Bab 5
Gadis berdiri tepat di depan meja Edy dan Bass dengan mata merah, terpancar kemarahan di raut wajahnya.
Edy yang saat itu tertawa terbahak melihat raut wajah Gadis. "Ha ha ha, ada apa? Apa kau senang gadis cupu?"
Bass yang tersenyum dibalik pangkuan tangannya yang diletakkan di atas meja itu seraya menatap tepat ke arah mata Gadis, perlahan turun menyusuri tubuh elok yang dimiliki gadis itu. Itu cukup membuat sesuatu yang dibawah sana bergetar, dengan kedutan yang menginginkan gadis itu seutuhnya.
"Kau melakukan pelecehan terhadapku!" Ucapan gadis yang berada di depan kedua orang bejat itu mengundang pandangan mata semua orang menatap ke arah mereka. Tetapi Edy dan Bass tidak gentar sedikit pun. Edy lantas berdiri dengan santainya, dan memainkan mata nakalnya untuk tetap menggoda gadis itu.
Dengan geram, rasa marah yang memuncak, Gadis mengangkat sebelah tangannya kanannya untuk menampar pipi Edy yang terkutuk itu. Sayangnya, gerakannya cukup lamban, sehingga Edy langsung mencengkeram kuat pergelangan Gadis. Gadis yang memekik kesakitan pun meronta meminta dilepaskan.
Kejadian itu mengganggu pandangan mata Albert yang membuat dirinya mendorong kursinya dengan cepat dan berjalan tertatih berusaha secepat mungkin menolong gadis itu.
"Lepaskan dia!" Albert yang sudah mencengkram pergelangan tangan Edy yang masih mencengkram pergelangan tangan Gadis langsung terhempas begitu pula dengan Gadis.
Untung saja kedai makan itu tidak ramai seperti dua jam yang lalu, yang bertepatan pada jam makan siang.
Albert yang kemudian memegang tangan Gadis bermaksud untuk menyuruhnya berlindung di belakang punggungnya. "Berlindung di belakangku."
Edy yang memegang pergelangan tangannya saat itu merasa sakit dan langsung berteriak, "Apa urusanmu dengan gadis itu? Lancang sekali kau ...,"
Belum sempat Edy menyelesaikan ungkapannya, dirinya sudah diperintahkan oleh Bass untuk kembali ke tempat duduknya semula. "Duduklah Edy. Tenangkan dirimu."
"Kuperingatkan! Jangan ganggu dia!" peringat Albert dengan nada tegas.
Albert berbalik dan ternyata gadis yang berada di belakangnya telah berlari cepat, membawa semua keranjang yang dibawanya dan mengambil pesanan yang dimintanya kepada BiBi Megan. Saat Albert membalikkan badannya, ia hanya sempat melihat pergerakan pintu yang sudah ditarik dari dalam.
"Aku tak tahu ada masalah apa dengan kalian berdua. Kuperingatkan, jangan ganggu dia!" sekali lagi Albert memperingati Edy dan Bass, lalu pergi menyusul gadis itu.
"Bibi, aku akan kembali lagi nanti. terima kasih atas semua makananmu," ujar Albert yang bergerak cepat dengan kakinya yang cacat.
Dari kejauhan Bass melihat bagaimana Albert berjalan. Memperhatikan dengan teliti, ada keanehan di dalam lelaki itu. "Akan kucari tahu mengapa kau membela gadis itu!" gumamnya sendiri.
Albert yang mencari-cari keberadaan gadis itu pun khawatir dengan kejadian tadi. Apakah gadis itu baik-baik saja? Ia tetap berusaha untuk menemukan gadis itu, berjalan menyusuri jalan berharap dapat melihat sosok perempuan itu dan mengejarnya. Ia sungguh khawatir dengan apa yang terjadi setelahnya. Namun, harapan tinggallah harapan, ia tak menemukan siapa pun di jalanan itu, tak banyak orang yang melakukan kegiatan luar di bawah matahari yang sangat terik seperti ini.
Albert bergegas kembali ke rumahnya dengan harapan dapat menggunakan truknya untuk mengejar gadis itu. Tubuhnya sudah penuh dengan keringat yang membasahi tubuhnya, bahkan kemeja yang dipakainya pun basah.
Gadis yang terus berjalan, sambil mengusap air matanya yang mengalir di kedua pipinya. Gadis sangat terpukul dengan pelecehan yang dilakukan oleh kedua orang itu tadi. Dirinya merenung salah apakah dirinya?
Tepat di belakangnya, terdengar bunyi derak ban mobil yang berjalan perlahan, seketika itu juga Gadis menoleh ke arah mobil itu, berharap bukan kedua orang jahat itu yang ingin mengejarnya.
Dan benar saja, harapannya terkabul. Ternyata ada sebuah truk yang berjalan dengan pelan. Namun perlahan menyalip dirinya dan berhenti tepat di depannya. Gadis refleks terkejut melihat itu.
Segera saja, Albert menurunkan kaca truknya untuk memperlihatkan wajahnya agar gadis itu berhenti ketakutan.
"Kau...?" ucap Gadis heran.
...****************...
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments