Matahari telah menampakkan sinarnya yang terang, di balik celah gorden sinar matahari mencoba menembus setiap sisi ruang hotel tak terkecuali wajah Leon yang masih tertidur lelap. Karena merasa silau, Leon pun terbangun dari tidurnya dan membuka matanya. Ia masih belum sadar sepenuhnya di mana saat ini ia berada, Leon mencoba berpikir keras sambil menatap langit-langit kamar hotel yang tampak asing baginya. Ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam kepadanya, namun semua itu sia-sia. Ia bahkan tidak dapat mengingat apapun kecuali saat-saat berada di bar bersama Andre.
"Ahh sepertinya aku masih mabuk berat, sampai-sampai aku berhalusinasi tentang langit-langit kamar ku. Sejak kapan langit-langit kamar ku berubah seperti ini?" pikirnya bingung.
Leon kembali memejamkan matanya dan mencoba melanjutkan tidur, tidak perduli dengan apa yang sebenarnya terjadi karena ia masih berpikir jikalau dirinya masih di dalam pengaruh alkohol. Namun tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki berjalan mendekat ke arahnya, dari parfumnya ia sangat mengenali bau ini. Leon langsung bangkit dari tempat tidurnya dan melihat ke arah sumber suara langkah kaki itu yang ternyata adalah langkah kaki dari Tasya.
"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Leon bingung.
"Apa ini yang kau ucapkan kepada orang yang sudah membantu mu semalaman?" tanya Tasya balik.
Leon melihat sekeliling kamar yang ternyata itu adalah kamar hotel, ia juga melihat tubuhnya yang kini sudah berganti pakaian.
"Apa kau yang mengganti pakaian ku? Kau juga yang membawa ku ke sini?" tanya Leon tak percaya.
"Yang benar saja, bagaimana caraku untuk membawa pria mabuk masuk ke dalam hotel mewah ini? Aku hanya membantu mu mengganti pakaian mu saja, selebihnya Andre yang melakukannya." ucap Tasya memberikan segelas susu hangat kepada Leon.
Leon mengambil susu yang di berikan oleh Tasya dan langsung meminumnya habis, ia memang membutuhkan itu karena kerongkongannya terasa haus dan untuk pereda mabuknya sekaligus.
"Terimakasih karena telah membantu ku, apa aku melakukan hal buruk kepada mu?" tanya Leon lagi.
"Tidak, tapi kau melakukan sesuatu yang sangat buruk kepada Andre. Saat aku tiba di sini tadi malam, aku melihat wajah Andre sangat murka kepada mu." ucap Tasya menakut-nakuti.
"Benarkah? Ahh aku lupa apa yang ku lakukan padanya, tapi kenapa dia tidak mengantar ku pulang ke apartemen?" tanya Leon heran.
"Aku tidak tau sama sekali, dia hanya meminta ku datang untuk membantu mu membersihkan diri dan mengganti pakaian mu. Sekarang karena kau sudah sadar, mana bayaran ku? Aku harus pulang dan beristirahat, aku terlalu lelah untuk mengurus pria seperti mu." tanya Tasya sambil mengulurkan tangannya.
"Kau sudah mau pergi? Kau bahkan meminta bayaran kepada ku yang tidak tau apa-apa. Ini, dan sekali lagi terimakasih." ucap Leon sambil memberikan beberapa lembar uang kepada Tasya.
Tasya menghitung lembaran uang itu dan tersenyum.
"Baiklah kalau begitu, nikmati hari mu." ucap Tasya pergi meninggalkan Leon yang masih duduk di atas kasur.
Leon hanya tersenyum melihat Tasya pergi meninggalkannya, ia membaringkan tubuhnya di kasur dan mencoba mengingat-ingat lagi apa yang terjadi semalam. Kenapa Andre tidak membawanya pulang ke apartemennya.
"Ahh sudahlah, mungkin hotel ini tempat terdekat dengan bar dan dia ada urusan mendesak. Baiklah, ayo kita bersiap untuk menyambut hari ini." ucap Leon bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
ya ampun berarti jodohya andre lucy
2021-03-14
0