" Ciko kemari kau!" ucap Rey dan Ciko pun langsung pergi ke arah Rey.
" Ada apa Rey?" tanyanya yang melihat wajah Rey tampak aneh.
" Kau jangan batin yang aneh-aneh, nanti dia bisa dengar." bisik Rey.
" Jangan bilang kalau dia sama lagi sepertimu." jawab Ciko dengan berbisik.
" Ya begitulah, tapi herannya aku nggak bisa baca pikiran dia." ucap Rey yang masih berbisik.
" Apa mungkin karena kalian sama-sama memiliki kekuatan itu?" tanya Ciko.
" Bisa jadi sih, tapi sepertinya dia nggak bisa baca pikiran deh." ucap Rey dengan menatap ke arah Key.
" Kenapa kau tiba-tiba berargumen begitu?" tanya Ciko yang penasaran.
" Ya karena dari tadi dia nggak ngomong apa-apa." ucap Rey.
" Terus kenapa kau mengatakan aku jangan ngomong sembarangan." ucapnya yang kesal.
" Untuk antisipasi aja sih, karena tadi pas dia sama Mora. Dia tiba-tiba aja pingsan, dan katanya dia seperti melihat dua bayangan dan salah satu dari kedua bayangan itu adalah Mora." jelas Rey.
" Wah kalau gitu kemungkinan besar dia lebih hebat dong darimu." ucap Ciko dan Ray hanya mengangguk.
" Kalian berdua ngobrolin apa sih, tampaknya seperti rahasia." ucap Key yang penasaran.
" Bukan apa-apa kok, hanya membicarakan pembelajaran di kelas saja." ucap Rey.
" Kalian yakin?" tanya Key yang penasaran.
" Iya, lagian buat apa kami bohong." ucap Ciko.
" Iya benar, kalau nggak sini gabung sama kita." ucap Rey dan Key pun langsung bergabung dengan mereka.
" Aku harus cari tahu apa yang dibicarakan sama mereka, karena lini Ciko tidak sedang memikirkan apapun." batin Key.
Ketiganya pun mulai berbincang, Ciko mulai menanyakan tentang kejadian sebelumnya. Dan dengan bodohnya, Key menceritakan semuanya dari awal. Dan kini Rey justru menjadi tersipu malu.
Tiba-tiba saja Mora tiba, dan ia pun merasakan hal yang aneh. Ia pun segera melihat ke arah Rey, yang kini wajahnya tengah tersipu malu. moral yang penasaran pun mulai menanyakannya, tetapi tidak ada yang menjawabnya.
" Kalian lagi cerita apa sih?" pengennya dan semuanya hanya menggeleng.
" Udahlah cerita nggak penting juga." ucap Ciko untuk mengakhiri rasa penasaran Mora.
" Ya udah kalau gitu, kalian berdua mau ikut nggak?" tanyanya.
" Memang mau kemana?" tanya Ciko.
" Aku mau ke rumah ayah Key." ucap Mora.
" Ikut deh, dari pada aku sendirian di sini." ucap Ciko.
Mereka pun segera pergi menuju parkiran, kini Key di bonceng oleh Rey. Dan tanpa mereka sadari, ada yang memfoto mereka. Dan kemudian mengirimnya ke forum kampus, dalam seketika amarah Mia langsung naik. Dan ia berniat untuk menyakiti Key.
Tidak perlu waktu lama, akhirnya mereka pun sampai di depan rumah Kiara Aldrian. Mora langsung saja mengetuk pintu, dan ternyata yang membuka pintu adalah Mama Pipi.
" Mora, mau apa lagi kau ke sini." ucap Mama Pipi yang kesal, dan ingin menutup pintu.
" Ma, maafkan aku. Tapi mama tenang aja, aku bukan mau cari masalah. Aku hanya ingin mengantarkan seseorang." ucapnya dengan menunjukkan Key.
" Jangan kau panggil saya…" ucapnya yang terhenti ketika melihat Key, dan langsung berlari untuk memeluk Key.
" Kia, nggak mungkin. Kau masih hidup nak, mama kira kau sudah pergi meninggalkan mama. Mama telpon papa dulu ya, papa pasti juga senang kau masih hidup sayang." ucapnya kemudian langsung menelpon suaminya.
" Mas, sekarang pulang. Ada kabar gembira." ucapnya langsung.
" Memang kabar apa?" tanyanya dari seberang telepon.
" Nanti mas juga tau, sekarang mas pulang dulu." ucapnya.
" Ok, aku akan pulang." ucapnya kemudian sambungan telepon pun terputus.
Akhirnya pak Aldrian pun pulang, ia langsung masuk menuju ruang utama. Alangkah kagetnya ia ketika melihat Key, ia langsung menjatuhkan barang bawaannya dan kemudian berlari untuk memeluk Key.
" Kia sayang, kau masih hidup nak. Ayah sangat senang bisa melihat mu lagi, dan ayah akan sangat bersalah kepada mu dan juga kembaran mu bila kau pergi sebelum bertemu dengan mereka." ucap pak Aldrian yang melepasan, dan membuat istrinya kaget karena mendengar fakta kalau Kiara memiliki saudara kembar.
" Mas, aku nggak salah denger. Kiara punya saudara kembar?" tanyanya yang masih tidak percaya.
" Maafkan aku sayang, seharusnya aku cerita yang sebenarnya padamu. Tapi aku nggak berani, karena aku takut kau tau kalau sebenarnya ibu Kiara masih hidup." ucapnya, dan kini istrinya pun meneteskan air mata.
" Justru aku semangkin kecewa dengan mu sekarang mas, dan aku semangkin takut kehilanganmu. Jika kau bertemu dengan mantan istrimu dan juga saudara kembar Kia, apakah kau akan melupakan ku dan juga anak-anakku." ucapnya dengan meneteskan air mata.
" Itu nggak akan terjadi sayang, saat ini cintaku hanya untukmu. Sudah tidak ada lagi cinta yang tersisa untuk Karin." ucap pak Aldrian yang tanpa sengaja menyebutkan nama mantan istrinya.
" Tuh kan, buktinya kau masih mengingat namanya. Pasti kau akan kembali padanya." ucapnya.
" Ibu tenang saja, ayah nggak akan pernah kembali kepada bunda." ucap key dan membuat pak Aldrian dan istrinya kaget.
" Sayang kenapa kau panggil Mama dengan sebutan ibu, ini tidak seperti kau yang biasanya. Dan tadi kau kenapa bisa seyakin itu, kalau ayahmu tidak akan kembali dengan bundamu?" tanyanya yang masih bingung dan penasaran.
" Ya karena aku bukan Kiara, melainkan Keyza." ucapnya dan membuat pak Aldrian kaget, dan langsung memeluk Key.
" Keyza, sayang ayah sudah lama tidak melihat mu." ucapnya dengan mencium pipi Key.
" Ya benar, bahkan aku juga belum lama ini tau kalau aku masih punya ayah." ucapnya dengan meneteskan air mata.
" Kalau kau Keyza, lalu Kiara dimana?" tanya ibu itu, dan key hanya menggeleng.
" Udalah sayang, sekarang aku sedang sangat senang. Walaupun aku belum bisa menemukan Kia, tapi aku senang bisa bertemu dengan Key." ucapnya.
" Iya, karena kau ingin kembali dengan mantan istrimu itu kan." ucap ibu itu dengan nada tinggi dan tatapan sinis.
" Nggak sayang, aku sudah tidak mencintainya lagi. Yang aku cintai sekarang hanya kau." ucap pak Aldrian.
" Ibu tentang saja, ayah tidak akan kembali pada bunda." ucap Key untuk menghentikan pertengkaran keduanya.
" Kenapa kau seyakin itu, kau apa tidak ingin keluarga yang utuh?" tanya ibu yang masih meneteskan air mata.
" Yang ibu bilang benar, aku memang menginginkan keluarga yang utuh. Tapi kini semua itu tidak mungkin, karena bunda telah pergi meninggalkan dunia ini." jawabnya dengan meneteskan air mata, dan membuat pak Aldrian dan istrinya pun kaget. Pak Aldrian kemudian langsung memeluk putrinya itu.
" Maafkan ayah sayang, jadi sekarang kau tinggal sama siapa?" tanya pak Aldrian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Ayemi Ayemi
nama tokoh utamanya Bagus, mana mirip lagi
2024-07-06
0