Leon keluar dari kamar hotelnya dan berencana untuk bersiap-siap berangkat ke kantor, dengan berpakaian rapi dan bernyanyi-nyanyi ringan ia berjalan menuju resepsionis untuk melakukan check out dari hotel tempat ia menginap semalam.
"Aku keluar hari ini, minta tagihan ku." ucap Leon kepada resepsionis hotel.
Seorang wanita di balik meja resepsionis itu memberikan nota tagihan yang harus di bayar oleh Leon. Dengan santai ia mengambilnya dan membuka nota tersebut, seketika mata Leon terbelalak lebar melihat total dari tagihan hotel yang ia tinggali semalam.
"Apa ini tidak salah? Aku menginap di hotel ini hanya satu malam, kenapa total tagihannya bisa sampai sebesar ini? Ini sudah bisa untuk aku membayar menginap satu minggu lagi." tanya Leon kepada karyawan resepsionis itu.
"Maaf tuan, tapi itu memang semua yang harus anda bayar. Terlebih lagi dalam servis mobil anda, biayanya memang segitu setelah di diskon." ucap wanita itu menerangkan.
"Mobil? Aku bahkan tidak membawa mobil." ucap Leon heran.
"Mobil anda dalam keadaan kacau tadi malam, dan anda meminta perawatan terbaik pada interiornya. Apa anda sudah mengingatnya tuan?" tanya wanita itu memastikan.
Leon terdiam mendengar ucapan wanita itu, ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. Namun karena tidak dapat mengingatnya ia pun terpaksa merogoh kocek yang sangat dalam untuk membayar tagihannya itu.
"Sial, pasti Andre yang melakukan ini semua. Aku harus mencarinya dan membuat perhitungan dengannya." ucap Leon kesal.
Leon keluar dari hotel dan meminta kunci mobilnya pada supirnya yang telah ia hubungi sebelum keluar dari kamar hotel tadi. Ia ingin segera menemui Andre secara langsung dan membuat perhitungan pada lelaki yang sudah memanfaatkan kondisinya tadi malam.
"Dia memakai uang ku untuk servis interior mobilnya? Yang benar saja, walaupun kau sahabat ku, aku akan tetap buat perhitungan dengan mu." ucap Leon kesal.
Leon menancap pedal gas mobilnya agar lebih cepat melaju dan tiba di kantor Andre.
_____________________
"Luna, apa kau sibuk?" tanya Andre melalui telepon kantor.
"Tidak tuan, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Luna.
"Berhenti memanggil ku secara formal seperti itu, bisakah kau ke ruangan ku?" tanya Andre lagi.
"Baiklah." jawab Luna singkat.
Luna berangkat menuju ruangan Andre dan masuk kedalam dengan keadaan bingung, semua jadwal dan pekerjaan Andre telah ia berikan seluruhnya pagi-pagi setiba Andre di kantor.
"Apa ada jadwal yang harus saya perbaiki?" tanya Luna.
"Tidak-tidak, aku hanya meminta mu menyelesaikan ini di sini sebentar." ucap Andre memberikan beberapa dokumen kepada Luna.
"Apa dokumen itu ada kesalahan?" tanya Luna lagi.
"Ya, tapi aku tidak menemukan di mana kesalahannya. Aku yakin kau dapat menemukannya." ucap Andre.
Luna mengambil berkas itu dan duduk di sofa ruang kerja Andre, dengan serius ia membaca dokumen itu secara satu persatu. Tidak lama kemudian tiba-tiba Leon muncul di balik pintu ruangan Andre dengan wajah penuh dengan kekesalan. Ia bahkan tidak mengetuk pintu itu terlebih dahulu, ia membukanya begitu saja dan berjalan mendekati Andre yang serius menatap layar komputer di hadapannya.
"Kau, itu kau yang melakukannya bukan?" tanya Leon kesal.
Andre tidak menanggapi ucapan Leon dan masih menatap layar komputernya.
"Heeeyy jangan pura-pura tidak mendengar ku, aku yakin kau mengetahuinya dan sengaja melakukan itu semua kepada ku bukan?" tanya Leon kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
semoga andre mau menikahi lucy
2021-03-14
0