Memulai Kembali

Seminggu sudah kehidupan ke-dua Viola di mulai dan Viola mengubah segala kebiasaan buruknya, apalagi jika berhubungan dengan Sean.

Sedangkan Sean semakin hari semakin manja padanya, terkadang Viola merasa sakit melihat Sean yang begitu mencintainya padahal di kehidupan sebelumnya dirinya adalah perempuan kotor.

'Lagi memikirkan apa sayang?" tanya Sean sambil memeluk Viola dari belakang

'Aku memikirkan kamu, hadiah apa yang cocok untukmu saat ulang tahun nanti" Viola tersenyum manis pada Sean

'Kamu mengingat ulang tahun ku?" tanya Sean tidak percaya

Sean merasa terharu, dirinya telah berburuk sangka pada Viola, nyatanya Viola mengingat ulang tahunnya dan tengah memikirkan hadiah yang cocok untuknya.

'Tentu saja aku mengingat ulang tahun suamiku, kamu ingin hadiah apa?" tanya Viola tersenyum hangat

'Aku tidak butuh hadiah sayang, aku hanya butuh kamu agar tetap di sisiku" Sean menenggelamkan wajahnya pada leher Viola dan menghirup aroma tubuh Viola

Sean menahan gairahnya, dia adalah pria dewasa dan normal, dia juga butuh kebutuhan biologis tetapi dirinya tidak boleh egois memintanya pada Viola padahal itu adalah haknya, tetapi kembali lagi karena rasa cinta dan sayangnya pada Viola.

'Tunggulah hadiah mu nanti, sekarang sudah jam 7 Sean, sudah waktunya kamu bersiap-siap ke kantor" Viola menampilkan wajah marahnya tetapi Viola hanya pura-pura saja dan Sean tau itu

'Aku masih ingin bersamamu cantik" Sean semakin mengeratkan pelukannya

'Aku akan menunggumu Sean, bersiaplah, aku akan menyiapkan pakaian untukmu" Viola mencoba melepaskan pelukannya Sean

'Tapi aku masih ingin bersamamu" rengek Sean tetapi di balas tatapan tajam oleh Viola membuat Sean mengalah dan langsung masuk kamar mandi

Viola tersenyum gemas melihat sifat kekanakan Sean, andai dulu dia baik pasti setiap hari bisa melihat wajah lucu Sean setiap hari.

Tidak lama kemudian Sean keluar dari dalam kamar mandi langsung memakai seragam kantor yang sudah di siapkan Viola.

Viola masih melihat wajah cemberut Sean membuatnya hanya menggelengkan kepalanya.

CUP

'Jangan cemberut begitu, aku akan disini menunggumu" Viola mengecup bibir Sean yang kini melotot

'Kamu mencium ku?" tanya Sean polos

'Tentu saja, apa tidak boleh?" tanya Viola

'ITU YANG SEDARI DULU KU TUNGGU-TUNGGU!" teriak Sean begitu bahagia

'Benarkah? aku bisa setiap saat mencium mu jika kamu mau" goda Viola membuat Sean malu

'Kamu sangat menggemaskan jika sedang malu" kekeh Viola semakin membuat Sean malu

CUP

Viola kembali mengecup Sean tetapi sekarang hanya di pipi dan itu membuat Sean bahagia.

'Sepulang dari kantor kamu bebas menciumiku, sekarang kita sarapan. Nanti kamu telat" ajak Viola menarik Sean menuju lantai bawah

Mereka telah sampai di meja makan, Viola menatap hidangan makanan yang di siapkan oleh para pelayan.

Viola mengerutkan keningnya melihat menu utama masakan, apa mereka tidak tau jika Sean alergi terhadap seafood?.

'Siapa yang memasak hari ini?" tanya Viola pada 7 orang pelayan yang bertugas memasak

'S...saya nyonya, apa ada yang salah?" tanya seorang pelayan

Sejenak Viola menatap pelayan itu dan menatap satu persatu pelayan yang lainnya.

'Apa kamu pelayan yang baru?" tanya Viola

'Benar nyonya, saya mengganti mbak Hani yang sudah berhenti" balas pelayan itu

'Ooh begitu, tetapi maaf ya suamiku alergi terhadap makanan seafood, jadi maaf jika kami tidak menyentuh masakan mu. Dan lain kali sebelum memasak cobalah bertanya pada senior yang lainnya" terang Viola membuat pelayan itu mengangguk paham

Sedangkan Sean begitu bahagia di dalam hatinya karena Viola juga tau makanan yang tidak boleh dirinya konsumsi, selama seminggu ini Viola diam-diam mencari tau seluruh berita mengenai Sean sehingga dirinya bisa memperhatikan Sean.

'Mau makan apa Sean?" tanya Viola

'Apa pun aku makan sayang" balas Sean dan Biola mengangguk mengerti

Akhirnya mereka berdua selesai makan dan Sean pun akhirnya berangkat kerja tetapi sebelum itu Sean meminta Villa menciuminya di bibir sebelum berangkat kerja dan Viola menyanggupinya.

                          ***

Di kantor terlihat Sean yang tengah senyum-senyum sendirian tanpa mengetahui jika Ray masuk ke dalam ruang kerjanya.

Ray adalah sahabat sekaligus asisten dan sekretaris Sean, seluruh kehidupannya sudah di ketahui oleh Ray dan Ray selalu membantunya.

'Sepertinya ada yang sedang bahagia ini?" tanya Ray membuat kesadaran Sean kembali

'Ray, ada apa?" tanya Sean mengubah mimik wajahnya serius

'Ada berkas yang harus kamu tanda tangani" Ray menyodorkan map berwarna putih dan Sean membukanya

Setelah selesai menandatangani isi map itu, Ray langsung duduk di depan Sean karena dirinya sudah kepo sejak tadi.

'Katakan, apa ada sesuatu yang membuatmu bahagia? apa itu mengenai istri kecilmu itu?" tanya Ray dengan pertanyaan berurutan

'Tentu saja, kamu tau pagi tadi Viola mencium ku, dia mencium bibirku" curhat Sean membuat Ray bingung

Seminggu ini Sean selalu curhat mengenai istri kecilnya itu yang sampai sekarang Ray tidak ketahui wajahnya, dia hanya tau namanya saja.

Seminggu ini juga Sean selalu menampilkan wajah bahagianya membuat kadar ketampanannya bertambah.

'Bukankah itu hal yang bagus, itu artinya istrimu sudah mulai menerimamu" Ray tidak mau merusak perasaan bahagia Sean

'Aku juga berpikir begitu, kamu tau dia bahkan mengatakan aku boleh menciumnya sepuas ku setelah pulang dari kantor" Sean tidak menghilangkan senyum bahagianya

Ray menatap jam tangan yang melingkar di lengannya, jam yang sudah menunjukkan pukul 3 sore masih ada sekitar 2 jam lagi hingga kantor tutup.

'Mengapa tidak pulang saja, bukankah kamu bisa menciuminya sampai kamu puas?" Ray memberikan masukan pada Sean

'Aku tidak boleh pulang sebelum pekerjaan ku selesai Ray, kamu tau bagaimana sifat ku" Sean menghela nafas panjang

'Hanya tinggal bertemu 2 kolega lagi, aku bisa mengurusnya sobat. Pulanglah, bersenang-senang lah bersama istrimu" Ray tidak pernah melihat wajah Sean yang begitu bahagia seperti sekarang

Sahabatnya yang selalu menampilkan wajah datar dan kesedihan selalu terbayang di otaknya, sekarang dia bisa melihat senyuman bahagia dari Sean dan Ray tidak mau merusak suasana bahagia Sean.

'Baiklah, aku mengandalkan kamu. Gajimu akan ku naikkan, aku pulang" Sean mengambil jas nya yang menggantung dan pergi begitu saja meninggalkan Ray yang hanya menggelengkan kepala

'Semoga kamu selalu bahagia" ucapnya langsung kembali menuju ruang kerjanya dan mengerjakan beberapa laporan untuk pertemuannya dengan kolega bisnis dari perusahaan milik Sean

⚫⚫⚫

Ray baik banget kann... andai author punya sahabat seperti Ray pasti bahagia sekali.

Eh btw ini novelnya alurnya maju mundur Yaa, semoga kalian nggak bingung dengan alurnya.

Author juga mengucapkan terimakasih kasih banyak buat kalian karena sudah bersedia mampir ke novel ini, semoga kalian suka yaaa.

riri-can

Terpopuler

Comments

Nitha Ani

Nitha Ani

nyimak aj min

2024-09-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!