Kau pikir aku guk-guk

Zayn berdecih pelan saat mengunjungi sebuah caffe dengan salah satu rekannya. Bukan suasana cafe yang mempengaruhi mood Zayn melainkan karna sosok seorang gadis yang tengah bernyanyi di hadapan para pengunjung caffe.

Alunan suara merdu tak lantas membuat Zayn merasa terhibur, justru Zayn merasa risih dan terganggu oleh sang penyanyi yang tengah menghibur pengunjungnya.

*Pergilah engkau bersamanya

Anggalah diriku yang tak pernah ada

Aku mohon jangan lukai hatinya

Cukup aku saja aaa ...

Bila nanti kau tak bahagia

Kembalilah pintu selalu terbuka

Namun hati takan bisa kembali seperti dulu lagi*.

Sebait lagu Alexa nyanyikan dengan penuh penghayatan, inilah yang menjadi daya tarik tersendiri untuk Alexa, gadis itu selalu membawa suasana seperti lagu yang tengah ia sampaikan.

Di samping itu Alexa juga seorang floger juga konten kreator. Meskipun Alexa berasal dari keluarga berkecukupan tapi ia tak berpangku tangan untuk menikmati uang orang tuanya.

Prok ...

Prok ...

Suara tepuk tangan terdengar jelas di telinga Zayn yang lagi-lagi mendengkus tak suka.

Alangkah terkejutnya Zayn saat melihat di antara banyaknya teman-teman Alexa terdapat adiknya, yang justru tengah menikmati party bersama teman kuliahnya.

Zayn tak bisa lagi menahan emosinya, sudah ia katakan berulang kali jika Alexa membawa pengaruh tak baik untuk adiknya.

Zayn petmisi dari temannya dan bergegas menghampiri sang adik untuk membawanya pulang.

"Anna pulang!" Suara Zayn terdengar dingin dan membekukan, ia juga menarik tangan adiknya agar pulang bersamanya.

Semua teman-teman Hanna yang berjumlah empat orang langsung diam, tau jika Zayn adalah kakak dari teman mereka. Zayn merupakan salah satu dosen killer di kampus mereka. Yuni dan Asha tak bergeming, kedua gadis berhijab itu nampak ketakutan saat melihat kehadiran Zayn.

"Kak Zayn di sini?" Cicit Hanna hati-hati, ia tau kakaknya tengah marah.

"Ya aku di sini menyaksikan kelakuan adikku yang mulai liar." ketus Zayn dengan terus menarik tangan adiknya.

"Eh, eh, Gus tunggu. Jangan bawa Anna pulang sekarang!" Alexa mencekal lengan tangan Zayn yang polos. Yang mana tengah membuka mobilnya.

Tuhkan sudah Zayn katakan jika Alexa itu bukan gadis yang baik seenaknya menyentuh tubuh pria lain tanpa ijin yang bahkan bukan mahramnya.

"Lepas!" Zayn menepis kasar tangan Alexa. "Tidak sopan menyentuh orang sembarangan." Zayn membersihkan lengan bekas sentuhan Alexa menggunakan tissue basah yang entah dari mana ia mendapatkannya. Seakan tangan Alexa sangat kotor.

"Tanganku bersih Gus."

"Tanganmu mungkin bersih, tapi hatimu kotor. Seenaknya mengajak adikku mengadakan pesta."

"Masuk!" Zayn mendorong adiknya untuk memasuki mobilnya.

"Sulit sekali menjagamu, agar tidak berteman dengan gadis liar itu." Zayn menghardik Hanna yang kini mulai berkaca-kaca mendapatkan bentakan dari kakaknya.

"Gadis Liar?" ulang Alexa.

"Ya kau gadis Liar!" Zayn sudah kehilangan kesabaran saat berbicara dengan salah satu mahasiswinya.

"Pak Zayn yang terhormat dari mana anda menyimpulkan jika saya gadis liar? Apa anda pernah melihatku berada di pangkuan seorang pria, atau tengah bercinta dengan banyak pria?" Alexa sepertinya tersinggung oleh perkataan Zayn.

"Lalu aku harus menamaimu apa seorang gadis rumahan yang hobi kelayapan?"

"Ya itu sedikit lebih baik." Anna yang tadi hendak menangis hampir saja tertawa saat mendengar perdebatan kakak dan temannya. Mereka memang tidak pernah aku. Dan sialnya Alexa adalah sahabat Hanna sehingga Zayn kesulitan memisahkan mereka.

Alexa sendiri sepupu Lula, putri dari tantenya Cinta. Zayn dan Lula sudah sepupu kedua apa lagi dengan Alexa semakin jauhlah ikatan mereka.

"Dasar gadis sinting!" Saat Zayn hendak mengitari mobil untuk ke kursi kemudi Alexa buru-buru memasuki mobil pria itu sehingga ia duduk di kursi penumpang berduaan dengan Hanna.

Alexa tak ingin membuat Hanna mendapat amarah dari kakaknya sehingga ia turut ikut ke dalam mobil.

Mata Zayn membulat saat melihat Alexa sudah berada di kursi penumpang.

"Alexa! Turun dari mobilku!" Zayn mengetatkan rahangnya. Entahlah harus bagaimana ia mengatasi pergaulan anak jaman sekarang.

"Tidak mau. Aku tidak mau. Aku tak akan membiarkan kau menyakiti sahabatku seorang diri." Alexa melipat tangan di dadanya.

Hanna hanya diam ia terlalu takut karna kakaknya benar-benar marah.

"Dia adikku! Aku berhak melakukan apapun." Zayn membentak dengan wajah yang memerah.

"Dia sahabatku. Aku berkewajiban melindunginya! Hak dan kewajiban manakah yang lebih utama? Bukannya kau seorang yang pintar." Alexa selalu tak mau kalah saat berdebat.

"Alexa keluar atau aku akan menyeretmu!"

"Seret saja. Aku akan berteriak jika ada Om-om yang hendak mele cehkanku."

"Alexa!"

"Ya."

"Keluar."

"Tidak."

Zayn kembali mendengkus, akhirnya karna tak ingin berdebat ia memutuskan untuk menjalankan mobilnya dan membiarkan Alexa tetap berada di mobilnya.

"Ma, sepertinya Alexa akan menginap lagi di rumah tante Lexi." rupanya Alexa tengah menghubungi Mamanya dan menunjukannya pada Hanna agar Mamanya percaya. Lexi dan Kahfa berteman baik dengan orang tua Alexa.

"Ya sudah. Sampaikan salam Mama pada tantemu." ujar mama Alexa.

"Baik Ma selamat malam."

"Kau itu gadis macam apa senang sekali menginap di rumah orang?" sindir Zayn.

"Memangnya kenapa? Lagian aku menginap di kamar Hanna bukan di kamarmu. Lagi pula jarak rumah kita tidak terlalu jauh." ada saja jawaban Alexa yang membuat hati Zayn geram.

"Kau itu mahasiswiku. Sopanlah sedikit jika berbicara dengan dosenmu." Zayn menggunakan setatusnya untuk menekan gadis random itu.

"Hubungan antara dosen dan pelajarnya hanya berlaku di jam pelajaran. Di luar jam itu kita merupakan dua orang manusia yang tidak terikat hubungan apapun." Alexa mengambil ikat rambut dari tasnya dan menguncir rambutnya tinggi-tinggi.

"Duh panasnya."

Dari balik spion Zayn melihat leher Alexa yang putih mulus. Hampir saja fokusnya terbagi, ada saja tingkah Alexa yang membuat Zayn kesal.

"Xa. Pakai ini." Hanna menyerahkan jaket Zayn yang terdapat di mobil itu. Hanna menyadari tatapan aneh kakaknya pada Alexa.

"Orang panas Loh Ann, masa suruh jaketan."

"Anna, taruh kembali jakutku. Aku tak ingin mensucikannya dengan tanah." ujar Zayn ketus.

"Lah. Kau pikir aku guk-guk." terdengar suara Alexa yang tak terima.

"Menurutmu." Zayn menyeringai karna bisa membuat Alexa tersinggung.

"Ck,, padahal aku lebih menggemaskan dari hewan itu." Alexa memberenggut. Jadi Alexa tak terima di samakan dengan guk-guk karna dirinya merasa lebih menggemaskan di banding guk-guk. Bukan tersinggung masalah suci mensucikan. Benar-benar si Alexa ini.

Terpopuler

Comments

Marlvsa Marlvsa

Marlvsa Marlvsa

keren novel mu thor saya baru mampir thor paling suka novel yg kek gini ceweknya bar bar hehhe seruuuu

2024-06-15

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Aku tertanya-tanya begini kah caranya seorang gus berbicara dan menegur orang lain..Setau aku seorang gus itu cara bicaranya cukup berhemah,dan lisan nya terjaga dari berkata2,Lha ini..ckck..

2024-06-07

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wkwkwkwk...Mau negur orang lain,Lah adeknya sendiri gitu,bedanya cuman pake jilbab doang...🤭🤭😄

2024-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis jari tengah
2 Kau pikir aku guk-guk
3 Menghitung kesalahan orang
4 Musuh wanita
5 Ulat bulu
6 Bukan typeku
7 Susah di bangunkan
8 Masih milik bersama
9 Jangan Manja
10 Kekecewaan Alexa
11 Gara-gara lagu
12 Penasaran
13 Hubungan yang berakhir
14 Dalam pengaruh obat
15 Dosa
16 Akan bertanggung jawab
17 penolakan Alexa
18 Di jebak?
19 Kedatangan Adam
20 Calon istri
21 Kabar buruk
22 Menjauh dariku
23 Kecewa dengan hasilnya
24 Kesaksian Yuni
25 Jangan salah sangka
26 Baik Pak
27 Pikiran gila
28 Yang terlibat
29 Kemalangan Alexa
30 Alexa menghilang
31 Terbongkar
32 Pengakuan Zayn
33 Lamaran secara resmi
34 Sah
35 Sebatas tanggung jawab
36 Tidak untuk sekarang
37 Menyiksa Zayn
38 Dekapan hangat Zayn
39 Memuji
40 Jangan salahkan Zayn
41 Kak, berhenti!
42 Kembali menghilang
43 Perlu mandi air dingin
44 Menjadi waspada
45 Hanya perduli pada bayiku
46 Ilmu mencintai
47 Sentuh dan rasakan
48 Terimakasih
49 Zayn di lamar
50 Lula curiga
51 Zayn tak terima
52 Bentuk nyata dari dosa
53 Tugas yang adil
54 Wanita selalu benar
55 Alexa kecewa
56 Tak ada alasan lain
57 Lelah menghadapi Zayn
58 Pengurangan jatah seminggu
59 Bukan tentang cinta
60 Bujuk suamimu
61 Memberi bukti
62 Terpengaruh
63 Perumpamaan
64 Niat Lula
65 Sok baik
66 Mari bersaing
67 Menikmati peran
68 Hijau urat nadi
69 Udah donk ngambeknya
70 Promooo
71 Baju dinas
72 Ini bukan prank kan?
73 Harus muntah
74 Gara-gara tiup lilin
75 Mimpi atau nyata?
76 Hukumanku sudah berakhir?
77 Mama pasti ngerti
78 Jasa istri
79 Aku benci padamu Zayn!
80 Belum bisa menyimpulkan
81 Bisa melakukan apapun
82 Titah sang paduka
83 Tak sabar menantikannya hadir
84 Tidak untuk kali ini saja
85 Kembalikan dia padaku
86 Kau berdosa
87 Sesuatu itu miliknya kan?
88 Pengikat di anntara mereka kini sudah tiada
89 Zayn tersinggung
90 Kau tak perlu mengakui apapun
91 Pergi sementara
92 Alasan
93 Bantu Zayn membujuk Mama mertua
94 Kau ingin lari lagi?
95 Ungkapan cinta
96 Pemicu kelemahan orang terkuat
97 Tidak sungkan
98 Tunggu musim yang tepat
99 Demi dirimu
100 Semua pria sama saja
101 Pria baik
102 Jika aku ingin bagai mana?
103 Membatasi diri
104 Gelar suami tanpa sengaja
105 Tidak akan merubah keputusan
106 Calon imam untuk Hanna
107 Hal yang tidak-tidak
108 Tidak sengaja
109 Tak ada yang ku rekayasa
110 Merasa wanita paling murah
111 Tak tenang
112 Pernikahan Hanna
113 Zayn ... Tolong akuuu!
114 Hanya boleh mengingat sentuhanku
115 Rencana perceraian
116 Apa alasannya
117 Sekalipun kau mengutukku
118 Tak sadarkan diri
119 Drama istri terabaikan
120 Tak akan mengenakan benda sialan itu lagi
121 Disini tak aman
122 Akan ku penuhi
123 Jangan di tunda lagi
124 Karna dirimu juga
125 Wanita paling beruntung
126 Apa kau terpaksa?
127 Alat tes kehamilan
128 Sangat manis
129 Adakadabra
130 Jangan ngajak sekarang
131 Dengan senang hati
132 Tak pernah mengerti aku
133 Aku tak mau denganmu
134 Masa kecil Alexa yang menyakitkan
135 Jadilah penyembuh untuknya
136 Silahkan mampir.
137 Hari patah hati
138 Kau di culik Nona!
139 Ingin melihat kehancuran Zayn
140 Bantu Aku menemukan Alexa
141 Dalang
142 Petunjuk
143 Letusan senjata api
144 Wanita tercantikku
145 Seperti anak kecil
146 Do'a apa yang kau langitkan?
147 Pembukaan satu
148 Kau sangat hebat
149 Berbahagialah putraku
150 Sumber kebahagiaan
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Gadis jari tengah
2
Kau pikir aku guk-guk
3
Menghitung kesalahan orang
4
Musuh wanita
5
Ulat bulu
6
Bukan typeku
7
Susah di bangunkan
8
Masih milik bersama
9
Jangan Manja
10
Kekecewaan Alexa
11
Gara-gara lagu
12
Penasaran
13
Hubungan yang berakhir
14
Dalam pengaruh obat
15
Dosa
16
Akan bertanggung jawab
17
penolakan Alexa
18
Di jebak?
19
Kedatangan Adam
20
Calon istri
21
Kabar buruk
22
Menjauh dariku
23
Kecewa dengan hasilnya
24
Kesaksian Yuni
25
Jangan salah sangka
26
Baik Pak
27
Pikiran gila
28
Yang terlibat
29
Kemalangan Alexa
30
Alexa menghilang
31
Terbongkar
32
Pengakuan Zayn
33
Lamaran secara resmi
34
Sah
35
Sebatas tanggung jawab
36
Tidak untuk sekarang
37
Menyiksa Zayn
38
Dekapan hangat Zayn
39
Memuji
40
Jangan salahkan Zayn
41
Kak, berhenti!
42
Kembali menghilang
43
Perlu mandi air dingin
44
Menjadi waspada
45
Hanya perduli pada bayiku
46
Ilmu mencintai
47
Sentuh dan rasakan
48
Terimakasih
49
Zayn di lamar
50
Lula curiga
51
Zayn tak terima
52
Bentuk nyata dari dosa
53
Tugas yang adil
54
Wanita selalu benar
55
Alexa kecewa
56
Tak ada alasan lain
57
Lelah menghadapi Zayn
58
Pengurangan jatah seminggu
59
Bukan tentang cinta
60
Bujuk suamimu
61
Memberi bukti
62
Terpengaruh
63
Perumpamaan
64
Niat Lula
65
Sok baik
66
Mari bersaing
67
Menikmati peran
68
Hijau urat nadi
69
Udah donk ngambeknya
70
Promooo
71
Baju dinas
72
Ini bukan prank kan?
73
Harus muntah
74
Gara-gara tiup lilin
75
Mimpi atau nyata?
76
Hukumanku sudah berakhir?
77
Mama pasti ngerti
78
Jasa istri
79
Aku benci padamu Zayn!
80
Belum bisa menyimpulkan
81
Bisa melakukan apapun
82
Titah sang paduka
83
Tak sabar menantikannya hadir
84
Tidak untuk kali ini saja
85
Kembalikan dia padaku
86
Kau berdosa
87
Sesuatu itu miliknya kan?
88
Pengikat di anntara mereka kini sudah tiada
89
Zayn tersinggung
90
Kau tak perlu mengakui apapun
91
Pergi sementara
92
Alasan
93
Bantu Zayn membujuk Mama mertua
94
Kau ingin lari lagi?
95
Ungkapan cinta
96
Pemicu kelemahan orang terkuat
97
Tidak sungkan
98
Tunggu musim yang tepat
99
Demi dirimu
100
Semua pria sama saja
101
Pria baik
102
Jika aku ingin bagai mana?
103
Membatasi diri
104
Gelar suami tanpa sengaja
105
Tidak akan merubah keputusan
106
Calon imam untuk Hanna
107
Hal yang tidak-tidak
108
Tidak sengaja
109
Tak ada yang ku rekayasa
110
Merasa wanita paling murah
111
Tak tenang
112
Pernikahan Hanna
113
Zayn ... Tolong akuuu!
114
Hanya boleh mengingat sentuhanku
115
Rencana perceraian
116
Apa alasannya
117
Sekalipun kau mengutukku
118
Tak sadarkan diri
119
Drama istri terabaikan
120
Tak akan mengenakan benda sialan itu lagi
121
Disini tak aman
122
Akan ku penuhi
123
Jangan di tunda lagi
124
Karna dirimu juga
125
Wanita paling beruntung
126
Apa kau terpaksa?
127
Alat tes kehamilan
128
Sangat manis
129
Adakadabra
130
Jangan ngajak sekarang
131
Dengan senang hati
132
Tak pernah mengerti aku
133
Aku tak mau denganmu
134
Masa kecil Alexa yang menyakitkan
135
Jadilah penyembuh untuknya
136
Silahkan mampir.
137
Hari patah hati
138
Kau di culik Nona!
139
Ingin melihat kehancuran Zayn
140
Bantu Aku menemukan Alexa
141
Dalang
142
Petunjuk
143
Letusan senjata api
144
Wanita tercantikku
145
Seperti anak kecil
146
Do'a apa yang kau langitkan?
147
Pembukaan satu
148
Kau sangat hebat
149
Berbahagialah putraku
150
Sumber kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!