"terkadang kita mencintai orang yang salah, namun terkadang tanpa kita sadari, itulah salah satu cara, yang akan membuat kita bertemu dengan orang yang tepat"
🌼🌼🌼
Heningnya malam dan semilirnya angin, seakan mem bersama i kegalauan seseorang yang kini telah pilu hatinya . karena tambatan hatinya telah berpindah ke lain hati. suara alun alun jangkrik yang seakan mencoba menyapa kebisuan hati yang tergores luka ketidakpastian kian menambah melodi yang menemaninya bersedih.
Sekeping hati yang kini terluka membuatnya tertampar berkali kali oleh keadaan yang seharusnya menyadarkannya sejak dulu kala. bahwa seharusnya, ia sudah harus mundur berlahan agar tak kesakitan sedemikian. Namun ketika cintanya menjelma bagai gulungan ombak yang bergulung didasar laut, siapa yang akan sanggup menangkalnya.
Yaa begitulah ketika cinta sedang membara, kita tidak akan bisa memadamkannya hanya berusaha agar tidak terbakar olehnya namun siapa juga yang dapat memprediksi kehadiran nya? sebab, kita bisa jatuh cinta tanpa syarat begitu saja.
Dari balik tirai kamarnya yang berhias warna warni kini dirinya merenungi,menyesali,menyadari,betapa besarpun rasa yang kita miliki tak akan pernah cukup untuk membuat yang kita cintai menemani. ketika hanya dirimu yang merasa, maka sudah pasti kecewa. jika hanya sebelah sayap yang tergores busur panah beracun mematikan sekalipun, itu mungkin akan berbeda. sebab seiring berjalannya waktu, akan membaik kemudian dapat kembali terbang bersama ataupun hilang membusuk namun pada akhirnya tetap akan bersama.
Merelakan, melepaskan, bukan hanya sekedar mengurai ikatan. akan tetapi, dari sekian gulungan kenangan itu tetap akan ada sisa sisa yang tertinggal.
Sepasang bola mata yang tak ingin terpejam sebab bayangan senyum itu memeluk pikirannya, kemudian larut dalam keheningan hingga membuatnya terjatuh pada ruang kerinduan dan kesunyian, di bilik hatinya yang terluka,
namun sesaat kemudian, dirinya tersadar, bahwa sangat bodoh bukan? Karena selalu saja mempertahankan sesuatu yang terus menerus menyakitinya.
Perpisahan bukankah suatu hal yang wajar yang pasti dialami dalam setiap pertemuan, menyedihkan memang, namun kita harus bisa tidak berlarut larut dalam hal demikian. karena pada kenyataanya adalah, yang pergi akan tetap pergi walaupun kita telah menjaganya dengan sepenuh hati, menggenggamnya dengan erat dan kuat.
terkadang kita memang tidak perlu mengatakan apa yang ingin kita ungkapkan , agar kita dapat membuang sedikit demi sedikit rasa sakit yang mendalam. biarlah kusimpan sendirian kesakitan yang kurasakan saat menunggu dalam diam, dan ketika janji yang di buat menjadi penghianat.
Semakin terpejam semakin terlihat jelas bayangan itu. terngiang ngiang, dan semakin dalam pula mencabik hatinya secara dalam.
malam semakin larut, angin yang terdengar mendayu kini telah beranjak berganti angin kencang. Tirai-tirai itu terbang kesana-kemari mengikuti arah angin yang mendorongnya, bertanda bahwa hujan mungkin saja akan tiba.
deret pepohonan disekitar, terdengar bersahutan bersama dengan gemuruhnya suara angin yang terus saja berhembus. ia membiarkan tubuhnya lunglai di lantai merasakan dingin nya angin malam yang terasa mengibas bulunya secara berlahan . kemudian secara berlahan mencoba menyatukan kedua bola mata itu yang sedari tadi enggan terpejam. hujan turun dengan derasnya, menguyur sedikit demi sedikit mengikis potongan demi potongan memori tentangnya .
Ada waktu untuk berharap, dan ada waktu untuk berhenti, ada masa untuk memperjuangkan, namun ada waktu juga untuk mengikhlaskan. dan ini adalah waktu ku untuk mengikhlaskan sebab masa berjuang ku telah habis.
Mengikhlaskan memang bukanlah perkara hal yang mudah, apa lagi perihal hati dan perasaan yang terkesan sensitif. meski keberadaan nya tak terlihat, namun rasanya cukup dapat dirasa dengan jelas. ia mencoba menghibur hatinya yang kini sendiri merintih sepi, bahwa tak segala hal bisa ia miliki, dan beberapa hal akan mengajari kita tentang kehilangan . meski tidak sekarang, lain waktu kita juga pasti akan merasakan. begitu juga dengan hatinya, biarlah saat ini terasa pilu. semoga saja ini tak akan terulang kembali di kemudian hari. terkadang memang suatu hal harus di paksakan. karena hati dan pikiran sering kali tak sejalan, hati ingin melupakan namun pikiran enggan mendengarkan. itu tak akan berhasil hanya untuk sekedar melupakan saja.
siapa pun ia yang jatuh cinta, akan merasa bahagia dan berbunga bunga. begitu pula sebaliknya, siapapun yang patah hati , ia akan terluka dan kecewa itu sudah seperti fitrah kan? sudah semestinya seperti itu, namun dalam porsi yang berbeda beda. sebab, kita manusia tak bisa untuk selalu sama dalam setiap hal dan itu sudah hal lumrah kan?.
namun, semua manusia memiliki harapan yang sama ingin hidup bahagia bersama orang orang yang dicintai nya.
ketika cinta dan rindu tak terbalas, hati terasa tersayat. bukan karena tak tersampaikan terkadang kekurangan yang kita memiliki, berada pada milik manusia lain. itulah mengapa cinta bisa lupa kemana ia harus pulang. sebab ia menemukan kekosongan yang tak dimiliki oleh cintanya.
namun itu tak akan berlaku, untuk mereka yang benar benar dengan tulus mencintai. jangan kan kekurangan, tak memiliki pun kamu akan tetap digenggam olehnya, dengan senang hati menemani mu, mengisi kekuranganmu, dan menjadi sempurna berlahan secara bersama.
namun, masih adakah tersisa untuk diriku yang mendamba ?
saat kerinduan menjadi kesakitan, tak ada yang lebih menyakitkan dari itu bukan? seperti tak mampu berkata kata lagi, tak memiliki kekuatan untuk sekedar melambaikan tangan. pernahkah kau merasakan ?
seperti itulah, kesakitan kerinduan yang tak tersampaikan, kepada dia yang telah lebih dahulu mematahkan kerinduan yang belum sempat menyapanya,walau hanya sekedar mengedipkan mata.
Matanya terasa berat, namun enggan terlelap. ingin menangis, namun sudah tak mampu. kerinduan nya semakin mengikis ruang rindu di hatinya, entah berapa lama lagi, ia tak ingin berlama lama meratapi, namun hati dan pikirannya seperti enggan bernegosiasi. seperti memilih sendiri jalannya, tentang kesepian dan kesakitan ini, tak ada solusi selain hanya berdiam diri dan memendamnya dalam diam.
Matanya yang enggan terlelap menambah sensasi berat di kepalanya, terasa sepertinya raganya akan tumbang bersama kenangan yang enggan ditinggal dalam kesunyian.
hidungnya mulai terasa pengar, kepalanya sedikit terasa berputar kemudian, benar saja, suhu tubuhnya kini mulai terasa hangat, dan beberapa saat kemudian barulah ia merasa benar benar terlelap dan terpejam.
beberapa saat kemudian, terdengar beberapa suara Kokok ayam bersautan ,menandakan waktu subuh akan segera datang. dan ia baru saja bisa merebahkan, dan mengistirahatkan jiwa dan raganya yang sedang tertatih dan lelah. untuk saat ini, entah sampai kapan. namun ia setidaknya sudah berusaha untuk tak tumbang.
seharusnya tak ada usaha yang mengkhianati hasil kan? walaupun ada cinta yang berkhianat?
seperti dia yang menanam dia yang akan memetik. namun , ketika mencintai kemudian kamu di khianati hal ini tak akan berlalu pada saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Muliana
memang bener sih, makanya ada istilah mantan 😅
2023-09-18
0
NurAzizah504
Huruf pertamanya pakai kapital, ya, Kak. Semangat terus buat nulisnya
2023-09-13
1
ChaManda
Tapi aku berharap waktu itu sirna ketika aku bersamamu, berharap kita abadi, sayang sekali, harapan tetap harapan, waktu menelan semuanya, aku, kamu dan kita. :')
2023-09-11
1