Setelah mempunyai pengikut seekor monster Naga yang sangat mengerikan. Mona kembali melakukan sihir penyegelan kepada Akio.
"Aku masih tidak percaya kejadian tadi. sepertinya kamu akan terus mengejutkanku nantinya" ungkap Mona setelah melakukan penyegelan kepada Akio.
"Aku juga tidak tahu. kenapa aku di berikan kekuatan seperti ini oleh dewa" Akio juga bingung dengan kekuatannya sendiri.
Setelah itu mereka bergegas untuk pulang ke rumah. di rumah, mereka berkumpul dengan keluarga untuk makan malam.
"Bagaimana Sensei, perkembangan ilmu sihir putraku?? " Keiko membuka pembicaraan santai sembari menyuapi Luna, adik Akio.
"Hffftt putramu sungguh mengejutkan. dia cerdas, dia juga dapat menguasai semua jenis elemen sihir sekaligus. bahkan ia dapat mengkombinasikan elemen sihirnya. sungguh mengejutkan. aku jadi ingin punya putra sepertinya"
Mona sangat membanggakan Akio. murid terbaik yang pernah ia ajari selama hidupnya. begitu juga dengan Keiko yang terlihat sangat bangga pada putranya.
"Apa dia sehebat itu. jika memang Akio seperti yang kamu bicarakan, aku akan memastikannya sendiri" sahut Kanagi ingin melihat kemampuan Akio dengan mata kepalanya sendiri.
Kanagi memang jarang di rumah. setiap hari dia berada di ladang, kadang ke kota untuk menjual sayuran hasil panen.
Biasanya kalau pergi ke kota, setidaknya membutuhkan dua sampai tiga hari perjalanan pulang pergi karena membawa gerobak sayur.
Ke esokan harinya. kanagi mempersiapkan dua buah pedang yang terbuat dari kayu untuk latihan mereka. Pertandingan ini di saksikan oleh Mona.
"Apa kamu sudah siap. pegang itu, serang aku! " kanagi melemparkan pedang kayu tadi dan menyuruh Akio menyerangnya dengan sekuat tenaga.
"Tapi... , aku belum pernah belajar berpedang" gumam Akio.
"Ahrghh lamaaaa!!!! "
"Siaaaaattt!!!!!"
Kanagi langsung menyerang duluan, tapi Akio berhasil menangkis serangan barusan.
"Ehh, kenapa sepertinya aku bisa menebak gerakan ayah? " gumam Akio dalam hati.
"Apa kamu meremehkan ayah? ayo cepat serang ayah dengan serius.
"Bersiaplah !!!! "
Bak secepat kilat Akio melesat menyerang kanagi. kanagi tercengang bahkan gerakannya hampir tak terdeteksi. pertarungan sepertinya menjadi sengit. Kanagi mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Ting..ting...ting...
Saling serang dan tangkis membuat keduanya kelelahan.
Mona yang menyaksikan juga ikut tercengang.
"Bahkan ilmu berpedang? tak cuma ilmu sihir yang begitu mengerikan, benar benar luar biasa" gumam Mona terheran heran.
"Sudah cukup, kamu memang anakku. teknik berpedang mu sungguh luar biasa. Kerja bagus Mona"
Kanagi menyudahi pertandingan tadi. sepertinya kewalahan meladeni putranya sendiri.
"Hehe.. bahkan aku tak mengajari anakmu berpedang. mana mungkin kamu bisa mengalahkan utusan dewa. hehehe" gumam Mona. dia hanya tersenyum di puji Kanagi.
Setelah selesai menguji kekuatan Akio, Kanagi sangat bangga pada putranya. ia merasa kekuatan berpedangnya menurun ke putranya.
***
Keesokan harinya, Mona mengajak Akio pergi ke dalam hutan untuk pertama kalinya. Mona ingin menguji kekuatan bertarung Akio. Mona sangat yakin kalau Akio bisa monster di tingkat A sekalipun.
Tak tanggung tanggung, Mona langsung mengajak Akio ke Hutan kematian paling berbahaya. dimana di hutan ini tempat bersarangnya monster monster iblis yang sangat ganas.
"Bagaimana Akio... kamu sudah siap? "
"Meskipun aku belum pernah bertarung dengan monster. jika sensei percaya aku bisa melakukanya, aku sangat siap" sepertinya Akio sangat percaya.
Setelah perjalanan yang lumayan lama. mereka mulai memasuki bibir hutan. aura seram dari dalam hutan mulai terasa. Akio yang semula percaya diri sekarang agak ragu.
"Sensasi apa ini sensei!! aku seperti merasakan adanya ancaman dari dalam sana"
"Hmmmm...auramu lebih mengerikan di banding monster monster di dalam sini" gumam Mona sinis dalam hati.
"Aku akan membuka segel kekuatanmu sebesar lima puluh persen. jadi kamu tidak perlu takut. mungkin mereka yang akan lari terbirit-birit saat melihatmu" Mona meyakinkan Akio dan akan membuka segel kekuatannya sebesar lima puluh persen.
"Baiklah sensei.. "
Mona merapalkan sihir dan membuka segel kekuatan Akio. Setelah kekuatan terbuka, mereka mulai berjalan menuju hutan lebih dalam.
Setelah berjalan beberapa menit mereka merasakan adanya ancaman yang mendekat.
"Apa kau merasakannya Akio? "
"Ya, aku juga merasa ada yang mengawasi kita"
"Tetap waspada!! " lanjut Mona.
Sesuatu keluar dari dalam semak semak. tiga ekor Monster laba laba raksasa berlari menyerang Mona dan Akio.
Ketiga Laba-laba monster menyemprotkan tembakan racun kepada mereka.
"Wall shield!!!!! " teriak Mona mengeluarkan sihir perlindungan miliknya.
"Wuahh hebat sekali sensei!! " Akio takjub melihat dinding sihir Mona.
"Sekarang bukan waktunya kagum. Sekarang kamu serang mereka dengan sihir tembakan api!! "
"Baik... "
Tanpa tongkat sihir, Akio mulai merapalkan mantra. telapak tangan mulai di selimut api.
"Fire ball!!!!!! "
Duaaaar......
Tak hanya Laba-laba. Seketika serangan fire ball milik Akio menghanguskan hutan dengan radius lima ratus meter ke depan.
"Huaaaaaa!!!!! " Mona menganga tertegun.
***
Di lain sisi, pengamat hutan dari Kerajaan Trafford bergegas melaporkan ledakan di hutan tadi. mereka mengira ledakan tadi adalah serangan dari raja iblis atau monster ganas yang murka.
Kerajaan segera mengirim prajurit terbaik yang mereka punya menuju dalam hutan itu untuk penyelidikan.
"Tuanku, ada ledakan besar di dalam hutan Harvest. mungkin salah satu raja iblis mengamuk. ledakan itu lumayan dahsyat. jadi, aku mengirim beberapa kesatria kerajaan untuk menyelidikinya" lapor pimpinan kesatria kerajaan pada Raja Geliat.
"Sebaiknya kita selalu waspada. untuk berjaga jaga ada serangan mendadak dari sejumlah monster yang mengamuk" balas Raja Geliat untuk selalu siaga.
"Baik tuanku, saya permisi.. "
***
"Hufftt....Sebaiknya aku harus menyegel kembali kekuatanmu. aku yang teledor karena membuka lima puluh persen kekuatanmu. aku terlalu meremehkan kekuatan dewa" ungkap Mona segera menyegel kekuatan Akio kembali.
"Baiklah sensei!! "
Beberapa saat kemudian, sekitar dua puluh tentara kerajaan memasuki hutan Harvest.
"Shield invisible!!! " Mona melakukan sihir menghilang pada mereka berdua. sihir ini membuat mereka tembus pandang dan tak terdeteksi oleh manusia.
"Ada apa sensei?? apa yang terjadi? "
"Ada beberapa gerombolan manusia yang mendekat!! kamu tetap diam! "
"Baik.. "
Tak lama kemudian prajurit itu melewati mereka berdua yang sedang bersembunyi di balik pohon.
"Ayo cepat!! sepertinya monster itu ada di sekitar sini. jangan sampai lengah" perintah seorang prajurit sepertinya dia yang memimpin.
"Apa yang sedang di lakukan dengan para prajurit di hutan berbahaya ini. jangan jangan!!! " Mona sadar bahwa ledakan tadilah yang mengundang perhatian mereka.
"Sebaiknya kita pergi dari sini. jika ketahuan akan sangat berbahaya buatmu" Mona bergegas mengajak pergi Akio dari dalam hutan.
"Baik sensei.. "
"Huahhh !!!!!!! monster seperti apa yang bisa membuat ledakan seperti ini?!! " ungkap salah seorang prajurit setelah melihat bekas ledakan jurus bola api Akio tadi. seluruh prajurit tercengang ketakutan.
"Sebaiknya kita mundur terlebih dahulu. kita harus melaporkan ini pada kerajaan. serangan seperti ini tidak mungkin dilakukan oleh monster biasa" perintah ketua prajurit untuk mundur.
karena mereka melihat sendiri dampak yang ditimbulkan ledakan tadi. semua prajurit takut dan mengurungkan untuk melanjutkan pencarian pelaku. mereka semua kembali ke kerajaan untuk melapor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Tanata✨
Akio merepotkan ternyata🤣
2023-07-27
0
FIQI gaming
Mc op kesukaan kita semua
2023-07-19
1