"Bel,ada geng motor dari kota sebelah yang nantang kita buat balapan katanya mereka akan kasih hadiah 1M jika kita menang"ujar Ray pada Bella yang sedang menikmati sarapan paginya.
"jika kalah?"tanya Bella sembari mulut yang penuh dengan makanan.
"maka kita harus gabung dengan geng mereka dan menjadi bawahan mereka"
"kapan?"
"dua hari lagi"
Bella yang sedang makan langsung menghentikan makannya dan meneguk teh manis yang di depannya,"terima aja,kebetulan gue kagak punya duit"ujarnya setelah itu kembali melanjutkan makan makanan nya lagi.
Ray yang merupakan teman Bella menunjukkan wajah khawatir,"tapi Bel mereka ini anak-anak kota kaya raya,motor mereka aja sport mahal kecepatan nya aja jauh bandingin motor kita udah jelas kita kalah"
"gue juga kagak mau bel jadi bawahan orang"ketus Ray murung.
"dah lhu tenang aja,entar kita pinjem motor Alex aja kan sama aja Motornya mahal kecepatannya juga bukan maen,kalau urusan menang lhu kayak kagak kenal gue aja"ujar Bella lagi dengan santai sembari terus melahap makanan nya dengan wajah percaya diri yang membuat siapapun yang melihatnya akan sangat yakin.
ya,memang seperti itulah Bella yang omongan nya selalu bisa di percaya dan di pegang.
"benar juga motor Alex kan ada gue kagak kepikiran sampai situ"Ray menjadi tersenyum dan mengangguk.
"gue kagak pernah raguin kemampuan lhu Bel gua cuma khawatir hehe"lanjut nya lagi dengan cengengesan kemudian ikut memesan nasi untuk sarapan.
Bella sama sekali tak menanggapi ucapan teman nya itu karna begitu lapar bahkan ia sudah menghabiskan 3 piring karna tidak makan sejak siang semalam.
bahkan karna Ray ada di sana ia jadi pesen dua piring lagi.
"eh buseet lhu kebo atau apa sih Bel,lhu udah makan tiga piring ni tambah dua piring lagi gile lhu"Ucap Ray saking terkejutnya.
"serah gue, orang gue lapar juga"balas Bella sembari terus makan dengan lahapnya.
hingga beberapa menit kemudian ia selesai makan dan bersendawa karna sudah kenyang,"akhirnya kenyang juga,yuk Cabut"ajaknya langsung bangkit.
"lah makanan lhu?kagak bayar lhu Bell?"tanya Ray merasa ada yang tidak beres.
"menurut lho?"
tanya balik Bella dengan menaikkan kedua alisnya.
"aakh nyesel gue samperin lhu dimari ujung-ujungnya uang gue keluar buat perut lho"ketus Ray tapi tetap saja pergi membayar.
sedangkan Bella sembari menunggu menusuk giginya karna merasa ada yang lengket sembari ongkang-ongkang kaki.
setelah Ray menghampiri nya, mereka langsung pergi dengan motor masing-masing menuju rumah salah satu teman dekat mereka bernama Alex yang bekerja sebagai seorang polisi untuk meminjam Motornya.
***
di sisi lain
"Pa Ma Billa udah dewasa,Billa bisa cari pasangan hidup sendiri"ujar seorang wanita cantik dengan pakaian rapi dan anggun.
"kami tahu itu sayang,tapi kami tidak yakin kau akan mendapatkan pria yang baik diluar sana,lagipula mama sama papa enggak mungkin cari pasangan sembarangan untuk kamu,iya kan pa?"ujar seorang wanita paruh baya yang masih begitu cantik dengan gaya berpakaian nya yang modis dan anggun.
seorang pria paruh baya dengan tubuh tinggi tegap dan wajah yang masih begitu berwibawa dan tampan mengangguk dan tersenyum namun dibalik senyuman nya ada hal yang tersembunyi.
"tapi ma...masak aku harus menikah diusia muda!aku masih banyak impian yang belum tercapai dan lagipula aku masih belum menikmati masa mudaku"ucap Billa dengan nada lembut namun menekan.
"Bella kamu bisa menikmati masa muda kamu nanti setelah menikah!dia pria yang baik tampan,mama yakin kamu pasti akan menyukai nya percaya sama mama"
"Sebenarnya bukan itu saja ma pa,aku sudah mempunyai pasangan dan kami berjanji akan menikah"karna tak punya alasan lain lagi Billa akhirnya mengungkapkan rahasia nya berharap kedua orang tua nya itu setuju.
namun pria paruh baya itu langsung menggelengkan kepalanya tak suka,"papa sudah tahu itu dan papa tidak suka dengan pria itu!dia tidak pantas untuk kamu"ujarnya dengan tegas.
Billa tertegun dan langsung menatap sang papa dengan tipis,"papa menyelidiki ku?"tanyanya.
"maafkan papa,tapi itu semua demi kebaikan kamu"
Billa tertawa sinis dan mendegus benar-benar tak percaya kalau kehidupan pribadi nya juga harus diselidiki,ia langsung berdiri dan menatap papanya tegas dan tak suka "apakah aku benar-benar tidak mempunyai privasi lagi?"tanyanya tak percaya.
"Billa!!sudah Sayang mama sama papa minta maaf untuk hal itu"Sang mama langsung dengan sigap menenangkan putrinya itu dan meminta nya untuk kembali duduk.
"Billa selama ini papa tidak pernah minta apapun padamu dan semua yang kamu mau papa berikan,dan papa hanya ingin kamu menuruti satu permintaan papa ini dengan setuju menikah"ucap pria paruh baya itu dengan tegas namun juga dengan nada membujuk.
"terserah mama sama papa aja"ujarnya membuat kedua orang tuanya saling bertatapan dan tersenyum.
dengan terpaksa Billa akhirnya setuju,meskipun ia tak setuju apa yang bisa dilakukan nya tetap saja tidak punya pilihan selain menyetujui keinginan kedua orang tuanya itu.
sang mama yang duduk berdampingan dengan suaminya itu langsung beranjak duduk disamping putrinya kemudian memeluk nya,"terimakasih Sayang"Ucapnya sambil mencium kening putri nya itu berkali-kali.
"besok malam kamu mau kan bertemu dengan nya?"ucap sang mama.
"secepat itu?"tanya Billa langsung terkejut.
"lebih cepatkan lebih baik"ucap sang mama dengan senyum yang terlihat di paksakan.
meskipun rasanya berat Billa hanya bisa mengangguk."ya sudahlah semua terserah mama sama papa,aku keluar dulu"ujarnya.
"Bella papa minta jangan lagi Melakukan hal aneh-aneh di luar sana karna perjodohan mu akan segera dipublikasikan"ucap sang papa seketika menghentikan langkah Billa.
raut wajah Billa berubah namun ia berusaha tetap memperlihatkan sikap tenang dan wajah biasa saja,"baik pa, tenang saja"ujarnya kemudian berlalu pergi.
Setelah Billa Keluar Wajah sang mama dan papa berubah 80 derajat"pa,apa menurutmu Billa akan menerima calon suaminya dengan apa adanya?"tanya sang mama cukup khawatir.
"Ma,kita tidak punya pilihan lain orang itu bukanlah orang sembarangan yang bisa kita tolak begitu saja!!mama tahu sendiri kita bukan apa-apa untuk nya jika kita menolak perjodohan ini maka dampaknya perusahaan kita bisa bangkrut dalam semalam saja jika dia mau!"
"aku tahu pa,karna itu aku membujuk Billa jika tidak aku juga tidak ingin Billa menikah dengan orang seperti nya!tapi aku juga khawatir jika Billa tahu nanti dia pasti sangat kecewa pada kita pa"
"kita juga tidak bisa melakukan apa-apa! yang terpenting jangan sampai Billa tahu orang itu sebelum pernikahan jika tidak Billa mungkin saja nekat meninggalkan pernikahan!"
wanita paruh baya berwajah cantik itu hanya bisa mengangguk dengan ekspresi wajah yang tak bisa di jelaskan.
entah apa yang disembunyikan kedua orang tua itu.
***
Billa berdiri di depan jendela kaca lebar yang memperlihatkan siluet kota dimana begitu banyak gedung-gedung pencakar langit,ia melipat tangannya di depan dada dengan menatap datar keluar.
"sayang"panggil seseorang dari arah belakang membuat Billa langsung berbalik dan membuat matanya langsung berkaca-kaca.
ia berlari dan memeluk pria tampan dengan tubuh tinggi dan pakaian rapi itu dan menangis.
"why?what happened?"tanya pria itu bingung dan mengusap-usap punggung Billa.
Billa tak menjawab ia terus memeluk pria itu dengan terus menangis, membuat pria itu khawatir dan bingung.
"it's okay honey kita duduk dulu"ujarnya kemudian memapah Billa duduk di sofa.
"okey kamu tenang dan ceritakan apa yang terjadi?dan apa yang membuat mu seperti ini"ucap pria itu dengan lembut sembari mengusap rambut Billa dan menatapnya dengan penuh cinta.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Tata
semangat Thor kayaknya ceritanya seru💗
2023-06-24
1
R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)
mampir kak
2023-06-23
1
R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)
done
2023-06-23
0