Karna kita sahabat

Pukul 22:00 aska menutup pintu kamar mama nya dgn pelan,ia berjalan menuju kamar,mengambil jaket kulit,memakai sepatu lalu menyambar kunci motor dan ponsel di meja belajar nya,sambil menuruni tangga aska memasukkan benda pipih tersebut ke saku lalu berjalan keluar,dan terlihat ke tiga sahabat nya itu jga baru sampai didepan rumah

Seperti nya Mood bian sedang tidak bagus,remaja satu itu wajah nya di tekuk saja tidak seperti biasa nya,yg dengan cenggir nggak jelas

"Lu lewat depan pohon beringin yg di pangkal jalan,nggak permisi dulu ian? "

Pertanyaan aska sontak membuat yg di tanya bengong dan kedua sahabat nya mengerutkan dahi

Tapi seperti biasa derren selalu jadi yang pertama mengerti maksud aska, ketua gang mereka itu sedang melontarkan lelucon alien yg dgn wajah datar,siapa pun yg melihat itu pertama x akan berpikiran aska sedang bicara serius,bahkan bian dan Sean pun masih suka loading dgn gaya bicara dan mimik muka aska

"Di kencingin tuh tadi pohon,maka nya ni bocah kesambet" Sambut derren

Seperkian detik,baru terdengar gelak tawa sean,otak nya cerdas tapi bahasa yg bertolak belakang dgn mimik kedua nya itu membuat otak nya bekerja sedikit lebih lambat

"Lh iya,baru ngeh gua,lu kenape tong" Sean menirukan gaya bicara bian biasa nya

"Entar aja gua cerita,lagi puasa ngomong" Ketus bian

Yg membuat 3 orang tersebut tertawa terpingkal pingkal,bukan tidak respect dgn sahabatnya itu,hanya saja mahluk aneh satu itu,semakin besar masalah nya semakin ceria,tapi sebalik nya,malah masalah kecil yg membuat ia badmood seharian,seperti dulu saat ikan hias yg baru ia beli dimakan momo kucing kesayangan nya,

tidak mahal cuma ikan hias biasa yg di bawah limapuluh ribuan,tapi dia membeli ikan itu dari upah,membantu mbak putri berjualan kue keliling.

Seperti dikhianati rasa nya

****

"Kirain,lo lo pada nggak bakalan datang" Dipta dgn senyum mengejek nya

"Heh,berhubung mood temen gua nggak baik,gua nantangin lo buat buat balapan,selesai aska dan aldo,gimana?"

Dipta tampak berpikir,ia tidak pernah menang sekali pun jika berhadapan dengan Sean dan bukan cuma 2-3 kali ia harus melepaskan motor nya untuk sean,tapi gengsi nya lebih besar,ia ditantang di depan anak-anak Bruiser dan Aderfia gang,tidak mungkin ia akan menolak

sedang aldo jga tidak berbeda jauh,sejauh  ini cuma 1kali ia menang dari aska entah apa yg ada di pikiran ketua  Aderfia gang itu tiba tiba berbalik arah meninggal kan area pertandingan sesaat sebelum mencapai finish

"Oke,apa taruhan lo"

"Motor teman gue"dgn santai sean menepuk motor milik bian,sontak membuat empunya,membulat kan mata menatap sean, tapi yg di tatap malah biasa biasa saja

" Lo? "Tanya sean sama seperti nada bicara dipta tadi

" Hah iya,gua bosan motor bekasan lo,jadi yang lain aja"sambung sean disambut tatapan sisis dipta dan teman teman nya

"Jgn sombong dulu lo,kita lihat aja entar" Ucap dipta

"Berhubung hari ini gua nggak bawa motor,itu mobil limited buat lo" Dipta menunjuk mobil berwarna hitam milik nya"

Disambut sorak sorakan dari kedua belah pihak

"Tapi gua rasa,motor teman lo ini aja nggak cukup,gimana kalau motor nya aska" Sambung nya

Tawaran dipta sontak membuat Aderfia gang menatap nya sinis sedang kan teman teman nya berdecak kagum

"Oke" Bukan sean yg menjawab tapi aska

"Lu sirius bos" Tanya Willi yg berdiri di belakang aska yg hanya di angguki nya saja

Sean menatap teman nya dgn  sudut bibir atas yg terangkat,seperti biasa sahabat nya itu percaya penuh pada nya

****

Selesai balapan antara Aska dan aldo yg dimenangkan oleh aska

Sean dan dipta tampak bersiap² tidak menunggu lama sapu tangan berwarna merah yg di angkat oleh wanita yg berdiri di tengah motor tersebut di jatuh kan

Deru suara 2 motor tersebut dgn teriakan teriakan pendukung dari masing masing gang itu,memecah sunyi hari yg sudah hampir larut malam,di sudut jalanan ibu kota,didepan sana terlihat motor yg di kendarai dipta memepet motor sean,aska tampak risau menyadari hal itu,dan benar saja ditikungan motor sean tampak oleng dan sesaat sesudah itu motor nya menabrak pembatas jalan,membuat pengendara terpelanting dan terguling lumayan jauh,

Melihat itu sontak teriak teriakan  riuh tadi lenyap berubah jadi suara langkah kaki yg tergesa-gesa,Aska,bian dan derren berada di baris paling depan berlari secepat mungkin menghampiri sahabat nya itu,

Lalu mendudukkan sahabat nya tersebut,beruntung tidak ada luka di kepala nya hanya lecet² saja

"Lu ngpp"tanya aska

" Kita ke rumah sakit"bian dan derren memegang kedua tangan sean membatu nya berdiri

"Sorry ka,motor lu" Belum sempat sean menyelesaikan perkataan nya,aska menyela

"Motor bisa gua beli baru,sekarang kita ke rumah sakit mastiin ngada luka yg serius"

"Gua ngpp" Lirih sean yg masih merasa bersalah

"Ngpp kepala bapak lu" Sergah bian yg kesal mendengar ucapan sahabat nya itu,derren menurunkan lengan sean dari pundak nya dgn kasar

"Auh,Pelan² setangg"

"Sakit? Mau gua tambahin luka lu" Derren menatap dgn tatapan  mengintimidasi,sontak membuat sean mengangkat lengan nya kembali mengalungkan di pundak derren,dgn cenggiran khas nya

Derren memang sedikit kasar,tapi pedulian dan kepekaannya sudah tidak di ragukan lagi,dia seperti ABG untuk ketiga sahabat nya itu

Anak-anak aderfia gang berjalan mengikuti ke empat sahabat tersebut kembali garis star,di sambut dgn tatapan mengejek Bruiser gang

"Kunci motor" Dipta membuka suara dgn tatapan sombong

"Lo curang babi" Willi yg geram ingin memberikan dion hadiah perdana,di cekal oleh angga yg tidak ingin anak itu membuat keributan

"Lo nendang motor gua,lo curang jadi kemenangan lo hangus"

"Sedari awal,nggak ada aturan jadi sah sah saja" Aldo membuka suara membela teman nya

"Lo kalah kalah aja"ucap dion di sambut ledekan dari  teman-teman nya

" Real pecundang"dua kalimat yg keluar diri mulut Derren dgn wajah datar nya, menusuk bak panah ke jantung dipta

memancing emosi dipta dan teman-temannya

Kedua belah pihak tampak sama-sama tidak terima,

Aska melemparkan kunci motor ke dipta,dan memberi kode agar teman-teman nya menaiki motor masing-masing lalu pergi dari sana

Bukan karena takut,aska tidak ingin ada nya war dan ia jga ingin mengantarkan sean secepat mungkin ke rumah sakit

Tapi hal di luar keinginan terjadi setelah mereka pergi,orang yg ditugaskan mengawal sean tampak memporak poranda kan tempat itu,Mereka alex dan orang-orang nya,

Dia bahkan menghancurkan mobil yg tadi di jadikan taruhan dan  motor milik aska yg belum sempat di sentuh dipta,

penonton yg tadi ramai berhamburan menyelamatkan diri mereka masing-masing sedang anak-anak Bruiser babak belur,alex mengingatkan jgn sampai kejadian ini terulang lagi,kalau salah satu dari mereka berani menyentuh tuan muda nya,dia tidak cuma akan kehilangan benda benda milik mereka tapi nyawa mereka lh taruhan nya

****

Di UGD sebuah rumah sakit,Cuma ada mereka berempat di sana,anak-anak Aderfia sudah pulang satu persatu termasuk willi yg awal nya enggan pulang tapi di paksa angga setelah dokter mengatakan tidak ada luka serius  yg di alami sean jadi mereka tidak perlu khawatir

"Dah gua bilang,gua ngpp" Ucap sean

"Ini ya kalau bokap lu tau,bisa-bisa nggak boleh lagi lu ketemu kita"

Tatap bian sendu,dia tidak sedang melawak dia benar-benar tidak ingin kejadian yg menimpa persahabatan mereka beberapa tahun yg lalu kembali terulang,dimana mereka yg baru kenal sean mengajak anak itu balapan yg berujung war

karena dulu sean tidak terlalu mahir bela diri dia yg mendapat luka bonyok paling banyak di antara mereka berempat,yg menjadi motivasi awal mereka mendirikan gang motor jga,dgn alasan awal:

jika nanti mereka balapan,lalu berujung war,mereka tidak akan di keroyok lagi karena mereka jga memiliki jumlah yg banyak haha

Kejadian itu Membuat pengawal sean panik,saat mendapati banyak nya lebam di wajah tuan muda nya itu dan mereka jga mendapat peringatan keras dari tuan besar nya

Tampa mereka bertiga tau,sean sedang mengkhawatirkan nasib dipta dan  Bruiser gang sekarang, alex tidak akan tinggal diam menyaksikan hal yg tadi menimpa nya,di mna dipta dgn sengaja menghimpit lalu menendang motor milik nya

"Semoga aja bokap lu nggak tau" Aska  jga sama,dia tidak ingin meraka di larang berdekatan dgn sean,dan aska jga kasihan dgn nasib sean yg menjadi sulit untuk menikmati hari-hari nya,karena penjagaan yg ketat,bahkan sean tidak bisa memakai motor miliknya

Derren,selalu menjadi yg paling peka,dia tau sean sedang memikirkan sesuatu yg membuat remaja itu sangat terganggu,derren bukan dukun tapi tebakan nya tidak pernah salah

"Muka lu kek gitu,jgn-jangan si alex masih ngawasin lu?" Pertanyaan yg lebih mirip pernyataan keluar diri mulut derren

Membuat remaja yg duduk di Brankar UGD tersebut tertunduk lesu

"Gua rasa keadaan mereka nggak bakalan baik-baik aja sekarang" Ungkap sean yg malah membuat bian bersorak gembira

"Bagus,biar kapok"senyum memekar yg beberapa jam lalu sempat hilang,kembali menghiasi wajah bian

"Huh" Aska menghembus kasar nafas nya

"Ini nggak bakalan baik buat  Aderfia gang kedepannya" Ungkap aska setelah itu

"Iya,kita harus memperingati temen-temen yg lain buat berhati²,besar kemungkinan nya  anak-anak Bruiser akan dendam ke kita" Derren bicara seolah-olah dia mengetahui apa yg akan terjadi di depan

"Itu yg gua khawatir in,gara-gara gua bisa jadi anak-anak Aderfia yg dlm bahaya"

Bian hanya diam saja,otak nya memang tidak sampai ke sana

"Lu tenang aja,kita nggak akan biarin salah satu dari  Aderfia gang dlm bahaya" Aska menepuk bahu sean

"Jadi abis dari sini,kita pulang dulu, besok sepulang sekolah kita bicara in sama yg lain nya"putus aska

______________________________________

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!