Ep_4..Bulan Madu

"Sayang mas mau kita langsung bulan madu ya,mas ingin segera memiliki anak dari mu" ujar Kaaizar menatap Lea dan membuat Lea tersedak dengan ucapan Kaaizar.

Uhukkk...uhukkk

"Sayang pelan-pelan mas tidak meminta nya" kata Kaaizar lalu menepuk pelan punggung Lea.

"Mas kalo ngomong jangan gitu deh,kalo bahas masalah itu di kamar aja jangan di tempat umum malu mas" ujar Lea dengan wajah yang memerah karena malu dan juga efek tersedak tadi.

"Hehehe iya sayang maafin mas,mas cuma bahagia sama pernikahan kita" kata Kaaizar lalu mencium kening sang istri dengan sangat pelan seakan dia sedang meresapi kenikmatan ciuman yang dia berikan pada Lea.

"Mas mungkin sudah mencintai mu sayang,tidak masalah kan kalau mas mencintai istri mas sendiri?" lanjut Kaaizar membuat jantung Lea berdebar kencang.

"Ma..mas jangan ngomong sembarangan,kita baru menikah satu hari dan nggak mungkin kan mas langsung jatuh cinta sama Lea secepat itu" kata Lea berusaha menyangkal rasa yang Kaaizar miliki untuk nya meski dada nya sangat berdebar-debar.

"Tidak sayang,mas serius dengan ucapan mas karena hati mas berdebar-debar dan selalu hangat setiap mas berada di dekat mu dan menyentuh mu bahkan hanya melihat senyuman mu saja mas sudah merasa sangat tenang" Kaaizar jujur dengan apa yang dia rasakan karena dia memang merasakan hal itu saat ini.

"Terimakasih mas sudah mencintai Lea tapi Lea minta mas mencintai Lea karena Allah bukan karena nafesu atau rupa Lea,Lea cuma ingin mencintai dan di cintai karena Allah bukan yang lain agar nanti kita mudah mendapatkan petunjuk jika kita ada masalah suatu saat nanti" ujar Lea yang mana malah membuat hati Kaaizar menjadi hangat bahkan semakin hangat dan tenang karena dia tidak salah memilih istri.

"Mas mencintai mu karena Allah sayang,insya Allah kita akan bertemu lagi di surganya Allah nanti.apa kamu mau sayang?" tanya Kaaizar membuat Lea mengangguk mantap dan tersenyum di balik niqab yang dia kenakan.

Mereka menghabiskan sarapan nya lalu keluar dari cafe itu menuju ke bandara untuk pergi ke kota dimana mereka akan menghabiskan bulan madu nya hanya berdua untuk saling mengenal lebih dalam lagi.

Di saat mereka sudah berada di luar dan hendak menuju parkiran terdengar suara yang sangat Kaaizar kenal memanggil nama nya dan Kaaizar seperti nya sudah tau dan hafal siapa orang yang memanggil nya lalu dengan segera dia memeluk Lea agar si pemilik suara berhenti mengganggu nya.

"Kaaiiiii" panggil suara itu semakin mendekati Kaaizar dan hendak memeluk Kaaizar tapi terhenti ketika melihat Kaaizar memeluk wanita lain.

"Mas jangan begini malu ada orang" kata Lea berusaha melepas pelukan Kaaizar karena dia merasa malu ada yang melihat mereka berpelukan.

"Mas hanya ingin memeluk mu sayang,apa tidak boleh?" rengek Kaaizar yang mana membuat Lea terkekeh dan mengusap pipi Kaaizar.

"Boleh tapi jangan di depan umum apalagi ada orang lain,tidak enak di pandang mas sayang" jelas Lea lalu mengecup pipi Kaaizar dan berbalik menatap ke arah wanita yang tadi memanggil Kaaizar.

"Assalamualaikum mba,apa mba memanggil suami saya tadi maaf seperti nya suami saya tidak terlalu mendengar panggilan mbak tadi" sapa Lea ramah tersenyum di balik niqab yang dia kenakan dan membuat Kaaizar terpesona dengan pembawaan Lea yang sangat santun.

"Kau..kau istri nya, Kaai apa benar dia istri mu?" tanya wanita itu seakan beluk percaya dengan apa yang dia dengar.

"Ya kenapa,dia istriku" balas Kaaizar datar dan dingin tanpa menoleh ke arah wanita itu sedikit pun dan malah melihat ke arah Lea yang membuat jantung nya berdebar-debar.

"Kaai ini pasti bohong kan,kau tidak mungkin menikah secepat ini aku tau kau masih men__" belum selesai wanita itu berucap Kaaizar sudah memotong ucapan nya dan membentak nya.

"Diammmmm,pergi dari sini sebelum aku berbuat kasar padamu dan akan membuat mu menyesal" bentak Kaaizar lalu menarik pelan tangan Lea untuk meninggalkan tempat itu sebelum emosi nya meledak.

"Permisi mbak assalamualaikum" pamit Lea masih ramah dan membuat si wanita sedikit insecure dengan keramahan istri Kaaizar.

Wanita itu hanya menatap kepergian Kaaizar dengan istri nya dengan tatapan kosong,harapan nya benar-benar Sudja tidak ada dan semua sudah pupus setelah kejadian hari itu.

Dia menyesal sangat menyesal dengan apa yang telah dia lakukan dulu,andai waktu bisa di putar dia pasti akan tetap setia kepada Kaaizar dan pada akhirnya mereka akan bahagia dengan happy ending yang dia harapkan.

Kini nasi sudah menjadi bubur dia hanya bisa menyesali perbuatannya di masa itu dan mencoba untuk memulai hidup baru nya meski itu sangat sulit untuk nya tanpa Kaaizar.

"Aku akan mencoba melupakan ku Kaai,maafkan aku" ucap wanita itu lalu pergi setelah terdiam cukup lama.

#

"Mas pelan-pelan tangan Lea sakit" ujar Lea berusaha melepas cengkraman tangan Kaaizar yang tanpa Kaaizar sadari.

Kaaizar pun berhenti lalu melihat ke arah tangan nya yang tampak mencengkram erat tangan Lea,dia melepaskan tangan Lea dan sekarang baru tersadar bahwa dia telah menyakiti istri nya.

"Sa..sayang maafkan mas,mas sungguh tidak bermaksud untuk menyakiti mu maafkan mas sayang maafkan mas" ujar Kaaizar menyesali perbuatannya yang malah membuat Lea tersakiti.

Lea terdiam seakan baru menyadari bahwa wanita tadi yang bertemu dengan mereka adalah masa lalu suami nya, Lea tak bertanya apapun dia hanya memeluk suami nya berusaha memberikan ketenangan.

"Tidak apa-apa mas,Lea tidak marah hanya saja lain kali tolong kendalikan emosi mas lagi dan jangan lupa istighfar sebut nama Allah agar hati mas selalu tenang dan jauh dari emosi" ujar Lea mengusap punggung Kaaizar dengan lembut.

Kaaizar pun beristighfar dalam hati dan menyesali kebodohan nya yang malah menyakiti Lea meski tidak dia sadari.sungguh dia selalu terbawa emosi jika bertemu dengan wanita siallan itu dan dia akan selalu teringat akan pengkhianatan yang telah dia dan pria bajjingan itu lakukan.

"Mas janji mas akan berusaha mengatur emosi mas lagi,maafkan mas ya sayang jangan tinggalkan mas" janji Kaaizar karena dia takut Lea meninggalkan nya jika dia tidak bisa mengontrol emosi nya.

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan nya menuju mobil mereka,Kaaizar selalu memegang tangan Lea dan tak melepaskan nya karena dia akan merasa tenang jika memegang tangan Lea.

"Kita mau kemana mas?" tanya Lea lembut pada Kaaizar.

"Kita langsung ke bandara sayang,kita akan langsung terbang menuju kota yang akan kita jadikan tempat honeymoon kita nanti" balas Kaaizar sambil mengerlingkan mata nya pada Lea dan membuat Lea salah tingkah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!