Diluar Dugaan

Benar apa yang Luna katakan. Davian sangat jarang datang ke kantor. Namun, tugas-tugas dari Davian memang selalu muncul setiap harinya. Tetap saja Dita dan Luna dibuat sibuk bahkan tanpa kehadiran Davian.

Hari terakhir sebelum weekend, tidak ada yang aneh dan semuanya terasa normal.

Hingga ketika kedua wanita itu kembali setelah makan siang, mereka terkejut melihat Davi yang fokus bekerja di ruangannya. Davian terlihat sibuk hingga hari menjelang sore.

Merasa dibuat tak fokus melakukan pekerjaannya, Dita meraih ponselnya yang terus bergetar karena sebuah panggilan masuk.

Kak Isha… Pasti nanyain duit buat si Radit, pikirnya.

“Kenapa kak?” tanya Dita

“…”

Tuh, kan. Bener… batinnya

“Terakhir bayarnya kapan ? Bukannya masih lama ?” tanya Dita setelah dirinya terdiam mendengarkan Risha di sebrang sana.

Dita kemudian kembali fokus mendengarkan jawaban Risha.

“Tapi kalo lima ratus rebu… Aku belum bisa kirim sekarang…” balasnya lirih

“…”

“Okay… Okay… Nanti aku usahain secepetnya…”

Dita mendadak terdiam dan melamun. Pikirannya seperti buntu dan hilang arah.

“Dit ? Kok ngelamun ?”

“Eh… Kak Luna… Sorry… Sorry…” Dita refleks mengoperasikan kembali komputernya secara sembarang.

“Ayok, balik. Duluan ya ? Suami Kakak udah di lobi. Sampe ketemu hari Senen !” pamit Luna

Luna lalu meninggalkan ruangan itu, sementara Dita baru mulai mengemasi barang-barangnya.

“Ya Kak. Hati-hati…” balas Dita ramah

Baru saja Dita akan beranjak dari tempat duduknya, suara dari interkom yang selalu berada di meja kerjanya keburu menghentikan niatnya.

Dita dipanggil ke ruangan Davian. Perasaan Dita tak karuan sebab ini baru pertama kalinya Ia menghadap pimpinannya, Davian.

“Sore… Pak…” Dita menyapa dengan ragu

“Ran. Nanti kamu lembur ya. Saya kasih dua kali lipat gaji kamu” ujar Davi to the point

Hah ? Dua kali gaji ? Tuhan… Engkau memang sungguh baik padaku, batin Dita

“Gimana ?” tanya Davian lagi

“B-baik, Pak. Kerjaan apa yang bisa saya-”

“Tunggu, tunggu. Ga perlu buru-buru. Nanti saya kabarin lagi” ucap Davian dengan fokusnya masih tetap pada lembaran dokumen di hadapannya.

“Oh ? Baik, Pak”

“Kamu jangan pulang dulu. Tunggu saya sepuluh menit lagi”

Setelahnya, Davian memberi isyarat agar Dita meninggalkan ruangannya. Dita kembali ke tempatnya semula dan menghela nafas panjang.

Sudah lebih dari sepuluh menit Dita menunggu, Davian akhirnya keluar dari ruangannya. Tanpa berlama-lama lagi, dirinya mengajak Dita mengikutinya dan pergi ke suatu tempat dengan mobil SUV miliknya.

“Anu… Pak. Untuk kerjaan lembur, tidak dikerjakan di kantor kah?” Dita memberanikan diri membuka obrolan

Saking gugupnya, Dita bahkan sangat sungkan untuk menanyakan detail pekerjaan apa yang mengharuskannya lembur malam ini.

“Kamu coba cari keyword ‘Alexxa Gyada’ di internet. Nanti liatin artikel yang terbit baru-baru ini” perintah Davian tiba-tiba

Dita langsung merogoh ponselnya dan melakukan apa yang Davian perintahkan. Ia sangat terkejut melihat banyak sekali artikel negatif tentang seorang aktris yang belum lama debut.

“Skandal cinta satu malam aktris muda AG dengan pengusaha DR…” gumam Dita terbata-bata

“Davian Ryuu” sambung Davian

Dita membelalakkan matanya setelah Ia menyadari suatu hal yang mencengangkan.

“Artikel-artikel itu semuanya sampah, Ran. Kamu jangan gampang percaya cara licik orang-orang yang gila harta sama jabatan” ungkap Davian

“M-maksudnya, Pak ?”

“Oh, sorry. Saya lupa. Kamu pasti belum paham. Nanti kalo sempet, kamu tanya Luna. Dia harusnya ngasih tau sistem kerja kamu di lapangan” tambahnya

“Baik… Baik…” balas Dita seolah Ia mengerti ucapan Davian “Lalu sekarang, kita mau ke mana, Pak ?”

Mereka telah berkendara sekitar setengah jam lamanya namun rasanya masih belum jelas ke mana tujuannya.

“Kamu beneran mau lembur, kan ?” Davian balik bertanya

Dita menjawab pertanyaan itu dengan ekspresi yang terlihat sedikit kebingungan.

“Kita mampir ke sini dulu” ucap Davian ketika memarkirkan mobilnya di depan sebuah mall mewah “Rapiin dulu dandanan kamu. Outfit-mu ini keliatan kayak budak perusahaan, Ran”

Hah ? Hari ini Dita sudah bekerja dengan gaya yang pernah Luna rekomendasikan. Tapi ucapan Davian barusan… Apa maksudnya ?

Masih belum mengerti dengan tujuan Davian, kala itu Dita diajak melihat-lihat dress yang begitu anggun dan menawan di sebuah outlet fashion yang sudah sangat terkenal; Ruby.

Oh. Iya! Merek fashion Ruby adalah merek terkenal dari Rubynist Grup, perusahaan tempat Dita bekerja. Mereka termasuk Top 10 perusahaan fashion terkenal di dunia. Outlet dari merek fashion mereka sudah banyak tersebar di mall-mall mewah di berbagai penjuru dunia.

Kebanyakan model dress di outlet yang Dita dan Davian kunjungi sekarang berjenis midi-dress dengan bagian bahunya yang sedikit terbuka.

“Pilih dua atau tiga sekalian. Terserah mana yang kamu mau. Pilih aksesoris yang bagus juga. Jangan polos kayak gitu” ucap Davian.

Malam itu, Dita memang tak memakai perhiasan apapun. Pantaslah Davian menyebutnya ‘polos’ karena Ia benar-benar tak melihat sesuatu yang berkilau selain paras cantik Dita.

‘Kerja lembur emang diluar dugaan gini ?’ pikir Dita

“Tidak apa-apa, Pak ?” Dita masih tak yakin dengan perintah Davian

“Tentu. Saya bebas ambil apapun yang saya mau di tempat bisnis saya sendiri” balas Davian penuh percaya diri, “udah ?” tambahnya.

Sebuah dress off-shoulder berwarna mint terlihat cantik ketika Dita menempatkannya di depan tubuh semampainya.

“Selera kamu lumayan. Ambil yang itu.” Ucap Davian tanpa ragu

Senyuman manis Dita kemudian terbit menyambut ucapan Davian barusan.

Aura Dita berubah drastis setelah penampilannya ‘dirombak’ total oleh Davian. Rambut Dita yang sudah mulai panjang tergerai dengan cantik. Balutan dress itu nampak serasi dengan riasan ala dewy-look dan kalung di lehernya.

Mereka meninggalkan outlet Ruby dan berjalan menuju restoran yang cukup ramai. Davian memesan beberapa makanan dan minuman untuk mereka berdua.

“Sekarang apa, Pak ?” tanya Dita setelah beberapa suap melahap makanannya

“Tinggal jadi pacar saya” ceplos Davian

Hei ! Apa direktur muda ini keracunan makanan ?

Mendengar ucapan aneh Davian, tentu saja Dita terkejut dan hampir tersedak makanan yang tengah Ia nikmati. Melihat hal itu, Davian cepat-cepat meraih minuman untuk Dita dan mengambilkan beberapa lembar tissue.

Sambil membantu Dita menormalkan kembali kondisinya, Davian memberitahu Dita bahwa sekumpulan orang di sisi lain restoran itu adalah wartawan.

Mereka memang terlihat seperti pengunjung biasa. Tapi jika diperhatikan lebih teliti lagi, pena unik yang menyembul dari kantong kemeja mereka terlihat mirip satu sama lain. Davian bilang itu adalah cara jahat para wartawan demi tidak kehilangan momen terbaru untuk topik berita mereka.

“Sekarang paham kan kenapa saya bilang kamu jadi pacar saya ?” tanya Davian setelah melihat Dita mulai membaik

“Saya paham. Ini untuk nutupin artikel yang udah kesebar di internet, kan ?”

Terpopuler

Comments

Rani Agustiani

Rani Agustiani

up 🌹🌹🌹🌹

2024-02-01

2

Lili Komariah

Lili Komariah

Semoga keberuntungan ada. sama Dita , dan boss nya jatuh cinta dengan Dita

2023-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Menyebalkan
2 Kapan Semua Ini Berakhir ?
3 Harapan Yang Menjadi Kenyataan ?
4 HIKARU LUNA
5 Diluar Dugaan
6 Simpan Sebagai Rahasia
7 Lembur Lagi ?
8 Keluarga ?
9 Bertahanlah !
10 Dokter Adrian
11 Kacau
12 Kesempatan Kedua
13 Hilang Komunikasi
14 Big Boss
15 Ya Sudah, Baiklah
16 Kabar Baik ?
17 Trap
18 Tekad Setengah Hati
19 Merinding !
20 Guncangan Berita Palsu
21 Kerja Ekstra
22 Mengguncang Jantung
23 Hujan di Musim Kemarau
24 Fakta yang Ganjil
25 Setengah Kebenaran
26 Penat
27 Memori Hitam
28 Flasback
29 Terkuak ?
30 Lamaran Diterima
31 Selangkah Lebih Dekat
32 Dalam Pantauan
33 Ragu Hati
34 Setelah Semuanya Selesai...
35 Hubungan Khusus ?
36 Hampir Dekat
37 Permainan Dewi Fortuna
38 Perang Batin
39 Catatan Kecurigaan
40 The Missing Link
41 Rasa Takut
42 Sekilas Cahaya
43 Langkah Tak Terduga
44 Diluar Rencana
45 Malam Yang Panjang
46 Informasi Silang
47 DNA
48 Fakta Dan Perasaan
49 Pengalih Perhatian
50 Tarik Menarik
51 Tiket Emas
52 Strategi Penyelidikan 1
53 Strategi Penyelidikan 2
54 Soda
55 Dunia Terlalu Cepat Dan Mengejutkan
56 Pengawas
57 Long Short Story
58 Bantuan Tidak Langsung
59 Runyam
60 Unwanted Gift
61 Sumber Bencana
62 Hazel
63 Just Friend (?)
64 Fantastis
65 Berjalan Mendekat
66 Motif
67 Nyamuk Anti-romantis
68 Bukan Telpon Biasa
69 Truth Or Dare
70 Koridor
71 Huru-Hara
72 Alexxa's Logic
73 You Know Nothing
74 Linglung
75 Please, Stay
76 Luar Biasa Canggung
77 PENGUMUMAN
78 Shocked
79 Akhir Kisahnya
80 Bukan Salah Alexxa
81 Salah Paham
82 Dita’s POV
83 Udara Pantai
84 Mi A More
85 Overthinking
86 Kabar Duka
87 Harapan
88 Anomali
89 Rest In Peace
90 Dandelion
91 Katakanlah…
92 Layak
93 “It’s okay, Dav”
94 Misi Terakhir
95 New Beginning
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Menyebalkan
2
Kapan Semua Ini Berakhir ?
3
Harapan Yang Menjadi Kenyataan ?
4
HIKARU LUNA
5
Diluar Dugaan
6
Simpan Sebagai Rahasia
7
Lembur Lagi ?
8
Keluarga ?
9
Bertahanlah !
10
Dokter Adrian
11
Kacau
12
Kesempatan Kedua
13
Hilang Komunikasi
14
Big Boss
15
Ya Sudah, Baiklah
16
Kabar Baik ?
17
Trap
18
Tekad Setengah Hati
19
Merinding !
20
Guncangan Berita Palsu
21
Kerja Ekstra
22
Mengguncang Jantung
23
Hujan di Musim Kemarau
24
Fakta yang Ganjil
25
Setengah Kebenaran
26
Penat
27
Memori Hitam
28
Flasback
29
Terkuak ?
30
Lamaran Diterima
31
Selangkah Lebih Dekat
32
Dalam Pantauan
33
Ragu Hati
34
Setelah Semuanya Selesai...
35
Hubungan Khusus ?
36
Hampir Dekat
37
Permainan Dewi Fortuna
38
Perang Batin
39
Catatan Kecurigaan
40
The Missing Link
41
Rasa Takut
42
Sekilas Cahaya
43
Langkah Tak Terduga
44
Diluar Rencana
45
Malam Yang Panjang
46
Informasi Silang
47
DNA
48
Fakta Dan Perasaan
49
Pengalih Perhatian
50
Tarik Menarik
51
Tiket Emas
52
Strategi Penyelidikan 1
53
Strategi Penyelidikan 2
54
Soda
55
Dunia Terlalu Cepat Dan Mengejutkan
56
Pengawas
57
Long Short Story
58
Bantuan Tidak Langsung
59
Runyam
60
Unwanted Gift
61
Sumber Bencana
62
Hazel
63
Just Friend (?)
64
Fantastis
65
Berjalan Mendekat
66
Motif
67
Nyamuk Anti-romantis
68
Bukan Telpon Biasa
69
Truth Or Dare
70
Koridor
71
Huru-Hara
72
Alexxa's Logic
73
You Know Nothing
74
Linglung
75
Please, Stay
76
Luar Biasa Canggung
77
PENGUMUMAN
78
Shocked
79
Akhir Kisahnya
80
Bukan Salah Alexxa
81
Salah Paham
82
Dita’s POV
83
Udara Pantai
84
Mi A More
85
Overthinking
86
Kabar Duka
87
Harapan
88
Anomali
89
Rest In Peace
90
Dandelion
91
Katakanlah…
92
Layak
93
“It’s okay, Dav”
94
Misi Terakhir
95
New Beginning

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!