"Apalagi yang kau lakukan?!" seru David.
Annabelle dan Lucia menoleh.
"Sayang..," manja Lucia.
"Apa yang kau lakukan?" tanya David.
"Wanita ini menyiram ku dengan sup panas Itu." jawab Annabelle.
PLAKK!!
Satu tamparan langsung mendarat di salah satu pipi Annabelle.
"Jaga bicaramu, beri hormat kepada kekasihku, berani sekali kamu mengatakan hal itu." David benar-benar tidak bisa dikatakan sebagai seorang pria sejati.
"Tapi.. tapi yang salah kan dia, kenapa.. kenapa kamu menamparku?" Annabelle memegang pipi yang ditampar oleh David.
"Kamu ini benar-benar tidak bisa dikasih hati ya, aku sudah bilang Kan kalau dia Ini istriku.. Oh...aku lupa, dia ini majikanmu kan? kamu harus tahu di mana statusmu dan kamu harus tahu kamu itu siapa di rumah ini?" salah satu jari David terus menunjuk dahi Annabelle. pria itu mempertegas status dan kedudukan Annabelle di rumahnya.
"Tapi aku ini istrimu, wanita yang sudah kamu nikahi." ucap Annabelle dengan nada yang sedikit berat.
"Istri.. istri dari mana? Aku menikahimu bukan karena cinta, aku menikahimu karena terpaksa. aku menikahimu karena aku menginginkan sesuatu darimu." jawab David.
Bukannya merasa kasihan kepada Annabelle David terus memberikan kata-kata yang begitu tajam.
"Jika seperti itu kenapa kamu harus melakukan hal ini? kenapa kamu harus mengatakan cinta padaku? memberikan aku janji-janji yang manis dan memperkuat aku begitu mencintaimu." ucap Annabelle dengan suara yang begitu tertahan.
senyum yang begitu busuk ditunjukkan oleh David. "Kamu ini wanita ingusan, wanita yang berusia 17 tahun yang begitu mudah aku tipu. seorang gadis belia yang begitu terobsesi padaku, kamu selalu menatapku jika aku pergi ke perusahaan papamu, bukan? aku tahu kalau kamu jatuh cinta padaku, karena itu aku memanfaatkan dirimu. Aku menginginkan semua harta yang dimiliki oleh orang tuamu, sekarang Setelah semuanya menjadi milikku buat apa aku terus bersamamu. lagi pula kamu bukanlah wanita yang aku cintai, kamu bukanlah wanita yang aku inginkan." jawab David.
"Aku sudah menyerahkan segalanya padamu, aku sudah menyerahkan masa mudaku padamu. Apakah itu semuanya belum cukup?"
"Hahaha... Siapa suruh kamu menyerahkan segalanya padaku? kamu terbuai dengan pesonaku, kamu terbuai dengan semua tipu dayaku. lalu kenapa aku harus melakukan hal itu? Aku tidak akan pernah mencintaimu dan aku tidak akan pernah menjadikanmu istri yang sesungguhnya. karena aku hanya menganggapmu sebagai seorang pelayan, sebagai seorang budak yang harus melayaniku." jawab David.
Lucia yang mendengar perkataan David tentu saja hatinya begitu senang, hatinya begitu berbunga-bunga dengan pernyataan yang tidak akan bisa disangkal oleh Annabelle. cinta yang terlanjur dirasakan oleh Annabelle, Cinta yang begitu buta, cinta yang terlalu menyakiti, cinta yang begitu menyiksa, cinta itu sekarang membuat Annabelle tidak bisa melakukan apapun. dia tidak ingin kehilangan pria yang begitu dia cintai, pria yang begitu dia dambakan.
"Apakah harus seperti ini, David. wanita itu menyiram istrimu dengan sup panas! Lalu kenapa kamu diam saja?!" seru bibi Lily yang kemudian mendekati Annabelle.
"Bibi jangan ikut campur ini urusanku, jika bibit terus-terusan ikut campur jangan salahkan aku jika aku akan mengusir bibi dari sini." David mengancam bibi Lily dengan semua kesombongannya.
"Kamu harus ingat, David. rumah ini juga rumahku, rumah ini bukan rumah ibumu saja, rumah ini ditinggalkan oleh mendiang Ayahku untuk ibumu dan untuk aku, jadi aku mempunyai separuh hak di rumah ini. separuh hak di rumah ini adalah milikku dan atas namaku. Jika kamu mengusirku lebih baik kamu yang keluar dari sini, bangunan terbengkalai yang ada di sebelah bangunan ini adalah milik ibumu, jadi tinggallah di sana rumah ini adalah rumahku, rumah yang aku bangun bersama almarhum suamiku. Jadi kalau kamu berani masuk ngusirku lebih baik kamu yang keluar dari sini." bibi Lily mengancam balik David.
"Aku tidak akan pernah mengira wanita yang sudah aku anggap sebagai ibu malah mengancamku seperti ini.'' ucap Davi.
"Seharusnya aku yang mengatakan hal itu, David. aku sudah mengurusmu dari kecil, aku sudah mengurusmu dari kau masih sekolah dasar. ibumu meninggal akibat stres karena tidak mampu menjadi wanita kaya raya, ayahmu.. Apakah ayahmu pernah mengurusimu? apa ayahmu pernah memberikanmu kasih sayang? tidak, Bukan? akulah yang membesarkanmu, akulah yang selalu ada di sampingmu sebagai seorang ibu yang selalu mendampingi putranya. namun apa yang terjadi? kamu selalu ingin menguasai segalanya." mau tidak mau Akhirnya bibi Lily mengungkit masa lalu David.
"Oh ya, aku lupa bagaimana kabar dari Putramu itu, bibi. apakah dia masih hidup? apakah dia sukses atau Apakah dia sudah menjadi orang kaya?" tanya David.
"Franco adalah orang yang lebih baik darimu, Franco adalah orang yang mempunyai prinsip hidup. jika dia sudah kembali ke sini aku pasti akan memberikanmu contoh yang lebih baik." ucap bibi Lily.
"Apakah kamu lupa, pria itu tidak ada hubungan darah denganmu sama sekali. Dia adalah anak yang dibawa oleh suamimu, anak dari mendiang istrinya. Lalu kenapa kamu berharap dia akan mengingatmu? Apakah kamu tahu, Mungkin saja dia akan melupakanmu. kamu akan hidup sengsara, menua sendiri Bahkan tidak akan ada yang mau merawatmu." Cibir David.
"Walaupun Franco bukanlah anak kandungku, tapi dia lebih baik darimu, dia lebih baik dari semua yang aku lihat darimu." jawab bibi Lily.
"Terserah.. terserah bibi mau bilang apa, sudah 10 tahun dia tidak menampakkan batang hidungnya, dia tidak pernah mengunjungimu, Bahkan dia tidak pernah memberikanmu kabar sama sekali." David terus mengejek bibi Lily.
Beberapa saat kemudian akhirnya David meninggalkan ruang makan bersama dengan Lucia.
"Lebih baik bibi mengobatimu, Annabelle." bibi Lily mengajak Annabelle ke kamarnya.
Ketika berada di kamar itu bibi Lily melihat kulit yang melepuh akibat disiram panas oleh Lucia.
"Mereka berdua itu benar-benar iblis, mereka berdua itu tidak pantas disebut manusia." ucap bibi Lily.
"Ini semua bukan salah suamiku, Bu." jawab Annabelle.
"Kenapa kamu sebodoh ini, Annabelle. Kenapa kamu sebodoh ini? kenapa kamu tidak meninggalkan David, Kenapa kamu terus bertahan seperti ini? kamu adalah wanita yang paling bodoh yang kenal, wanita yang tidak mempunyai akal sehat sama sekali." sambil mengoceh panjang lebar bibi Lily mengobati kulit Annabelle yang melepuh.
"Aku benar-benar mencintai suamiku benar-benar mencintai dia aku tidak akan bisa meninggalkannya." ucap Annabelle sembari menahan sakit.
"Aku berdoa semoga di dunia ini hanya ada satu wanita bodoh sepertimu, aku berdoa agar tidak ada lagi wanita bodoh yang terus-menerus mau disakiti oleh pria jahat seperti David."
suara jam dinding di pagi itu terdengar sebagai lagu yang begitu menyayat, lagu yang begitu menyakitkan bagi siapapun yang mendengarnya.
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- aku mencintai isteri yang ku benci
- My sugar Daddy 2 (Nyonya mafia)
- The royal palace
- Crazy love
- Legend of the dragon kingdom
- Terlempar ke dimensi kerajaan
- Air mata dan pembalasan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
kok ada orang bodoh spt Annabelle
2025-04-17
0
Fitri Bachrudin
knpa anabele sbodoh itu mencintai thor
2023-11-11
0
Nor Azlin
aku jadi bingung aoa lagi harus aku katakan tentang Anna ini kerana terlalu bego atau terlalu obses terhadap David itu bukan cinta Anna itu penyeksaan buat mu aduhai kalau kayak gini sampai kamu mati David tidak akan jatuh cinta pada mu kamu harus bangkit & tunjukan padanya rubah diri mu menjadi orang yang sukses jangan sia2kan masa muda mu seperti itu ...tunjukan padanya yang kamu itu wanita yang lebih dari si lucia itu jangan selalu mau di tindas ...ada betul kata2 bibi lily pada mu memang sia2 kamu mencintai suami mu itu dengan tulus malah dia mengasarimu & berselingkuh terang2an dengan lucia di depan mu ...ayo bangkit Anna demi masa depan mu sendiri gunakan harta peninggalan ayah mu dengan sebaik mungkin tunjukan padanya ysng kamu itu berguna ...lanjut kan thor
2023-11-10
0