Alma menunduk saat angka memasuki dapur ia masih ingat soal kejadian tadi, haduh rasanya alma ingin menutup wajah nya yang pasti sudah memerah ini.
Angka menatap masakan yang terlihat menggiurkan itu padahal itu hanyalah masakan sederhana yang biasa dimakan orang Indonesia ketika pagi hari, ya nasi goreng. Tapi entah kenapa angka merasa masakan itu berbeda, mungkin karna yang memasak gadis di depannya ini?
"ini aku masakin nasi goreng aja ya, tadi nya aku mau buat roti panggang tapi ternyata roti nya gak ada hehe. perut kamu gapapa kan kalo langsung makan nasi pagi-pagi?"
"gapapa kok, aku malah suka kalo langsung sarapan nasi gini. biasanya aku malah gak sempet sarapan sangking kejer waktu, kadang juga cuma minum susu"
angka berkata jujur biasanya karena buru-buru ia tidak sarapan apalagi jika persediaan susu habis, alhasil ia harus menahan lapar selama perkuliahan dimulai.
"astaga kamu gak boleh biasain hal begitu nanti kalo kena maag gimana? seenggaknya kamu bisa beli sesuatu sebelum masuk kelas" entah mengapa angka senang mendengar omelan itu, ia merasa di perhatikan.
"gak setiap saat sih aku gak sarapan, kadang mama aku mampir buat ngasih sarapan atau kalo aku gak sempet makan ya di bekelin karena aku bawa mobil aku makan aja di jalan" angka menjelaskan dan hanya di jawab anggukan oleh alma.
"kamu gak buat sarapan juga?" angka bertanya ketika tidak melihat piring lain selain piring di hadapan nya, alma sontak menggeleng.
"engga aku udah sarapan dirumah tadi"
mereka akhirnya sibuk dengan aktivitas masing-masing, angka yang menyantap makanan dan alma yang memcuci bekas memasak nya. setelah selesai dengan sarapan angka kembali masuk ke kamar untuk bersiap ke kampus tapi sebelumnya ia akan mampir ke caffe sebentar.
"al aku berangkat ya, kamu bisa lanjut beresin kamar aku. oh iya aku belum simpen nomor kamu di hp aku, bisa sebutin ? biar nanti enak kalo ada apa-apa aku tinggal kabarin kamu"
tadi nya alma yang ingin mengatakan hal itu tapi ia agak segan untung nya ia satu pikiran dengan angka, apakah ini tanda-tanda jodoh? eh... hehehe...
setelah menyimpan nomor alma, angka langsung bergegas pergi meninggalkan alma seorang diri di ruangan luas ini. gadis itu langsung memasuki kamar angka, lagi-lagi wangi kayu manis memenuhi indra penciuman nya. tadi alma belum sempat menatap seisi kamar karna terlalu fokus pada sampah yang tergeletak. kamar ini bisa di bilang cukup luas dengan tempat tidur berukuran king size, kamar ini cukup tertata.
ada lukisan dan beberapa foto yang terpajang di dinding, gordeng itu alma singkap dan pemandangan padat nya jalanan menjadi hal yang alma lihat. alma menuju balkon ia menghirup udara segar, tinggal di apartemen seperti ini rasanya menenangkan apalagi jika pikiran sudah ruwet soal kerjaan. seperti merilekskan diri disini bisa jadi pilihan yang bagus.
"waktu nya beberes" begitu gumam nya dan memulai aktifitas nya sebagai art seorang angka, ia mulai dari menaruh baju kotor di keranjang kemudian membuang sampah yang berserakan. alma juga membereskan tempat tidur dan menjemur handuk yang tergeletak di kasur ke balkon, setelah nya ia menatap seisi kamar yang terlihat lebih rapi dari sebelumnya.
"kamar ini udah bagus cuma yang punya kamar aja terlalu males beres-beres sampe keliatan nya berantakan"
****
di lain tempat, lebih tepatnya di dalam mobil honda civic berwarna abu-abu itu angka berada. ia sedang bertarung dengan kemacetan padahal sudah jam 9 tapi kemacetan tidak berkurang. angka mengingat kejadian di apartemen nya tadi, sebenarnya angka malu karna alma melihat kamar nya yang sudah seperti kapal pecah itu. seharusnya semalam angka membersihkan sedikit sampah yang tergeletak setidaknya ia tidak malu banget karena ketahuan sebagai orang yang malas membersihkan kamar nya sendiri.
"kenapa pula dia dateng awal banget tapi tadi reaksi dia lucu, jadi hiburan di pagi hari"
angka terkekeh sepertinya ia harus terbiasa melihat tingkah ajaib alma yang akan memenuhi hari-harinya -lagi-
ponsel angka berdering nama mama bawel tertera, ia mengangkat panggilan itu.
"hallo ma?"
"hallo angka, jangan lupa nanti jemput renata ya. kamu gak lupa kan buat jemput calon tunangan kamu di bandara"
ah persoalan ini lagi, renata. gadis yang menjadi calon tunangan angka itu kembali setelah 2 tahun tinggal di Singapura. sudah tenang hidup angka dari gangguan gadis itu yang merupakan anak teman dekat mama nya sewaktu SMA. mereka di jodohkan, angka sempat menentang permintaan sang mama tapi mama nya sangat tau bahwa angka lemah pada air matanya.
angka akhirnya setuju tapi ia tidak ingin cepat-cepat melakukan pertunangan itu, ia masih ingin meniti karir dan fokus berkuliah untuk bisa menjadi dokter, cita-citanya sejak dulu. mama nya mengerti itu pun karena renata juga meminta hal yang sama. Gadis itu juga sedang meniti karir sebagai model, sudah banyak majalah yang menampilkan wajah calon tunangan nya itu. Tapi angka kurang suka dengan gadis itu karena ia suka sekali memamerkan tubuh nya dengan pakaian seksi.
Angka menghembuskan napas,
"aku jemput kalo sempet mah, aku gak janji"
sebelum mama nya berceloteh panjang lebar angka memilih mengakhiri panggilan itu, biar lah pikir nya. sebelumnya angka tidak memusingkan soal perjodohan tapi entah kenapa sekarang hati nya menjadi gundah.
mendadak ia terbayang wajah gugup alma tapi dengan cepat angka menggeleng, ia tidak boleh seperti ini.
Angka juga belum memberitahu mama nya jika ia sudah mendapat art untuk apartemen nya, ia jadi skeptis apakah mama nya bisa mengijinkan seorang gadis muda menjadi art nya apalagi mama nya meminta untuk mempekerjakan seorang yang sudah berumur karena lebih berpengalaman kata nya. ia akan memikirkan ini nanti, setidaknya sekarang ia harus fokus dulu untuk segera sampai di tempat tujuan.
...*********...
Jam menunjukkan pukul 15.40 itu arti nya waktu bekerja alma akan berakhir sebentar lagi, ia sudah memasak makan malam untuk angka. alma berpikir jika masakan ini akan dingin ketika angka datang tapi pemuda itu bilang tidak apa-apa ia bisa memanaskan makanan itu sendiri.
ketika bersiap akan pulang pintu apartemen terbuka memunculkan angka dengan wajah lesu nya, sepertinya hari ini menjadi hari yang melelahkan untuk nya. pandangan mereka bertemu dan alma menyunggingkan senyum yang dibalas senyum tipis lelaki itu.
"Udah mau pulang al ?"
"iya kerjaan aku udah beres, aku juga udah masak makan malem buat kamu"
"mau aku anter?"
alma agak sedikit kaget dengan pertanyaan itu, lagipula angka baru pulang ia tidak ingin merepotkan. lagian mana ada juga majikan mengantar pembantu nya pulang kerumah, alma menggeleng terlebih dahulu.
"gak perlu ka, kamu baru pulang pasti capek. aku bisa pulang sendiri kamu Istirahat aja ya"
"gapapa sebenernya, lagian aku cuma mandi sama ganti baju bentar. aku mau keluar lagi"
"kemana?"
alma merutuki diri seharusnya ia tidak menanyakan hal itu seolah-olah ia adalah kekasih pemuda di depan nya ini. tapi mulutnya seperti bergerak sendiri.
"mau jemput tunangan aku di bandara"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
PORREN46R
semangat terus ya author. jangan gampang nyerah
2023-06-26
0
Nur Hayati
angka udh punya tunangan...kecewa itu alma
2023-06-18
0