BAB 04. TAK SAMA LAGI

Dua minggu telah berlalu, Audy kini sudah diperbolehkan pulang. Meskipun begitu, dia diharuskan untuk tetap melakukan pemeriksaan rutin.

Dan dua minggu terakhir pula membuat Auriga semakin disadarkan bahwa Audy memang bukan lagi perempuan yang sama dengan perempuan yang rela mati untuknya kala itu. Salah satu perubahan besar itu ialah; Audy tak lagi mengejarnya. Dalam kata lain mungkin Audy telah berhenti mencintainya. Bahkan bukan hanya cintanya saja yang hilang, ingatan tentang Auriga pun nyaris terkikis habis. Audy hanya mengenal Auriga sebagai teman masa kecilnya, kenangan mereka hanya berhenti sampai disitu.

Auriga jadi teringat akan pertemuan antara keluarga Tanujaya dan Prayoga beberapa waktu lalu yang mana pokok pembahasannya ialah tentang bagaimana kelanjutan hubungan mereka ke depannya.

"Ga, seperti yang kamu tahu, kondisi Audy sudah tak sama lagi. Kemungkinan ingatan Audy kembali memang ada, tapi tidak tahu pasti waktunya kapan. Jika menurutmu permintaan kami untuk menuggu Audy pulih total adalah sebuah keegoisan, maka Om memberikan kamu kebebasan untuk memilih." Hari itu wajah tegas Angga memang tak seperti biasanya, hanya saja tutur katanya tetap terdengar berwibawa dan penuh pengertian.

"Aga akan menunggu, lagi pula Aga ikut berperan besar akan kondisi Audy saat ini." Auriga sungguh membingungkan bukan? Bukankah ini waktu yang tepat untuk ia kabur dari perjodohan gila yang diotaki oleh Audy?

Keluarga Tanujaya dan Prayoga memang sudah tahu alasan kecelakaan itu terjadi, tentunya dengan garis besar yang hanya Auriga ceritakan. Auriga tak berani membeberkan semuanya, dia takut. Takut akan rekasi kelurga Tanujaya yang mungkin akan langsung menjauhkan Audy dari jangkauannya, sedangkan Auriga masih punya segudang utang budi pada perempuan itu. Ya, karena alasan itu ternyata Auriga memilih untuk tetap mempertahankan perjodohan.

"Kamu jangan terlalu menekan diri, Ga, ini sudah takdir Allah. Bukan salah kamu," tutur Argantara yang selalu ingin terlibat jika itu menyangkut urusan sang adik tercinta.

"Tidak, Bang. Aku tetap ingin menunggu Audy."

"Jika ingatan Audy tak kunjung kembali? Apa kamu akan tetap memilih menunggunya? Kami akan sangat egois jika melakukan itu, Ga. Jadi bagaimana kalau kita membuat kesepakatan? Jika dalam waktu satu tahun, ingatan Audy tak kunjung kembali, kamu boleh memilih perempuan lain, bahkan jika sebelum waktu satu tahun pun kalau-kalau kamu sudah menemukan perempuan yang cocok maka beritahukan kami. Kami tahu Aga, kamu tidak mencintai Audy. Bahkan kami sangat berterima kasih karena sebelumnya kamu sudah menerima perjodohan ini dengan lapang dada," timpal Argantara yang membuat Auriga diam tak berkutik.

"Agan, Aga memang tidak mencintai Audy, tapi itu bukanlah hal yang sulit. Audy sangat mudah untuk dicintai," tandas Anjani yang waktu itu tampak kukuh ingin mempertahankan perjodohan.

Auriga menghela napas berat, yang mana berhasil memancing kerutan dalam di dahi Audy yang masih berbaring di ranjang pasien.

"Kenapa lo? Ngantuk? Atau lapar?"

Auriga menggeleng, dia pun mulai terbiasa dengan cara bicara Audy yang sekarang.

"Tidak, saya hanya sedikit capek," ujar Auriga ragu. Apakah alasan itu bisa dipercaya, tapi seperti yang Auriga simpulkan bahwa; Audy tak lagi mengejarnya, sehingga hal ganjal apapun dalam dirinya tak lagi menarik atensi perempuan itu.

"Istirahat makanya. Lagian, sih, padahal, kan, gue minta di jemputnya ke Kenan, kenapa malah lo yang datang?" gerutu Audy.

"Kan, saya sudah bilang, kalau ada apa-apa ke saya aja."

Audy memainkan ke dua bola matanya seraya mengembang kempiskan pipinya yang terlihat lebih berisi dari sebelumnya.

"Iya."

"Lagian kamu ketergantungan banget sama Kenan, memangnya dia siapa kamu. Anggota keluarga Tanujaya juga bukan." Tanpa sadar Auriga ngedumel.

"Entahlah, tapi satu-satunya nama dan wajah yang pertama kali muncul pas gue bangun itu Kenan, bahkan jujur sampai sekarang pun gue masih merasa asing ke keluarga gue. Entah itu Ayah, Bunda atau pun Bang Agan."

"Mungkin kalau ingatan kamu kembali, kamu sekarang bakal jadi orang paling bahagia," ujar Auriga seraya menyiapkan kursi roda untuk Audy. Audy menolak keras untuk duduk di sana, tapi ternyata kekeraskepalaan Auriga tidak main-main. Ya, Auriga yang menang.

"Kenapa gitu?"

"Karena saya mulai peduli sama kamu." Tentu saja jawaban itu hanya dapat Auriga lontarkan dalam hati. Hanya senyuman kecil yang tampak kepermukaan.

•••

"Gila! Ini benaran rumah gue? Gue benaran anak konglomerat?" heboh Audy saat kakinya menapaki halaman istana keluarga Tanujaya. Tidak lupa belasan Asisten Rumah Tangga yang sudah berbaris rapi menyambut sang nona muda Tanujaya yang baru saja kembali ke kediaman. Salah satu pelayan dengan baju sedikit lain menghampirinya, perawakannya nyaris sama seperti Audy.

"Nody. Nody sudah sembuh total? Apakah Nody benar-benar sudah baik-baik saja?"

Audy memicingkan matanya, berusaha menggali bayangan akan perempuan yang sepertinya lebih muda darinya itu.

Tak mendapat sahutan, perempuan itu dengan tiba-tiba memeluk Audy disertai isak tangis.

"Nody benaran lupa sama aku? Ini semua salah aku, harusnya aku tidak izin pulang kampung, harusnya aku selalu menemani Nody di sini, harus—"

"Jangan menangis, gue emang lupain elo, tapi gue rasa ngga sepenuhnya. Gue kenal aroma tubuh elo. Jadi siapa elo?" potong Audy seraya membalas pelukan perempuan itu.

"Nody serius?" Mata basahnya berubah berbinar cerah.

"Ya, tentu."

Barisan gigi kecilnya terlihat jelas. "Aku Alona, pelayan pribadi Nody."

"Oke Alona. Hai, maaf gue lupain elo, tapi gue rasa gue gak akan canggung sama lo, jadi siap-siap aja gue repotin."

"Alona 24 jam standby untuk Nody repotkan."

"Aish! Kenapa lo seceria ini? Sebenarnya berapa gaji yang lo dapatkan dari hasil gue repotin, hm?" gurau Audy yang ditanggapi serius oleh Alona. Si pelayan paling muda yang juga merangkap sebagi pelayan pribadi serta sahabat Audy sebelum ingatannya raib.

"Nody benaran hilang ingatan, ya? Padahal Nody sendiri yang menentukan nominalnya. Banyak banget, Nody. Sekitar 75 juta perbulan."

"Apa?!" pekik Audy. Bahkan tubuhnya sedikit terhuyung ke belakang.

"Apa gajinya pelayan semahal itu?"

Alona mengangguk. "Iya, tapi mungkin cuma aku."

Audy mencondongkan wajahnya seraya berbisik, "Apa keluarga Tanujaya sekaya itu?"

"Iya. Bahkan Zakat harta yang kelurga Tanujaya keluarkan pertahunnya pun nyaris mencapai 3 M."

Kali ini Audy benar-benar tersedak oleh ludahnya. Auriga sigap menepuk pelan tengkuk Audy yang membuat Alona menyadari kehadirannya.

"Mas Aga? Tumb—"

"Saya dan Audy masuk dulu," seloroh Auriga. Tentu saja, Auriga tidak akan membiarkan semuanya menjadi runyam karena kecerobohan mulut Alona. Auriga tahu betul selengket apa Audy dan Alona sebelumnya. Dan Auriga jelas tahu tidak ada rahasia diantara ke duanya. Sudah pasti Alona tahu segalanya, termasuk tahu hubungan dirinya dan Audy sebelumnya. Auriga tentu tidak akan membiarkan pelayan pribadi Audy itu buka mulut. Sekarang atau pun ke depannya.

•••

"Untuk sementara waktu ini yang akan menjadi kamarmu, nanti setelah ingatan kamu kembali, kamu bisa pindah ke kamarmu yang lama. Bunda hanya takut kamu kenapa-kenapa karena dipaksa mengingat oleh kenangan-kenangan yang tertinggal dikamar lamamu, tapi di sisi lain untuk menyingkirkannya pun Bunda tidak punya hak atas itu. Jadi satu-satunya cara adalah menunggu kondisimu hingga pulih sepenuhnya."

Audy tersenyum tulus. Audy tidak meragukan lagi bahwa wanita cantik di depannya adalah wanita yang melahirkannya, dia begitu penuh kasih. Pancaran matanya tak lekang oleh taburan sayang yang tak berbilang.

"Iya, Bun. Makasih, ya. Bunda tahu, 'kan, hilang ingatan atau tidak, Audy tetap sayang Bunda. Bunda jangan cemas ya, Audy hanya belum terbiasa."

Raut wajah Anindya rekah. Dia bahagia mendengar penuturan putrinya yang penuh keyakinan itu.

"Bunda akan menunggu waktu itu tiba. Bunda juga sangat menyayangi putri Bunda ini." Jemari hangatnya terlihat melingkupi sebelah pipi Audy, membelainya penuh kehati-hatian.

•••

÷62...

Dy ini aku, Kenan. Kata Bang Agan kamu udah pegang hp

Dengan cepat Audy membalas pesan Kenan.

"Kasih nama apa, ya?"

"Kenan? Terlalu biasa?"

"My favorit boy? Dia kan cowok yang suka gue repotin."

Dan nama itu pun tercantum di buku kontaknya.

•••

Aku tidak pernah mengharapkannya, tapi kepergiannya pun tidak pernah aku bayangkan. Lantas apa yang sebenarnya aku inginkan? •—Auriga Prayoga

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Mungkin, membuka hatimu untuk Audy
dan....
membuang kenanganmu bersama Anggita..
Bisakah???

2023-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01. PENOLAKAN KESEKIAN KALINYA
2 BAB 02. AKHIR DARI PENOLAKAN
3 BAB 03. AWAL YANG BARU
4 BAB 04. TAK SAMA LAGI
5 BAB 05. TERLAHIR KEMBALI
6 BAB 06. PERUBAHAN
7 BAB 07. CEMBURU?
8 BAB 08. CEMBURU LAGI
9 BAB 09. TRAGEDI SUSU KOTAK
10 BAB 10. TENTANG LUKA
11 BAB 11. PERTEMUAN DUA NAMA
12 BAB 12. 7 NOVEMBER
13 BAB 13. PERIHAL DAUN SELEDRI
14 BAB 14. RUMIT
15 BAB 15. MENGETAHUI FAKTA
16 BAB 16. FAKTA GILA
17 Bab 17. TELAH MENGGILA
18 BAB 18. SI GILA DAN FAKTA GILA
19 BAB 19. MENGUNJUNGI TEMPAT KENANGAN
20 BAB 20. BENTUK KEPEDULIAN
21 BAB 21. SELEBRASI
22 BAB 22. SELEBRASI 2
23 BAB 23. ADA APA?
24 BAB 24. FAKTA GILA LAGI
25 BAB 25. MENCARI PUZZLE YANG HILANG
26 BAB 26. HUJAN
27 BAB 27. MENCARI PUZZLE YANG HILANG 2
28 BAB 28. CEMBURU LAGI
29 BAB 29. TERTAWAN JOKER?
30 BAB 30. TERULANG KEMBALI
31 BAB 31. TUGAS AGUNG
32 BAB 32. KEMBALI UTUH DALAM LUKA
33 BAB 33. RAPUH
34 BAB 34. KEBENERAN
35 BAB 35. KEPUTUSAN
36 BAB 36. MANIS
37 BAB 37. #KILAS BALIK - LUKA YANG KEMBALI
38 BAB 38. TENTANG RASA
39 BAB 39. MAAF KARENA AKU MENCINTAIMU
40 BAB 40. #KILAS BALIK — KEHADIRANNYA
41 BAB 41. #KILAS BALIK - PERJUMPAAN KEMBALI
42 BAB 42. #KILAS BALIK - KEGILAAN MANUSIA GILA
43 BAB 43. #KILAS BALIK - SEMAKIN MENGGILA
44 BAB 44. #KILAS BALIK - MENGUKIR KENANGAN
45 BAB 45. LAMAR AKU
46 BAB 46. LAMARAN
47 BAB 47. KEBAHAGIAAN ABADI
Episodes

Updated 47 Episodes

1
BAB 01. PENOLAKAN KESEKIAN KALINYA
2
BAB 02. AKHIR DARI PENOLAKAN
3
BAB 03. AWAL YANG BARU
4
BAB 04. TAK SAMA LAGI
5
BAB 05. TERLAHIR KEMBALI
6
BAB 06. PERUBAHAN
7
BAB 07. CEMBURU?
8
BAB 08. CEMBURU LAGI
9
BAB 09. TRAGEDI SUSU KOTAK
10
BAB 10. TENTANG LUKA
11
BAB 11. PERTEMUAN DUA NAMA
12
BAB 12. 7 NOVEMBER
13
BAB 13. PERIHAL DAUN SELEDRI
14
BAB 14. RUMIT
15
BAB 15. MENGETAHUI FAKTA
16
BAB 16. FAKTA GILA
17
Bab 17. TELAH MENGGILA
18
BAB 18. SI GILA DAN FAKTA GILA
19
BAB 19. MENGUNJUNGI TEMPAT KENANGAN
20
BAB 20. BENTUK KEPEDULIAN
21
BAB 21. SELEBRASI
22
BAB 22. SELEBRASI 2
23
BAB 23. ADA APA?
24
BAB 24. FAKTA GILA LAGI
25
BAB 25. MENCARI PUZZLE YANG HILANG
26
BAB 26. HUJAN
27
BAB 27. MENCARI PUZZLE YANG HILANG 2
28
BAB 28. CEMBURU LAGI
29
BAB 29. TERTAWAN JOKER?
30
BAB 30. TERULANG KEMBALI
31
BAB 31. TUGAS AGUNG
32
BAB 32. KEMBALI UTUH DALAM LUKA
33
BAB 33. RAPUH
34
BAB 34. KEBENERAN
35
BAB 35. KEPUTUSAN
36
BAB 36. MANIS
37
BAB 37. #KILAS BALIK - LUKA YANG KEMBALI
38
BAB 38. TENTANG RASA
39
BAB 39. MAAF KARENA AKU MENCINTAIMU
40
BAB 40. #KILAS BALIK — KEHADIRANNYA
41
BAB 41. #KILAS BALIK - PERJUMPAAN KEMBALI
42
BAB 42. #KILAS BALIK - KEGILAAN MANUSIA GILA
43
BAB 43. #KILAS BALIK - SEMAKIN MENGGILA
44
BAB 44. #KILAS BALIK - MENGUKIR KENANGAN
45
BAB 45. LAMAR AKU
46
BAB 46. LAMARAN
47
BAB 47. KEBAHAGIAAN ABADI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!