Pemanasan

Duke Valliant benar-benar shock dengan keinginan Putri bungsunya itu. Ia memijit keningnya yang tiba-tiba berdenyut karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran anaknya.

"Putriku sayang!! Apa kau sungguh-sungguh dengan perkataan mu ini?? Ayah tidak ingin kau kesusahan dalam melakukan semua ini sayang?? Belajar berpedang dan beladiri itu bukan hal yang mudah Putri ku!! Hal itu butuh ketahanan fisik yang kuat!! Apalagi di jaman kita tidak ada Putri bangsawan yang belajar beladiri dan berpedang!! Ayah minta kau memikirkan nya lagi sayang!! " ucap Duke Valliant dengan lembut seraya menggenggam tangan Rara.

"Iya sayang!! Pikirkan lagi apa yang di katakan ayahmu tadi!! " sahut Duchess Sabrina juga berusaha membujuk sang putri.

Rara langsung cemberut dengan mata bulatnya berkaca-kaca hendak menangis.

"Rara serius ayah, ibu! Rara ingin menjadi perempuan kuat yang bisa melindungi diri Rara sendiri! Tidak selama nya Rara bergantung pada pengawal yang di berikan ayah, setidaknya jika ada situasi darurat Rara bisa mengatasinya dengan keahlian Rara! Rara janji akan belajar sungguh-sungguh ayah, ibu!! Rara juga janji gak akan mengeluh jika badan Rara sakit-sakit karena belajar bela diri!! Rara mohon izinkan Rara ayah!! Rara mohon!! " pintanya dengan mata berkaca-kaca hendak menangis.

Duke Valliant menghela kasar napasnya melihat keteguhan dan sikap keras kepala putri bungsu nya ini.

"Baiklah jika itu mau mu!! Ingat untuk tidak akan mengeluh sesulit apa nanti latihan mu!! Ayah tidak ingin mendengarnya!! Kau akan di latih langsung Sir Nathaniel De Lucas mulai besok pagi!! " ucap Duke akhirnya menyerah dengan keinginan sang putri.

"Yeay... Yeay... !! Terimakasih ayah!! Rara menyayangi ayah!!! Cup.. Cup.. Cup.. !! " pekik Rara kegirangan dengan langsung melompat ke dalam pangkuan ayah nya dan memberikan kecupan di semua wajah tampan sang ayah.

Duchess Sabrina terkekeh geli melihat euforia kebahagiaan putri kecilnya pada sang suami. Setelah mendapatkan keinginan nya, Rara keluar dari ruang kerja ayahnya sembari lompat-lompat kecil dengan wajah berseri-seri.

"Putri mu itu susah sekali di ubah keinginan nya! Keras kepala sekali! " keluh Duke Valliant curhat pada istrinya.

"Ya.. Persis dengan mu suamiku!! Kalian berdua sama persis keras kepala nya jika menginginkan sesuatu! " jawab Duchess Sabrina dengan terkekeh geli.

"Hehehehe... !! Kau benar istriku!!Hanya saja aku takut jika hal itu membuat nya menjadi berbeda dari Putri bangsawan yang lain!! Entah kenapa aku melihat Rara seperti sosok yang berbeda, ia seperti jiwa dewasa yang terjebak di tubuh anak usia 10 tahun! " sahut Duke Valliant dengan mata menerawang.

"Kau terlalu berlebihan suamiku! Sakura Putri kita masih tetap anak usia 10 tahun, hanya saja ia punya keinginan yang kuat untuk masa depan nya!Apa salahnya jika ia berbeda dengan Putri bangsawan yang lain, justru itulah yang suatu saat nanti menjadi daya tarik anak kita yang punya keahlian berbeda di banding kan Putri bangsawan lain termasuk Putri Raja sekali pun! " ucap Duchess Sabrina dengan lembut pada suami nya.

"Kau benar istri ku!! Apapun keinginan Putri ku selagi tidak merugikan orang banyak aku akan mendukungnya!! " sahut Duke Valliant dengan penuh tekad.

"Oh suamiku!! Aku bangga padamu!! Aku mencintaimu!! " ucap Duchess Sabrina menatap suaminya dengan penuh cinta.

"Aku juga mencintai mu istriku!! " jawab Duke Valliant dengan memberikan ciuman pada sang istri.

Sepasang suami istri itu bertukar saliva dengan saling berperang bibir di ruang kerja. Suara decakan daging kenyal keduanya membuat suasana di ruang kerja tersebut semakin panas. Untung saja Marquess Freddy tidak menunggui di depan pintu ruangan tersebut, jika tidak pasti pikiran dan telinganya ternoda dengan bunyi laknat yang membuat jiwa jomblo nya meronta-ronta.

🌱🌱🌱

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali saat matahari belum menampakkan sinarnya, Rara sudah melakukan pemanasan dengan berkeliling kediaman Duke yang luasnya bikin pingsan sekali keliling.

"Untung aja jiwaku jiwa jaman modern, jadi gak aneh keliling rumah yang luasnya melebihi lapangan sepak bola!! Sepertinya ada alasan tertentu jiwa modern ku di panggil ke masa lalu seperti saat ini! " gumam Rara sambil berlari-lari kecil mengitari kediaman Duke Valliant.

Para pelayan di kediaman Duke Valliant yang mulai menjalankan aktivitasnya terbelalak kaget melihat Nona muda mereka berlari mengelilingi kediaman Duke yang luasnya membuat siapapun pingsan jika tidak mempunyai fisik yang kuat.

"Astaga Nona!! Apa yang sedang anda lakukan sekarang ini?? Bagaimana jika Anda sakit lagi karena kelelahan?? " pekik Barbara kepala pelayan di kediaman ini.

Rara yang berlari seketika menghentikan larinya saat kepala pelayan memekik kencang dengan wajah penuh kekhawatiran. Tidak hanya Barbara, para pelayan dan penjaga di kediaman Duke ikutan khawatir karena takut di hukum Duke Valliant.

"Ya ampun Bibi! Rara tidak akan sakit hanya karena berkeliling kediaman ini! Lagi pula sekarang Rara sedang melakukan sedikit pemanasan untuk berlatih berpedang dengan Sir Nathaniel nanti! Ayah juga sudah kasih izin Rara latihan! " ucap Rara sembari menyeka keren keringatnya.

"Pemanasan untuk apa Nona?? Apakah bisa panas hanya dengan berlari?? " tanya Barbara bingung.

"Astaga!! Lupa aku kalau ini masih jaman kuno yah meskipun sudah ada sepeda yang menjadi kendaraan mewah saat ini! Tetap saja mereka masih sangat kuno karena belum tau apa itu pemanasan sebelum latihan! " batin Rara menghela kasar napasnya.

"Pemanasan itu untuk tahapan kesiapan tubuh sebelum memulai aktivitas fisik Bibi.. Karena hari ini Rara akan latihan berpedang, maka pemanasan ini sangat perlu untuk Rara! Dah lah, Rara mau lanjut lagi! " jawab Rara sembari mulai berlari kecil meninggalkan Barbara yang menatap Nona muda nya pasrah.

Setelah dirasakan pemanasan nya cukup, Rara menghentikan nya dan memasuki kediaman nya untuk sarapan bersama keluarganya.

"Dek, beneran kamu mau belajar berpedang dan bela diri?? " tanya Vian dengan tatapan mata menelisik.

Vira ikut mengangguk pelan seakan satu pertanyaan dengan saudara kembarnya itu. Vian yang tadi malam di beritahu ayah nya dengan keinginan Rara menjadi shock mendengar hal tersebut. Ia tidak jadi menanyakan nya langsung karena hari sudah sangat malam dan takut menganggu tidur sang adik.

"Tentu saja benar!! Rara mau jadi perempuan kuat yang bisa melindungi diri Rara sendiri saat Kakak dan pengawal Rara tidak bisa melindungi Rara! Rara tidak mau hanya mengandalkan pengawal saja! " jawab Rara dengan tegas.

"Iya, iya.. Gak usah marah gitu! Kakak kan cuma tanya karena ini hal yang luar biasa di Kerajaan Amoland seorang perempuan bangsawan belajar berpedang, hal yang umum dilakukan seorang laki-laki! " ucap Vian merenggut kesal karena mengira Rara memarahinya.

"Siapa yang marah?? Rara gak marah, kakak aja yang sensian! " jawab Rara dengan bibir mengerucut seperti ikan.

"Se-sensian?? Bahasa apa itu?? " tanya Vira dan Vian bersamaan.

"Astaga!! Aku lupa lagi ini jaman kuno! Haish nyebelin banget sih! " gerutu Rara dalam hatinya.

"Itu bukan bahasa, itu makanan! " jawab Rara ketus sembari berjalan ke ruang makan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Khoerun Nisa

Khoerun Nisa

aku bingung buknnya dia terlahir kembali ke 8 THN sebumnya tp knp jiwanya dr jmn modern aku sampe bc ulng loh takut salah blum ku bc semua

2024-08-01

0

Frando Kanan

Frando Kanan

zaman kuno? 🤔🤔🤔🤔

2023-06-19

1

Frando Kanan

Frando Kanan

ternyata ke zaman modern....gw mlh jd bingung td

2023-06-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!