Pagi hari Dimeja makan, Grace mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya.
" Makan yang banyak ya mas biar selalu sehat " Sarah mengambilkan air minum untuk Darwys.
" Iya Sarah " Timpal Darwys.Grace hanya melihat tingkah dua orang itu.
"Sarah nanti kamu di rumah saja, saya dan Grace akan ke kantor," Ucap Darwys.
"Emm... Pah mulai hari ini aku akan bekerja di rumah saja. " Grace menimpali ucapan Darwys.
" Kamu yakin ?" Darwys bertanya tanpaenoleh." Yakin " Jawab Grace. Selesai sarapan Darwys langsung menuju kantor. Grace pun bersiap menuju kamar karena mulai saat ini ia akan bekerja dari rumah.
" Anu, Kak... " Sarah memanggil Grace yang akan menuju kamarnya.
" ...." Grace hanya diam yang menjawab dengan kaki yang tetap melangkah.
" A-anu... " Gelagap mata Sarah.
" Anu apa Non. Ke nyonya besar kok ana anu ana anu, yang jelas kalo ngomong. Nyonya sibuk tau !" Nada judes Ita memperingati Sarah.
" Pengin disapa Nyonya yah?? Maaf Non nyonya sibuk, mainnya juga sama sosialita. Bukan sama gadis yang ga tau diri kaya Non, " Timpal Siti.Mendengar Ita dan Siti yang lebih dulu menegur Sarah.
Akhirnya langkah Grace terhenti, " Sudah cukup Ita, Siti. Ada perlu apa dengan saya? " Tanya Grace tanpa menyebut nama. Grace tidak ingin seolah ingin dekat atau mendekati Sarah. Sarah yang senang karena Grace merespon panggilannya menjulurkan tangan niat berkenalan, " Kak kenalin aku S-Sarah, Aku gadis yang di tolong Mas Darwys. "
" Terus kenapa? " Tanya Grace datar.
" Eh.. Kenapa? " Sarah balik bertanya.Grace tidak habis fikir dengan tingkah Sarah, Dia berbalik badan meninggalkan Sarah berdiri kebingungan.
" Siti makan siang nanti saya mau makan dekat kolam ikan yah, nanti langsung bawa saja makanannya kesana. " Ucap grace sambil bergegas ke ruangannya. Grace tidak ingin makan siang hanya berdua dengan si Sarah, melihat Sarah hanya membuat dia menduga-duga apa yang suaminya sedang rencanakan.
"Baik nyonya. "
"Nela, Sarah salah apa ya ke kak Grace. Memangnya ada yang salah sama apa yang Sarah ucapin? " Sarah bertanya tak paham.
" Maaf Non. Nyonya Grace memang orangnya dingin tapi beliau sangat di hormati di rumah ini dan disegani sama teman teman tuan. Jadi lain kali Non mending tidak usah terlalu dekat sama nyonya," terang Nela. Sarah merasa kesal dengan jawaban yang ia terima,
" Ihh bukannya bela aku, malah bela Grace lagi!! " Perkataan Sarah tak selembut sebelumnya.
"Emangnya kamu kerja sudah berapa lama, so tau begitu? " Tanya Sarah lagi." Saya, Ita dan siti masuk kerumah ini bareng Non. Sudah 11 tahun. Tuan yang memilih kita dari yayasan. Hanya saja sebelumnya saya ditugaskan di dapur, " Jawab Nela.
'kukira baru di rekrut. Ternyata sudah lama kerja. Harus ku baik baikin nih orang agar kalo ngadu ke Mas Darwys bilang yang baik baik. ' Bisik hati Sarah.
Ditempat lain Darwys di kantor tampak gundah. Pikirannya yang sudah tidak fokus melayang ke antara 2 wanita yang sekarang membuatnya bingung." Grace dia istriku wanita yang sempurna dia cerdas, Cantik, Dermawan, elegan, berwibawa, baik bahkan hampir semua klien dia yang handle. " Pandangan Darwys jauh menatap puncak gedung lain dari lantai 35." Tapi Sarah.. Dia lebih manis dan lugu, perhatian juga manja. Hidup didesa selama sebulan bersama Sarah membuatku tak ingin melepaskannya. Tapi jika aku menikahi Sarah Grace bagaimana ?" Sambil menyesap kopi americano favoritnya." Ah sudahlah biar ku bicarakan nanti dengan Grace. Bagaimanapun aku kepala keluarga, aku yang menentukan keputusan atas keluarga dan kebahagiaan ku. Grace harus mengikuti apa yang jadi keputusanku nanti. "
Jam makan siang tiba, Siti sudah menyiapkan makanan di tempat yang Grace minta.
' Apa Darwys sudah tidak mencintaiku lagi? ' gumam Grace sambil menyuap makanan kemulut.
' apa lebihnya Sarah dibanding aku? Apa aku harus seperti Sarah? ' pikiran terus bertanya.
" Siti, apa aku harus seperti Sarah? Tapi sifat manjanya itu seperti anak kecil kan? " Tanya Grace.
" Apaan si nyah, dia mah bukan manja tapi caper. Nyonya yang terbaik. Mungkin dulu kalo tidak dijodohkan, banyak yang mengantri buat jadi suami nyonya. " Siti tak habis fikir dengan pertanyaan majikannya yang mau berubah seperti si gadis desa itu.
"Kak Grace..." panggil Sarah tampak terengah engah. Grace dan Siti menoleh ke sumber suara.
" Boleh Sarah ikut makan disini? " Sarah duduk tanpa meminta persetujuan. Siti melongo, dia yang sedari tadi berdiri pun tidak berani untuk meminta duduk meski majikannya memperbolehkannya hingga mengajaknya ikut makan. Sarah mengambil buah anggur yang terhidang.
" Kak, Aku Sarah. Aku gadis desa yang di bawa Mas Darwys... "
" Iya saya tahu,terus kenapa? " Belum selesai bicara Grace sudah memotong ucapan Sarah.
" Aku cuma ingin dekat dengan kaka ""Stop panggil saya kaka, saya bukan saudaramu dan lagi mau sampai kapan kamu disini!? " Cecar Grace yang mulai terusik dengan keberadaan Sarah saat dia sedang menikmati makan siang.
" Tapi Mas Darwys menyuruhku memanggilmu kaka oh ya dan Mas Darwys sudah bilang suruh anggap rumah ini rumah sendiri, jadi aku ga tau sampai kapan ada disini. "
Sarah mulai kesal karena dia merasa tersindir oleh lisan Grace, seolah secara langsung dia di usir oleh pemilik rumah.
" Apa kamu dibawa Darwys untuk jadi asisten rumah tangga juga? " Tanya Grace dengan lirikan tajam tangannya ingin sekali mengambil teh panas yang ada di cangkir dan menyiram lawan bicaranya itu. Muka Sarah yang merah karena perlakuan Grace tidak mau kalah.
" Gak mungkin Mas Darwys menjadikanku Asisten. Aku cantik dan perhatian, asal kamu tau yah selama sebulan di desaku, yang melayani Mas Darwys itu aku! " Sarah berdiri dan meninggalkan Grace.
Grace berdiam diri kehilangan nafsu makan nya, badannya bergetar, Netranya memanas meneteskan embun. Dunia seolah menjadi tempat dimana tak ingin dia tinggali lagi. Sakitnya membayangkan suami yang selalu ia hormati dan ia sayangi bermesraan dengan perempuan lain tanpa sepengetahuannya.
Flashback on
Dalam pangkuan, sarah mengelus kepala Darwys
.menikmati angin desa berhembus segar.
"sarah ingin selalu melayani mas Darwys sampai tua nanti, Darah mau menemani apapun keadaan mas."
"Jika kamu bersedia, ikut denganku dan tinggalah bersamaku Sarah. Disana kamu akan hidup lebih baik, tidak seperti disini tak ada teman rumah pun tidak nyaman. ikutlah bersamaku kamu akn merasakan kenyamanan. " Darwys menatap dalam mata Sarah dan memainkan rambutnya yang menjuntai dari pelipis.
"Lalu rumahku disini siapa yang akan rawat? "
"Tinggalkan saja gubukmu ini, aku akan menjamin kehidupanmu Sarah. Anggap ini hadiah terimakasih ku kepadamu karena sudah merawatku disini. "
"Baiklah mas Sarah akan ikut kesana."
Flashback Off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments