****
"Bagus, levelku naik 1!" seru Guinevere bahagia karena dia selangkah dekat dengan 100 ribu $ dan dia akan kaya.
Guinevere melihat-lihat gedung sekolah tempatnya berada sekarang. Ia melihat mereka memakai pakaian yang aneh, berbeda dengan pakaian yang ia gunakan saat menjadi ratu atau pakaian di kerajaannya yang tertutup.
"Jadi ini namanya dunia modern."
Gadis itu terus berjalan di lorong kelas, ia juga tak tahu mau kemana sekarang. Disisi lain, semua siswa menatapnya dengan tatapan sinis, ada juga yang menatapnya dengan iba. Guinevere juga tau, ini semua karena penampilannya dan bau tubuhnya.
"Astaga, aku harus mandi dan ganti baju. Dasar anak-anak nakal itu, berani sekali mereka menjahili Ratu!" gerutunya kesal pada anak-anak remaja tadi. Melihat tubuhnya saat ini, bukankah pemeran figuran ini sangat kasihan?
"Celia!" panggil seorang gadis cantik yang memakai seragam sama kepada Guinevere. Gadis cantik itu mendekat ke arah Guinevere dan menatap cemas kepadanya.
"Celia, apa kau baik-baik saja? Ah...sepertinya tidak." wanita itu terus saja mengoceh, dia terlihat sangat mencemaskan keadaan Guinevere. Sedangkan gadis itu, kedua alisnya terangkat ke atas. Dia terlihat bingung, siapa gadis didepannya ini?
"Siapa gadis ini, kucing imut?" tanya Guinevere pada si kucing pemandu sistem. Satu detik kemudian, Goth langsung didepan Guinevere.
[Eok...eok...dia adalah pemeran utama wanita, queen. Bersikaplah baik padanya, dia juga adalah teman baik Celia]
"Baiklah, pergi!" usir Guinevere begitu saja.
[Queen tega sekali, setelah memanggilku lalu Queen mengusirku, eok...eok...]
"Pergi!"
[Huh, dasar habis manis sepah dibuang. Ya sudah, saya pergi dulu ya queen. Eok eok]
Wush~
Si kucing imut itu pun menghilang dari pandangan Guinevere. Kemudian ia pun kembali fokus pada gadis di depannya, dia adalah pemeran utama wanita yaitu Erika.
Satu kesan Guinevere saat pertemuan pertamanya dengan pemeran utama wanita. Cantik, elegan, polos, dan seperti apa kata sistem. Mungkin wanita ini adalah gadis baik. Ya, namanya juga protagonis wanita.
"Celia maafkan aku, aku tidak tahu bahwa kau diganggu mereka lagi. Maafkan aku, kalau aku tau...aku pasti akan membantumu sebisaku," ucap Erika dengan mata yang berkaca-kaca.
"Tidak apa-apa, mulai sekarang kau tidak perlu melindungiku. Aku yang akan melindungimu," sahut Guinevere dengan santainya.
"Celia...kenapa kau bicara begitu? Sepertinya mereka memukulmu terlalu keras. Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus melaporkan ini kepada guru!" ujar Erika sedih.
"Tidak perlu. Sampah masyarakat itu, biarkan saja mereka untuk sekarang. Cukup katakan saja dimana kamar mandi dan dimana baju ganti, karena aku tidak mungkin pergi ke dalam kelas dalam kondisi seperti ini kan?" ucap Guinevere sambil tersenyum dengan tenang. Sikap Guinevere yang berubah, membuat Erika bingung karena sebelumnya Celia tidak setenang ini.
'Aneh, apa yang terjadi pada Celia? Biasanya dia akan menangis setelah dibully oleh orang lain. Akan tetapi, sekarang dia terlihat tenang' kata Erika dalam hatinya.
"Ya sudah, aku antar ke kamar mandi ya. Untuk baju ganti, kau bisa memakai baju punyaku dulu di loker!" tanpa perasaan jijik, Erika menggandeng tangan Guinevere yang kotor.
"Pantas saja dia mudah ditindas, dia sangat baik. Terlalu baik identik dengan bodoh dan lemah, seharusnya Tuhan memberikan hati yang kuat untuknya' Kata Guinevere dalam hatinya.
Setelah membersihkan tubuh dan juga mengganti bajunya dengan pakaian yang bersih, Guinevere dan Erika masuk ke dalam kelas. Dimana hampir semua orang di sana menatapnya dengan tidak bersahabat. Terutama pada Guinevere.
Dengan sebaik mungkin, Erika berusaha untuk membantu temannya yang terlihat linglung itu. Dia bahkan menawari Guinevere untuk duduk di sampingnya saja.
"Celia, ayo duduk di sampingku!"
"Tidak perlu, aku dibelakang saja." tolak Guinevere halus.
Ding!
Tiba-tiba terdengar bunyi sistem dan si kucing imut pun hadir kembali menyapanya dengan eongan kucingnya yang cetar membahana.
[Eok eok...Queen, jangan tolak permintaan pemeran protagonis wanita. Salah satu misi anda adalah lebih dekat dengannya]
"Haruskah aku melakukan itu?"
[Eok eok...ini adalah bagian dari misi pemeran figuran]
[Dan akan masuk dalam nilai kebaikan]
"Apa? Ada nilai kebaikan juga? Tadi kurasa tidak ada!" seru Guinevere yakin.
[Maaf, queen. Tadi sistem lupa meng-up ulang hehe]
Si kucing imut itu pun kembali menghilang dari sana. Akhirnya Guinevere menerima ajakan Erika untuk duduk di sampingnya. Ya, dia juga akan memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya-tanya pada Erika tentang kelas dan orang-orang di kelas ini. Guinevere harus beradaptasi terlebih dahulu sebelum memulai misi utamanya.
Ding!
[Selamat anda mendapatkan 1 poin nilai kebaikan dan saldo telah diisi]
"Apa? Saldo diisi?" Guinevere terperangah.
[Nilai kebaikan : 1]
[Saldo : 70 $]
Pemberitahuan selesai!
"Astaga! Ternyata nilai kebaikan bisa dapat uang juga. Ini benar-benar menakjubkan. Sepulang dari sini, aku hari merenovasi wajahku agar lebih cantik, atau setidaknya lebih enak dipandang."
****
Sepulang sekolah, Guinevere terlihat bingung kemana ia harus pulang. Apakah ia punya rumah atau tidak? Astaga, dia tidak tahu. Yang jelas dia yatim piatu.
"Kucing imut, rumahku dimana?" tanya Guinevere pada akhirnya.
[Celia tinggal di kontrakan, queen]
"Ya, dimana?"
Setelah menyebutkan alamat tempat tinggal Celia. Guinevere pun bergegas menuju kesana. Namun sebelum itu, dia teringat harus membeli sesuatu untuk wajah jerawatnya ini. Guinevere lantas membuka ponselnya dan mengecek di g**gle, apa saja yang bisa menghilangkan jerawat. Dia belajar dengan cepat dari Erika yang tadi sempat mengajarkan ia memainkan ponsel.
"Disini benar-benar canggih!"
Lantas, Guinevere pun pergi ke toko kecantikan dan membeli beberapa barang dan bahan untuk mempercantik wajahnya. Tak hanya itu, ia juga membeli lensa kontak agar Celia tidak perlu memakai kacamata lagi. Dia akan mengubah penampilannya juga dan membeli baju baru dari saldo sistem.
****
Semalaman Guinevere menata dirinya, terutama wajahnya yang banyak jerawat. Jerawat itu tak langsung menghilang dalam semalam, tapi setidaknya Guinevere bisa menutupinya dengan make up.
Orang-orang di sekolah pun, menjadi heran karena Guinevere merubah penampilannya. Bahkan mereka tidak mengenali Guinevere.
"Tuh kan, apa aku bilang. Si figuran ini juga cantik, hanya saja dia kurang merawat tubuhnya. Tenang saja, Ratu ini akan membuatmu bahagia." gumam Guinevere pada dirinya sendiri.
Bugh!
"Aduh! Kalau jalan tuh pake mata dong," ketus Guinevere saat ia menabrak tubuh seseorang. Lebih tepat, orang itu yang tiba-tiba berada didepannya dan menabrak dirinya.
"Heh mata empat! Jauhi Erika, kau hanya membawa pengaruh buruk untuknya." ketus pria itu yang membuat Guinevere mendongak menatap kearahnya.
"Apaan sih? Datang-datang kau langsung--"
Guinevere tercengang saat melihat wajah pria yang ada dihadapannya ini. Wajahnya mirip dengan seseorang yang sangat ia benci.
[Pemberitahuan sistem]
[Tugas tersembunyi]
[Membuat antagonis jatuh cinta pada figuran]
[Akan mendapatkan reward tambahan]
"Apa dia antagonisnya? Sial!" gumam Guinevere dalam hatinya. Bagaimana bisa wajah si antagonis pria mirip dengan seseorang yang sangat dibencinya dan juga orang yang sangat dicintainya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Riani
Bisa kaya nih kalau terus berbuat baik, alamat dompet tebel kak ir🤭
2023-06-24
0
ciru
cakeep
2023-06-23
1
Anne Rukpaida
ga pake lama lngsng beli skincare nich ratu 🤭
2023-06-21
1