Setelah 11 bulan mengetahui identitas rahasianya sebagai keturunan keluarga Wealthy, Alex dapat merasakan kehidupannya berubah 180 derajat. Dari pagi hingga sore hari, ia akan menemani paman atau kakeknya dalam perjalanan bisnis mereka dan mendengarkan bisnis yang mereka jalankan. Pada malam hari, ia akan menjalankan pendidikan magister dan doktoralnya secara bersamaan. Di akhir pekan, ia akan meluangkan waktu untuk menemani Stephanie berbelanja atau sekedar mengobrol di kafe. Alex dapat mengatakan ia sangat menikmati kehidupannya sekarang.
"Bagaimana dengan pendidikanmu ?" tanya Paul saat mereka memiliki kesempatan untuk berbincang.
"Tesis saya sudah disetujui dan akan menjadi bahan untuk disertasi saya. Jika tidak ada masalah maka saya akan selesai bulan depan," jawab Alex ringan.
"Itu bagus," respon Paul kembali mendengarkan laporan dari asistennya.
Selama 11 bulan ini Alex juga mempelajari bahwa Paul bukanlah orang yang hangat. Ia merupakan orang yang praktikal dan menghargai kompetensi. Hal ini berlaku hingga kepada keluarganya, bahkan jika itu kinerja dari paman Liam, yang telah ditetapkan akan menjadi kepala keluarga berikutnya, Paul tidak mengeluarkan sanjungan berlebihan. Oleh karena itu respon Paul sebelumnya tidak menganggu Alex sama sekali.
Dalam sela-sela mendengar laporan ini, tiba-tiba saja seorang asisten buru-buru memasuki ruangan dengan ekspresi panik.
"Tuan, ada keadaan darurat!" Paul mengernyitkan alisnya. Ia mengangkat tangannya untuk menahan asisten ini melaporkan keadaan darurat tersebut dan berpaling kepada Alex.
"Alex, kau lanjutkan dulu pekerjaan ini bersama asisten saya di ruangan lain."
Asisten yang sebelumnya memberikan laporan kepada Paul tidak protes dan segera mengajak Alex untuk mencari ruangan lain. Di kantor ini, Alex juga telah memiliki ruang kerja sendiri yang terletak tak jauh dari ruangan Paul dan Liam. Untuk perintah ini, Alex juga tidak memiliki pemikiran sama sekali. Seringkali keadaan darurat ini melibatkan situasi pribadi keluarga status royal sehingga ia yang statusnya paling rendah tidak perlu mengetahui tentang hal tersebut.
Pekerjaan yang diserahkan kepadanya juga tidak rumit. Ia hanya perlu meninjau kembali hasil analisa pasar dari salah satu proyek baru keluarga Wealthy. Kebetulan sekali proyek ini berkaitan dengan keluarga Birch yang akan menjadi mertuanya jika pertunangan ini berjalan mulus.
Lima menit sebelum istirahat makan siang, Alex akhirnya selesai dengan pekerjaannya. Biasanya ia akan menghabiskan makan siang dengan salah satu paman atau bibinya, namun kali ini sama sekali tidak ada yang mengundangnya sehingga ia hanya meminta asistennya untuk membawakan makanan rumahan untuknya. Selagi menunggu makanan tiba, Alex memeriksa sosial medianya. Ini rutinitas yang sudah sangat jarang Alex lakukan dan ia cukup terkejut menemukan adanya berita viral terkait penembakan massal di kampusnya!
Hal ini sontak membuatnya panik, ia segera mencoba menghubungi Stephanie untuk memastikan keamanannya.
Namun belum sempat ia melakukannya, lima orang berseragam hitam layaknya ninja segera meringkusnya dan hal berikutnya yang ia ketahui adalah dirinya terikat pada sebuah kursi dalam sebuah ruangan gelap.
"Kau sudah bangun, Alex ?" sebuah suara datang entah darimana.
"Apa yang terjadi di sini ? Apakah saya pernah menyinggung anda ? Saya yakin ada kesalahpahaman di sini!"
ujar Alex berusaha tetap tenang.
"Apakah kau bodoh ?" tanya suara itu menyindir, "Sudah jelas kau diculik sekarang."
"Ok, lalu apa tujuan anda ? Apakah anda butuh uang tebusan ?"
"Bah uang ?!" suara itu terdengar marah sekarang.
"Seberapa banyak uang yang kau miliki tak akan pernah bisa melebihi milikku!" hardik suara tersebut.
Alex yang masih tetap tenang mulai dapat mengenali suara tersebut. Walaupun suara itu seperti berasal dari perangkat pengeras suara namun karena hardikan dan nada tinggi itu, suaranya semakin jelas dan dengan mata menyipit, Alex menerka sosok tersebut, "Dino?!"
Keheningan melanda ruangan tersebut dan dari perangkat pengeras suara tersebut, Alex dapat mendengar suara berisik barang-barang yang jatuh.
Kebisingan suara itu tidak bertahan lama hingga keheningan melanda ruangan itu sekali lagi.
Alex menyimpulkan bahwa tebakannya benar. Ia hanya berinteraksi dengan Dino beberapa kali selama makan siang bersama dengan paman dan bibinya. Penilaian awalnya terhadap Dino adalah keturunan keluarga kaya yang sombong namun memiliki kompetensi yang pantas untuk kesombongan tersebut. Walaupun Dino tak sejenius dirinya, Dino cukup kompeten untuk dapat mengikuti ayahnya, Liam, dalam setiap perjalanan bisnis. Ditambah dengan status Liam yang telah ditetapkan sebagai penerus Paul, status Dino juga semakin meningkat di keluarga Wealthy mengingat Dino merupakan putra satu-satunya Liam.
Keheningan itu menghilang dimulai dari kekehan dari Dino.
"Kakek dan ayah benar-benar akurat tentangmu," ujar Dino, "Kau sangat jenius. Sayang sekali kejeniusanmu itu tidak bisa membawamu kepada kejayaan."
"Apa maksudmu ?" tanya Alex bingung.
"Jujur saja Alex, saya menikmati persaingan namun saya tetap sangat menghargai kemenangan sehingga saya selalu memastikan dalam setiap persaingan yang saya ikuti, saya berada di puncak dan semua ancaman harus segera dihapuskan."
Semua sesumbar Dino ini membuat Alex pusing. Ia masih belum dapat memikirkan apa alasan Dino menahannya sekarang.
"Persaingan ? Dengan status saya, apakah saya bisa bersaing dengan anda ?" Alex berusaha merendah untuk menghindari konflik. Sebagai orang yang telah merasakan kehidupan sederhana dan mendapatkan kesempatan langka untuk merasakan kehidupan mewah, Alex sama sekali tak keberatan untuk merendahkan dirinya demi mempertahankan kualitas hidupnya sekarang.
"Bah, kau masih bisa membual di sini ?!" hardik Dino, "Saya tahu kakek sedang mempertimbangkan kamu untuk naik status menjadi anggota Duke!"
Alex baru mendengar tentang hal ini. Namun jika dipikirkan kembali, hal itu sangatlah wajar. Selain bakat dan kompetensinya yang mampu mengimbangi para anggota inti royal keluarga Wealthy, ia juga akan bertunangan dengan Stephanie Birch yang keluarganya memegang peranan penting dalam salah satu proyek penting keluarga Wealthy. Jika dilihat dari silsilah keluarganya pun, Alex masih sangat berhak untuk menjadi duke karena ia merupakan cucu kandung Paul.
Alex berusaha membujuk Dino untuk melepaskannya dengan memberikan penerangan tentang situasinya, "Hei Dino, anda menilai saya terlalu tinggi, tapi mau bagaimanapun paman Liam yang akan menjadi penerus dan sebagai satu-satunya putra paman Liam, tak ada siapapun yang bisa menggantikan anda untuk menjadi kepala keluarga Wealthy berikutnya."
Doni terdiam beberapa saat sebelum dengan suara yang terdengar ragu dan berbisik, "Apakah anak ini tidak mengetahui tentang suksesi kepala keluarga ?"
Alex yang memiliki pendengaran yang sangat baik hanya dapat mengulangi dengan bingung, "suksesi kepala keluarga ?"
Keheningan kembali melanda selama beberapa menit sebelum akhirnya Dino berkata, "Semua kata-katamu tidak penting, sekarang kau telah berada dalam pengendalian saya maka nikmati saja dulu. Kamu dapat menantikan bagaimana dunia akan melihatmu saat keluar dari sini."
Setelah itu tidak ada suara lagi dari perangkat pengeras suara tersebut, Alex meyakini bahwa Dino telah meninggalkan ruangan tersebut. Ia menghela nafas dan memutuskan bahwa Dino sama sekali tak dapat dibujuk untuk melepasnya sehingga ia hanya bisa bergerak sendiri sekarang.
Sebelumnya ia sengaja merendahkan diri agar Dino merendahkan penilaian terhadapnya. Hal ini akan sangat membantu karena dapat membuat Dino melonggarkan kewaspadaan kepadanya.
Selama obrolan tersebut, Alex juga sengaja mengungkit beberapa topik dan berhasil mengkonfirmasi beberapa hal. Dengan mudah ia juga melepas ikatan pada tangannya. Tindakan berikutnya atas informasi ini hanya akan dipikirkan jika ia berhasil keluar dengan selamat dari tempat ini!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments