BELENGGU CINTA

BELENGGU CINTA

RAE SHITA DEWI

Kehadiran Rae Sitha Dewi di sebuah Cafe Gaul, membuat hampir semua pengunjung yang sembilan puluh persen kaum adam saling bertanya dan berbisik-bisik. Rata-rata mereka mengira penyanyi baru itu dari Korea. Tidak satupun menyangka kalau Rae Sitha adalah putri daerah yang asal usulnya perlu dipertanyakan. Karena Rae sendiri adalah seorang anak angkat dari ibu Dedes, seorang janda yang tidak punya anak.

Rae sedang menikmati kebahagiannya karena bisa menjadi penyanyi di Cafe Gaul milik nyonya Fransiska. Sepertinya angin sorga sedang menghampirinya. Nasibnya lagi mujur, padahal seminggu yang lalu ia masih menjadi pengamen jalanan.

Walaupun masih berpakaian jean belel dan sepatu kets, tapi kecantikannya menutupi kesedehanaannya. Ia sangat berterima kasih kepada Pak Jaya Kucai sopir pribadi Owner Cafe ini. Berkat Pak Jaya Kucai lah Rae bisa menjadi penyanyi disini. Sebelumnya terlihat lebih kusam, setelah wajahnya di poles dan didandani penata rias Cafe, Rae kelihatan lebih glowing, pokoknya perfect banget dech.

Begitulah ceritanya kenapa Rae banyak senyum seminggu ini. Semenjak bergabung menjadi penyanyi disini, pengunjung semakin banyak, tentunya nyonya Fransiska Lembong sangat senang dan tip yang diterima oleh Rae lumayan besar.

Nyonya Fransiska sengaja memberi uang lebih kepada Rae supaya ia tidak pergi dari Cafe. Namun rencana itu gagal total setelah Mahalini datang ke Cafe dengan Gunawan.

Mahalini datang ke Cafe menghilangkan kekesalannya. Tadi ia dan mamanya sempat selisih faham mengenai rencana perjodohan dan pernikahannya dengan Dewa. Selalu saja mamanya main paksa padahal ia sudah punya pacar.

Akhirnya ia memaksa Gunawan ikut pergi ke Cafe untuk memamerkan pacarnya, karena ia tahu Dewa sering datang kesini. Siapa tahu Dewa mau mengerti dan mengurung kan niatnya untuk menikah dengannya.

Malam ini kursi Cafe hampir penuh, ramai sekali, ternyata yang membuat ramai adalah seorang penyanyi baru, Rae Shita Dewi nama gadis itu.

Mahalini terpesona melihat kecantikan Rae Sitha yang sepintas body nya mirip dirinya. Matanya tidak pernah lepas dari sosok Rae, ia memandang gadis itu sambil tersenyum penuh arti. Terbesit dalam otaknya rencana jitu yang bisa membebaskan dirinya dari perjodohan yang akan dilakukan oleh mamanya dan keluarga Dewa Mahendra.

Ia malah tidak melihat Dewa yang biasa nongkrong disitu, tapi tidak apa-apa, Mahalini sudah menemukan solusi untuk mengatasi masalahnya.

"Sayank, aku sudah punya jalan keluar supaya kita bisa menikah." bisik Mahalini kepada Gunawan.

Sang pacar yang asyik menonton Rae bernyanyi, tidak menyadari kalau Mahalini menatapnya kurang senang.

"Kamu terpesona dengan gadis itu?" tanya Mahalini mencolek Gunawan.

"Kamu cemburu sayank? aku kagum melihat body dan kecantikannya yang nyaris mirip denganmu. Jangan-jangan dia adik tirimu yang disembunyikan oleh papamu."

"Amit-amit, aku tidak mau punya adik seperti dia. Papaku tidak mungkin selingkuh dengan wanita kampung." ucapnya kesal. Ia lalu mendekat dan membisikan sebuah rencana.

"Kamu serius?" Gunawan menatap Mahalini dengan ragu. Ia mengakui Mahalini sangat mencintainya dan rela berkorban apa saja demi bisa menikah dengannya.

"Aku sangat serius dan berharap kamu membantuku menjalani rencana ini. Tapi kamu harus berjanji akan menikahiku. Tidak perlu bikin acara mewah. Aku ingin pernikahan yang sah dimata hukum dan agama. Nanti kita pindah dari kota ini."

"Tapi menikah itu perlu modal, jika kamu punya uang kita secepatnya menikah. Kamu sendiri tahu, bahwa bisnisku hancur lebur gara-gara pandemi. Kamu harus bersabar, setelah keadaan normal kembali kita akan menikah."

"Aku tidak bisa menunggu terlalu lama, karena aku akan dijodohkan dengan Dewa Mahendra bulan ini. Kita menikah di catatan sipil, tidak perlu ramai-ramai. Mamaku dan keluarga Dewa sudah saling setuju. Kalau itu sampai terjadi aku mau bunuh diri."

"Aku jadi bingung, masih saja ada perjodohan di zaman universe ini. Tidak ada jalan lain kecuali kamu bisa mencuri uang mamamu."

"Gampang itu, asal kita bekerja sama. Yang penting rencana ini jangan sampai bocor."

"Jangan khawatir aku bisa menjaga rahasia." sahut Gunawan memeluk Mahalini.

"Aku mau ke tempat kost mu. Rencana ini kita matengkan sebelum eksekusi." ucap Mahalini tersenyum.

Mereka keluar dari Cafe dengan ekspektasi tinggi. Berjalan sambil berpegangan tangan saling mengeluarkan argumentasi. Berdebat kecil serta mengkhayal hidup bahagia, jauh dari orangtua dan kewajiban yang harus dipikul.

Baru saja Mahalini keluar, datanglah dua pria tampan, Dewa Mahendra dan Arya Wiguna. Mereka menuju pojok ruangan, karena lebih nyaman, dan dekat dengan Stage. Dewa menghempaskan bobot tubuhnya di kursi yang bersebelahan dengan Arya Wiguna.

"Suaranya sangat bagus seperti suara agnes monica." kata Arya Wiguna, matanya tidak lepas dari stage, dimana gadis itu sedang menyanyikan lagu Jungle dari Krista Angelucci.

"Aku lebih tertarik dengan wajahnya, cantik mempesona dan tubuhnya sexy." ucap Dewa Mahendra nyengir.

Pemuda tampan dua puluh delapan tahun itu menatap pinggul penyanyi itu dengan gejolak jiwa mudanya. Matanya tidak berkedip memandang Rae Sitha Dewi.

"Namanya Rae Sitha Dewi, sudah seminggu ada di Cafe ini, dia dari golongan bawah dan tidak selevel denganmu. Sepertinya kamu telat informasi."

"Kerjaan sangat padat broo, habis Covid-19 wisatawan membludak. Betul-betul menguras tenaga." sahut Dewa menyesap minumannya.

"Makanya cari sekretaris wanita yang bisa di uwel-uwel disaat lelah. Kerjaan selesai otakpun fresh."

"Aku alergi dengan wanita, mereka rata-rata melihat hartaku daripada tanggung jawabku. Susah sebagai anak dari kasta Brahmana."

"Ini zaman modern bos, jangan lebay banyak orang menikah dengan bule atau dari agama lain, no problem."

"Aku anak satu-satunya, tidak bisa semau gue. Ada aturannya dan bebanku sangat berat. Aku kasihan kepada ayah yang lagi sakit, apa salahnya jika aku menuruti, demi membahagiakan orang tua."

"Adat diikuti, hancurlah jiwa raga." gerutu Arya.

Kedua pemuda itu tidak asing lagi di Cafe ini, hampir seminggu sekali atau paling lambat sebulan. Datang sekedar minum satu gelas cocktail vodka sambil mendengar live musik, untuk melepaskan penat. Mereka menjalani kesibukan setiap hari dengan aktivitas yang amat melelahkan dan menguras otak.

Arya Wiguna seorang manager hotel D'legion di Kuta, sedangkan Dewa Mahendra adalah pengusaha muda yang menggeluti bisnis properti. Bisnis ini diwariskan oleh orang tuanya yang kaya raya. Ia juga mempunyai Hotel dan Villa.

Mereka dua sahabat yang saling pengertian. Berteman semenjak masih kuliah, sangat akrab dan sudah tahu sifat masing-masing.

Telah menjadi tradisi turun temurun bahwa, anak lelaki akan menjadi pewaris semua harta benda orang tuanya. Dewa adalah anak satu-satunya dari Pak Agung Mahendra.

Pak Agung sangat bersyukur putra semata wayangnya sangat penurut dan bertanggung jawab. Walaupun terkenal tajir melintir, Dewa tidak pernah bergaul dengan teman-teman yang sombong dan suka hura-hura.

Dewa terkenal cool, sulit di tundukan oleh seorang wanita. Kebanyakan dari mereka ingin mengincar harta dan kastanya. Itulah yang membuat Dewa menjauh dari lingkaran cinta. Sebenarnya Dewa sudah pantas untuk menikah, namun ia tidak mau mencari pacar atau istri.

Akhirnya ibunya bertindak, ia lalu dijodohkan dengan Mahalini, putri dari Nyonya Fransiska lembong. Walaupun ia anak penurut, untuk menikah dengan Mahalini, Dewa protes keras ia tahu sekali Mahalini, orangnya memang cantik tapi kurang bermoral. Masalah itulah yang membuat dirinya down. Sudah berapa kali ia menolak perjodohan itu, sehingga ibunya dibuat kecewa.

"Dewa, Mahalini baru tamat kuliah, orangnya cantik dan kaya. Cukup berkelas, ibu harap supaya kamu mendekatinya secara perlahan. Dia tidak seperti wanita lain yang gila harta dan dia juga dari kasta tinggi." kata ibunya suatu hari.

"Darimana ibu tahu dia beda dengan wanita lain, aku sering melihatnya di Cafe Gaul dengan berbagai jenis lelaki. Aku tidak mau dengan wanita liar begitu, dia liberal tidak punya attitude." protes Dewa.

"Hati-hati bicara, jangan menuduh orang sembarangan. Ibunya teman akrab ibu, dia baik dan santun. Nyonya Fransiska pekerja keras, orangnya ramah tamah dan gampang bergaul."

"Ibunya memang baik, tapi anaknya belum tentu baik seperti ibunya. Ini perjodohan yang paling terbodoh selama ini. Aku benci dengan cewek murahan."

"Ibu tidak mau tahu, kamu harus menikah bulan ini dengannya." kata nyonya Agung tegas.

Tekadnya sudah bulat menerima putri dari sahabatnya. Setiap Arisan keluarga besar, Nyonya Fransiska selalu bertanya kepastian pernikahan anak-anak mereka, kadang ia malas menjawab, masalahnya Dewa selalu menolak.

"Maaf bu, aku tidak mau." Dewa menolak mentah-mentah rencana ibunya.

"Dewa jangan membantah, ayah sudah tua dan sakit-sakitan, jika kamu terus menolak siapa yang diajak mengurus tanggung jawab di "Puri" (rumah orang Brahmana)."

Dewa tergugu, ia mengerti apa yang diingini oleh orang tuanya. Sebagai Brahmana, beban yang ia pikul sangat berat. Banyak aturan yang harus dipatuhi, salah satunya menikah dengan kasta yang sama, punya anak lelaki.

Melihat ibunya selalu bersedih, dan keadaan ayahnya yang semakin parah, Dewa akhirnya mengalah. Ia tidak pernah menyatakan setuju, tapi ia membiarkan ibu dan keluarga besarnya sibuk mengurus pernikahannya yang direncanakan sebulan lagi. Biasanya sudah menjadi tradisi kalau anak lelaki dan orang kaya, apalagi Brahmana yang menikah, pasti besar-besaran dan mewah. Mereka akan menggelontorkan uang sampai miliaran rupiah.

"Aku dengar gosip, kamu akan married bulan depan, apa itu benar?" tanya Arya menatap Dewa.

"Hemm..." yang ditanya bergumam tidak jelas. Dewa menarik nafas panjang, seolah melepaskan beban yang sangat berat. Ia bersandar ke kursi, matanya tidak pernah lepas dari Stage, tempat Rae bernyanyi.

Sedang asyiknya memandang Rae, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara seseorang yang menggelegar.

"Aku menginginkan gadis itu!!"

Semua orang menoleh kepada laki-laki kekar dan sangar itu. Gadis penyanyi yang berada diatas stage spontan berhenti bernyanyi. Ia kaget mendengar teriakan keras laki-laki di bawahnya.

Scurity cepat bertindak, ia mengajak pria itu ke belakang untuk menemui Pak Ketut Dade, supervisor Cafe. Ntah apa yang telah terjadi, mereka bicara serius. Kedatangan Pak Darius mampu membuat tanda tanya besar dibenak pengunjung.

Dewa dan Arya juga kaget, mereka mengenal peria itu adalah pengawal Mahalini Lembong, putri pemilik Cafe. Dewa merasa aneh saja ketika pengawal itu terlalu arogan memaksa Rae turun dari stage. Padahal Rae sedang bernyanyi, kenapa tidak menunggu sampai selesai bernyanyi. Rae kebingungan saat tangannya ditarik dari bawah, ia terlihat ragu turun, untung Rae tidak jatuh.

*****

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

awal cerita yg seru tapi bermasalah

2024-07-19

0

Crystal 🌈

Crystal 🌈

Susah jadi pewaris keluarga, apalagi cuma anak satu-satunya.

2023-09-05

13

✨Ꮶ͢ᮉ᳟•ᾰ𝕣ຣ𝑦𝐀⃝🥀⏤͟͟͞͞🧸👻ᴸᴷ•ツ

✨Ꮶ͢ᮉ᳟•ᾰ𝕣ຣ𝑦𝐀⃝🥀⏤͟͟͞͞🧸👻ᴸᴷ•ツ

pasti sih rea sangat cantik smape semua org liatin gtu

2023-09-05

6

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!