5

Seminggu berlalu sejak meninggalnya sang papa. Vraka pun hendak kembali ke Los Angeles. Dia harus pulang karena ada beberapa masalah yang harus dia selesaikan. Baik itu di perusahaan maupun markas venom.

Liliana tampak sedih dengan kepergian sang putra. Baru juga mereka bertemu kini putranya harus kembali pergi. Liliana merasa kesepian sekarang tanpa suami dan juga sang putra tercinta.

"Haruskah secepat ini Vraka? tidak bisakah kamu meninggalkan pekerjaanmu di sana, nak? Mengurusi usaha papamu di Indonesia dan biarkan orang yang menghandle pekerjaan di Los Angeles?" pinta ke Liliana kepada Vraka.

Mendengar keluhan sang mama. Vraka berhenti sejenak. Dia meletakkan kopernya dan beralih memegang kedua tangan sang mama. Vraka menghela napasnya panjang. Dia tahu ini sulit untuk dia lakukan. Meninggalkan mamanya yang sudah tinggal sendiri tanpa sang papa di sisinya. Vraka sebenarnya juga berat akan tetapi dia belum menyelesaikan urusannya di Los Angeles. Begitu juga dengan venom yang membutuhkan dia saat ini.

"Aku akan kembali nanti ma," ujar Vraka sambil menatap kedua mata sang mama lekat.

"Aku akan menjaga mama di sini. Tetapi sebelum itu semua bisa aku lakukan. Aku harus membereskan urusanmu di sana terlebih dahulu. Beri aku waktu ma, aku janji akan kembali ke Indonesia. Tinggal bersama mama lagi," ucap Vraka yang juga kasihan dengan mamanya. Tinggal Liliana sekarang orang tua dia saat ini. Maka Vraka tidak kan membuat liliana menua seorang diri.

Liliana melihat kejujuran di mata Vraka saat dia mengucapkan janji. Baiklah, Liliana menyerah. Dia akan menunggu putranya itu kembali kapanpun.

"Baiklah, mama akan menunggu kedatangan kamu nak. Dan jangan lupakan pesan terakhir papamu," ingat Liliana kepada Vraka.

Pria itu kembali teringat akan janjinya dengan sang papan Dia sudah berjanji untuk melakukannya. Vraka mengangguk pasti.

"Akan aku lakukan ma. Tunggu ya ma," ucap Vraka sambil mengecup kening sang mam sebelum akhirnya dia berpamitan.

Vraka berjalan menuju mobil mewah yang sudah menunggunya sedari tadi. Black juga sudah menunggu dirinya di samping pintu mobil.

Liliana membuntuti sang putra yang sudah bersiap masuk ke dalam kendaraan mewahnya. Vraka membuka kaca jendela mobilnya. Dia melihat sejenak rumah yang dia tempati sejak kecil itu. Banyak kenangan yang tertoreh di sana. Dan Vraka tidak akan bisa melupakan kenangan manis bersama orang-orang yang dia cinta.

"Aku berangkat dulu ya ma," pamit Vraka sekali lagi.

Liliana tampak berkaca-kaca dan dia berusaha menahan air matanya yang hampir tumpah. Dia melambaikan tangannya kepada vraka.

"Jalan pak," perintah Vraka kepada si sopir.

Vraka membalas lambaian tangan sang mama. Sampai mobil yang ditumpanginya hilang dari kediaman mewah Verdinan Lewis. Liliana menghapus air matanya yang memang tidak bisa tertahan. Vraka masih belum bisa tinggal bersamanya. Liliana kembali harus merasakan kesepian yang sangat. Stelah ditinggal suami kini anakpun belum bisa tinggal bersamanya.

"Tolong bawalah dia kembali ayah, aku sangat ingin dia berada di sini. Jangan biarkan Vraka terlalu dalam mengurusi usaha ayah. Aku ingin Vraka seperti lelaki normal pada umumnya," ucap lirih Liliana sambil membayangkan wajah sang ayah mertua.

Perjalanan dari rumah mewah Verdinan Lewis dengan bandara tidak terlalu lama. Hanya membutuhkan waktu sekitar setengah jam. Vraka akan menaiki pesawat pribadi untuk kembali ke Los Angeles.

Vraka telah duduk di bangku pesawat. Dia menatap ke arah luar.

"Aku nanti akan kembali papa, aku janji."

❤️❤️❤️

TBC

Terpopuler

Comments

Muhamad Bardi

Muhamad Bardi

masih part yang mengandung bawang😭😭

2023-05-28

2

Lisna

Lisna

sedih juga vaka pergi

2023-05-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!