Nao dan pria bertopeng itu kini sudah berada di dalam kamar.
"Jika kau merasa dirugikan karena membantuku tenang saja akan ku bayar." Lirih Nao, ia merasa gugup namun tetap berusaha tampak tenang. Nao tak akan menyesalinya karena ia tahu pria di hadapannya ini bukan orang sembarangan jadi ia tidak merasa dirugikan.
Pria itu tersenyum keduanya saling tatap dengan jarak yang begitu dekat, dalam lubuk hati masing-masing mereka saling mengagumi sorot mata yang sama-sama indah.
"Buka sedikit bibirmu." Bisik nya seraya menggigit pelan telinga Nao.
Nao menurut hingga bibir keduanya semakin dekat dan menyatu, entah suara detak jantung siapa mereka tak peduli.
Ciuman itu semakin panas membangkitkan gairah dalam diri masing-masing, lidah keduanya bertemu menyesap bibir atas dan bawah bergantian.
Suara bentrokan topeng mereka membuat pagutan itu terasa mengganjal, Nao melepas topeng miliknya membuat pria itu tampak terkesima akan kecantikan Nao. "Hanya aku saja yang membukanya kau jangan, aku tak harus tahu siapa dirimu tuan."
Pria itu kembali menarik Nao ke dalam dekapan, mereka kembali berciuman penuh gairah. Erangan lembut keluar dari bibir Nao saat tangan kekar pria bertopeng menyentuh area sensitif lainnya. "Emmhh!..."
Dengan perlahan tanpa melepas ciuman pria itu membaringkan tubuh sexy Nao di atas kasur dengan posisi dia di atasnya. "Sudah berapa banyak pria yang tidur bersamamu hmm?." Bisik nya.
"Bukankah kita sepakat tidak membahas hal pribadi?." Timpal Nao dengan tatapan berat akan ulah pria itu yang menggerayangi tubuh indahnya penuh hasrat, kini nafas Nao tersengal-sengal akan ulah tangan kekar pria bertopeng yang bermain lihai di bawah sana.
Cup!
"Baiklah.."
Tubuh Nao kini tanpa penutup sehelai benang pun, pipi Nao merona akan tatapan berat pria di atasnya. Ia bahkan mengalihkan pandangan tak berani adu tatap.
"You're so beautiful honey." Lirihnya seraya mencium lembut dua gundukan kencang yang tampak indah.
Nao terdiam saat pria bertopeng itu melepas seluruh pakaiannya, tubuh yang kekar nan atletis dengan tato bulan sabit di area paha membuatnya menggigit bibir bawah lupa akan segalanya.
"Aa-aaakhhh!.." Nao meringis kesakitan ia meremas punggung kekar pria itu saat penyatuan dilakukan.
"What!? are you virgin?." Tampak pria itu terkejut saat melihat sebercak darah mengotori sprei.
Nao dengan perlahan menganggukkan kepalanya. "Ya dan ternyata ini menyakitkan." Lirihnya, tanpa sadar Nao meneteskan sebutir air bening.
Pria itu seolah tak percaya menjadi yang pertama bagi wanita cantik pemilik mata indah ini, ia merasa bersalah dan mengelus mata Nao yang meneteskan air mata. "Jika kau menyesal mari akhiri ini."
"Memangnya kau bisa mengembalikan kesucianku lagi? no, aku tidak menyesal hanya merasakan perih akan rasa ngilu saja." Timpal Nao.
Nao mencium duluan bibir sexy itu. "Kita lanjutkan."
Pria itu tersenyum ia kembali melancarkan aksinya dengan liar, dengan perlahan ia memaju mundurkan miliknya. Rasa perih sebelumnya kini tergantikan dengan kenikmatan.
"Apa masih sakit?."
"No."
Tubuh Nao terguncang, erangan lembutnya mengisi seluruh kamar VVIP itu. Gairah pria tampan nan gagah di atasnya semakin menggila akan hasrat, ini diluar kesempatan namun mereka berdua benar-benar menikmatinya seolah sepasang suami istri yang sedang memadu kasih.
"Aaaakhhh!.." Erang keduanya bersamaan saat mencapai puncak.
Mereka terengah-engah dengan tubuh yang mulai berkeringat, setiap sentuhan tangan dan kecupan bibir pria itu membuat Nao terbang melayang.
"Aku menyukainya honey..." Lirih pria bertopeng kembali melakukan penyatuan dengan gaya berbeda, entah kenapa ia begitu candu gairahnya memuncak akan Naomy.
Hingga pagi pun datang...
Nao terbangun duluan dengan tubuh yang terasa pegal juga remuk, dengan perlahan Nao menyingkirkan tangan kekar yang menindih perutnya.
"Aww!.." Ringis Nao merasakan sakit pada miliknya namun sebisa mungkin Nao menahan itu.
Nao mengenakan kembali pakaiannya meletakkan sebuah amplop tepat di atas jas hitam milik pria bertopeng. Sebelum pergi Nao menatap pria itu sekilas lalu ia pun keluar dari kamar dengan topeng dansanya di tangan tanpa menunggu dia terbangun.
Flashback off
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ds Phone
oh dia orang pertama
2025-03-08
0
Kang king-kong
pecahh
2024-11-05
1
yumna
nao kau korbankan kesucianmu dgan pria asing...hanya sebuah bls dendam....😱😱😱
2024-07-14
0