BAB 3

Hari MOS ketiga.. ya hari terakhir MOS yang ditunggu-tunggu kelas 10 agar

bisa bebas dari senior nya.

***

Di Kelas 10 IPA 2

"Jadi karena hari ini hari terakhir MOS. Saya ingin kalian menuliskan 4

surat yaitu surat pertama untuk kesan di sekolah ini, surat kedua untuk kesan

MOS ini, surat ketiga untuk senior yang kalian suka (surat cinta), dan yang

keempat surat untuk teman yang kalian suka (harus lawan jenis ya).". Ucap

kak Atika.

"Baik kak". Jawab serempak.

"Dan setelah selesai kalian akan dapat tugas yang lebih berat".

Lanjut kak Atika.

"Tugas apa kak?". Tanya seorang siswa.

"Nanti saya jelaskan. Tapi tulis dulu 4 surat itu". Jawab kak

Atika tegas.

"Baik kak". Ucap siswa serempak.

***

"Lu nulis surat buat siapa?". Candaan Sinta ke Via.

"Gua nulis buat kak Arga". Jawab Via malu.

"Cieee.... lu suka ya sama kak Arga? Dia itu ketua OSIS loh". Ucap

Sinta yang terus menggoda Via.

"Apasih sin, gua milih kak Arga karena dia satu-satu nya senior yang

gua kenal". Sanggah Via.

"Oke-oke". Jawab Sinta sambil melirik mata Via sesekali.

"Lu sendiri buat siapa?". Tanya Via ke Sinta.

"Tentu nya buat kak Aldin lah. Dia itu cool, tegas, ganteng, lagi pula

dia wakil ketos kan gak kalah sama kak Arga". Jelas Sinta.

"Iyadeh iya..". Ucap Via.

"Oya lu nulis siapa buat temen yang lu suka?". Tanya kembali Sinta

ke Via.

"Gua juga gak tau. Mana gua gak kenal sama mereka". Ucap Via bingung.

"Gua sih milih Rian. Dia itu mirip kaya kak Aldin pokoknya..".

Ucap Sinta membayangkan Rian dan kak Aldin menemani disamping nya.

"Iya iya sin, terus gua nulis siapa?". Tanya Via bingung.

"Hmmm... siapa ya?". Sinta berpikir keras mencari orang yang pantas

ditulis Via.

"Waktu nya tinggal 5 menit lagi ya". Ucap kak Widia yang membuat

kelas panik.

"Siapa sin, cepetan?". Ucap Via panik.

"Lu tulis aja buat Angga. Lu kan cuma kenal anak itu doang". Jawab

Sinta ikut panik.

"Angga? Gila sih lu. Gua nulis apa buat dia?". Tanya Via tidak

yakin.

"Waktu tinggal 2 menit lagi". Tegas kak Widia.

"Ya lu tulis aja dia baik gitu karena udah bawa lu ke UKS". Tekan

Sinta ke Via.

"Itu mah jahat bukan baik sin". Elekan Via membuat Sinta geram.

"Dia itu udah nolong lu pas kena bola futsal dan gendong lu ke

UKS". Jawab Sinta tanpa melihat Via lagi.

"Saya itung sampe 5. Kalo gak kumpul saya akan beri hukuman".

Tegas kak Atika.

"1".

"2".

For : Satya Angga Vinar

"3".

Terima kasih udah nolong gua waktu itu.

"4".

From : Vian Anggraini Setyonegoro

"5".

"Waktu kalian sudah habis. Kumpulkan surat-surat nya. Cepat!".

Tekan kak Atika.

"Baiklah, setelah kalian mengumpulkan surat ini. Kalian harus

mendapatkan semua tanda tangan anggota OSIS sebanyak-banyak nya. Tanda tangan

yang paling banyak akan mendapat hadiah dan yang paling sedikit akan mendapat

hukuman. Setuju?". Ucap kak Widia.

"Setuju". Ucap siswa serempak.

***

"Sin, Vi. Kamuorang udah dapat berapa tanda tangan kakak kelas?".

Tanya Ayu menghampiri mereka.

"Gua sih udah dapet 12 nih". Jawab Sinta.

"Lu Vi?". Tanya kembali Ayu.

"Gua baru dapat 5 nih". Keluh Via.

"Ya elah kamuorang udah lama nyari cuma dapat segitu? Gua aja udah

24". Ayu yang menyombangkan diri.

"Berarti lu tinggal 1 tanda tangan lagi dong". Ucap Sinta kaget.

"Emang". Jawab Ayu sombong.

"Siapa yang belum tanda tangan?". Tanya Via.

"Ini nih yang paling susah didapatin, gua juga gak tau kemana orang

nya". Jelas Ayu.

"Ya siapa yu??". Tanya Sinta dan Via penasaran.

"Kak Arga". Jawab Ayu.

"Kok bisa?". Tanya Via penasaran.

"Kan udah gua bilang kalo di...". Ucapan Ayu terhenti seketika.

"Stop. Ayok Vi kita cari tanda tangan lagi". Ucap Sinta yang

langsung pergi denfan menarik tangan Via.

***

"Gimana kita mau dapat banyak Vi, kalo kita disini terus. Waktu nya

juga setengah jam doang". Keluh Sinta.

"Yaudah kita berpencar aja. Gua bagian kelas dari lantai 1 sampe lantai

4. Lu sisa nya gimana?". Ajak Via.

"Okee". Jawab Sinta semangat.

Di lantai 4

Kok gak ada kakak kelas ya. Mana serem lagi koridor nya. Apa gak usah

dilanjut aja kali ya.

Via memutuskan untuk kembali ke lapangan

Brukk

"Suara apa itu?". Tanya Via ketakutan sambil menengok kebelakang

dimana itu kelas 11 IPA 1.

Via melangkah pelan-pelan menuju sumber suara dengan wajah ketakutan.

Kreek

Pintu perlahan dibuka Via. Dan dia menemukan seseorang yang sedang

mengangkat meja yang telah jatuh tadi.

"Kak Arga". Ucap Via kaget.

"Oh kamu, ada apa? Kamu mau minta tanda tangan saya?". Tanya kak

Arga curiga.

"Bukan kak, tadi saya cuma mau lihat-lihat kelas 11 aja". Jawab

Via gugup.

"Cari apa?". Tanya kak Arga.

"Sebenarnya saya kesini nyari kakak kelas untuk minta tanda tangan.

Tapi saya urungkan niat saya karena tempat ini serem banget". Jelas Via.

"Kenapa kamu malah kekelas ini?". Selidik kak Arga.

"Saya mendengar suara meja jatuh tadi jadi saya samperin".

Perjelas Via.

"Oh itu, terus sekarang kamu mau apa? Mau tanda tangan saya? Apa yang

bisa kamu lakukan buat saya?". Tanya kak Arga menatap Via.

"Mungkin kakak berpikir bahwa saya ingin meminta tanda tangan kakak,

tapi saya tidak akan memohon kepada kakak lebih baik saya mendapat hukuman

daripada saya harus meminta belas kasih orang lain karena saya masih punya

harga diri. Maaf kalo saya lancang berbicara seperti ini sama kakak yang lebih

tua dari saya. Saya hanya ingin memastikan kakak baik-baik saja tadi. Maaf kak

saya menggangu anda". Tegas Via yang langsung melangkah ke arah pintu.

"Tunggu".

Langkah Via terhenti dan membalikkan badan melihat kak Arga.

"Kamu memang benar saya terlalu berburuk sangka sama kamu dan saya

sudah kurang ajar. Jadi maafkan saya.. saya ingin kamu menerima tanda tangan

saya". Ucap kak Arga menatap Via dengan penuh harap.

"Maaf kak, saya sudah bilang tidak akan memohon untuk minta tanda

tangan. Dan saya juga telah memaafkan kakak". Tegas Via lalu meninggalkan

kelas itu.

***

Di lapangan

"Semua siswa baru harap kumpul dilapangan sekarang". Pengumuman

yang terdengar di setiap ruangan membuat siswa baru kumpul.

"Vi lu kenapa bete gitu sih?". Tanya Sinta bingung.

"Enggak papa Sin, ayok kelapangan". Sikap Via mencoba biasa dengan

teman nya itu.

"Seriusan Vi?". Tanya Sinta meyakinkan Via.

"Iya Sinta ku sayanggg". Rajuk Via sambil menarik tangan Sinta

menuju kelapangan.

Semua siswa duduk di lapangan dan menghadap kearah sumber suara.

"Gimana udah dapat berapa tanda tangan nya?". Tanya kak Widia.

"Banyak"

"Sedikit"

"Oke-oke jangan ribut. Karna buku tanda kalian sedang dihitung sama

pengurus OSIS lainnya jadi kalian bayangkan saja akan dapat hadiah, hukuman

atau tidak kedua nya. Hehehe.." candaan kak Aldin.

"Cek 1.. 2... 3... emmm Maaf sebelumnya saya Arga selaku ketua

pelaksana MOS dan ketua OSIS akan menayangkan sebuah kejadian yang harus

ditonton buat kalian". Ucap Arga langsung menayangkan kejadian saat dia

bersama Via.

Pause

"Siapa cewek itu berani-berani nya ngomong kaya gitu sama kakak

Arga".

"Ih PD banget sih tuh cewek, sok berani".

"Ehmm... mohon perhatian nya". Ucap Arga tegas membuat semua

berhenti mengomentari tayangan tadi.

"Saya akan bertanya pada kalian. Apakah yang dilakukan seorang senior

ke junior tadi salah?". Tanya Arga.

"Tidak. Karena senior lebih tua dari kita dan selalu benar". Ucap

kebanyakan siswa baru.

"Apa kalian takut untuk menentang senior saat kalian diganggu?".

Tanya kembali Arga.

Semua hening

"Saya malah bangga ada siswi yang seperti itu. Dia berani menentang

senior karena dia benar, siapa sih cewek yang mau diganggu sama seorang senior

yang keterlaluan seperti tadi. Dia tetap memandang senior nya tapi dia selalu

menjaga harga diri nya. Dia wanita yang luar biasa". Jelas Arga membuat

semua orang bertanya-tanya siapa cewek itu.

"Siapa dia ga?". Tanya Atika.

Play

Semua orang kaget melihat wajah Via dalam tayangan itu berbalik ke arah CCTV

yang merekam kejadian itu.

"Ya dia teman kalian. Namanya Via". Arga bertepuk tangan dan

diikuti semua orang.

Via hanya menunduk malu dibarisan belakang.

"Maaf Via saya bersikap seperti itu. Itu tidak beneran tapi hanya untuk

mengetest apakah junior sanggup bersikap baik pada senior seperti tadi".

Ucap Arga.

Semua mata hanya tertuju pada Via dibelakang.

"Oke karena waktu sudah sangat siang, kami akan memanggil pemenang

nya". Ucap Atika.

"Pemenang tanda tangan terbanyak adalah.....". Ucap Widia

menegangkan semua orang.

"Ayu.. dari kelas 10 IPA 5". lanjut Widia membuat semua bertepuk

tangan.

Ayu maju kedepan dan semua otang bertepuk tangan.

"Dan ada seseorang yang terpilih menjadi siswi yang bijaksana yaitu..

Via.. harap maju kedepan". Lanjut Widia.

"Hmmm... sudah ada pemenang pasti ada yang kalah". Ucap Aldin.

"Yang tidak ada tanda tangan satu pun akan mendapat hukuman. Namanya

adalah....". Ucap Aldin menegangkan kembali suasana.

"Yaitu... Angga dari kelas 10 IPA 2". Lanjut Aldin membuat semua

orang kaget tidak percaya dan menyoraki nya.

"Harap Angga kedepan". Lanjut Widia.

Angga dengan malas harus maju kedepan dan berdiri disamping Via.

"Ini hadiah untuk kamu". Ucap Arga memberi hadiah pada Via.

"Terima kasih kak, maaf kak udah gak sopan sama kakak". Jawab Via

sambil menunduk malu.

"Gak papa kok". Ucap Arga sambil senyum.

"Dan kamu hukuman nya adalah membuang sampah yang ada disekolah".

Tegas Arga sambil menatap Angga.

"Oiya, semua siswa bisa masuk dulu kekelas nya. Karena akan dibagikan

surat cinta buat kalian dari teman kalian". Tegas Aldin.

"Siap". Jawab semua siswa.

Di kelas 10 IPA 2

Satu persatu nama siswa dipanggil untuk mengambil surat untuk mereka.

"Haduh yang pasti gua gak ada ini". Keluh Sinta.

"Kenapa?". Tanya Via.

"Karena semua surat kebanyakan di lu Vi". Keluh Sinta.

"Yaudah nih buat lu aja". Jawab Via datar.

"Enggak mau. Gua harus positif thinking". Tegas Sinta.

"Sinta".

"Tuh kan cuma dapat 3 surat". Keluh Sinta.

"Yaudah gak papa, yang penting dapat surat nya". Via menenangkan

Sinta.

"Angga".

"Buh gila banyak amat tuh surat".

"Banyak juga penggemar nya.hehehe..".

"Wah gak nyangka ya banyak yang ngirim surat ke Angga". Tatap

Sinta ke Via.

"Yaudahlah". Via menyabarkan diri.

"Oke semua nya sudah. Hari ini hari terakhir MOS saya mohon maaf jika

ada suatu kesalahan sama kalian". Lanjut Widia.

"Maaf kak, bukan terakhir MOS tapi awal suatu pembelajaran yang

sesungguhnya harus kita hadapi". Ceplos Via membuat semua tepuk tangan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!