" Saat ini Key ngekos ayah." jawabnya.
" Yauda, kalau gitu kau tinggal di sini aja sama ayah dan Mama." ucap ayah.
" Ta-tapi…" balasnya yang gugup dan melihat kearah ibu tirinya itu.
" Iya kau tinggal di sini saja, lagian kau juga anak mas Aldrian. Dan itu artinya kau juga anak saya, maaf ya saya tidak tau kalau bunda mu sudah meninggal." ucap Aisyah.
" Nggak apa-apa ibu, aku bisa ketemu sama ayah dan ibu saja sudah senang." ucapnya dengan tersenyum.
Tiba-tiba saja ada yang pulang dan ternyata itu adalah Anak sulung dari ibu Aisyah, alangkah kagetnya ia ketika melihat Key. Tanpa pikir panjang, ia pun langsung berlari dan memeluk Key. Key tidak berkata apapun, ia tau apa yang sedang dirasakan oleh pemuda itu.
...----------------...
" Kesayangan kakak, hari ini juara satu lagi ya." ucapnya dengan tersenyum.
" Iya dong, adiknya siapa dulu." jawab yang satunya.
...----------------...
" Bayangan apa tadi?" ucapnya kemudian pingsan di dalam pelukan pemuda itu.
" Ayah, mama Kia pingsan." ucap pemuda itu, dan membuat pak Aldrian dan ibu Aisyah panik.
" Apa." ucap keduanya yang panik.
" Yauda sekarang antar ke kamar tamu yang ada di sebelah kamar Kia." ucap ibu Aisyah.
" Kenapa nggak langsung ke kamar Kia aja si ma?" tanya pemuda itu.
" Uda nggak usa banyak tanya, nanti mama ceritakan. Sekarang angkat dulu." ucap Bu Aisyah dan pemuda itu pun menurutinya.
Pemuda itu pun membaringkan Key, kemudian ia langsung menarik mamanya. Dan membiarkan sang ayah untuk menunggu Key.
" Ma, sebenarnya ada apa. Kenapa juga si Kia nggak langsung masuk ke kamarnya aja?" tanya pemuda itu penasaran.
" Dia bukan Kia, Dika." ucap ibu Aisyah dan membuat Dika kaget.
" Maksud mama apa, kalau dia bukan Kia. Lalu dia siapa, kan nggak mungkin ada orang yang begitu mirip." ucap Dika.
" Namanya Keyza, dia itu saudara kembar Kia." ucapnya dan Dika pun menjadi kaget.
" Mama bercanda kan, ayah aja nggak pernah bilang kalau Kia punya kembaran. Dan kenapa sekarang, tiba-tiba Kia punya kembaran." ucapnya yang tidak percaya.
" Kalau soal itu mending kau tanya saja sama ayah, mama pun juga baru tau hari ini." ucap ibu Aisyah.
" Baiklah kalau begitu, tapi kembaran Kia ini tinggal sama siapa?" tanya yang masih penasaran.
" Ya sama bundanya la." jawab Bunda singkat.
" Apa, lalu kira-kira ada kemungkinan ayah akan kembali dengan bundanya Kia tidak?" tanya Dika yang sebenarnya ragu.
" Kalau tentang itu kau tenang saja, bundanya Kia sudah meninggal." ucap ibu Aisyah.
" Lalu saudara kembar Kia tinggal sama siapa?" tanyanya yang tambah penasaran.
" Dia ngekos katanya." ucap Bu Aisyah dan membuat Dika kaget.
" Apa, yang benar ma?" tanyanya.
" Iya sayang, karena itu mulai sekarang ia akan tinggal sama kita." ucap mama.
" Oh begitu ma, ya sudah. Lagian kasihan juga kalau ia tinggal sendirian." ucap Dika.
" Ya begitulah, mama minta kau sayangi dia sama seperti kau menyayangi Kia ya." ucapnya.
" Mama tenang saja, bagi ku dia tetap adikku. Dan aku juga berharap agar Kia segera pulang bila dia masih hidup." ucap Dika.
" Mama juga berharap begitu." ucapnya.
Ayah tiba-tiba saja datang, dan ia pun mengatakan kalau Key sudah sadar. Dan Key ingin bertemu dengan Bu Aisyah.
" Sayang, Key sudah sadar. Dan katanya ia ingin berbicara dengan mu." ucapnya.
" Yauda, ayo kita kesana." ucap Bu Aisyah.
Mereka pun segera pergi ke kamar Key, dan Bu Aisyah langsung menghampiri Key. Dalam sekejap Key bertingkah manja dengan Bu Aisyah, dan hal itu membuat semuanya menjadi kaget.
" Mama kemana aja, Almira kangen." ucapnya dan membuat Bu Aisyah kaget.
" Apa yang dia katakan." ucapnya yang kaget.
" Sepertinya Almira lagi meminjam raganya." ucap pak Aldrian dan membuat semuanya kaget.
" Maksud ayah gimana?" tanya Dika.
" Sebenarnya ini alasan kenapa aku nggak mau cerita tentang Key, karena dia sering seperti ini. Karena itu bundanya selalu memakaikan ia sebuah jimat, agar ia tidak kerasukan seperti sekarang." jelas pak Aldrian.
" Kalau begitu, saat ini yang ada di hadapan ku adalah Almira." ucap Bu Aisyah dan ia pun menangis.
" Iya ma, ini Almira. Almira kangen banget sama mama, mama jangan tinggalkan Almira ya." ucapnya.
" Iya sayang, mama akan disini. Sekarang Almira mau apa?" tanya Bu Aisyah.
" Almira mau nasi goreng buatan mama." ucapnya.
" Ok, kalau gitu mama buatin dulu ya. Kak Dika tolong jaga Almira ya!" ucap mama dengan mengedipkan matanya.
" Ia Ma, Dika akan jaga Almira. Ayo Almira kita main ke taman." ajak Dika.
Bu Aisyah pun segera pergi ke dapur, dengan membawa pak Aldrian karena ia masih penasaran dengan Key.
" Mas, bisa mas cerita tentang Key pada ku. Jujur aku masih tidak percaya dengan apa yang ku lihat." ucap Bu Aisyah.
Pak Aldrian pun menceritakan semuanya, termasuk masa kecil key yang sering kerasukan. Dan akhirnya membuat Key sulit untuk bersosialisasi, dan itu juga yang terkadang menjadi pemicu pertengkaran antara ia dan istrinya. Karena sangking sibuknya sang istri mengurus Key, terkadang ia sampai tidak masak.
Bu Aisyah yang mendengar hal itu menjadi bertambah kesal, karena ia menjadi mengingat anaknya yang juga memiliki indra keenam. Yang kasusnya bahkan lebih para dari pada Key, dan karena hal tidak masuk akal itu juga ia menjadi kehilangan anak pertamanya itu.
" Kau ya mas, pasti setiap harinya kau marah pada bundanya Kia dan Key." tebak Bu Aisyah dan pak Aldrian pun hanya mengangguk.
" Ya mau gimana lagi, setiap pulang aku jarang dikasih makan." ucapnya.
" Sebenarnya kalau hanya itu saja kau marah, kau bukan orang yang pengertian. Asal kau tau mas, aku jadi teringat dengan seseorang yang memiliki kasus lebih para dari itu." ucapnya.
Bu Aisyah pun akhirnya memutuskan untuk menceritakan tentang anak pertamanya, dan pak Aldrian yang mendengarnya pun akhirnya meneteskan air mata. Dan ia pun menyesali sikapnya kepada mantan istrinya, bahkan sampai menceraikannya karena kelebihan yang dimiliki Key.
" Aku jadi menyesal telah meninggalnya dan juga Key, pasti ia sangat kesulitan saat mengurus Key sendirian." ucap pak Aldrian.
" Sudahlah, semua sudah terjadi. Sekarang kita harus menjaga Key, kejadian seperti ini tidak hanya akan terjadi sekali. Tapi kejadian ini akan terjadi terus-menerus, dan aku mohon jangan menyerah ingat hanya Key putri kita yang tersisa. Jangan sia-siakan dia, dan buat dia menangis. Sayangilah Key, sama seperti mas menyayangi Kia." jelas pun Aisyah dan pak Aldrian hanya mengangguk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Ayemi Ayemi
aaaaa
jadi saya deh sama mama Aisyah
2024-07-06
0