Keadaan sudah mulai sepi, hanya tinggal beberapa kerabat dan para pekerja yang bertanggung jawab atas acara untuk membereskan Sisa-sisa acara.
Kedua orang tua Gian menghampiri besannya yaitu, pak Ayus dan Bu Yuli untuk pamit pulang.
Lalu mereka mengantarkan kepergian papa Arga dan mama Nirmala, sampai teras rumah sebab di sana mobil mereka sudah terparkir, supir pribadi mereka sudah menunggu untuk mengantarkan mereka pulang.
Setelah berbasa-basi pamit papa Arga dan mama Nirmala segera masuk ke dalam mobil mewahnya, lalu sang sopir segera melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Ayah Ayus.
Setelah mobil itu tak nampak lagi di depan mata, pak Ayus dan Bu Yuli menyuruh Gian untuk segera beristirahat.
"Nak Gian ayo istirahatlah ini sudah malam pasti kamu kecapean dan sangat lelah…" ucap Bu Yuli.
"Saya bingung Bu harus masuk ke kamar mana, yang dihias sebagai kamar pengantin kamar Shafira, sedangkan saya malah menikahi Shakira." Gian sengaja berbicara seperti itu menyinggung masalah kaburnya Shafira.
Dan itu berhasil membuat pak Ayus, dan Bu Yuli tertampar, karena merasa bersalah atas ulah putri sulungnya.
Mereka berdua hanya menunduk, dan hanya kata maaf yang bisa mereka ucapkan.
"Maafkan kami nak, kami tidak bisa mengantisipasi keadaan sehingga terjadilah kejadian seperti ini." ucap pak Ayus lirih menyesal kejadian yang telah terjadi.
Gian menyunggingkan salah satu sudut bibirnya, nampak lah sebuah senyum sinis, yang entah apa maksud dari senyum sinis itu.
Yang jelas karena rasa kecewa dan sakit hatinya, Giant seakan hilang respek terhadap keluarga Shafira, karena merasa semuanya ikut andil atas apa yang terjadi.
"Ya sudahlah… Sekarang aku harus istirahat di kamar yang mana?" kemudian Gian bertanya.
"Shakira ada di kamarnya, apa nak Gian ingin beristirahat bersamanya?" tanya Bu Yuli ragu mengingat penolakan Gian di Awal acara.
"Pertanyaan macam apa itu, dia sekarangkan istri saya ya sudah pasti aku ingin tidur dengannya." Sikap Gian tidak sesopan dulu.
"Maafkan Ibu nak,,, mari ibu antar ke kamar Shakira."
"Tidak usah Bu! Tunjukkan saja di mana kamarnya, saya bisa sendiri." Gian menolak untuk di antar.
Lalu pak Ayus yang memberi tau letak kamar Shakira.
"Oke, terimakasih…!" ucap Gian lalu berlalu meninggalkan kedua mertuanya.
"Nak Gian sekarang berubah ya ayah,,, jadi menyeramkan." ucap Bu Yuli melihat perubahan Gian yang terkesan arogan.
"Ya, mungkin dia marah sama kita Bu, tapi biarkan saja, pihak kita memang salah." Pak Ayus menerima kesalahan yang di lakukan putri sulungnya.
"Kenapa Shafira bisa kabur ya ayah, apa yang sebenarnya terjadi kepada nya?" Bu Yuli penasaran dan tidak habis pikir dengan tindakan Shafira.
"Entahlah Bu ayah juga tidak tau…" jawab pak Ayus yang memang tidak tau apa-apa, sebenarnya ia pun memiliki pemikiran yang sama dengan istrinya tapi percuma diutarakannya karena hanya Shafira sendiri yang tau jawabannya.
Kemudian keduanya memutuskan untuk beristirahat lalu menuju kamar mereka.
….
Sedangkan di kamar Shakira, Shakira masih sibuk membuka satu persatu pernak-pernik hiasan yang menempel di tubuhnya terutama di kepalanya, sambil uring-uringan sebab melepas semua itu sungguh sulit baginya.
"Ya tuhan ku, mengapa ini sulit sekali, kenapa banyak sekali jepitan yang di tempelkan di rambut ku, belum lagi kebaya ini membuat ku sangat sesak memakainya." Shakira sungguh kesal karena ia belum berhasil melepaskan semua yang menempel di tubuhnya.
Sedangkan ia sudah merasa tidak nyaman dengan semua ini.
"Tim MUA nya pada kemana lagi ini, kenapa tidak ada satu orang pun dari mereka yang membantuku,,, CK.." Shakira berdecak kesal.
Dan ternyata tanpa Shakira sadari Gian sudah berdiri di belakang nya memperhatikannya.
"Dasar gadis tomboy,,, mana mungkin kamu bisa mengerti dengan pernak-pernik yang biasa wanita gunakan." Tiba-tiba Suara Gian mengejutkan Shakira, dan Gian sengaja berbicara mengejek Shakira.
Shakira langsung berbalik melihat ke arah Gian.
"Hey,,, sejak kapan kamu ada di sini…?" Pekik Shakira bertanya.
"Cukup lama, sampai aku bisa mendengar semua ocehan mu." Jawab Gian.
"Lalu ngapain kamu di kamarku, Lagian kamu tidak sopan main nyelonong aja, aturan ketuk pintu dulu sebelum masuk."
"Sekarang aku suamimu, jadi sekarang semua milikmu adalah milikku termasuk tubuhmu."
"Apa…!" pekik Shakira sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
Tapi Gian tidak meresponnya lagi.
"Siapkan handuk, suamimu ingin mandi!" Perintah Gian kemudian.
"Tidak lihat aku sedang sibuk…"
"Suami adalah raja bagi istrinya, maka layani dengan baik, utamakan suami di atas segalanya." Gian mengingatkan.
"Tapi…" Shakira
"Tidak ada tapi-tapian… CEPAT!" Gian mendesak Shakira dan memerintahkan dengan nada tinggi.
Sehingga nyali Shakira menciut ketika mendengar bentakan Gian. Shakira memejamkan mata, memalingkan wajahnya seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya, Shakira menampilkan bahasa tubuh yang sangat ketakutan.
Tanpa berbicara lagi, Shakira langsung bergegas mengambil handuk di dalam lemarinya lalu segera memberikannya kepada Gian.
Dengan kasar tangan Gian menyambar handuk yang Shakira sodorkan.
"Sekarang aku adalah rajamu jadi jangan main-main dengan ku…" bisik Gian di telinga Shakira sebelum ia berlaku ke kamar mandi.
Shakira hanya mematung menyadari perlakuan kasar Gian.
Padahal ia sudah biasa hidup keras sebagai polwan ia sering dilatih untuk menjadi wanita kuat dan tangguh.
Di bentak bahkan di caci maki itu sudah menjadi makanan sehari-hari saat ia mengikuti akademi, Terluka fisik pun itu sudah biasa baginya.
Tapi entah mengapa kali ini ia begitu merasa takut, sampai nyalinya menciut ketika mendengar bentakan Gian.
"Kenapa aku, kenapa aku seperti ini, aku tidak salah apa-apa, tapi kenapa aku merasa takut?" Shakira merasa heran dengan dirinya sendiri.
"Bukankah aku sudah biasa diperlakukan seperti itu, bahkan lebih buruk dari ini pun pun aku pernah." Shakira tidak habis pikir.
Di kamar mandi Gian tersenyum puas, melihat Shakira ketakutan karena bentakan dan ancaman dari nya.
"Ternyata nyalinya cetek, tidak setangguh yang kubayangkan…" gimana Gian merasa menang dengan nada merendahkan Shakira.
Setelah membersihkan diri Gian keluar dari kamar mandi, ia sudah berganti pakaian dengan memakai celana boxer dan kaus oblong yang sengaja ia bawa dari rumahnya untuk berganti pakaian dan menginap di sana, yang rencananya malam ini akan ia habiskan bermalam pertama dengan Shafira, tapi kenyataannya berkata lain.
Tanpa mempedulikan Shakira yang masih kesulitan membuka kebayanya, karena hanya pernak-pernik di rambutnya saja yang baru berhasil Shakira lepaskan.
Gian berlaku melewati Shakira, lalu merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik Shakira.
Saat ini Shakira sedang berusaha membuka ikatan kemben modern yang ia gunakan sebagai dalam dari kebaya pengantinnya, yang menggunakan tali di belakang punggungnya yang di ikat kuat, agar tubuh nya terlihat ideal saat menggunakan kebaya pengantinnya.
"Kenapa ini sulit sekali…!" Ucap Shakira berbisik bicara sendiri.
Karena ia memang sangat kesulitan membukanya, Meskipun Shakira sudah menggunakan cara membelakangi cermin dan menoleh ke arah cermin agar bisa mengintip bagaimana cara mereka ( Tim MUA) mengingatkan tali itu. Tapi caranya itu tetap tidak membuahkan hasil.
Sampai akhirnya ia menyerah dan putus asa, lalu berniat untuk keluar meminta tolong kepada siapa saja yang ada di luar Kamarnya untuk meminta tolong membantunya membukakan tali kemben itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
harus sama sama dong
2023-08-13
0
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
karena di selimuti rasa dendam itu bu
2023-08-13
0
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
sengaja banget mancing rasa bersalah mertuanya
2023-08-13
0