Menghitung kesalahan orang

"Keluar!"

Titah Zayn dingin.

Baik Hanna maupun Alexa sama-sama keluar dengan menundukan kepala. Bukan tanpa alasan mereka terlihat takut. Di sana sudah terdapat Mama dan Papanya.

Kahfa menatap tajam putri dan temannya bergantian. Alexa sedikit ngeri dengan tatapan ayah dari temannya.

"Bukankan sudah Om katakan jika ingin kemari tutup auratmu Alexa, lihatlah rumah Om dekat pesantren malu dengan para santri di sana.

"Hehehe, ia Om maaf, padahal Alexa, sudah bawa kerudung juga pakaian panjang. Tapi tertinggal di mobil Lexa." Alexa membuka pintu mobil dan mengambil jaket Zayn kemudian memakainya.

"Dari mana kalian?" Kali ini Mama Lexi yang bertanya.

"Da-dari Caffe Ma, ngerjain tu-tugas." Hanna menjawab takut-takut, ia juga melirik ke arah kakaknya.

"Bohong Ma, mereka abis nongkrong. Party-party." Zayn menyangkal jawaban adiknya.

"Benar begitu?"

"Tidak tante, sungguh. Kami beneran ngerjain tugas." Alexa turut membela temannya.

"Lalu apa kabar dengan dirimu yang nyanyi-nyanyi di sana?"

"Itu beda lagi, aku nyumbangin lagu apa salahnya. Ohh, aku tau nih, jangan-jangan kak Zayn terlalu menghayati laguku sehingga marah-marah sedari tadi." Alexa menuduh Zayn dengan sangat yakin.

"Sotoy ..." Zayn tanpa sadar menoyor kening teman adiknya.

"Eh tangannya. Sentuh-sentuh aku. Kemana tadi yang berkoar-koar jangan sentuh sembarangan bukan mahram." Alexa meledek Zayn.

"Ga sengaja." ucap Zayn datar.

"Kak Zayn pikir aku sengaja."

"Udah-udah jangan berdebat. Masuk-masuk ini sudah malam. Tadi Mamamu menelpon tante, katanya mau menginap di sinikan?"

Sebenarnya Lexi dan Kahfa ingin menegur putrinya, tapi ia memiliki sopan santun, tak mungkin menegur langsung putrinya di hadapan Alexa.

Alexa yang merasa tak enak undur diri, ia lebih memilih pulang saja dari pada menginap. Ia tak enak dengan kejadian malam ini. Yang penting Hanna sudah aman tidak akan mendapat omelan lagi dari Zayn.

"Saya pulang saja tante. Naik ojek saja. Saya tak jadi menginap. Permisi."

"Assalamualaikum."

Tanpa menunggu jawaban semua orang Alexa langsung pergi dari sana. Namun saat setengah perjalanan menuju pangkalan ojek, ia lupa jika ponselnya di dalam tas Hanna, setelah tadi menghubungi Mamanya.

Akhirnya Alexa putar arah, ia balik lagi ke arah rumah Hanna. Namun Alexa di buat mematung di dekat pintu yang terbuka menyisakan celah sekitar empat jari tangan. Sehingga Alexa dapat mendengar dengan jelas bagai mana Papa Hanna dan Kak Zayn mengomeli Hanna. Alexa di sebut-sebut dalam hal ini.

"Sekali-kali turuti perintah kakakmu Hanna! Kau bisa mencari teman yang lebih baik dari Alexa. Jangan sampai kau salah pergaulan." Papa Kahfa memberi tahu putrinya, mengira jika Alexa sudah benar-benar pulang.

"Pa, jangan berkata seperti itu. Alexa tak salah apapun." Hana terisak karna Papa dan kakaknya menyalahkannya. Sedangkan Mama Lexi ia tidak tau kemana.

"Sudah ku katakan sedari dulu Hanna! Menjauh darinya. Dia bukan gadis baik, teman prianya sangat banyak, baginya hal yang wajar bersentuhan dengan banyak orang. Kau bisa terpengaruh oleh pergaulannya." Zayn bingung harus dengan apa lagi ia menyadarkan adiknya.

"Kak, Alexa baik padaku. Dia temanku!" Hanna terus saja membela temannya. "Dia tidak melakukan tindak kejahatan, apa salahnya banyak teman?"

"Lihatlah dari segi dia berprilaku, dari caranya berpakaian, bahkan dia memiliki kekasih. Aku yakin karna pergaulannya sebentar lagi dia akan hamil di luar nikah."

"Kakak. Hati-hati dalam berucap, setiap kata adalah do'a jika tidak setimpal dengan apa kesalahan orang lain bisa saja itu berbalik pada diri kak Zayn sendiri." Hanna terlihat berang oleh kalimat kakaknya.

"Zayn. Jaga ucapanmu!" Kahfa turut menegur, ia sebenarnya bingung Zayn itu anak Kahfi mengapa makin ke sini Zayn malah lebih terlihat seperti dirinya.

Lutut Alexa layaknya jelly, ia gemetar juga melemas, memiliki teman sebaik Hanna adalah keberkahan untuknya. Tapi sepertinya ia harus mulai menjaga jarak dengan Hanna begraund mereka berbeda. Hanna gadis manis yang penurut juga cucu dari pemilik pesantren, memang tak pantas berteman dengan dirinya yang merupakan seorang gadis tak beraturan. Alexa masih berdiam diri di balik pintu hingga sebuah suara mengagetkannya.

"Alexaa ..." Lexi memanggil dengan suara lumayan kerah hingga membuat ketiga orang yang berada di dalam terperanjat.

"I-iya tante. Alexa ketinggalan ponsel di tas Hanna." sebisa mungkin Alexa bersikaf normal seperti biasa.

"Xa, sejak kapan Alexa ada di sini?" Hanna takut Alexa mendengar perdebatan yang melibatkan Alexa ia tak ingin temannya sakit hati.

"Ba-baru aja. Mana ponselku?" dengan buru-buru Alexa mengambil ponselnya dari tangan Hanna.

"Aku permisi." tanpa mengucapkan salam Alexa pergi setengah berlari.

"Alexa biar Zayn mengantarmu." Lexi memanhgil teman putranya.

"Tidak usah tante." Alexa berteriak dari ke jauhan.

"Lihat saja jika Alexa mendengar ucapan kalian dan Alexa menjauhiku. Aku tak akan berbicara lagi dengan Papa dan kakak." Hanna menangis, Alexa lebih dari sekedar sahabat untuknya.

"Memangnya apa yang kalian bicarakan?"

Hanna menceritakan perbincangan mereka yang menyebut-nyebut dan menyalahkan Alexa.

"Astaghfirullah Zayn kau sampai mengatakan hal buruk seperti itu! Istigfar Zayn, kau bukan peramal yang menebak jalan hidup seseorang dengan asal. Tak malu dengan profesimu?"

"Maaf Ma, Zayn kelepasan semua ini karna Hanna yang bebal di beri tau." Zayn menunduk.

"Aku benci kak Zayn." Hanna berlari menuju kamarnya.

"Sebenarnya hal apa yang membuatmu tidak menyukai Alexa, kalian teman sedari kecil."

"Zayn tak menganggap Alexa teman Zayn. Lagian Zayn masi kesal padanya mengapa dia menerima Adam menjadi kekasihnya. Padahal Adam akan di jodohkan dengan Alena. Aku masih sakit hati saja sesama sepupu yang batal menikah." ujar Zayn kesal.

"Mereka tidak berjodoh Zayn. Alena yang memutuskan menolak perjodohan itu." Kahfa yang bicara.

"Jika Adam bener-bener serius dengan Alexa kenapa tidak di nikahi saja, malah pacaran nambah-nambah dosa saja." Zayn tidak menyukai Alexa, di matanya gadis itu selalu salah.

"Biarkan urusan mereka Zayn, hobi sekali kau menghitung kesalahan orang." Lexi kesal lantaran putranya tidak meniru sifat ayahnya. Kahfi yang lembut dan penuh jasih sayang tidak terlihat di diri Zayn.

Iya juga jika di pikir-pikir, mengapa Alexa selalu terlihat salah di matanya. Sudahlah tak penting juga memikirkan hal itu.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-02-21

1

guntur 1609

guntur 1609

gak salah memang zayn sm ayahnya. tapi mengejas otg lain sprti tu. bukankah suatu kebenaran

2023-09-22

0

Yuyun Haryanto

Yuyun Haryanto

Krn Zayn meniru apa yg dia lihat. sekalipun darah yg mengalir darah Kahfi yg lembut.

2023-05-28

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis jari tengah
2 Kau pikir aku guk-guk
3 Menghitung kesalahan orang
4 Musuh wanita
5 Ulat bulu
6 Bukan typeku
7 Susah di bangunkan
8 Masih milik bersama
9 Jangan Manja
10 Kekecewaan Alexa
11 Gara-gara lagu
12 Penasaran
13 Hubungan yang berakhir
14 Dalam pengaruh obat
15 Dosa
16 Akan bertanggung jawab
17 penolakan Alexa
18 Di jebak?
19 Kedatangan Adam
20 Calon istri
21 Kabar buruk
22 Menjauh dariku
23 Kecewa dengan hasilnya
24 Kesaksian Yuni
25 Jangan salah sangka
26 Baik Pak
27 Pikiran gila
28 Yang terlibat
29 Kemalangan Alexa
30 Alexa menghilang
31 Terbongkar
32 Pengakuan Zayn
33 Lamaran secara resmi
34 Sah
35 Sebatas tanggung jawab
36 Tidak untuk sekarang
37 Menyiksa Zayn
38 Dekapan hangat Zayn
39 Memuji
40 Jangan salahkan Zayn
41 Kak, berhenti!
42 Kembali menghilang
43 Perlu mandi air dingin
44 Menjadi waspada
45 Hanya perduli pada bayiku
46 Ilmu mencintai
47 Sentuh dan rasakan
48 Terimakasih
49 Zayn di lamar
50 Lula curiga
51 Zayn tak terima
52 Bentuk nyata dari dosa
53 Tugas yang adil
54 Wanita selalu benar
55 Alexa kecewa
56 Tak ada alasan lain
57 Lelah menghadapi Zayn
58 Pengurangan jatah seminggu
59 Bukan tentang cinta
60 Bujuk suamimu
61 Memberi bukti
62 Terpengaruh
63 Perumpamaan
64 Niat Lula
65 Sok baik
66 Mari bersaing
67 Menikmati peran
68 Hijau urat nadi
69 Udah donk ngambeknya
70 Promooo
71 Baju dinas
72 Ini bukan prank kan?
73 Harus muntah
74 Gara-gara tiup lilin
75 Mimpi atau nyata?
76 Hukumanku sudah berakhir?
77 Mama pasti ngerti
78 Jasa istri
79 Aku benci padamu Zayn!
80 Belum bisa menyimpulkan
81 Bisa melakukan apapun
82 Titah sang paduka
83 Tak sabar menantikannya hadir
84 Tidak untuk kali ini saja
85 Kembalikan dia padaku
86 Kau berdosa
87 Sesuatu itu miliknya kan?
88 Pengikat di anntara mereka kini sudah tiada
89 Zayn tersinggung
90 Kau tak perlu mengakui apapun
91 Pergi sementara
92 Alasan
93 Bantu Zayn membujuk Mama mertua
94 Kau ingin lari lagi?
95 Ungkapan cinta
96 Pemicu kelemahan orang terkuat
97 Tidak sungkan
98 Tunggu musim yang tepat
99 Demi dirimu
100 Semua pria sama saja
101 Pria baik
102 Jika aku ingin bagai mana?
103 Membatasi diri
104 Gelar suami tanpa sengaja
105 Tidak akan merubah keputusan
106 Calon imam untuk Hanna
107 Hal yang tidak-tidak
108 Tidak sengaja
109 Tak ada yang ku rekayasa
110 Merasa wanita paling murah
111 Tak tenang
112 Pernikahan Hanna
113 Zayn ... Tolong akuuu!
114 Hanya boleh mengingat sentuhanku
115 Rencana perceraian
116 Apa alasannya
117 Sekalipun kau mengutukku
118 Tak sadarkan diri
119 Drama istri terabaikan
120 Tak akan mengenakan benda sialan itu lagi
121 Disini tak aman
122 Akan ku penuhi
123 Jangan di tunda lagi
124 Karna dirimu juga
125 Wanita paling beruntung
126 Apa kau terpaksa?
127 Alat tes kehamilan
128 Sangat manis
129 Adakadabra
130 Jangan ngajak sekarang
131 Dengan senang hati
132 Tak pernah mengerti aku
133 Aku tak mau denganmu
134 Masa kecil Alexa yang menyakitkan
135 Jadilah penyembuh untuknya
136 Silahkan mampir.
137 Hari patah hati
138 Kau di culik Nona!
139 Ingin melihat kehancuran Zayn
140 Bantu Aku menemukan Alexa
141 Dalang
142 Petunjuk
143 Letusan senjata api
144 Wanita tercantikku
145 Seperti anak kecil
146 Do'a apa yang kau langitkan?
147 Pembukaan satu
148 Kau sangat hebat
149 Berbahagialah putraku
150 Sumber kebahagiaan
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Gadis jari tengah
2
Kau pikir aku guk-guk
3
Menghitung kesalahan orang
4
Musuh wanita
5
Ulat bulu
6
Bukan typeku
7
Susah di bangunkan
8
Masih milik bersama
9
Jangan Manja
10
Kekecewaan Alexa
11
Gara-gara lagu
12
Penasaran
13
Hubungan yang berakhir
14
Dalam pengaruh obat
15
Dosa
16
Akan bertanggung jawab
17
penolakan Alexa
18
Di jebak?
19
Kedatangan Adam
20
Calon istri
21
Kabar buruk
22
Menjauh dariku
23
Kecewa dengan hasilnya
24
Kesaksian Yuni
25
Jangan salah sangka
26
Baik Pak
27
Pikiran gila
28
Yang terlibat
29
Kemalangan Alexa
30
Alexa menghilang
31
Terbongkar
32
Pengakuan Zayn
33
Lamaran secara resmi
34
Sah
35
Sebatas tanggung jawab
36
Tidak untuk sekarang
37
Menyiksa Zayn
38
Dekapan hangat Zayn
39
Memuji
40
Jangan salahkan Zayn
41
Kak, berhenti!
42
Kembali menghilang
43
Perlu mandi air dingin
44
Menjadi waspada
45
Hanya perduli pada bayiku
46
Ilmu mencintai
47
Sentuh dan rasakan
48
Terimakasih
49
Zayn di lamar
50
Lula curiga
51
Zayn tak terima
52
Bentuk nyata dari dosa
53
Tugas yang adil
54
Wanita selalu benar
55
Alexa kecewa
56
Tak ada alasan lain
57
Lelah menghadapi Zayn
58
Pengurangan jatah seminggu
59
Bukan tentang cinta
60
Bujuk suamimu
61
Memberi bukti
62
Terpengaruh
63
Perumpamaan
64
Niat Lula
65
Sok baik
66
Mari bersaing
67
Menikmati peran
68
Hijau urat nadi
69
Udah donk ngambeknya
70
Promooo
71
Baju dinas
72
Ini bukan prank kan?
73
Harus muntah
74
Gara-gara tiup lilin
75
Mimpi atau nyata?
76
Hukumanku sudah berakhir?
77
Mama pasti ngerti
78
Jasa istri
79
Aku benci padamu Zayn!
80
Belum bisa menyimpulkan
81
Bisa melakukan apapun
82
Titah sang paduka
83
Tak sabar menantikannya hadir
84
Tidak untuk kali ini saja
85
Kembalikan dia padaku
86
Kau berdosa
87
Sesuatu itu miliknya kan?
88
Pengikat di anntara mereka kini sudah tiada
89
Zayn tersinggung
90
Kau tak perlu mengakui apapun
91
Pergi sementara
92
Alasan
93
Bantu Zayn membujuk Mama mertua
94
Kau ingin lari lagi?
95
Ungkapan cinta
96
Pemicu kelemahan orang terkuat
97
Tidak sungkan
98
Tunggu musim yang tepat
99
Demi dirimu
100
Semua pria sama saja
101
Pria baik
102
Jika aku ingin bagai mana?
103
Membatasi diri
104
Gelar suami tanpa sengaja
105
Tidak akan merubah keputusan
106
Calon imam untuk Hanna
107
Hal yang tidak-tidak
108
Tidak sengaja
109
Tak ada yang ku rekayasa
110
Merasa wanita paling murah
111
Tak tenang
112
Pernikahan Hanna
113
Zayn ... Tolong akuuu!
114
Hanya boleh mengingat sentuhanku
115
Rencana perceraian
116
Apa alasannya
117
Sekalipun kau mengutukku
118
Tak sadarkan diri
119
Drama istri terabaikan
120
Tak akan mengenakan benda sialan itu lagi
121
Disini tak aman
122
Akan ku penuhi
123
Jangan di tunda lagi
124
Karna dirimu juga
125
Wanita paling beruntung
126
Apa kau terpaksa?
127
Alat tes kehamilan
128
Sangat manis
129
Adakadabra
130
Jangan ngajak sekarang
131
Dengan senang hati
132
Tak pernah mengerti aku
133
Aku tak mau denganmu
134
Masa kecil Alexa yang menyakitkan
135
Jadilah penyembuh untuknya
136
Silahkan mampir.
137
Hari patah hati
138
Kau di culik Nona!
139
Ingin melihat kehancuran Zayn
140
Bantu Aku menemukan Alexa
141
Dalang
142
Petunjuk
143
Letusan senjata api
144
Wanita tercantikku
145
Seperti anak kecil
146
Do'a apa yang kau langitkan?
147
Pembukaan satu
148
Kau sangat hebat
149
Berbahagialah putraku
150
Sumber kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!