Mona merasa iba pada nasib Akio di kehidupan sebelumnya. jadi, dia masih menyisakan satu persen sumber mana di dalam tubuh Akio.
"Kenapa masih bisa menggunakan kekuatanku?? apa mungkin penyegelan energi milikku gagal?" Akio penasaran karena masih bisa menggunakan sihir. bahkan melancarkan serangan yang dapat menghancurkan sebuah rumah.
"Aku menyisakan satu persen energi di dalam tubuhmu. bahkan dengan satu persen energi itu, kamu masih bisa menghancurkan sebuah rumah. benar benar kekuatan dewa."
Mona mulai bingung, apa dia benar benar bisa mengajarkan teknik sihirnya pada Akio. setelah di pikir pikir, lama lama dia tidak bisa berpikir malah kebingungan.
"Mungkin sudah tidak ada yang perlu aku ajarkan lagi padamu. Bahkan, kekuatanmu sangat jauh di atasku. sebaiknya aku balik ke kota saja."
Mona bingung apa yang perlu di ajarkan pada seorang utusan dewa.
"Tunggu sensei, aku masih membutuhkan bimbingan mu. banyak yang belum aku ketahui. selama ini aku hanya membaca buku sihir dan tidak pernah mempraktikkannya. aku butuh sensei untuk membimbingku. jadi, tolonglah tetap di sini untuk melatihku."
Akio memegang tangan Mona memohon agar Mona tetap mengajarinya. karena Akio memang belum pernah mempraktikkan Ilmu sihir yang sudah dibacanya. selama ini dia hanya membayangkannya saja.
"Jangan panggil aku sensei. bahkan kekuatanku jauh di bawahmu. aku merasa terhina"
Mona sangat berkecil hati. tetapi setelah berfikir panjang dan juga meratap wajah polos Akio. Mona merasa Akio jujur dan ia menyetujui permintaan Akio untuk tetap mengajarinya.
"Baiklah... aku akan terus mengajarimu, tapi dengan satu syarat. gunakanlah kekuatanmu kelak untuk kebaikan"
Mona menyetujui dan memberikan syarat kepada Akio. Mona takut nantinya jika kekuatan Akio digunakan untuk bertindak semena mena ataupun untuk menentang dunia.
"Baiklah sensei... akan ku gunakan kekuatan ini untuk melindungi orang yang lemah. "
Kemudian mereka melanjutkan latihan mereka. Mona juga berjanji untuk tidak memberitahukan identitas Akio pada siapapun. baik itu orang lain maupun orang tua Akio sendiri.
***
Hari Hari berlalu, Akio kian berkembang sangat pesat. kini ia bahkan bisa mengkombinasikan elemen elemen sihir menjadi sebuah sihir baru.
Hanya dengan satu persen energi di tubuhnya, Akio mampu menciptakan sihir baru yang tak lagi membuat heran Mona.
Teknik dasar dan juga kombinasi sihir sudah bisa di kuasai Akio dengan sangat mudah. kini dimana Mona akan mengajari Akio jurus pemanggilan.
Jurus ini adalah jurus yang dapat memanggil makhluk seperti hewan buas atau monster.
Big tiger, Wolf Demon dan Spirit snake bahkan masih banyak jenisnya. Setelah melakukan jurus pemanggil, kamu harus mengalahkan monster yang kamu panggil. dan kamu akan melakukan kontrak dengan monster yang kamu kalahkan.
***
"Perhatikan ini... "
Mona memejamkan mata kemudian merapalkan sihir pemanggil. tak lama kemudian muncullah se ekor Wolf Demon dari lingkaran sihir pemanggil yang di buat Mona tadi.
"Ehhhh... Hewan apa ini??? kenapa sensei malah memanggil monster???." Akio kaget dan berlari ke belakang penggung Mona ketakutan.
"Ini adalah monster yang sudah berkontrak denganku. kamu tidak perlu takut. dia sudah jinak "
"Ada perlu apa tuan memanggilku" ucap Wolf Demon.
"Haahh kenapa dia bisa berbicara?" Akio lagi lagi kaget.
"Aku hanya sedang mengajari muridku jurus pemanggil. sekarang kamu boleh kembali" perintah Mona pada monster tadi.
"Baik tuanku".
Jawab singkat Wolf Demon lalu dia segera pergi dari hadapan tuannya.
"Jadi, tadi adalah monster yang sudah berkontrak denganku. Jenisnya Wolf Demon, untuk menaklukkan monster sekelas tadi kamu harus bisa mengalahkannya terlebih dahulu. kemudian kamu baru bisa melakukan kontrak dengannya"
"Kalau begitu, sensei pernah mengalahkan monster yang tadi... wahh hebaaaat" Akio kagum terpesona menatap Mona.
Dengan kekuatan Mona yang mampu menguasai empat elemen sihir, tentu bukan lawan yang berat untuk sekelas Wolf Demon tadi. apalagi dia juga seorang mantan petualang yang berpengalaman.
"Yosh.. simpan kekagumanmu sementara. sekarang giliranmu untuk melakukannya" perintah Mona.
Akio mulai berkonsentrasi, memejamkan mata dan merapalkan mantra sama seperti Mona sensei. Seketika aura di sekitar berubah mencekam. Mona sensei merasakan kekuatan monster yang sangat kuat.
Tak lama kemudian muncul se ekor Naga yang sangat seram dan besar. Naga itu diselimuti api yang berkobar di sekujur tubuhnya.
"Monster apa yang kamu panggil?? "
"Haaaaaaaah....sensei, toloooong!!!!" Akio terkejut setelah membuka mata perlahan. dia berlari bersembunyi di belakang Mona sensei.
"A a aaku juga belum pernah melihat monster seperti ini sebelumnya" Mona sensei terbata bata ketakutan.
"Apa yang harus kita lakukan? " lanjut Mona di dalam hati.
"Siapakah orang yang sudah memanggilku ke sini? " tentu saja Monster itu bertanya bingung. makhluk sekuat apa sampai sampai bisa memanggilnya ke dunia ini.
"Anu.. dialah yang sudah memanggilmu kesini" Mona menyodorkan Akio yang sedang ketakutan. Mona sambil berpikir cara untuk memulangkan monster naga itu.
"Sensei!!!! " Ucap Akio gemetaran.
"Haa.huaaa ha ha ha... apa kamu bercanda? bocah kecil ini yang memanggilku?? hua ha ha ha!!! apa kalian mau mati!!! " ucap naga terbahak bahak namun seketika menjadi kesal.
"Apa kalian mau membodohi ku?? aku akan membuat kalian menyesal karena telah mempermainkan Raja Naga api neraka ini!!! " Naga yang mulai kesal perlahan mengeluarkan api dari mulutnya . api itu membesar dan membuat Akio dan Mona panik.
Dengan paniknya Mona terpaksa membuka segel kekuatan Akio.
Seketika Naga itu mengurungkan serangannya.
"Hah?? aura apa ini. kenapa bocah ini memiliki kekuatan sebesar ini. apa dia seorang raja iblis atau bahkan utusan dewa?? " gumam naga menghentikan serangannya tadi.
"Tuanku.. apa kamu ingin melakukan kontrak denganku?? "
Naga itu seketika tunduk. bahkan ingin menjadi pengikut Akio secara sukarela. Benar saja, keputusan yang tepat untuk Naga itu sendiri. mana mungkin dia mampu mengalahkan seorang utusan dewa.
"Haaaahhhh...!!! Tapi, kita harus bertarung terlebih dahulu" Akio sangat kaget. tapi sepertinya Akio dan Mona menyadari raut wajah ketakutan dari monster naga tersebut.
Keputusan tepat bagi Mona untuk membuka segelnya kembali yang ada pada tubuh Akio.
"Ti ti tidak tuan, tolong buat kontrak denganku. bagaimana mungkin , naga rendahan ini berani melawan kekuatan dewa" jelas Naga sangat tunduk.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menjadikanmu bawahanku" Akio mulai merapalkan mantra kontrak kepada monster Naga yang mengerikan itu.
"Yosh.. sudah selesai. sekarang kamu sedah menjadi bawahanku. mohon kerjasamanya".
"Baik tuanku, melayani tuan adalah prioritas utama bagi Naga rendahan ini. tolong beri saya nama tuan" monster Naga sepertinya sangat senang. tak lupa ia meminta sebuah nama dari majikannya.
"Eeeh nama?? apa itu perlu sensei?? " tanya Akio pada Mona yang dari tadi masih tercengang.
"Anu.. memang sebaiknya di berikan nama untuk memperkuat hubungan antara pelayan dan majikan"
"Emm.. bagaimana kalau Hydra. aku akan memberi nama Hydra padamu. bagaimana menurutmu? "
"Baiklah tuan, namaku sekarang adalah Hydra Hua ha ha ha" saut monster Naga sepertinya sangat senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Tanata✨
ciut langsung
2023-07-21
1
Tanata✨
ada ada aja sih
2023-07-21
0
Tanata✨
Walaaah🤣
2023-07-21
0