Part 4

Esok harinya Hans mendapati Adaline berada tepat di depannya saat dia membuka kedua matanya.

Hans sedikit terkejut melihat putri keluarga Wilson itu berada di depannya saat ini. Dia lalu duduk bersandar pada ranjang dan kembali menatap Adaline Wilson dengan tajam.

"Bagaimana kabar mu?" Tanya Adaline pada Hans dengan pelan.

"Kau.. Kenapa kau disini?"

"Aku dulu yang bertanya padamu, kenapa kau menjawabnya dengan pertanyaan juga?"

Hans menatap Adaline dengan datar, dia malas berdebat dengan orang yang berada di depannya itu.

"Dia sudah menunggumu lebih dari dua jam, Hans." Ucap Carlos yang baru saja masuk kedalam kamar.

"Selamat pagi Carlos." Ucap Adaline seraya tersenyum.

"Selamat pagi juga, nona muda."

"Makanlah dulu, sejak kemarin kau tidak makan apapun." Carlos meletakkan semangkuk bubur di atas nakas.

"Benarkah? Kalau begitu ayo makanlah." Ucap Adaline oada Hans.

"Aku tidak lapar. Dan sebaiknya kalian keluar."

Hans kembali membaringkan tubuhnya dan membelakangi Adaline juga Carlos.

Carlos hanya bisa menghela nafas pelan melihat Hans yang masih bersikap dingin.

Adaline berdiri, dan tiba-tiba dia membungkukkan badannya.

Carlos terkejut melihat itu, dia buru-buru bergerak kearah Adaline, tetapi langkahnya terhenti saat tangan nona mudanya ke atas, memberi kode agar dia tidak mendekat.

"Hans, atas nama keluarga Wilson dan atas diriku pribadi. Aku meminta maaf atas apa yang telah terjadi pada kakakmu, Dave." Ucap Adaline dengan suara yang cukup keras.

Hans diam mendengar perkataan dari Adaline, dia sama sekali tidak bergerak sedikitpun.

Melihat itu Carlos merasa geram. Dia tidak pernah melihat nona mudanya membungkukkan badannya seperti itu, selain pada papan nisan kakeknya, orang tua dan orang yang pantas dia hormati.

Tapi hari ini dia melihat Adaline Wilson membungkukkan badannya untuk meminta maaf pada Hans, padahal dia tidak bersalah atas kematian Dave.

"Hans." Carlos memanggil.

Hans masih diam. Sementara Adaline masih tetap membungkukkan badannya pada Hans.

"Nona muda, sudah cukup anda membungkukkan badan anda, berdirilah kembali nona muda." Ucap Carlos pelan pada Adaline.

"Tidak."

Carlos tidak tahu harus berbuat apa, dia tahu bagaimana kondisi tubuh Adaline saat ini. Dan dia khawatir melihat nona mudanya membungkuk begitu lama.

"Hans!" Seru Carlos.

Carlos mulai geram dengan sikap Hans yang menurutnya seperti anak kecil. Dia lalu berjalan mendekati Hans dan menarik selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.

"Lihatlah! Kau sudah membuat nona muda membungkuk padamu!" Teriak Carlos pada Hans.

Hans melihat ke arah Adaline yang masih membungkuk.

"Apa setelah dia membungkuk dan meminta maaf, kakakku akan kembali?" Ucap Hans sambil menatap Carlos yang tertegun akan pertanyaannya.

"Hans, kematian kakakmu bukan kesalahan nona muda. Dia...."

"Jika bukan karena surat perintah yang dia kirim, kakakku mungkin masih bersama denganku saat ini, Carlos!" Seru Hans.

Carlos mengepalkan tangannya kuat menahan emosinya, dan Hans melihat itu.

"Lihatlah, kau hanya mendengar aku berkata seperti itu dan kau merasa sangat marah. Lalu bagaimana denganku yang kehilangan kakakku untuk selamanya karena kalian!" Ucap Hans lagi dengan marah.

Hans berdiri dengan cepat dan berlalu. Dia keluar dari kamar tanpa peduli pada Adaline Wilson yang membungkukkan badannya itu.

"Kalian, hadang dia!" Ucap Carlos pada tiga pengawal yang berada diluar kamar.

Pengawal-pengawal itu bergerak dengan sigap, namun dengan cepat Hans memukul dan menendang tubuh mereka.

Carlos melihat itu semua dengan mata terbelalak.

"Bagaimana mungkin." Gumam Carlos pelan.

Sebelum Carlos melangkah, Hans sudah menghilang dari pandangannya.

Carlos yang teringat Adaline masih membungkukkan badannya, segera mendekatinya.

"Nona muda, saya mohon tegakkan kembali tubuh anda. Hans sudah pergi." Ucap Carlos pada Adaline.

Dengan hati-hati Carlos membantu nona mudanya berdiri, dan terkejut melihat air mata Adaline yang sudah mengalir di pipinya.

"No... Nona muda."

"Aku tidak apa-apa. Tolong kau cari Hans, dan bawa dia kembali."

"Baik nona muda."

Carlos membantu Adaline duduk di sofa, lalu dia pergi untuk mencari Hans yang sudah pergi entah kemana.

Adaline Wilson melihat kearah jendela, dia menatap langit dengan tatapan kosong. Mengingat kembali kedekatannya dengan Dave.

"Kak Dave, apa yang harus aku lakukan agar adikmu bisa memaafkanku?" Ucap Adaline sambil tetap menatap langit.

Dia sangat merasa bersalah, karena saat itu dia memberikan surat perintah pada Dave untuk menemaninya menghadiri pelelangan di negara XX.

Saat itu Adaline tidak tahu jika Dave adalah salah satu target pembunuhan nomor satu, oleh beberapa kelompok.

Karena Dave yang terkenal dengan kekuatan pasukannya, di tambah Dave adalah orang kepercayaan keluarga Wilson. Dan telah menjadi incaran banyak orang.

Dan setelah tahu, Adaline segera membatalkan perintahnya pada Dave, namun Dave yang merasa memiliki tanggung jawab, bersikeras untuk melakukannya.

Terpopuler

Comments

Suga-ai✓

Suga-ai✓

Hans masih memendam luka
luka di mana Kaka nya udah hilang selama nya..
maka nya sikap nya begitu ke pada adenalin

2023-08-26

0

🌸💜️ναℓ_ναℓ🍒⃞⃟🦅

🌸💜️ναℓ_ναℓ🍒⃞⃟🦅

semoga Hans bisa memaafkan Adeline ya.. yang sabar Hans

2023-08-26

0

🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀

🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀

ternyata diam diam Hans juga punya kekuatan untuk mengalahkan pengawal pengawal itu.

2023-08-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!