Seorang pria umur sekitar 30 tahunan, memasuki kawasan perumahan elit dan sangat begitu mewah. Saat ia akan masuk kedalam rumahnya, ia melihat ruangan itu bersih dan rapi selain itu para pelayan sudah kembali ke kamar mereka masing - masing.
"Bagus, mereka mengerjakan nya dengan baik." Ucap nya. Ia melanjutkan langkahnya kembali masuk kedalam kamar nya.
Tok.. tok..
Tiba - tiba ketukan pintu nya berbunyi mengurungkan nya untuk memasuki kamar mandi untuk berendam karena tubuh nya terasa lengket apalagi pikiran nya sedang kesal dengan seseorang yang pertama kali ia temui di supermarket.
Tok... tok...
lagi - lagi pintu itu berbunyi, "Ck siapa sih? bikin orang tambah kesal saja." Jae Hwa berjalan untuk membuka pintu kamar nya.
Ceklek.
Jae Hwa memutar bola matanya saat melihat pria dihadapannya sekarang ini.
"Ternyata kau ada apa??" Tanyanya dengan malas.
"Ini ada beberapa berkas yang anda tanda tangani tuan." Ken memberikan setumpuk berkas - berkas yang sudah ia steples itu menjadi beberapa bagian.
"Baiklah, thanks ya."
"Sama - sama tuan, itu sudah menjadi tugasku." Ucap Ken sekretaris pribadi jae Hwa selama berada di Indonesia.
"Jika begitu aku permisi dulu tuan,," Ken membungkukkan badan nya melangkah akan pergi tetapi jae Hwa mencengahnya.
"Eh tunggu dulu,"
"Ada apa tuan??"
"Aku meminta bantuanmu, tolong temui adikku Jaera dan bawa dia kehadapan ku."
"apa harus tuan??" Cicit Ken.
"Apa kau mau aku potong punyamu biar tidak bisa menikah!" ancam jae Hwa.
"Baiklah aku akan melakukan nya, saya permisi." Ucap Ken terburu - buru.
Jae Hwa hanya tersenyum penuh kemenangan.
"Selalu saja ancaman, ah malas sekali bertemu dengan nenek sihir itu lagi." Cerocos Ken menuruni anak tangga dengan langkah cepat.
***
Keesokan harinya....
Pagi - pagi sekali Daniah membangunkan Nana untuk pergi olahraga pagi disekitar taman rumah nya.
"Ayo na bangun,, kita olahraga pagi biar sehat." Ucap Daniah. Ia mencoba mengoyangkan tubuh Nana tubuhnya semakin ditutupi oleh selimut.
"Malas dan, mending kamu saja. aku mau lanjutin tidur saja,, kamu tahu kan aku tidak bisa dibangunkan jam segini." Nana kembali tertidur dan membalikkan badannya membelakangi Daniah.
"Aishh nih anak susah banget dibangunin. baiklah kalau begitu," Daniah segera turun kebawah lantai satu meninggalkan Nana tertidur dikamar nya menuju taman untuk olahraga pagi.
Setelah beberapa menit melakukan olahraga, mama Dina datang membawa jus tomat dan dicampur dengan susu itu ramuan buatan mama Dina untuk Daniah selama ia suka olahraga.
"Daniah sudah olahraga nya, ini minum jusnya mama sudah buatin." Mama dina menaruh jus tomat itu diatas meja taman yang beralas nampan.
"Iya - iya ma, sebentar lagi. ini tinggal olahraga yang terakhir." Ucap Daniah.
Setelah itu Daniah mendekati mamanya dan duduk dikursi taman itu, ia mengelap keringat nya yang membanjiri wajahnya dan leher nya dengan handuk yang melilit di leher nya. lalu meminum jus buatan mamanya.
"Eh ngomong - ngomong dimana temanmu siapa namanya,,,"
"Nana."
"Ya itu??"
"Biasa lagi Kebo."
"Oh ya nanti malam adekmu delima akan pulang bersama kekasihnya dan ia akan melamar adekmu." Ucap mama Dina membuat Daniah mengerutkan keningnya.
"Yah terus?? bagus dong kalau gitu kenapa mama cerita ke aku." Daniah tidak suka jika mendengar tentang delima. Sebetulnya delima dan Daniah saling musuhan, karena dulu saat waktu Daniah masih kelas 10, Delima merebut cinta pertama nya sampai - sampai ia begitu sangat membenci delima apalagi membuat nya semakin membenci adik kandung nya, delima selalu merebut apa yang dimiliki oleh Daniah, kekasih, teman, dan apa yang diberikan oleh kedua orang tua nya. Tetapi ingat ia tidak memendam dendam pada adik nya hanya sekedar membencinya tetapi tidak dengan mengucapkan nya secara nyata.
***
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Syifa Nurbaety
cemungut buat kakak 💪💪
2024-03-15
1
Tanz>.<
waduh ancaman nya ngeri banget
2024-02-17
1
Yuli a
siapkan mental daniah...
2024-01-16
1