The beginning of the story

The beginning of the story

[Chapter 1] : Keluarga?

Aku adalah seorang anak Haram berusia 13 tahun dalam keluargaku, tidak ada yang peduli maupun memperhatikanku mungkin cuma ada satu orang dia adalah kakakku [Megumi Shino] 21 Tahun sekaligus orang yang sayangi, maksudku bukankah wajar ya mencintai keluargamu.

"Haaah Apa aku benar-benar berkencan dengan kakakku sendiri?"

Sekarang aku sedang menunggu Megumi-One Chan di depan sebuah apartemen kalau di tanya kenapa aku di sini? Mengapa harus One Chan? Aku pun bingung sejak kejadian 2 hari yang lalu.

"Nee! MaChan bagaimana kalau kita jalan-jalan keluar berdua sesekali!"

"Eh? Mengapa One Chan? tapi aku tidak boleh keluar oleh ayah"

"tidak apa-apa MaChan! Aku akan izin ke ayah sambil membeli barang-barang kuliah juga ya?

"......"

"kalau tidak menjawab berarti akan ku anggap setuju!! Kalau begitu aku pergi dulu sampai jumpa 2 hari lagi" sambil berlari di koridor

" t-tunggu one Chan ........"

Dan begitulah sekarang ini aku ada disini padahal aku ingin menolak ajakannya "...". keluarga kami adalah orang terkaya no 3 di Jepang dikarenakan One Chan adalah anak ke 1 dia memiliki banyak teman, pintar, dan berprestasi dalam acara apapun sedang kan aku merasa seperti sampah yang kapan pun mereka tidak membutuhkan ku maka aku akan di buang, di rumah mau pun di sekolah aku tetaplah di bully ya tapi aku tidak bisa apa-apa selain menerima itu dengan lapangan dada .

"Haah!" menghela nafas

"MaChan maaf membuatmu menunggu lama aku baru selesai les piano ku!"

"Ah! t-tidak papa One Chan aku juga baru sampai" <-- berbohong sudah menunggu 1 jam lebih awal

"hemm jadi begitu ya . Ne MaChan kalau kita berdua tolong panggilan nama aku dong, jangan One Chan! "

Eh One Chan meminta ku memanggil namanya? " k-kalau begitu Megumi One Chan? "

" Mooo sudah kubilang panggilan namaku saja tidak usah "One Chan" Mengerti!! "

" b-baik Megumi-san "

Saat hendak berjalan Megumi-san memegang tanganku wajah ku mulai memanas seperti air mendidih suara hati ku berdetak kencang, apa aku merasa nyaman bersama keluargaku sendiri? Tidak-tidak kenapa aku harus memikirkan itu ma sekarang harus menikmati momen ini dulu tidak usah memikirkan hal lain.

Megumi mengajakku ke tempat-tempat yang menyenangkan dimulai dari toko kue ,kebun binatang , Restoran mewah, dan berbelanja bersama entah kenapa rasanya sungguh menyenangkan berjalan bersama seperti ini

" Ne MaChan bagaimana kalau tempat terakhir jalan-jalan ini kita ke sana "

"Eh ? Ke pasar malam? Baiklah karena ini tempat terakhir kan !"

" kalau begitu tunggu apa lagi ayo ! "

Dan begitulah kami pergi ke pasar malam dan menikmati permainan dan wahana-wahana yang ada di sana sampai wahana terakhir yang kami coba adalah kincir ria. Saat mulai menaiki kincir ria tiba-tiba wahana itu berhenti tepat di atas megumi pun kaget dan hampir terjatuh dari tempat duduknya untung nya aku masih sempat menangkap dirinya t-tapi aku bisa melihat dada nya karena pakaiannya yang menonjol, megumi pun menatapku dengan tatapan mengejekku.

" anu MaChan jika kamu melihat ku seperti itu aku akan malu Lo"

" ah! B-Bukan begitu Megumi-san aku benar-benar tidak sengaja maafkan aku "...."

Megumi-san pun tertawa kecil karena reaksiku tadi " hahaha!! Maaf-maaf aku cuma bercanda MaChan" saat semua kembali tenang aku sempat menanyakan alasan dia mau mengajak ku hari ini?

" anu Megumi-san kenapa kamu mau mengajak ku jalan-jalan padahal aku anak Haram dari keluarga dan di benci oleh mereka?"

Megumi-san diam sambil menatap langit malam dengan bintang-bintang " ne MaChan kenapa kau berpikir begitu, aku menganggap diri mu sebagai seorang adik? Keluarga? Bagiku MaChan adalah orang yang berharga jadi jangan menganggap kamu itu bukan siapa-siapa "

Tanpa kusadari air mataku mengalir keluar setelah mendengar kata itu dan Megumi-san memeluk ku dengan tangannya yang hangat dan kami mulai berjalan pulang. Momen itu masih teringat bahkan sampai kami berjalan pulang sambil bergandengan tangan.

Di sebuah mobil tersorot tatapan mata seseorang terhadap Ma Chan tanpa dia sadari orang itu adalah saudaranya [yudo Shino] anak no 3.

Yudo Shino adalah anak yang di Banggakan selain Megumi Shino nilai akademik tinggi, pengusaha sukses, mempunyai banyak teman wanita. Tapi ada sifat yang di sembunyikan yaitu suka mengambil milik orang lain maupun itu rumah, wanita orang lain itu bukan masalah baginya karena dia anak dari keluarga kaya, saat melihat MaChan dan Megumi dia merasa kesalahan dan benci akan kedekatan mereka mengigat dia pernah mengajak Megumi kencan dan di tolak dengan tatapan jijik kepadanya, yudo berkata dalam hatinya dia pasti akan menyingkirkan semua orang yang ada di dekat Megumi.

aku dan Megumi sudah sampai di rumah saat kami hendak berpisah kami mengucapkan selamat malam dan kembali ke kamar masing-masing. saat aku memasuki kamar suara detak jantungku masih berbunyi. Aku masih tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi hari ini perasaan ini adalah kenangan yang terindah bersama One Chan ( Megumi-san).

Saat hendak ingin tidur seseorang mendobrak kamar ku yang tidak lain adalah saudaraku yudo Shino.

"Sudah sangat malam, apa yang ingin kamu lakukan di kamar ku?" tanyaku kesal.

Yudo hanya menatapku dingin tanpa menjawab.

"Apa yang kamu inginkan, Yudo?" tanyaku lagi.

"Aku melihatmu dan Megumi tadi malam. Apa itu berarti kalian berdua berkencan?" tanyanya sinis.

Aku merasa tidak nyaman dengan pertanyaannya. "Itu hanya sekedar jalan-jalan biasa, Yudo. Jangan terlalu parno."

Yudo tertawa kecil. "Kau selalu naif, MaChan. Kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sekitarmu."

Aku semakin tidak suka dengan nada yang digunakan Yudo. "Apa maksudmu?"

"Lupakan saja. Aku hanya ingin mengingatkanmu agar tidak terlalu dekat dengan Megumi. Dia anak sulung, yang punya segalanya, sementara kamu hanya anak Haram yang tidak dianggap penting di keluarga kita. Kau seharusnya tahu tempatmu, Ma Chan," kata Yudo sambil meninggalkan kamarku.

Aku merasa sedih dan marah dengan perkataannya. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menahan perasaan dan berusaha untuk tidur. Tapi sebelum itu, aku menulis sebuah catatan di dalam jurnalku:

"Hari ini adalah hari terbaik dalam hidupku. Aku merasa nyaman bersama Megumi-san, yang selalu menganggapku sebagai adiknya dan tidak menghakimi aku karena statusku sebagai anak Haram. Aku berharap bisa lebih dekat dengannya dan menganggapnya sebagai saudara yang sebenarnya. Tapi aku merasa tidak nyaman dengan sikap Yudo, saudaraku yang selalu merendahkan aku. Kenapa dia selalu berpikir negatif tentangku dan Megumi-san? Apa yang sebenarnya terjadi di keluarga kita? Aku harus terus berusaha mengerti dan mengatasi masalah ini."

Aku tertidur sambil memikirkan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Aku tahu harus waspada, tapi aku juga tidak ingin kehilangan hubungan yang telah kubangun dengan Megumi-san. Semoga semua akan baik-baik saja.

Saat aku tertidur Yudo kembali ke kamarku dan mencekik leherku dengan tatapan marah dan benci , saat aku mencoba melawan tetapi itu tidak berhasil sama sekali perbedaan badan maupun kekuatan tangan yang membuat aku tidak bisa lepas dari cekikan tangannya, setelah itu dia melempar ku ke arah dinding kamar dan mulai mengarahkan satu - demi satu tinjauan, tubuhku yang tidak kuat pun merasakan rasa sakit yang luar biasa darah mulai keluar dari mulut maupun bagian yang di pukul, tidak hanya itu " penyiksaan yang sebenarnya baru saja di mulai " ucap yudo kepada ku.

menit berganti jam tidak terasa sudah menjelang pagi tubuhku penuh dengan darah Gigi hancur tubuh memar , aku kembali ke kamarku dengan tubuh yang terasa mati rasa kembali dengan sempoyongan sesampainya di kamar aku melihat tubuh berantakan dan masih tidak tau apa kesalahannya yang membuat yudo menyiksa diriku. Hari demi hari berlalu megumi baru saja selesai dengan tugas kuliahnya di universitas dan ingin menyapa Adiknya MaChan "Haah! Akhirnya selesai juga, kalau begitu ayo ke MaChan" dengan nada yang riang gembira saat sudah sampai di depan rumah, tidak terduga yudo menyambut kedatangan megumi dan megumi mulai menatap jijik kearah yudo dan mulai masuk kedalam rumah setelah memalingkan wajahnya.

Setelah meletakkan barang - barangnya di kamar megumi pergi ke kamar MaChan untuk mengobrol karena merindukannya, saat megumi mulai mengetuk pintu saudara perempuannya menghampiri dengan kata - kata " wah - wah~ pemimpin keluarga selanjutnya datang nih buat anak Haram itu hahaha~ "

" Apa maksudmu [Airi Shino anak no 2], kalau kau menghina ku akan ku pertimbangan kan tetapi kalau kau menghina MaCan sekali lagi! "

" Hahaha sungguh menakutkan ~ " sambil berjalan melalui lorong rumah

" Haah~ "

Setelah menghela nafas megumi mulai mengetuk pintu kamar MaChan " MaChan~ apa kau di dalam "

tetapi tidak ada jawaban megumi mulai memeriksa ke setiap sudut rumah tapi tetap tidak menemukannya, tetapi dia terus mencari dimana keberadaan adiknya. 3 hari kemudian MaChan mulai keluar dari kamarnya setelah memulihkan kondisi tubuhnya, sebenarnya MaChan tau saat itu Megumi memanggilnya tetapi MaChan tetap diam agar tidak membuat kakaknya cemas, saat hendak keluar semua anggota keluarga di panggil oleh kepala keluarga yaitu Ayahnya, MaChan pun bergegas ke sana meskipun sudah istirahat masih saja ada bagian dari tubuhnya yang terasa sakit. Sesampainya di sana dan Duduk di kursi makan kepala keluarga [Hashimoto Shino] mengumumkan penerus keluarga berikut nya.

" Baiklah kalian pasti tau kenapa aku memanggil kalian semua. Aku di sini akan memilih penerus keluarga tidak peduli itu anak sah ku maupun anak Haram ku dalam pemilihan ini semua adalah adil "

" woy! Kakek tua kenapa si haram ini ikut seharusnya buang saja dia hahaha~ "

" haha ~ "

" cih! Berhenti tertawa kalian yudo , Airi , bukankah Ayah sudah memberitahu agar pemilihan ini adil "

Megumi langsung membentak mereka sehingga keributan itu kembali tenang dan Hashimoto Shino melanjutkan percakapan.

" baiklah mari kita mulai pemilihan ini, peraturannya mudah cukup ambil batu di depan ku jika salah satu batu memiliki warna emas di tengah saat di belah orang itu akan menjadi kepala keluarga Shino ini, batas waktu akhirnya adalah 3 hari lagi semoga kalian beruntung "

Saat rapat selesai Megumi berlari kearah MaChan

" Ne MaChan pergi kemana saja selama ini, padahal sudah ku cari kemana - mana tidak ketemu "

" Ah A-aku pergi menginap di rumah temanku, aku lupa memberitahu mu megumi - One Chan maaf aku tidak akan mengulanginya lagi "

" Oh~ begitu ya , Hem kalau begitu ayo pergi jalan-jalan lagi lain kali ok "

" Ok " setelah mengobrol dengan One - Chan aku pergi masuk untuk istirahat. Tidak terasa hari pengumuman sudah tiba tetapi saat pengumuman hasilnya tidak terduga aku yang memenangkan karena batu yang ku ambil berisi emas, tetapi pandangan di sekitar ku terasa tidak mengenakan seperti memberitahuku agar kau mati saja. Paginya megumi mengajak ku pergi jalan-jalan seperti saat itu, di saat yang sama si yudo Shino pergi ke ruangan ayah nya " hai~ kakek tua apa maksudmu ha! Membiarkan si haram itu menjadi pemimpin keluarga selanjutnya, seharusnya aku yang menjadi pemimpin! "

" hah~ yudo tenang lah geme ini belum berakhir kau tau apa yang ku maksudkan "

" Oh~ jadi begitu ya hahaha ~ dasar kepala keluarga gila kalau begitu akan ku bunuh dia "

"Hem anak zaman sekarang yang berkuasa harus yang kuat nak "

Yudo pun memanggil anak buahnya untuk menabrak MaChan. Di sisi lain MaChan masih menikmati momen dengan Megumi saat hendak menyeberang lalu lintas ada sebuah mobil melesat kencang ke arah mereka tetap MaChan dengan cepat mendorong megumi dan hanya dirinya yang tertabrak yang membuatnya melayang berceceran darah . Teriak Megumi yang kaget sama sekali tidak terdengar dari telinganya dan pandangannya kabur darinya perlahan pingsan.

Saat membuka mata dia sudah ada di rumah sakit, apa yang terjadi kepada ku oh aku baru ingat aku tertabrak oleh truk dan di samping ku ada One Chan

Yang memegang tanganku, lagi - lagi aku membuatnya cemas aku memang payah, menyedihkan, pecundang, beberapa menit kemudian One Chan terbangun sambil menangis dengan memelukku saat aku ingin memeluk balik tangan bahkan kaki tidak bisa bergerak, malam itu One Chan merawat ku dengan penuh kasih sayang bahkan saat paginya dia tidak ingin pergi kuliah tapi aku bilang kepada nya agar tidak perlu menghawatirkan diriku ini. Saat malam hari tiba - tiba ada seorang berpakaian hitam masuk ke ruangan ku .

" Aku tau kau akan datang [iyon pembantu keluarga] apa semuanya ini di rencanakan oleh ayah? "

" maafkan saya tuan muda saya hanya menjalankan tugas oleh ayah anda dan terimakasih telah membantu saat kehamilan istri saya hiks hiks "

" mengapa kau menangis iyon lagipula ini sudah takdir ku manusia adalah mahluk yang serakah apapun yang mereka inginkan akan mereka rampas mau pun itu dengan kekuatan atau uang , permintaan terakhir ku tolong jaga megumi One Chan dan jangan beritahu dia kalau ini rencananya "

" saya mungkin tidak bisa melakukan tuan muda "

Saat perutku di tusuk pikiran ku kacau apakah ini akhirnya, maaf One Chan aku tidak bisa berjalan - jalan dengan mu lagi .pada saat itu juga iyon menusuk perut nya sendiri "saya manusia yang hina tuan muda anda terlalu menderita sendiri di dunia sampah ini " keduanya mati di ruangan itu.

" Haah~ sangat dingin aku harus segera ke rumah sakit bertemu dengan MaChan, ma pasti dia sangat lapar sekarang "

Tapi saat aku memasuki rumah sakit itu kenapa? ada banyak orang - orang berkumpul diruang adikku saat itu hatiku berdebar kencang cemas? Takut? perasaan campur aduk itu melintas di kepalaku dan saat aku memasuki ruangan itu tangisan kencang dariku tidak berhenti dan bertanya - tanya mengapa? Kenapa harus dia? Siapa yang melakukannya, orang yang kucintai yaitu adikku berbaring di tangan ku dengan penuh darah aku pun pingsan. Dan saat aku bangun rasanya ada yang hilang tapi aku tidak tahu apa itu yang ada hanyalah kehampaan, saat pelayanan masuk ke kamar ku dan mengantarkan sebuah surat " nona muda ada sebuah surat untuk anda "

" keluar sekarang tinggal aku sendiri "

" dimengerti nona muda "

Saat aku melihat surat itu aku kaget ternyata itu dari iyon kepala pelayan keluarga ini " kepada nona muda, saya iyon pertama - Tama saya minta maaf karena saya yang membunuh tuan muda akan tetapi tidak usah khawatir saya pasti akan menebus dosa ini dengan saya juga bunuh diri, tuan muda pasti melarang saya memberitahu ini kepada anda oleh karena itu saya membuat surat ini lebih awal untuk konsekuensi itu , tuan muda adalah anak yang baik dia membantu saya saat istri saya sedang hamil dan memberikan uang oleh karena itu mohon maafkan saya, dan harapan Adik anda adalah agar anda bisa selalu bahagia juga untuk orang yang menyuruh saya adalah kepala keluarga ".

ketika aku mengetahui kebenaran itu rasa benci, marah keluar dari kepalaku tapi untuk apa aku balas dendam?, malam itu aku yang di penuhi penyesalan dan merasakan kejamnya dunia ini kehampaan karena dia tidak ada sambil membawa foto MaChan aku melompat dari rumah ku dan aku meninggal kan dunia terkutuk ini tangisan dariku untukmu " maaf MaChan " :( .

tap to continue

Terpopuler

Comments

1vhy

1vhy

semangat thor

2024-01-15

0

1vhy

1vhy

mampir thor ayo support novel ku cinta beralih dunia🥰🥰🥰

2024-01-15

0

Elisya Citra

Elisya Citra

semangat kak, mampir juga kak ke karyaku 😀

2023-08-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!