Berbelanja hal yang jarang dilakukan Sarah, apalagi jika berbelanja barang keinginannya. Tempat tinggalnya di desa bahkan jauh dari yang namanya pasar. Makan setiap hari berasal dari sayuran yang ia tanam sendiri.
" Andai aku bisa kaya, tak perlu lagi aku repot repot menanam sayuran yang membosankan ini," keluh Sarah disuatu hari sebelum mengenal darwys.
Darwys membawa Sarah ke salah satu mall terbesar di kota. Dia sudah berjanji akan membelikan apa yang Sarah mau terutama kebutuhan sandangnya.Dipilih lah pakaian yang bagus dan mahal-mahal dan dibelikan nya Sarah ponsel baru. Setelah selesai berkeliling Darwys mengajak Sarah makan malam mewah di restoran hotel bintang lima dan checkin untuk menginap. Dia berniat menginap di hotel untuk menghindar dari Grace meski hanya semalam karena dia merasa bersalah membuat Grace menangis.
'Pengecut? Ah tidak, aku hanya ingin memberi grace waktu untuk menerima keputusanku. Apa aku harus minta maaf ?' kata hatinya bertanya bimbang.
" Sarah kita pulang saja ya, tidak jadi menginap. " Melihat Sarah yang sedang ternganga melihat interior kamar yang di pesan Darwys.
" Mas, kita baru sampai. Dan lihat disini tempatnya bagus banget. Aku gak pernah ketempat seperti ini. Masa mau langsung pulang." Sarah masih berkeliling.
" Besok lagi kita kesini atau ke tempat yang lebih bagus. Malam ini pulang kerumah dulu yah. " Pinta Darwys lagi.
" Mas aku gak betah disana aku tidur sendiri. Sedangkan Mas, Mas sama Ka Grace bermesaraan dikamar. Aku pengin kita seperti waktu di desa mas." Sarah menggenggam tangan Darwys.
Akhirnya Darwys mengalah untuk mengikuti kemauan Sarah. Malam hari di meja panjang dekat jendela besar kamar hotel Darwys memikirkan banyak rencana kedepannya harus bagaimana. Ia sudah berjanji untuk menikahi Sarah, tapi jika Grace meminta perceraian maka hati Darwys terasa pilu. Suatu perasaan sulit dilukiskan bahwa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya nanti. Sejak kecil mereka selalu bermain bersama dan Darwys tidak bisa mengerti apa yang membuatnya berbeda kali ini.
' Apakah aku hanya bosan dengan alur kehidupanku bersama Grace? '
" Mas tidur yuk Sarah ngantuk " Ucap Sarah yang sudah di tempat tidur. Darwys tidak mendengar ucapan Sarah, ia masih tenggelam dalam lautan kebingungan. Dua lengan Sarah merangkul leher nya disentuhlah dada bidang Darwis, "Mas..."
" Iya Sayang kenapa " Agak kaget Darwys dengan pelukan Sarah.
" Lagi ngelamunin apa dari tadi sih. " Di elusnya dagu Darwys membuat Darwys merinding.
" Mas tidak melamun, ya sudah ayo tidur. " Darwis berdiri dan membopong Sarah dengan seringai lapar. Malam yang panas bergelora untuk pasangan yang belum resmi itu, merasakan indahnya dunia hanya milik berdua.
***
Malam hari dirumah.
Grace turun ke ruang makan, terlihat meja makan kosong tidak ada orang.
" Pak Andre, suami saya belum turun untuk makan ? " Grace melihat ke arah Andre.
" Maaf nyonya, tuan sudah berpesan malam ini tidak tidur dirumah, " Terang Andre.
Andre Antonius adalah keturunan keluarga Antonius yang sudah bertahun tahun mengabdi kepada Keluarga Agapius. Usianya 45 tahun, lebih tua dari Darwys, dan Grace menghormati Andre dengan sebutan Pak diawal panggilan. Di rumah besar ini jabatan Andre adalah kepala asisten sekaligus asisten pribadi Darwys, keputusannya berpengaruh sangat besar di sistem keluarga Agapius.
" Ya sudah Pak. Tolong panggilkan semua pelayanan yah, kita makan bersama saja. "
" Tapi nyonya. "
" Tidak apa, saya tidak mau makan sendirian. "
Semua yang kerja di rumah itu dipanggil dan akhirnya makan bersama meski dengan raut wajah canggung. Setelah makan Grace memanggil Tia dan Siti, Ia merasa kesepian dikamar sendiri. Meski ketika Darwys bersamanya dalam diam pun, ia merasa cukup di temani.
" Tia, apakah saya terlalu cuek belakangan ini? " Tanya grace.
" Eh tidak nyah, nyonya perhatian, tegas hanya sedikit saja cueknya heheheh. " memijat bahu grace dengan lembut.
" Saya cuek dibagian mana Tia? "
" Dimana ya nyah, saya bingung ngomongnya. Coba nyonya sering memberi kabar ke tuan, terus nyonya sempatkan waktu untuk berbincang dengan tuan. " Tia memberi masukan.
" Siti coba contohkan gimana cara nyonya biar kelihatan tidak cuek. " Tia menatap Siti yang sedang mengaduk teh hangat untuk majikannya.
" Gini ni nyah. Misal ini mah ya nyah jangan tersinggung. PAPAH SAYANG BESOK MINGGU KITA KE PANTAI YUK, AKU LAGI PENGIN MANTAI BERDUA DENGANMU SAJA MEMINUM KELAPA DENGAN SEDOTAN YANG SAMA, MENIKMATI SUASANA ROMANTIS PENUH RASA SAYANG. gitu nyah. " Siti berlenggak lenggok centil dengan nada yang lumayan keras. Tia tertawa melihat tingkah Siti, Grace pun ikut menggelengkan kepalanya.
Malam mulai larut Tia dan Siti sudah ijin keluar kamar membiarkan majikannya istirahat dengan nyenyak.Grace berbaring dan memiringkan badan ke bantal guling disebelahnya teringat Darwys yang 10 tahun jadi teman tidurnya sekarang menjadi teman tidur wanita lain. Bulir air menetes perlahan
' Sesakit ini kah tuhan? '.
***
Pagi hari Grace bangun dengan kepala yang berat ia menangis dalam mimpinya yang panjang membuat matanya sedikit bengkak.
TOK TOK..
Suara pintu diketuk Tia berniat membangunkan majikannya meski sebenarnya Tia tau kebiasaan majikannya yang selalu bangun pagi, " Nyah sudah bangun atau belum? "
" Sudah Tia masuk saja. "
" Nyah hari minggu ini ada jadwal arisan Gold women nanti pukul 9 pagi di area santai dekat gazebo taman. "
Gold Women perkumpulan arisan yang berisi Sosialita-sosialita berpengaruh di kota itu.
" Baiklah saya akan segera bersiap, tempatnya sudah kamu siapkan dengan baik? "
" Sudah nyah "
Berpakaian kasual santai dengan brand brand ternama membuat Grace semakin terlihat elegan. Menuruni anak tangga satu persatu sekilas melihat sekeliling rumah besar itu, mengingat setiap sudut waktu yang dia habiskan bersama suaminya. Ia meneteskan butir air untuk kesekian kalinya, dengan cepat dia lap dengan tangannya. Pada dasarnya Grace tidaklah berubah, dia masih sama seperti dulu wanita ceria yang akan meminta tolong ketika kesusahan, hanya saja ketika ia menerima gelar Agapius dibelakang namanya ia harus berubah sedikit, ia harus mandiri, bijak, tegas terlihat berkelas dimata orang lain. Darah itu sudah mengalir dalam dirinya selama 10 tahun.
" Siti Tia ayo sarapan bersama. "
Siti dan Tia berbarengan menolak ajakan majikannya itu dengan alasan bahwa mereka sudah terlebih dahulu makan di meja dapur, mereka sadar kedudukan mereka dan tak ingin semakin terlihat lancang.
***
"Nela tolong bawakan barang belanjaan Sarah ke kamarnya yah. "
Saat Grace sedang sarapan Darwys datang bersama Sarah yang merangkul lengan nya. Awalnya Sarah enggan untuk pulang ia masih betah berlama-lama di hotel itu. Tapi dengan bujuk rayu Darwys akhirnya Sarah mengalah.
" Mah kok kamu makan duluan, biasanya menungguku pulang untuk makan bersama. "
Grace memandang pasangan yang belum sah itu memasuki ruangan, dipandangnya rangkulan tangan Sarah di lengan suaminya membuat sakit hati yang ia rasa bertambah lagi. Dengan tenang Grace menjawab
" Kan semalam mamah sudah kirim pesan pah, papah balas katanya pulang siang. Masa mama sarapan nunggu papah. " sambil menyendok makanannya.
" Mamah kirim pesan? " Diambil ponsel dari saku nya lalu memandang Sarah. Sarah pun melepas rangkulannya dan menundukan kepala.
" Tapi kan sudah kebiasaan kita untuk saling makan bersama mah." Darwys tidak ingin disalahkan.
" Sarah kamu balas pesan Grace? Kenapa kamu tidak bilang ke Mas kalo Grace kirim pesan? " Mencoba melihat mata Sarah yang tertunduk.
" Oh yang balas Sarah. Ti Siti tolong siapkan piring tambahan yah" Grace melanjutkan sarapannya lagi.
Darwys tak habis fikir dengan apa yang Sarah lakukan. Tapi dia juga tidak bisa memarahi perbuatan Sarah didepan Grace 'sudahlah akan ku bicarakan nanti dikamar'.
Darwys dan Sarah langsung menuju ke kamar Sarah tanpa berbelok ke meja makan.
" Tidak jadi sarapan pah? ".
" Nanti saja aku belum lapar, kamu makan lah dulu. " Darwys pergi meninggalkan istrinya.
Sampai di kamar Sarah langsung mengambil belanjaan bajunya yang kemarin dia beli. Menari-nari seakan sedang berdansa dengan gaun mewahnya.
Darwys memijat pelipisnya pusing melihat tingkah Sarah.
" Sarah aku mau ngomong sebentar. " Darwys duduk ditepi tempat tidur.
" Kenapa mas? Mas mau marahin Sarah soal pesan Ka Grace? " Berhenti berputar-putar.
" Mas tidak marah Sarah, Mas hanya mau bilang ponsel adalah salah satu barang pribadi yang tidak bisa kamu buka dan mainkan sesuka kamu Sarah. " Dengan baik Darwys memilih kata agar Sarah tidak tersingung.
" Tapi Mas kasih tau password nya jadi Sarah rasa ponsel mas ponsel Sarah juga. "
" Bukan begitu. Ya sudah lain kali jangan lagi kamu balas pesan diponsel Mas ya. Sekarang kamu kan sudah ada ponsel sendiri, nanti kalo bingung cara pakainya bisa tanya ke Nela. "
" Iya Mas, Sarah janji tidak membuka Ponsel Mas lagi. " Sarah tertunduk entah merasa bersalah atau hanya pura pura.
" Ya sudah ayo kita turun sarapan. "
***
Grace yang sudah selesai makan meminta Tia dan Siti mempersiapkan serapih dan senyaman mungkin tempat yang akan dijadikan teman sosialita nya nongkrong.
Setelah tempat sudah disiapkan Tia dan Siti disuruh menunggu tamu majikannya di loby rumah agar bisa diarahkan langsung ke taman samping. Grace tidak ingin teman-temannya itu melihat Sarah lagi.
Lissa yang datang pertama.
" Pagi Bu. Kedatangannya sudah ditunggu Nyonya di taman. " Tia menyapa Lissa dan Siti bertugas mengantar.
" Hey si Nyonya kenapa menunggu diluar. " Lissa mejabat tangan dan langsung cium pipi kanan dan kiri Grace.
" Maaf ya jika kurang sopan Lissa. Mari duduk kita tunggu teman yang lain datang. "
Darwys mendengar suara gelak tawa wanita di samping rumahnya, matanya melirik kearah Andre meminta penjelasan.
" Sepertinya hari ini Nyonya ada acara minum teh bersama temannya, Tuan. " Bisik Andre di kuping kanan Tuannya.
Darwys mengangguk.
" Diluar ada acara apa mas kok rame? " Tanya Sarah sambil mencari sumber suara berasal.
" Itu acara minum teh Grace dan teman-temannya. "
" Setelah selesai makan boleh aku ikut gabung Mas? " Tanya Sarah dengan antusias.
Darwys memandang Andre meminta pendapat lagi.
Andre yang paham dengan pandangan tuannya pun menggeleng sedikit yang berarti jangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments