Kekuatan dewa

Malam berlalu dan esok hari tiba. setelah sarapan pagi, Akio dan Mona pergi ke halaman belakang rumah untuk berlatih teknik dasar ilmu sihir.

"Baiklah.. apa Akio sudah siap? " Mona menatap Akio.

Akio mengangguk karena sudah mempersiapkan diri.

"Apa aku boleh memanggilmu sensei?" Pinta Akio kepada Mona.

"Tentu saja, hehe"

"Jadi, sihir adalah teknik merapal mantra dengan berkonsentrasi dalam pikiran. lalu menggunakan mana untuk mewujudkan sihir itu sendiri"

"Pada dasarnya manusia, umumnya hanya bisa menguasai setidaknya dua elemen sihir, dikarenakan mana mereka yang terbatas. berbeda dengan kami ras iblis yang mempunyai mana melimpah karena keturunan leluhur. aku sendiri bisa menguasai empat elemen loh" jelas Mona tampak serius.

"Apakah Raja iblis sangat menyeramkan? " Akio penasaran.

"Hehehe.. mereka terlihat seperti manusia pada umumnya. hanya saja kekuatan mereka Setara dengan bencana di dunia ini"

"Raja iblis yang sekarang hanya tinggal tiga orang saja. mereka menjaga wilayahnya masing-masing. sama seperti kerajaan Trafford, Seorang raja iblis memimpin rakyat mereka atau yang biasa kita sebut sebagai ras iblis. "

"Sudah dulu membahas ras iblisnya, sekarang waktunya mempelajari teknik dasar sihir. sebelum itu aku membawa tongkat Zeloit. tongkat ini dapat memberi tahu pada penggunaannya elemen apa saja yang dapat dikuasainya"

"Dalam sihir di dunia ini terdapat tujuh elemen dasar yang nantinya bahkan bisa dikombinasikan."

"Nah... sekarang waktunya kamu mencoba " perintah Mona setelah penjelasan panjang lebar tadi.

"Anu... bagaimana cara menggunakannya?" Akio bingung baru pertama kali memegang tongkat sihir ini.

"Eis..aku lupa memberi contoh. maaf ya hehe" sahut mona sambil garuk garuk kepala.

Mona mengambil kembali tongkat dari tangan Akio. lalu diam sejenak dan merapalkan mantra. angin berputar di sekeliling tongkat lalu Mona mengarahkan tongkatnya ke arah pohon tak jauh dari hadapannya. seketika pohon di depannya tumbang terkena tombak angin padat jurus sihir elemen angin tadi.

"Wahhhh.. sensei sangat hebat" Akio terkagum sambil bertepuk tangan.

Lagi, Mona kembali berdiam diri merapalkan mantra. kini tongkat sihir itu dikelilingi oleh api yang membara yang memadat membentuk bola api. Mona mengarahkan bola api tadi di samping pohon yang sudah tumbang tadi. bola api yang padat tadi tentu saja melesat cepat dan menghasilkan ledakkan yang lumayan besar.

"Wuaaahh.. sensei benar-benar sangat hebat " Akio kembali takjub tak lupa dia bertepuk tangan.

"Eheheh sudah.. sudah.. sekarang giliran Akio" Mona memberikan tongkat sihir kepada Akio.

Setelah memperhatikan gerakan maupun rapalan mantra dari Mona. Akio mulai berkonsentrasi pada tongkat sihir yang dipegangnya.

Seperti Mona, tongkat yang di pegang Akio perlahan mengeluarkan pusaran angin. tapi ini berbeda dari yang tadi. pusaran angin ini terus membesar dan dalam sekejap menjadi badai. sesegera mungkin Mona merampas tongkat sihir yang di pegang Akio

"Apa yang sedang terjadi?? kekuatan apa itu tadi? apa kamu sungguh tidak bisa menggunakan sihir?" Mona terkaget-kaget karena Akio yang masih berumur tujuh tahun bisa mengeluarkan kekuatan sedahsyat itu.

"Ehh itu, aku belum pernah menggunakan sihir. tapi, setiap hari aku membaca buku sihir ibuku. apakah aku keliru tentang membaca mantra sihir tadi? " jelas Akio karena memang dia belum pernah mempraktikkan ilmu sihir yang sudah ia pelajari selama dua tahun ini.

"Tapi, ini sungguh di luar kekuatan manusia biasa. Sekarang kamu coba elemen sihir lain" lanjut Mona tercengang menyuruh Akio merapalkan elemen sihir yang lain.

Sekarang langit mulai gelap, angin berhembus kencang. terdengar suara menggelegar di awan. Mona gemetar segera menghentikan Akio.

Di lain sisi... Orang orang mulai resah akan terjadinya badai.

"Apakah akan turun hujan? kenapa langit menjadi gelap " gumam Keiko yang lagi berada di dapur sedang memasak dan mengasuh adik Akio yaitu Luna.

Begitu juga warga desa yang berada di ladang. mereka segera bergegas pulang. mereka mengira akan terjadi badai besar yang akan melanda.

Setelah mona menghentikan Akio, Awan yang sangat gelap tadi mulai memudar. begitupun angin kencang juga mulai menghilang.

"Cukup, apa kamu benar anak Keiko?iblis.. atau siapa? " Mona terheran heran menyaksikan kekuatan Akio.

"Anuu.. apa yang anda maksud sensei, aku Akio" jelas Akio mencoba menyembunyikan identitas aslinya.

"Tidak mungkin, tidak ada manusia dengan kekuatan seperti ini. cepat, katakan siapa kamu sebenarnya?" tentu Mona tidak bisa langsung percaya. kerena selama ini tidak pernah ada ras manusia yang mempunyai kekuatan seperti itu.

Akio berdiam diri sejenak mencoba berpikir apakah dia harus memberitahu kalau dia bukan berasal dari dunia ini. tetapi Mona bukanlah orang yang mudah di bodohi, karena Mona juga merupakan ahli sihir tingkat A.

"Sebenarnya, aku berasal dari dunia lain. Aku Bereinkarnasi ke dunia ini"

"Sebelumnya, aku hidup di dunia lain yang bernama bumi lalu aku mati. kemudian aku dikirim oleh dewa pencipta ke dunia ini. bahkan usiaku kembali menjadi muda. jadi, tolong rahasiakan ini dari kedua orangtuaku. aku tidak ingin meninggalkan kehidupanku yang tenang ini. aku mohon!!" jelas Akio menundukkan kepala memohon agar tidak membongkar rahasianya kepada siapapun di dunia ini.

"Apaaaa?? pantas saja kekuatanmu ini tak masuk akal!!ternyata kamu seorang utusan dewa. dengan kekuatanmu yang seperti ini, dapat mengancam kedamaian negeri ini. sebaiknya kamu jangan menunjukkan kekuatanmu pada siapapun. kalau tidak, negeri ini akan menganggap mu sebagai sebuah ancaman " Mona memperingati Akio untuk tetap menyembunyikan kekuatannya seperti halnya ia menyembunyikan identitasnya.

"Jadi, bagaimana caraku menyembunyikan kekuatanku ini? apa yang sebaiknya kulakukan?"

"Aku akan mencoba untuk menyegel sumber energimu. tentu saja dengan persetujuan mu. hanya itu cara agar kamu bisa tetap hidup tenang di dunia ini. bagaimana?" Mona memberi saran agar Akio menyembunyikan kekuatan yang telah dikaruniai oleh dewa itu.

Setelah berpikir panjang apakah ini pilihan terbaik bagi Akio. kerena jika energinya di segel, tentu kekuatan sihirnya tidak akan maksimal bahkan tak bisa digunakan.

"Jika memang tidak ada pilihan lain, aku akan menerimanya. aku hidup sebatang kara di duniaku sebelumnya. jadi, aku tidak mau kehilangan keluargaku untuk ke dua kalinya" Akio menyetujui saran Mona setelah mempertimbangkan semuanya.

"Baiklah, mari kita lakukan. kamu harus bersiap karena proses ini bisa membuatmu pingsan atau bahkan tidak bangun untuk beberapa hari" ucap Mona sambil memegang pundak Akio.

Mona mulai merapalkan mantranya. Simbol kekuatan iblis menyala dari tanah dibawah kaki Akio. tubuh Akio mulai merasakan adanya tekanan alam. Akio agak merintih karena tekanan alam tersebut. prosesnya berlangsung satu menitan.

"Apakah sudah selesai?" tanya Akio setelah membuka kedua matanya.

"Eeeeeh... kok kamu tidak pingsan??? tapi, tidak heran sih karena kamu utusan dewa" ucap Mona sudah tidak heran lagi dengan kekuatan Akio.

"Sekarang, kamu coba tembakkan sihir air ke pohon itu" perintah Mona memastikan sihir penyegelan tadi.

Akio memejamkan mata lalu mencoba menembakkan sihir air ke arah pohon.

Duaar....

"Haaaahh... padahal aku hanya menyisakan satu persen sumber mana di tubuhmu, tapi masih bisa menembakkan sihir sekuat ini" gumam Mona dalam hati.

Terpopuler

Comments

Mukooka

Mukooka

Wah, kenapa spill identitas si Akio?

2023-07-25

1

Tanata✨

Tanata✨

Walaaah

2023-07-20

1

Tanata✨

Tanata✨

Nostalgila ke rudeus🤣

2023-07-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!