'HHHHAAAAHHHH!"
Viola terbangun dan merasa nafasnya sesak, matanya terbuka menatap tempat yang kini tengah dia tempati.
Ruangan yang begitu Viola kenali, ruangan itu adalah kamarnya bersama suaminya Sean.
Tetapi mengapa dirinya berada di dalam kamar? Bukankah dirinya baru saja di dorong dari lantai 12? Atau itu hanya mimpi?.
'Apa aku hidup kembali?" tanya Viola pada dirinya sendiri
Viola terdiam mengingat semuanya, dia adalah wanita terjahat di bumi ini, dia menyelingkuhi suaminya yang begitu mencintainya bahkan rela melakukan apa saja.
'Mengapa aku melakukan hal itu?" Viola meneteskan air matanya
'Jika memang aku hidup kembali maka aku akan memperbaikinya, Sean maaf. Maafkan aku yang begitu tega dan jahat padamu" isak Viola
CEKLEK
Pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan sosok pria tampan dan gagah hanya memakai handuk yang melilit di pinggang nya.
Pria tampan itu adalah Sean suaminya, pria yang rela melakukan apa saja untuknya, pria yang begitu lembut dan baik padanya, pria yang bisa saja memberikan nyawanya untuknya tetapi mengapa Viola begitu tega menyelingkuhi nya.
Memang benar mereka berdua menikah karena perjodohan, tetapi Sean sangat mencintainya berbeda dengan Viola yang sedikit pun tidak memiliki perasaan pada Sean.
'Kamu sudah bangun?" tanya Sean dengan suara selembut mungkin
Sean sangat tau bagaimana ke pribadian istrinya yang sangat mudah emosi, bahkan Sean jarang mengeluarkan suaranya karena menurut Viola suaranya begitu jelek.
Viola sangat sering marah padanya entah itu hanya hal sepele atau memang Sean tidak begitu menarik buatnya, semuanya serba salah tetapi Sean sangat sabar menghadapi sifat labil Viola.
Karena tidak mendapat balasan dari Viola, Sean menghela nafas berat, hatinya sakit melihat istrinya yang hanya menatap tajam.
'Kapan kamu akan mencintaiku sayang" batin Sean
'Bangunlah aku sudah menyiapkan air hangat untukmu" Sean masih berusaha ingin mendengar suara istrinya itu
Andai Viola tau bagaimana perasaannya yang begitu dalam mencintainya pasti Sean akan bahagia, jangankan untuk mencintai, berbicara saja Sean tidak di perbolehkan kecuali karena untuk hal-hal tertentu.
Sedang Viola masih menatap Sean dengan tatapan yang sulit di artikan tetapi terlihat jelas jika tatapan itu mengandung arti penyesalan.
'Sean" panggil Viola dengan suara yang terdengar serak akibat menahan tangis
Sean yang mendengar Viola memangilnya menampilkan senyuman manisnya bukannya senang atau tersenyum tetapi respon Viola malah sebaliknya, Viola malah menangis kejar membuat Sean terkejut.
'Maaf, maafkan aku Sean. Sungguh aku menyesal, maaf Sean" sesal Viola sambil terisak
Sean yang tidak tahan melihat Viola menangis memberanikan diri untuk memeluk Viola, Sean melotot saat Viola membalas pelukannya.
'Maaf, maafkan aku Sean, tolong maafkan aku" Viola masih meminta maaf sambil memeluk Sean erat
Sean meneteskan air matanya, setelah pernikahan mereka yang 7 bulan akhirnya dia bisa merasakan pelukan istrinya.
Sean merasa jika dunia sudah kiamat makanya istrinya memeluknya, begitu besar pengaruh Viola baginya.
Mereka berdua berpelukan cukup lama dengan Viola yang merasa menyesal sedangkan Sean merasa terharu akan sikap istrinya.
Viola melepaskan pelukannya membuat Sean tidak rela tetapi Sean berpikir jika Viola akan kembali ke sifat aslinya seperti biasanya.
Sean bersiap-siap menerima semua kemarahan Viola karena sudah berani memeluknya.
'Sean" panggil Viola lembut membuat Sean kaget
Mengapa seperti ini? harusnya Viola marah padanya seperti biasa, mengapa Viola meminta maaf padanya? apa Viola ingin meminta cerai lagi? Sean merasa sedih memikirkan hal itu.
'Maafkan aku Sean aku... aku ti...
'Jangan berbicara lagi, kumohon. Jangan mengucapkan kata itu lagi sayang. Bagaimana caranya? Bagaimana caranya agar kamu menerima ku? Katakan, aku akan melakukan apapun asal kamu tidak meminta cerai dariku" Sean memohon-mohon pada Viola dengan linangan air mata
'Aku mencintaimu sayang. Jangan tinggalkan aku, ku mohon" pinta Sean berlutut di hadapan Viola yang terkejut
'Jangan lakukan itu Sean!" teriak Viola spontan
Viola bangkit dari ranjang dan mencoba membantu Sean bangun dari acara berlutut nya sedangkan Sean setengah mati mempertahankan posisinya.
Viola meneteskan air matanya melihat Sean yang memohon padanya, betapa besar dosanya yang begitu jahat pada suaminya.
Mengingat kehidupannya sebelumnya yang begitu kotor membuat Viola jijik pada dirinya, bagaimana bisa dirinya mendapatkan pria sebaik Sean?.
'Aku akan patuh sayang, aku akan melakukan semuanya. Jangan meminta cerai dariku" Sean menatap Viola dengan tatapan memohon dan linangan air mata
'Sean, berdirilah" ucap Viola setelah menguasai dirinya
'Aku tidak mau, kamu akan meminta cerai dariku!" tolak Sean
'Aku tidak meminta cerai darimu Sean, sekarang berdiri" Viola menatap Sean yang masih berlutut tetapi tidak lama kemudian Sean berdiri dan menatap Viola lekat
'Kamu tidak meminta cerai padaku?" tanya Sean dengan wajah polosnya
'Tentu Sean, aku tidak meminta cerai, maafkan aku yang begitu jahat padamu" sesal Viola sambil menahan air matanya yang ingin mengalir
'Kamu tidak jahat sayang, aku yang jahat. Karena aku yang memaksa Ayah mertua untuk menikahkan kita, maafkan aku" Sean menutup matanya mencoba menahan dirinya agar tidak menangis
'Sean, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?" pinta Viola membuat Sean terdiam tetapi tidak lama kemudian Sean mengangguk
'Aku... aku meminta maaf padamu akan sikapku selama ini, bisakah... bisakah kita memulai kembali pernikahan kita?" Viola menatap Sean dengan tatapan penuh harapan
Sean melotot, apa dirinya tengah bermimpi? mimpinya begitu indah membuatnya tidak ingin bangun.
'Apa aku sedang bermimpi?" tanya Sean
'Tidak Sean, ini nyata, bisakah kita memulai kembali aku janji... aku akan berubah" Viola ingin merubah dirinya karena sudah di beritahu kehidupan ke-dua
'Ini beneran? aku tidak bermimpi kan?" tanya Sean tidak percaya
'Ini nyata Sean, aku ingin kita memulai kembali kehidupan yang baru, hanya ada kita berdua yang menjalani tanpa ada campur aduk orang lain. Aku akan membuka hatiku, terimakasih atas hatimu yang begitu tulus padaku" Viola meneteskan air matanya
'Bolehkah aku memelukmu Sean?" pinta Viola
Sean yang begitu bahagia langsung memeluk Viola yang kini menangis kejar karena mengingat kehidupannya sebelumnya.
'Aku mau, aku mau sayang. Terimakasih, terimakasih sudah mau membuka hatimu untukku" Sean mengecup kening Viola karena merasa sangat bahagia
Viola melepaskan pelukannya karena tersadar sesuatu, jika memang dirinya kembali hidup maka tanggal berapa sekarang dan sudah berapa lama mereka berdua menikah.
'Sean, bolehkan aku bertanya?" Viola menatap Sean
'Tanyalah sayang, tidak perlu meminta ijin" Sean mengecup kembali kening Viola
'Sudah berapa lama kita menikah?" tanya Viola membuat Sean mengerutkan keningnya
Sean menghela nafas panjang, wajar saja Viola tidak mengingat sudah berapa lama mereka menikah, Viola saja tidak menginginkan pernikahan ini.
'Kita sudah menikah selama 7 bulan sayang" jawab Sean menampilkan senyum terbaiknya tetapi jujur saja di dalam hatinya terluka karena Viola tidak mengingat pernikahan mereka
Viola terkejut, jika pernikahan mereka masih 7 bulan berarti dirinya belum pernah bertemu Deanra karena pertemuannya dengan Deanra yaitu saat ulang tahun Sean, dan kapan ulang tahun Sean? Viola tidak mau bertanya tanggal pada Sean, dia akan melihat ponselnya nanti dan mencari tahu ulang tahun Sean.
Viola tersenyum senang, berarti dirinya masih suci dan tidak tersentuh, Viola ingin memberikan kesuciannya pada Sean nantinya.
⚫⚫⚫
Semoga kalian senang dan suka yaa dengan novel author.
riri-can
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Nitha Ani
awal baca gak ngasi tanda maaf yha autor.krn gak tega aqu scorll keatas lagi kasi tanda/Grin/
2024-09-12
0