cafe

Bima Mahardika, nama laki-laki yang sedang duduk di ruang tamu apartemennya. Bima melihat arloji yang ada di tangan kanan, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Suara adzan menggema, Bima langsung bangkit dari duduknya. Mengambil wudhu lalu mengerjakan tugasnya sebagai hamba, bersembahyang sholat isya.

Bima menadahkan tangannya, berdzikir dan juga berdoa. Setelah selesai ia menyimpan kembali sejadah itu di atas ranjang, Bima mengambil ponsel dan juga kunci moal bergegas ke suatu tempat.

Di perjalanan, Bima di temani sepi. Sedikit ada rasa bosan yang menyerangnya, Bima langsung menyalakan sebuah lagu. Bima menghela napas saat ia terjebak macet, sesampainya di tempat tujuan. Bima keluar dari mobil setelah mobil itu terparkir, ia mengambil napas dari hidung pelan-pelan lalu menghembuskannya sangat segar,  serunya.

Bima memandang sebuah tulisan yang berada di atas canda sendu cafe. Tulisan itu terpampang besar, sekarang ia akan menjadi pengunjung lalu besok menjadi bos. Bima masuk ke dalam, ia melihat sekeliling tampak begitu ramai oleh pengunjung. Laki-laki itu kesulitan untuk mendapatkan tempat duduk.

"Mbak ada tempat kosong?" tanya Bima pada seorang wanita yang menggunakan apron. Wanita itu menghampirinya, Nana langsung mengangguk. "Ada Mas tapi di sebelah pojok."

"Yaudah saya ambil tempat itu." Nana mengangguk.  "Baik, Mas. Biar saya antar ke sana." Bima mengikuti langkah kaki wanita di depannya, laki-laki itu mengerutkan keningnya saat sampai di tempat yang di tunjukkan oleh Nana.

"Silahkan Mas."  Sebuah kursi yang berada di pojok, ya, begitu pojok hingga tidak ada yang dapat melihatnya. "Ini tempatnya?" tanya Bima memastikan.

"Iya, Mas. Untuk tempat yang sedikit spesial sudah penuh, tempat itu ada di belakangnya tembok yang Mas tempati."

Bima mengangguk, ia menjatuhkan tubuhnya di kursi yang tersedia. "Mau pesan apa Mas?" tanya Nana dengan sopan.

"Esspeso."

"Baik, Mas."

Bima mengeluarkan ponsel yang ada di sakunya, ia melihat sekeliling tampak nyaman berada di sini. Tempat ini di khususkan untuk seseorang yang suka menyendiri, sembari menulis dan mendengarkan lagu yang terdengar di seluruh cafe.

"Ini Mas kopinya." Nana menyimpan kopi tersebut di atas meja.

Bima mengangguk, ia menghubungi Deni mengatakan ia sangat menyukai beberapa ruangan privasi dan beberapa pengunjung sangat nyaman. 

"Pas," ucap Bima saat mencicipi esspeso yang ada di tangannya. Kopi ini sangat enak, sangat sesuai dengan apa yang ia mau. 

Di tempat lain, Bia sedang membereskan bahan kue yang ada ia buat besok. Karyawan yang biasanya membuat kue tiba-tiba cuti terpaksa Bia menggantikannya, membuat kue adalah keahlian gadis itu.

"Buat semua?" tanya Bia pada Bisma,  laki-laki itu mengangguk sembari tangannya mengambil tepung yang akan Bia gunakan besok.

Bia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, setelah ia melihat semua bahan yang telah terkumpul di atas meja. "Kayaknya kurang deh, terigu sama menteganya."

"Engga ada stok lain?" tanya Bisma. Bia menggelengkan kepalanya, sudah beberapa hari mereka tidak mendapatkan barang yang cafe inginkan dengan berbagai alasan.

"Engga ada."

"Terus gimana?"

"Ya terpaksa beli, nanti Bia sama Nana yang beli."  Bisma menggelengkan kepalanya. "Jangan Bia, biar Mas aja sama Nana."

"Yaudah deh, sekarang aja Mas mumpung cafe lagi sepi. Oh, iya ini yang kurang Bia tulis di kertasnya takut kalian berdua lupa."

"Oke, Bi." Bia menulis beberapa barang yang akan di beli di atas kertas, setelah selesai kertas itu ia berikan pada Bisma. "Ini Mas, jangan sampe ada yang ketinggalan nanti balik lagi."

"Siap, Bi."

Bima mengangkat tangannya memanggil karyawan Cafe yang berada tidak jauh darinya. Nana yang berada di sana menghampirinya. "Ada yang bisa saya bantu Mas?" tanyanya.

"Kalau kue di sini yang spesial apa Mbak?" tanya Bima.

"Banyak Mas, yang spesial ada cake macha, coklat lapa dan banyak lagi. Mas bisa liat di sini." Nana menunjukkan buku pesanan yang ia bawa.

Bima mengangguk, mulai membacanya. "Saya mau yang Mbak katakan saja."

"Baik Mas."

Nana sedikit berlari menuju ke kebelakang. Ia mencari seseorang ternyata Bia berada di dapur bersama Bisma. "Mbak!" teriak Nana.

"Ada yang persen kue." Bia mengangguk. "Kue spesial, Mbak."

"Oke." Bisma menarik tangan Nana, membuat gadis itu terdiam. "Apa Mas?"

"Anter."

"Kemana?" tanya Nana.

"Beli barang."

"Oh, ayo."

Nana melihat kearah Bia. "Mbak Nana keluar dulu, nitip pesanannya. Oh ia yang mesennya di ruangan biasanya, Mbak. Mas-mas ganteng loh, Mbak cocok buat Mbak Bia."

Bia menggelengkan kepalanya mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Nana tadi. Bia membawa kue tersebut, sesampainya di sana ia terdiam.

Bima terpaku saat melihat Bia yang sedang berjalan kearahnya sembari membawa kue yang tadi ia pesan. "Mas Bima," ucap Bia di dalam hati.

Bia menghela napas, ia tersenyum sembari menyimpan pesanan tersebut di atas meja. "Silahkan di nikmati." Bia membalikkan tubuhnya.

"Bi." Bia menoleh. "Ada apa Mas?".

"Bisa berbicara sebentar?" tanya Bima.

Bia menggelengkan kepalanya, ia tidak mungkin mengobrol di sini dan meninggalkan kewajibannya di sana. "Engga bisa Mas, Bia lagi sibuk."

"Ya sudah, nanti pulang bareng. Saya tunggu di sini sampai kamu pulang."

"Saya bisa pulang sendiri kok Mas."

Bima menggelengkan kepalanya. "Ada sesuatu yang akan saya katakan, jadi pulanglah bersama saya."

Bia terpaksa mengangguk. "Baik Mas, kalau begitu saya permisi." Setelah Bia menghilang, senyuman di wajah Bima tidak berhenti. Ia baru tau kalau Bia bekerja di sini dan nanti ia bisa melihat gadis itu tiap hari.

"Takdir yang menyenangkan," ucap Bima.

Bia menghela napas lega saat kembali di tempat. Bia menggaruk kepalanya, bingung. Ia sudah mengiyakan ajakan dari Bima dan Bia tidak mungkin bisa menolaknya apalagi laki-laki itu orang yang melamarnya kemarin. Seseorang yang akan ia kenal ke depannya dan mungkin menjadi suaminya kelak.

"Astaga, Bi. Kok Lo iyain sih." Bia menepuk keningnya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!