Romantis & Manis

"BANGSAT."

BUGH

"KENAPA LO IKUTIN CEWEK GUE?" Kobaran emosi nampak jelas pada wajah Izam yang sudah kedua kalinya memukul lelaki yang kini berusaha bangkit dari tumbangnya.

Dada Izam naik turun karena emosi juga menahan diri untuk tidak memukuli sampai mati lelaki di hadapannya, ia adalah lelaki yang kerap kali Izam lihat mengikuti Mayka saat Mayka keluar rumah. Izam tentu menyadarinya, karena ini bukan sekali dua kali, bahkan terlampau sering.

Jujur saja, tanpa sepengetahuan Mayka, Izam sering mengikuti gadis itu pergi. Sebenarnya Mayka pun tak pernah pergi sendiri, ia ditemani asistennya atau kadang bersama teman-temannya. Tapi meski begitu, Izam tetap tak tenang kalau Mayka pergi keluar rumah. Ia ingin terus melindungi Mayka dimanapun.

Sekarang, Mayka tengah berada di dalam toko buku. Lelaki yang kini berdiri di hadapan Izam dan menyeka sudut bibirnya yang berdarah itu hampir saja masuk ke dalam kalau Izam tak menyeretnya ke gang yang sempit itu.

"Gue cuma orang suruhan."

Kening Izam mengernyit. Tentu saja ia heran. Apa maksud dari lelaki sebayanya yang tidak Izam kenali itu.

"Maksud lo apa?" Tanyanya dengan nada tak sabaran juga mengintimidasi.

Lelaki itu malah tersenyum miring. Dan hal itu membuat Izam kembali naik pitam.

Ia menarik keras kerah kemeja lelaki tersebut. Rasanya Izam ingin sekali meluapkan semua emosinya dengan kembali memukuli lelaki tersebut. Tapi ia masih butuh informasi.

"Siapa yang nyuruh lo?" Tanya Izam dengan nada tajam beserta ekspresi penuh amarah yang membuat alisnya hampir bertaut dan matanya hampir melompat dari tempatnya. Rahangnya terlihat mengeras, sangat menyeramkan di mata lawannya sekarang.

"Zarfan. Di-dia suka sama cewek lo."

Lagi, ekspresi bingung kembali muncul dari wajah tampan Izam. Ia sungguh tak mengenali nama itu sama sekali.

"Dia gak tau kalo cewek itu udah punya pacar. Makannya Zarfan nyuruh gue ikutin dia."

"****." umpatnya murka. Ia semakin mengencangkan cengkramannya. "SIAPA ZARFAN SIALAN ITU?" Tanyanya penuh amarah.

Lelaki yang Izam desak meringiskan wajahnya, merasa tercekik karena cengkraman kuat dari Izam.

"BILANG KE BOS LO! NAMA PACAR CEWEK YANG DIA SUKA ADALAH NIZAM AZKARISATYA. LO INGET NAMA GUE BAIK-BAIK! GUE AKAN JADI MIMPI BURUK LO DAN SIALAN ZARFAN ITU KALO MASIH BERANI NGIKUTIN CEWEK GUE. "

Izam mendorong lelaki itu hingga ia kembali terjatuh. Bahkan Izam tak perduli dengan ekspresi terkejut dari lelaki tersebut saat Izam menyebutkan nama dirinya.

"L-lo, I-Izam?" Lelaki tersebut merangkak mundur dengan posisinya yang masih terduduk. Nampak tak perduli dengan tanah yang mengotori celananya juga kerikil yang telapak tangannya pijak.

"Ya, gue Izam. Kalo lo masih pengen bisa bawa motor lo, sekarang juga sebaiknya lo pergi dari sini! Dan jangan lupa, laporin nama gue ke bos pengecut lo itu!"

Tak menunggu tiga detik, lelaki itu pun berbalik dan berlari menjauh, menyisakan tatapan Izam yang tajam dan enggan untuk teralih dari lelaki yang kini naik ke atas motornya dan memakai helm nya terburu-buru.

Izam menghela nafas saat motor itu tak ia lihat lagi dan kini gadisnya nampak sudah keluar dari toko buku bersama dengan asisten pribadinya yang memang diperintahkan oleh Ayah Mayka untuk mengikuti Mayka saat Mayka hendak pergi.

Kini, senyuman Izam terbit. Nampak seperti tidak pernah emosi sedikitpun. Ia memandang gadis yang kini tersenyum dan mengambil ponselnya dari sling bag dengan tatapan sayu. Dan selang beberapa detik, ponsel Izam bergetar, menandakan ada pesan masuk yang Izam yakin pasti dari Mayka.

Mine

Izam kamu lagi dimana?

Izam tersenyum manis, lantas ia membalas dengan cepat.

Aku lagi di kafe deket toko buku yang biasa. Ada apa sayang?

Izam mengangkat kepalanya, hanya untuk sekedar melihat senyuman Mayka yang mengembang sebelum gadis itu masuk ke dalam mobil.

Dan lalu, ponsel Izam kembali bergetar.

Kebetulan banget. Aku baru keluar dari toko bukunya. Aku kesitu yah

Oke honey ❤

***

"Sayang, kamu pernah denger nama Zarfan, gak?" Akhirnya, Izam yang kini tengah mengusap sudut bibir Mayka yang kotor akibat es krim coklat itu berhasil menanyakan nama yang sedari tadi terus memenuhi pikirannya.

Sekarang, Mayka nampak berpikir. Atau lebih tepatnya ia tengah mengingat sosok bernama Zarfan itu.

"Aku pernah denger kayaknya. Tapi lupa dimana."

"Jadi kamu pernah ketemu sama orangnya?" Tanya Izam dengan suara kalemnya. Tapi percayalah, dibalik itu, ada iblis yang meronta-ronta ingin segera mencari siapa sosok Zarfan tersebut dan menghajarnya habis-habisan.

Mayka sendiri malah mengedikkan bahunya. "Gak tau. Aku lupa. Emang kenapa? Kok tiba-tiba nanyain nama orang?"

Izam nampak menghela nafasnya. "Gak papa. Kamu makannya yang bener dong! Jangan celemongan gini," Izam berusaha mengalihkan pembicaraan.

Dan sungguh mudah membuat Mayka lupa dengan topik sebelumnya. Mayka kini tengah tersenyum manis padanya. "Gak papa, kan biar kamu bersihin," ujarnya yang membuat Izam tersenyum dan mencubit gemas pipi gadisnya itu.

"Kamu suka, hm?"

Mayka mengangguk semangat. "Aku suka. Romantis," ujarnya dengan senyuman lebar memenuhi paras cantiknya.

"Kamu jangan senyum kaya gini, ih!" Izam menangkup wajah Mayka, bibirnya mengerucut nampak kesal karena ekspresi Mayka tadi.

"Kenapa?" Akhirnya Mayka bertanya keheranan.

"Banyak yang liat. Nanti mereka jatuh cinta lagi sama kamu."

"Hahaha," ya, Mayka malah tertawa keras mendengarnya. Ia bahkan menyingkirkan kedua tangan Izam dari pipinya agar leluasa tertawa.

Izam mendengus. Matanya menilisik ke seluruh kafe itu. Beruntung hanya ada beberapa pelanggan yang untungnya lagi semua adalah perempuan. Izam jadi bisa menghela nafas lega karenanya.

"Kamu ih, dasar aneh. Mana ada yang begitu? Jatuh cinta cuma karena liat senyuman itu cuma ada di novel, Zam!"

"Novel itu terinspirasi dari kehidupan nyata, Sayang. Jatuh cinta cuma karena liat senyuman itu ada. Aku contohnya."

Dan Mayka pun meredakan tawanya. Ia melipat tangannya ke atas meja dan menatap intens pada kekasihnya yang menatap bingung padanya. Dan detik selanjutnya, Mayka tersenyum. Senyuman termanis yang ia miliki terbit di bibir merahnya itu.

Detik itu juga rasanya Izam ingin membungkus Mayka pulang. "Aduh Ka," Izam memegangi dadanya dengan ekspresi nampak begitu kesakitan. Dan hal itu membuat Mayka bertanya khawatir. "Izam kenapa?"

Mayka bahkan bangkit, ia segera menghampiri Izam dan duduk di sebelah lelaki itu sambil merangkul bahunya. "Kamu kenapa, Zam?"

Izam menoleh, ia menyandarkan kepalanya di pundak Mayka. Modus sedikit boleh lah yah.

"Jantung aku deg-degan kenceeng banget gara-gara liat kamu senyum. Aku kira serangan jantung, ternyata serangan cinta."

"Izaaamm. Ih, nyebeliiinn," Mayka mendorong kepala Izam, ia kesal. Sedangkan Izam kini malah terkekeh dan mengulurkan tangannya untuk merangkul Mayka-nya yang kini merajuk.

"Aku udah bilang jangan senyum, kamu malah senyum lagi. Aku gak kuat liatnya. Rasanya itu pengen lambain tangan ke kamera tau."

Mayka merasa lucu mendengar hal itu, ia pun menoleh menatap wajah Izam dan kedua tagannya terangkat untuk mencubit kedua pipi kekasihnya. "Kamu tuh manis banget, sih."

Izam meringis, cubitan Mayka memang tidak pernah main-main. "Sakit, Yang."

"Hehe, maaf," Mayka menyengir lebar, ia pun mengusap pipi Izam dengan lembut, membuat Izam memejamkan mata karena menikmatinya.

"Ih, keenakan. Males banget," keluh Mayka yang kemudian menyingkirkan tangannya dan mengambil eskrim nya dari ujung meja di sebrangnya.

Izam tertawa kecil. Ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya kemudian melihat keluar kafe. "Udah sore, Yang. Pulang yuk. Gak baik malem-malem diluar. Aku juga gak bawa mobil, nanti kamu kedinginan kalo naik motor."

"Tapi kamu di rumah aku dulu, yah. Jangan langsung pulang."

Izam mengangkat kedua alisnya terheran. "Emang kenapa?"

Mayka mengulum bibirnya. Ia pun menggandeng lengan Izam dan menyandar di bahu lelaki itu.

"Aku masih kangen."

Dan senyuman Izam pun terbit bersama dengan tangannya yang membelai rambut Mayka. "Aku akan tetap tinggal selama yang kamu mau."

Izam menghela nafasnya saat nama yang tadi disebutkan oleh lelaki yang tidak ia kenal itu kembali terngiang di pikirannya.

Aku janji bakal nyingkirin siapapun yang punya kemungkinan akan misahin kita, Ka. Kamu cuma milik aku. Dan selamanya akan begitu.

Terpopuler

Comments

FayZaira

FayZaira

karya baru nihhhhh
ditunggu juga cerita selanjutnya kakkkk

2023-06-16

0

Bintang

Bintang

bucin abizzz si izamm

2023-06-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!