Baca dulu PROLOG!
Jangan langsung lompat ke bab satu!
👑👑👑
Satu bulan sudah Pangeran Theodoric melakukan perjalanan dari Kerajaan Ilussio menuju Akademi Cumulus menggunakan kereta kuda.
Sebuah kereta kuda berwarna putih yang dipenuhi ukiran-ukiran berwarna emas yang ditarik oleh dua kuda putih di depannya berhenti di depan gerbang Akademi Cumulus.
Kereta kuda tersebut tampak mewah dan elegan. Terdapat ukiran dan bendera lambang Kerajaan di kereta kuda tersebut sehingga orang-orang dapat mengenali bahwa orang yang berada di dalam kereta kuda tersebut merupakan keluarga kerajaan.
Seorang pemuda berambut hitam dan bermata bak safir turun dari kereta kuda dengan wajahnya yang ... sangat tampan tetapi dingin. Kulit nya selembut sutra dan seputih susu membuatnya semakin mempesona.
Seorang gadis cantik berkuncir dua dan seorang pemuda tampan berdiri di depan gerbang menyambut kedatangan Pangeran Theodoric.
“Salam pada Yang Mulia Pangeran, semoga keberkahan menyertai Anda!” hormat mereka berdua menundukkan kepala. “Selamat datang di asrama Akademi Cumulus.” lanjut mereka.
“Mn,” balas Pangeran Theodoric seadanya.
Mereka menggunakan bahasa asli Kerajaan Ilussio yang mirip dengan Bahasa Jepang.
“Perkenalkan nama saya Zerpil Farley. Putra ketiga dari Duke Farley dan merupakan salah satu kesatria Anda.” kata pemuda itu memperkenalkan diri dengan penuh penghormatan.
“Perkenalkan nama saya Cecilia Down. Putri dari Rufus Down, salah satu dewan medis Kerajaan Ilussio dan saya juga merupakan kesatria Anda.” kata gadis berkuncir dua dengan pembawaan ceria.
Pangeran Theodoric mengangguk sebagai tanggapan.
“Mari.. Biar kami antar menuju kamar Anda.” kata Cecilia yang diangguki Pangeran Theodoric.
Zerpil dan Cecilia membantu membawa barang bawaan Pangeran Theodoric menuju bangunan khusus asrama yang letaknya tak jauh dari Akademi.
“Selamat siang, Sir Leon!” sapa Cecilia tersenyum ceria pada Leon yang sedang menurunkan barang bawaan Pangeran Theodoric.
“Selamat siang nona Cecilia.” balas Leon tersenyum ramah.
“Biar saya bantu,” Cecilia meraih salah satu kotak yang dinamakan koper. Kotak tersebut adalah salah satu ide Pangeran Theodoric.
“Terimakasih,” balas Leon membiarkan Cecilia membantunya.
Zerpil juga membawa membantu dua koper lainnya. “Kakak,” ucapnya pada Leon.
“Nanti kita bicara.” balas Leon. Zerpil mengangguk mengerti lalu menyeret dua koper di kedua tangannya.
Zerpil dan Cecilia berjalan di kiri dan kanan Pangeran Theodoric. Sedangkan Leon mengikuti mereka di belakang.
“Yang Mulia, Akademi ini sangat luas tetapi tidak seluas dan sebesar Akademi Luxurious. Meskipun begitu, bangunannya sangat rumit dan seringkali membuat siswa tersesat. Tapi Yang Mulia tenang saja, Cecil sudah menggambar peta mengenai keseluruhan Akademi dan Asrama.” kata Cecilia panjang lebar sambil tersenyum lebar.
“Yang Mulia, kami berdua juga adalah dewan yang cukup berpengaruh di Akademi Cumulus ini. Yang Mulia Pangeran tidak perlu khawatir tentang kehidupan Anda di Akademi. Jika Yang Mulia mengalami kesulitan, kami akan selalu siap berdiri di sisi Anda.” kata Zerpil menimpali.
Mereka masuk ke dalam kamar milik Pangeran Theodoric lalu mengeluarkan semua barang yang dibawa dan menatanya karena Pangeran Theodoric menolak membawa pelayan sehingga mereka yang harus menggantikan posisi pelayan.
Setelah menata semua barang, Zerpil dan Cecilia menghampiri Pangeran Theodoric yang sedang duduk di ruang tamu.
“Yang Mulia, ini adalah peta yang saya sebutkan tadi.” Cecilia memberikan gulungan perkamen.
“Kalian bisa melanjutkan tugas kalian sebagai dewan. Selama di akademi, perlakukan aku sebagai siswa biasa. Kalian tidak perlu mengikuti ku setiap waktu, cukup perhatikan saja dari jauh.” titah Pangeran Theodoric yang tidak ingin terlalu mencolok.
“Kami mengerti,” jawab mereka berdua serempak sambil menunduk hormat, kemudian Pangeran Theodoric meninggalkan mereka berdua menuju kamar dan segera beristirahat.
“Sepertinya kamu baik-baik saja. Ku pikir, kamu akan merengek seperti biasanya.” kata Leon menatap Zerpil yang baru keluar dari ruang tamu bersama Cecilia di sampingnya.
“Jangan bercanda! Seperti yang kakak lihat, aku hidup dengan baik dan bisa menendang kapan pun.” balas Zerpil menanggapi lelucon Leon.
“Lalu bagaimana dengan akademi mu?” tanya Leon lagi.
“Aku berhasil menjadi salah satu dewan berpengaruh di akademi.” ucapnya menyombongkan diri.
“Baguslah. Pastikan kamu berguna untuk Pangeran Theodoric.” kata Leon.
“Kakak tenang saja. Aku sudah menyiapkan semuanya demi keamanan dan kenyamanan Pangeran Theodoric.” jawabnya ketus.
“Sir Leon, maaf mengganggu reuni kalian, tapi kami harus kembali.” kata Cecilia berkata tidak enak hati pada Leon.
“Tidak apa-apa nona Cecilia. Kami sudah saling menyapa. Kalian bisa kembali.” balas Leon.
Zerpil dan Cecilia keluar dari asrama Pangeran Theodoric dan melanjutkan pekerjaan mereka sebagai dewan akademi atau osis.
***
Hari ini adalah hari pertama Pangeran Theodoric bersekolah.
Akademi Cumulus merupakan salah satu akademi terbaik di dunia ini. Akademi tersebut di bangun oleh seorang ahli sihir terkemuka ratusan tahun yang lalu.
Akademi Cumulus terletak di Kerajaan Amber yang berada di benua timur bagian utara. Sedangkan, Kerajaan Ilussio berada di benua timur bagian barat.
Kerajaan Amber merupakan kerajaan kecil yang tidak bisa dibandingkan dengan kerajaan Ilussio karena kerajaan ilussio merupakan salah satu kerajaan terkuat dan terbesar di dunia 'Otome Game' ini.
Meskipun begitu, Kerajaan Amber termasuk ke dalam kerajaan yang tergolong makmur.
Pangeran Theodoric keluar dari bangunan asrama dan berjalan tenang menuju bangunan Akademi dengan tas hitam di punggung nya. Semua yang dipakai dari atas sampai bawah merupakan seragam identitas Akademi Cumulus.
Banyak pasang mata tertuju padanya dengan wajah berbinar seolah menemukan keindahan surgawi. Tentu saja tatapan tersebut berasal dari para siswi, sedangkan siswa lainnya hanya menatap tak suka pada pemuda tersebut.
Pangeran Theodoric berjalan dengan ekspresi tak acuh dan tidak memperdulikan bisik-bisik para gadis.
“Bukankah dia Pangeran Theodoric? Ternyata rumor itu benar bahwa Pangeran Theodoric adalah Pangeran Tertampan!”
“Bukan hanya tampan, Pangeran Theodoric juga sangat berbakat dengan sihir petir nya!”
“Lihatlah! Dia berjalan ke arah ku!”
“Jangan mimpi! Tentu saja Pangeran Theodoric berjalan ke arah ku!”
“Ku dengar dia belum bertunangan”
“Benarkah? Sepertinya aku cocok dengan Pangeran Theodoric”
“Jangan mimpi!”
Begitulah kira-kira bisik-bisik tersebut.
Di kejauhan seorang pemuda berambut pirang dengan matanya yang sebiru langit baru keluar dari bangunan asrama dan berjalan menuju bangunan Akademi yang letaknya memang bersebelahan.
Dia memasang senyum ramah ketika perhatian semua orang tertuju padanya. Pangeran Theodoric menoleh sejenak untuk melihat siapa yang datang. Di mata Pangeran Theodoric, senyuman tersebut terkesan licik.
'Tak ku sangka akan bertemu tokoh utama secepat ini!'
Pangeran Theodoric melanjutkan langkahnya dan tidak memperdulikan pemuda tersebut.
“Bukankah Anda adalah Pangeran Theodoric Abelard dari Kerajaan Ilussio?” katanya memanggil Pangeran Theodoric.
Pangeran Theodoric menoleh sejenak lalu melanjutkan langkahnya. Pemuda yang diabaikan Pangeran Theodoric mengerutkan kening. Dia berjalan cepat mengejar Pangeran Theodoric tetapi tetap elegan dan berwibawa.
Pemuda itu berdiri di depan Pangeran Theodoric menghalangi jalannya.
“Maaf atas ketidak-sopanan ku sebelumnya. Namaku Pangeran Rafael dari Kerajaan Aqua. Aku harap kita bisa menjadi teman,” katanya dengan senyum yang tak luntur di wajahnya sambil mengulurkan tangan.
“Minggir. Kau menghalangi jalan ku! Aku tidak berminat berteman dengan mu!” balas Pangeran Theodoric dengan suara sexy nya.
Dia melangkahkan kakinya meninggalkan Pangeran Rafael yang masih mengulurkan tangan. Pangeran Rafael tertegun lalu berbalik menatap punggung Pangeran Theodoric.
“Haha... Ternyata kau sudah menganggap ku sebagai lawan mu! Benar juga, ini adalah akademi terbaik. Baiklah, mulai sekarang kita akan menjadi RIVAL!” kata Pangeran Rafael sedikit mengeraskan suaranya.
Pangeran Theodoric hampir tersandung mendengar perkataan Pangeran Rafael. Dia menoleh mendapati Pangeran Rafael yang tersenyum penuh percaya diri. Kemudian Pangeran Rafael membenarkan kerah seragamnya lalu meninggalkan Pangeran Theodoric yang masih tercengang tetapi wajahnya tetap dingin.
'Apa ada saraf yang putus di otak nya?'
Kemudian ia juga melanjutkan langkahnya.
Bersambung...
👑👑👑
JANGAN LUPA LIKE!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Levra
baru aja masuk akademi udah dianggap rival wkwkwk
2023-12-14
0
bro... dia berpikir dia karakter utama
2023-12-13
0