BAB 3 : Kenyataan yang memudar

Teresa duduk di ruang tunggu klinik psikiatri. Wajahnya pucat dan ekspresinya tegang. Pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran dan ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia menggigit bibirnya dengan gugup, mencoba menenangkan diri sebelum memasuki sesi terapi kali ini.

dr. Jonathan membuka pintu ruangan dengan senyuman ramah. "Selamat datang, Teresa," sambutnya. "Mari kita lanjutkan perjalanan pemulihan kita."

Teresa masuk ke dalam ruangan itu dan duduk di sofa yang nyaman. Ia merasa seperti sedang memasuki wilayah yang gelap dan tidak dikenal, tapi ia tahu bahwa inilah langkah yang harus diambil untuk mengatasi kecanduannya.

dr. Jonathan menatap Teresa dengan penuh perhatian. "Bagaimana perasaanmu setelah beberapa minggu menjalani terapi?" tanyanya.

Teresa menghela nafas dan menjawab dengan jujur, "Saya merasa ada perubahan, Dok. Saya merasa lebih sadar akan kecanduan saya dan dampak negatifnya. Tapi terkadang, ada saat-saat ketika kenyataan tampak memudar dan saya merasa tergoda untuk kembali ke kebiasaan lama."

dr. Jonathan mengangguk memahami. "Itu adalah hal yang wajar, Teresa. Pemulihan adalah proses yang kompleks, dan ada saat-saat di mana kita merasa rapuh. Namun, hal terpenting adalah bagaimana kita merespons saat godaan datang. Bagaimana Anda menangani situasi-situasi yang memicu keinginan untuk minum?"

Teresa merenung sejenak, lalu menjawab, "Saya mencoba untuk mengalihkan perhatian saya dengan melakukan aktivitas yang positif, seperti membaca buku atau melukis. Saya juga mencari dukungan dari keluarga dan teman-teman saya, mereka selalu ada untuk mendengarkan dan memberikan semangat."

dr. Jonathan tersenyum mengapresiasi upaya Teresa. "Itu adalah langkah-langkah yang baik, Teresa. Memiliki aktivitas pengganti yang sehat dan dukungan sosial sangat penting dalam mengatasi kecanduan. Namun, kita juga perlu menjelajahi lebih dalam tentang akar masalah yang mendasari kecanduan Anda."

Teresa menundukkan pandangannya. "Saya tahu ada luka emosional dan traumatis di masa lalu saya yang masih mempengaruhi saya hingga sekarang. Saya merasa bahwa saya harus menghadapinya, tapi kadang-kadang rasa takut dan kebingungan melanda."

dr. Jonathan mengulurkan tangannya untuk menenangkan Teresa. "Anda tidak sendirian, Teresa. Menghadapi luka dan trauma adalah proses yang sulit, tetapi penting untuk pemulihan yang sejati. Saya akan mendampingi Anda melewati itu. Mari kita bicarakan lebih dalam tentang masa lalu Anda dan bagaimana pengalaman itu mempengaruhi kehidupan Anda saat ini."

Teresa mengangguk dan mengangkat tangannya yang gemetar untuk mengambil segelas air di meja sampingnya. Ia meminumnya dengan perlahan, merasakan dinginnya air mengalir di tenggorokannya yang kering.

dr. Jonathan melanjutkan, "Terima kasih telah mempercayakan cerita Anda kepada saya, Teresa. Saat ini, mari kita mulai dengan mengeksplorasi momen-momen kunci dalam hidup Anda yang terkait dengan kecanduan dan ilusi yang Anda alami. Mari kita cari pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana hal-hal ini berdampak pada pola pikir dan perilaku Anda."

Teresa menarik nafas dalam-dalam dan mengingat kembali momen-momen yang menyakitkan dalam hidupnya. Perlahan, ia mulai membuka diri kepada dr. Jonathan, menceritakan kisah-kisah yang tersembunyi di balik ilusi dan kecanduannya.

dr. Jonathan mendengarkan dengan seksama, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terarah dan memberikan ruang bagi Teresa untuk mengungkapkan emosinya. Percakapan mereka berlangsung seperti dansa yang harmonis, di mana setiap kata dan reaksi memainkan peran penting dalam mengungkap kebenaran yang tersembunyi.

Teresa, dengan tangisan dan tawa yang tercampur aduk, berbagi tentang masa kecilnya yang penuh ketidakstabilan dan kehilangan. Ia mengungkapkan tentang hubungan yang rusak dengan ayahnya, serta pengaruh negatif dari lingkungan yang membuatnya merasa terisolasi dan tidak berharga.

Dr. Jonathan, dengan penuh empati, menghargai keberanian Teresa dalam menghadapi masa lalunya yang menyakitkan. Ia memberikan dukungan dan mengingatkan Teresa bahwa masa lalu tidak menentukan masa depannya. Ia memberikan alat-alat dan strategi untuk membantu Teresa memproses emosi dan mengatasi konflik internal yang masih mempengaruhinya.

Percakapan mereka berlanjut, membahas tentang hubungan antara kecanduan Teresa dan upaya untuk melarikan diri dari rasa sakit dan kebingungan yang ia rasakan. Mereka menggali lebih dalam tentang kebutuhan yang tidak terpenuhi dan bagaimana Teresa dapat mencari cara-cara sehat untuk memenuhi kebutuhan itu.

Dalam suasana yang terbuka dan penuh kepercayaan, Teresa merasa bahwa beban yang ia pikul menjadi lebih ringan. Ia merasa didengar dan dipahami oleh Dr. Jonathan. Bersama-sama, mereka menelusuri lorong-lorong dalam kehidupan Teresa, menggali hingga ke akar masalah yang telah lama terpendam.

Teresa merasa sedikit lega. Meskipun perjalanan pemulihan yang ia hadapi masih jauh dari selesai, ia memiliki keyakinan baru bahwa ia mampu menghadapinya. Dengan bimbingan dan dukungan Dr. Jonathan, serta kesadaran akan luka-luka masa lalu yang mempengaruhi dirinya, Teresa siap untuk melanjutkan perjalanan menuju kesembuhan yang sejati.

Percakapan mereka mencerminkan langkah-langkah selanjutnya dalam proses terapi Teresa. Ia dan Dr. Jonathan memutuskan untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang strategi konkret yang dapat membantu Teresa menghadapi godaan dan mengatasi kenyataan yang memudar.

Dr. Jonathan memberikan latihan-latihan visualisasi yang membantu Teresa memperkuat motivasinya dan membayangkan kehidupan yang bebas dari ilusi dan ketergantungan. Mereka juga bekerja sama untuk mengidentifikasi situasi-situasi yang memicu keinginan untuk minum dan mengembangkan rencana tindakan yang dapat membantu Teresa menjaga keseimbangan dan tetap teguh pada jalan pemulihannya.

Dalam salah satu sesi terapi, Teresa mengungkapkan perasaannya yang bercampur aduk tentang menghadapi konsekuensi dari kecanduannya. Ia khawatir tentang bagaimana keputusannya untuk berubah akan mempengaruhi hubungannya dengan teman-teman yang masih terlibat dalam pola konsumsi minuman keras yang merusak.

Dr. Jonathan dengan lembut menyarankan agar Teresa mempertimbangkan untuk mencari dukungan dari kelompok pemulihan atau komunitas yang menyediakan lingkungan yang mendukung dan memahami perjuangannya. Ia juga mengingatkan Teresa bahwa menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya adalah prioritas utama, meskipun hal itu mungkin berarti mengubah lingkungan sosialnya.

Percakapan mereka terus berkembang, membahas tantangan dan kemajuan yang Teresa alami dalam perjalanan pemulihannya. Dr. Jonathan memberikan pujian dan dorongan kepada Teresa atas keberanian dan ketekunan yang ia tunjukkan dalam menghadapi ketakutan dan mengatasi rintangan-rintangan yang muncul.

Teresa mulai merasakan efek positif dari terapi dan perubahan gaya hidup yang dilakukannya. Ia merasa lebih kuat secara fisik dan emosional, serta memiliki motivasi yang lebih besar untuk mencapai kebebasan dari kecanduannya. Meskipun masih ada hari-hari yang sulit, ia tidak lagi merasa sendirian karena ia telah menemukan kelompok dukungan yang menginspirasi dan memotivasi.

Teresa merenung tentang pentingnya kenyataan yang jelas dan kemampuan untuk menghadapinya dengan kepala tegak. Ia belajar untuk menerima kenyataan yang ada, baik itu menyenangkan maupun tidak, tanpa perlu mengandalkan ilusi atau menghindari konsekuensi dari kecanduannya.

Teresa merasa semakin kuat dan mantap dalam tekadnya untuk mencapai pemulihan yang sejati. Ia siap melangkah maju menuju babak-babak berikutnya dalam perjalanan hidupnya, dengan keyakinan bahwa ia dapat menghadapi setiap tantangan yang ada di hadapannya.

Terpopuler

Comments

Unknowing

Unknowing

kuharap kalian suka

2023-06-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!