Setelah selesai makan Diana beranjak menghampiri Ibu dan Ayahnya, Diana langsung menceritakan semua yang di bicarakan dengan Nyonya Jasmine
Diana menceritakan semua tanpa ada yang terlewatkan.
"Bu..Apa menurut Ibu ini tidaklah aneh?
kenapa Nyonya Jasmine mau menikahkan putranya dengan Dian, yang jelas bukan dari keluarga berada, Bukannya Keluarga Tuan Anggara selalu mementingkan pendidikan ya Bu? Dian bukan orang yg berpendidikan Apa itu tidak akan menjadi masalah bagi keluarganya kelak. Apa menurut ibu ini tidak berlebihan?
"Nak.. Ibu tidak tau apa tujuan dan maksud Nyonya Jasmine ingin menjadikan mu sebagai menantunya, namun satu hal yang harus kamu tahu Nyonya Jasmine dan Tuan Anggara adalah orang yang baik, mereka tidak pernah membanding-bandingkan tahta atau apala itu,
"Menurut Nyonya dan Tuan Anggara semua sama, Dari itu Ibu betah bekerja disana, nyonya Jasmine sangat baik, Ibu nyaman berkerja bersama keluarga Anggara mereka semuanya baik.
tapi kembali lagi keputusan ada pada mu..
"Bu...Apa jangan- jangan Tuan Muda itu punya kelainan? atau jangan-jangan dia sakit? atau dia--
"ucapan Diana terhenti karna ibu menyela ucapan anaknya tersebut.
"Hussst. "sela Ibu..." kamu tuh ngomng apa sih jangan ngaur dan ngasal gitu,Tuan Muda itu tidak seperti itu,Tuan Muda ituTampan, Gagah,Tegas, Walau pun sedikit dingin tapi tidak mengurangi ke tampanannya, "jelas Bu Mina antusias menceritakan Tuan Mudanya,
"Tapi Bu Dian masih bingung,
"Bingung kenapa Nak?
"Bu..Dian takut kalau Dian menerima pernikahan ini Tuan Muda tidak mau menerima Dian, bagaimana jika Dian di apa-apain? misalkan Dian di siksa, Di usir, bagimana Bu, kan Tuan Muda belum tentu mau nerima Dian,
"Walaupun Nyonya Jasmine mau nerima Dian tapi belum tentu dengan Tuan Muda, tuan muda belum tau Dian, jika Dian bukan wanita yg seperti di inginkannya, tuan Davin pasti tidak akan mau menerima Dian, "Diana berkata dengan raut wajah yang sedikit cemas membayangkan yang aneh-aneh membuat kepalanya sedikit pusing.
"Apa Tuan Muda itu benar ya mempunyai kelainan? Atau jangan- jangan dia cacat? atau tidak bisa jalan?, "Dian bergumam sambil meringis karna merasa itu adalah kemungkinan,
"Atau dia jelek, Iya makanya tidak ada yang mau, kemungkin besar dia seperti itu Tidak mungkin kan kalau dia cerdas, Pintar, kaya ,Tampan ,duitnya sejibun tujuh turunan gak bakal abis ,Bukan-bukan tujuh turunan tapi sepuluh turunan tidak akan habis .
"Kalau memang dia tidak memiliki tiga kekurangan tersebut ,tidak mungkin kan dia di jodohkan dengan ku yang hanya anak pembantu .dia bisa mencarai perempuan yang sebanding dengannya. "Diana terus bergumam dalam hati
"Kamu kenapa Nak? kamu melamun? "tanya Bu Mina membuyarkan lamunan Diana.
"Ah Ti -tidak Bu, Dian cuman lagi berpikir, iya. Dian lagi perpikir he he "Diana memberikan senyuman paksa untuk meyakinkan ibunya.
Tak berselang lama pintu terbuka
"Lina pulang Bu..."Lina berterik memanggil Ibunya. "Eh tumben kakak ada di rumah siang hari begini, kakak lagi libur? "Tanya Lina
"Iya kakak lagi libur, Gimana sekolah kamu lancar?, "Diana bertanya
"Lancar dong kak, O ya kak bagimana, apa kakak sudah dapat uangnya? Aku malu kak di tanyain guru mulu kapan mau bayar, "Ujar Lina melihat kan raut wajah sedih.
"Kamu yang sabar ya.. Nanti kakak terima gajih langsung kakak bayarin, sekarang kamu sana gih ganti baju trus makan, pasti kamu laper kan. "Batin Diana teriris mendengar adik kesayangannya ingin membayar sekolah saja tidak bisa.
Setelah Lina pergi, Diana mengalihkan mata ke sembarang tempat,Tak sengaja mata Diana tertuju pada sang ayah, kulit yang sudah keriput, tubuh yang kurus, wajah yang pucat, tiba-tiba kristal bening itu jatuh tanpa permisi Diana langsung menghapus kasar air matanya, Diana menangis dalam diam,begitu banyak cobaan yang harus di jalaninya, begitu kerasanya kehidupan.
"*T**uhan kenapa kau begitu banyak memberiku cobaan "gumam Diana*.
Diana menghampiri sang Ayah..
"Ayah...Ayah kenapa? Apa ada yang sakit?
Ayah hanya menggelekan kepalanya.
"Apa Ayah ingin sesuatu? Diana terus bertanya. dan kembali Ayah hanya menggelengkan kepalanya..
"Baiklah kalau begitu mari Dian antar ke kamar, Ayah istirahat ya jangan cape-cape, dan inget jangan memikirkan hal-hal yang aneh "Diana memberi sedikit nasehat pada sang Ayah.
"Baik Ayah akan istirahat, Kamu juga istirahat sana biar besok kerjanya semangat, "Ayah kembali memberi semangat kepada Diana.
"Baiklah Ayah Dian tinggal ya...
Keluar dari kamar sang Ayah, Diana berjalan menuju meja makan melihat adik, dan Ibunya, yang sedang berada di meja makan Diana menghampiri Ibu dan Adiknya.
"Bu-- "Baru Diana berucap suara dari kamar Ayahnya mengalihkan semuanya
Gubrakkk
"Ayahh.....
Semuanya berhambur kearah kamar sang Ayah.dan telah mendapati sang Ayah dibawah dan tak sadarkan diri, Semuanya berhabur merangkul sang Ayah, Bu Mina menangis memeluk suaminya sambil memanggil manggil nama suminya Ayah, "
"Ayah kenapa? Ayah butuh sesuatu, kenapa Ayah tidak memanggil Ibu, "Bu Mina menangis sambil bicara, Diana pergi keluar rumah mencari bantuan sambil menangis Diana terus meminta tolong, Diana berlari keluar melihat bapak-bapak sedang berkumpul.
"Pak. tolong saya, tolong bantu Ayah saya, Ayah saya pingsan di dalam tolong pak "Diana meminta pertolongan pada bapak--bapak yg tadi berkerumud di depan rumahnya, Setelah mendapat taxi warga mengangkat pak Rasyid ke dalam taxi, Diana, Bu Mina, dan Lina, bergegas kerumah sakit membawa sang ayah, pak Rasyid langsung mendapatkan pertolongan pertama dari dokter, ia pun di bawa ke IGD, tidak berapa lama dokter pun keluar dengan raut wajah lesu..
"Dok..bagaimana ke adaan Ayah saya? "tanya Diana.
"Pak Rasyid harus segera melakukan operasi untuk jantungnya. "jawab Dokter
Deg
"Operasi? "gumam Diana.
Dari mana aku bisa mendapatkan uang untuk Operasi Ayah, "Diana menangis bingung meratapi semuanya, "apa yang harus aku lakukan? "kembali Diana menangis tanpa memperdulikan semua orang yg memandangnya.
Tak berapa lama Diana kembali bertanya
"Bagaimana Dok..Apa Ayah saya sudah bisa melakukan Operasi?
"Begini Bu, mba, Rumah sakit ini mempunyai Prosedur yang bagaimana harus melakukan Adminitrasi terlebih dahulu, Baru kami para Dokter bisa melakukan Operasi.
"Baik Dok..Saya akan melakukan Adminitrasi terlebih dahulu, "Tanpa berpikir lagi Diana lari ke meja resepsonis
Diana langsung menanyakan biaya Operasi yang akan di lakukan untuk sang Ayah.
"Permisi Sus.. Saya mau mengurus Adminitrasi untuk Ayah saya, atas nama Rasyid Akbar..
"Baik tunggu sebentar ya mba,
"suster pun memberikan kertas yang tertuliskan pembayaran untuk Operasi sang Ayah
Dengan mata mebulat Diana meliahat rupiah yang tertera disana dengan digit yang bigitu banyak,
"Ekhmm.. "Dengan ragu-ragu Diana bertanya "Suster..Apa ini tidak salah? Begini maksud saya, Apa bener ini biaya yang harus saya bayar untuk operasi Ayah saya?
Suster menjawab dengan senyuman ramahnya, dan berkata "betul mba itu biaya untuk operasi Ayah mba, atas nama bapak Rasyid Akbar.
"Lima puluh juta, darimana aku mendapatkan uang sebanyak itu? biaya operasi ayah sangatlah besar, kemana aku harus nencari uang sebanyak itu? apa perusahaan mau memberikan pinjaman sebanyak ini, aku tidak nyakin tempat kerjaku akan memberikan pinjaman sebanyak ini, terus bagaimana ini. jika aku tidak mendapatkan uang itu secepatnya, ayah tidak akan di tangani. "Diana nampak diam ia sedang berpikir kemana ia harus mencari uang sebanyak itu.
.
.
.
.
.
..
.
**bersambung
jangan lupa ya tinggalkan jejaknya.maaf kalau banyak typo**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
re
Dan akhirnya itu satu satunya jalan
2021-08-18
0
Supriadi Basri
Mpay sakhi lak alap nian...
2021-03-24
1
Radin Zakiyah Musbich
Maaf baru mampir kak...🙏🙏🙏😁
sekalian ijin promo ya,
jgn lupa mampir jg di novelku berjudul "HITAM" 🖤
kisah tentang pernikahan yang tak diinginkan 🖤🖤🖤
jgn lupa tinggalkan like and comment ya 🙏😁
2020-11-25
0