolah,tapi tetap saja para fans masih menggangu kehidupan sekolahku.
Dan keraguan mulai muncul dihatiku. Rangga Herenata seorang yang sangat perhatian dan perduli menjadi berubah dingin kepadaku.
Claudia yang baru merasakan berpacaran, bertanya-tanya dalam hatinya." Apa aku ada salah padanya."batinku.
Aku memang terkenal cuek tapi aku tetap menghargainya dan membalas cintanya padaku.terbesit dalam pikiran bahwa dia sama saja dengan yang lain. Pikiran itu musnah ketika Rangga yang mendekat kearah cafe yang sering kami kunjungi bersama. Aku sedari tadi sudah menunggunya,biasanya ia tak pernah terlambat,
selalu aku yang terlambat datang dicafe itu. Kenapa kali ini berbeda?
Kali ini ia membawakanku buket bunga mawar putih,"bunganya cantik," ucapku sambil menyium aroma bunga yang harum.
"Maaf aku terlambat." Rangga duduk berhadapan denganku. Berbincang biasa menceritakan keluh-kesah masing-masing sambil memesan makanan dan minuman.
Namun ntah kenapa raut wajah lelaki itu kali ini berbeda ia tidak sebahagia saat hari-hari sebelumnya.
Aku menanyakan itu kepadanya,tapi jawabanya.
"nga papa kok, aku nga enak badan aja."
"kalau memang sakit ayo aku antar pulang, jangan maksain kayak gini."aku bangkit dari duduk dan memengang tangannya mengajak pulang, tapi rangga menepis tanganku.
Aku heran kenapa? Sebelumnya ia tak perna begini.
"Aku bisa sendiri."ucapnya lalu memasuki mobilnya yang terparkir didepan cafe, berhubung claudia naik taksi datang kecafe itu. Jadi mereka pulang bareng.
kearah jalan pulang, aku menyandarkan kepala kejendela disamping Rangga. Rangga yang berdih kukuh menyetir dan mengantarku pulang padahal lagi sakit. Raut wajah yang tidak berubah saat didalam cafe.
"Makasih ya udah anterin. Kalau ada masalah curhat ya." ia hanya mengangguk dan berlalu pergi.
Daun yang berterbangan dipinggir jalan mengikuti angin itu berhembus.aku menatap langit sore itu sendu, mungkin awan akan meneteskan air matanya membasahi permukaan bumi yang kupijak ini. Mengapa aku merasa akan sama seperti awan?
Dan benar ketika memasuki rumah. Berbaring dikamar, hujan turun membasahi bumi, aku beranjak dari ranjangku, duduk disamping jendela memandangi hujan deras sori ini. Walaupun tidak ada senja yang muncul.
Kesepian menghantui hari-hariku.mengapa aku berfikir Rangga menyembunyikan sesuatu dariku.
Hari ini gadis itu tidak meneteskan air matanya. Ia adalah orang yang kuat dan cuek. Biasanya banyak cowo dingin, tapi kali ini ada cewe dingin. Baru pertama kali claudia membalas perasaan seseorang dari sekian banyak orang yang mengaguminya.
Pagi yang cerah dengan matahari yang muncul dari arah timur.
"CLAUDIA BANGUN, MAMA UDAH NYIAPIN SARAPAN BUAT KAMU. MAMA BURU-BURU KEKANTOR, KAMU NAIK TAKSI AJA YA."terdengar jeritan dari lantai satu. Yaitu clara, mamanya claudia.
"mama aku dah siap bareng dong." ucapku sambil menuruni tangga menuju meja makan.
"kamu sarapan dulu sayang, ini uang naik taksi dan uang saku kamu." meletakan uang seratus ribu 2 lembar dimeja makan.
" papa mana mah?" ucapku sambil memengang sepotong roti dan memasukanya kedalam mulut.
" papa pagi-pagi tadi berangkat ke solo,katanya ada meeting dadakan. Papa bakal pulang seminggu lagi. Mama pergi yaa."mama clara berlalu pergi.
"sendirian lagi, kapan ada waktunya untuku."batin gadis itu dan melanjutkan makannya.
Claudia bergegas ke sekolah,menyalami bi inem karena selain pembantu rumahnya, claudia sudah menganggap bi inem sebagai ibunya.
Ia tidak menuruti kata ibunya. Dari pada naik taksi claudia memilih naik bus angkutan umum.
Halte bus tidak jauh dari rumahnya. ia hanya perlu berjalan 5 menit untuk sampai kesana.
Baru saja claudia keluar dari gerbang rumahnya, orang-orang yang lalu lalang melewati rumahnya tampa sadar melihat kearahnya dengan tatapan terpesona.
claudia yang tau itu hanya cuek, mau bagaimana lagi memang wajahnya terlalu cantik sampai sudah terbiasa walaupun dalam lubuk hatinya tidak nyaman untuk seseorang yang introvert.
bus yang sudah menunggu dihalte itu segera menancapkan gasnya. Gadis dengan rambut panjang yang berterbangan itu medikit berlari agar tak ketinggalan oleh bus. "Sebenarnya dia tidak mau mengundang perhatian banyak orang. Tapi kayaknya seru juga."batinnya.
Bus yang sudah dipenuhi dengan penumpang seperti melihat idol naik kedalam bus yang 90 % murid sekolahan.
" wah bidadari turun dari bus, gaes."
"ih cantik banget sih."
"itu kan murid populer disekolah kita."
" eh dia dah punya pacar tuh."
Riuh para murid yang ada didekat halte sekolah SMA PERWIRA.
sekolah SMA PERWIRA adalah sekolah populer dijakarta, sekolah yang 70 % muridnya cantik dan tampan serta cerdas. Sekolah yang diisi oleh murid kalangan atas. Namun, beasiswa untuk murid kalangan bawah juga disediakan.
Claudia mahendra sebagai seorang murid populer dan tercantik. Rangga Herenata murid populer dan tampan. Pasangan yang sempurna dimata orang-orang.
Setiap tahun pasti ada murid terpopuler baik segi fisik maupun kecerdasan.
Seperti biasa dikelilingin dengan keramaian itu. aku tak menghiraukannya dan masuk kekelas. Sarah,sherly,dan emily hanya menatap sekilas kearah ku dengan wajah sinis. Obrolan dilanjutkan oleh mereka bertiga setelah aku duduk dibangku dibarisan kedua sesudah mereka.
Menatap langit yang kembali cerah pagi ini dari balik jendela.
"Kamu udah dateng." tanya pria berkacamata itu yang duduk disampingku.
"pertanyaan nga berbobot, kalau gue udah disini berarti gue udah dateng." gerutu dalam hatiku
"iya." jawab ku singkat.
"semangat ujiannya," senyum khas pria itu terpancarkan. Aku hanya menaikan sudut bibirku.
"Kenapa aku nga pacaran sama dia aja ya." pikir claudia
hari ini adalah dimana murid SMA PERWIRA memulai ujian semester 1 .pelajaran berlangsung selama 2 jam dengan 2 mata pelajaran.
kegiatan ekstrakulikuler dihentikan sementara berhubung dengan pelaksanaan ujian semua murid pulang cepat saat ujian.
Aku menunggu bus dihalte dengan memegang hanphone ditanganku.
Rangga
"maaf, hari ini kamu pulang sendiri ya. Aku ada urusan. 😊" chat yang dari tadi ditunggu-tunggu oleh gadis itu.
Sedari tadi ia mencarinya dikelas rangga tapi ia sudah pulang. rasa kecewa didalam hatinya. Rangga tidak pernah seperti ini. Ia benar- benar berubah.
"aku kesepian lagi." gumamnya
"kamu nunggu bus ya? . Nga usah nunggu sama aku aja yuk." ajak Rasya dan memberhentikan motornya tepat didepan halte.
"nga usah bentar lagi busnya dateng kok." dengan senyum terpaksa aku menolaknya.
"eh elo jangan ganggu pacar orang. nanti cowoknya marah mampus lo." ucap seorang gadis yang mendekat berjalan kearah aku dan rasya.
"anter gue aja yuk,please! Ajak gadis itu memohon.
Gue males naik bus, berkurang duit gue. Sambungnya lagi.
Akhirnya mereka pergi tepat bus ke arah rumahku sampai.
Cuaca tidak menentu kadang hujan dan kadang cerah. Aku tidak langsung pulang kerumah melainkan kecafe yang baru buka dan populer didaerah ini. Dengan mengeluarkan hoodie hitam didalam tas.Ia memilih kesana dari pada harus pulang kerumah. Dirumah yang ada ia hanya kesepian. Semuanya sibuk dengan urusan masing-masing.
Sampai dicafe kenangan itu yang baru buka 1 bulan yang lalu. "sebenarnya aku juga ingin mengajak rangga kemari." batinku.
Suasana didalam cafe adem dan asthetic.Namun setelah masuk kekafe itu aku terkejut dengan melihat seseorang yang tidak asing menghadap kearah berlawanan berdua dengan seorang gadis.
"Siapa itu?"
Hai pembaca. Jangan lupa like dan komen.
maaf kalau banyak typo😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments