2

Keesokan paginya.

Mona tampak menggeliat di atas ranjang yang begitu empuk. Matanya terasa berat sebenarnya untuk terbuka. Namun Mona berusaha membuka matanya karena sinar matahari yang masuk ke dalam celah-celah gorden jendela kamarnya. Mona merasa silau dan itu membuatnya terganggu dari tidur.

Mona menggeliatkan tubuh. Dia melihat ke arah samping dan mendapati dirinya berada di tempat asing. Mona terkesiap dan terkejut. Dia seketika melihat dirinya yang sudah tak berbusana sama sekali. Bahkan tubuhnya yang polos hanya tertutup selimut tebal berwarna putih.

"Apa yang sudah aku lakukan?" ucap Mona dengan panik.

Dia mengecek dirinya sendiri dan mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi. Ternyata dia baru teringat dengan seorang pria yang dikenalnya semalam.

"Breng-sek!!!!!! ternyata dia telah menipuku! Aku telah diperdaya oleh dia! siaaaaal!!! Siaaall!!!"

Bug

Bug

Bug

Mona memukul-mukul guling yang ada di sampingnya. Mona meraung-raung merasakan kehancurannya. Bagaimana bisa dia kehilangan sesuatu yang berharga. Yang mana hal itu akan dia persembahkan untuk Vraka seorang. Akan tetapi semuanya telah hancur. Memang di negara ini keperawanan bukanlah hal yang penting lagi. Tetapi Mona hanya ingin Vraka yang memilikinya.

Drrttt

Drrttt

Sebuah pesan masuk dari nomor tidak dikenal. Mona segera membuka chat di dalamnya. Dia mendapatkan sebuah foto dan video saat dirinya sedang bercinta dengan pria itu. Mona semakin geram saja melihat adegan intim yang dia lakukan berdua dengan pria asing malam hari itu.

Mona segera melakukan panggilan telepon dengan nomor yang dia yakini adalah milik pria tersebut.

"Halo."

"Apa maumu sebenarnya! Hah!" teriak Mona dengan wajah yang memerah karena marah.

"Hahahaha.....cukup mudah. Menurutlah kepadaku maka rahasiamu itu akan aman. Vraka tidak akan mengetahuinya."

"Kurang ajaaaaarrr!!!" geram Mona tertahan. Yang mana justru membuat si pria di sana tertawa dengan renyahnya.

......................

Perusahaan Lewis Corp.

"Bagaimana perkembangan proyek di kota B ?" tanya Vraka kepada black yang sedang berada di ruangannya membahas tentang proyek baru yang mereka kerjakan.

"Semuanya aman terkendali tuan. Hanya saja ada sedikit masalah di selatan. Anak buah kita berhadapan dengan anak buah dari Arthur Ricardo. Mereka menginginkan tempat yang sudah sebelumnya kita tangani. Apa kita harus menyelesaikan ini semua sesuai adat kita?" tanya black yang merupakan pimpinan dari kelompok khusus yang dipimpin langsung oleh Vraka.

"Tahan dulu. Kita lihat pergerakan mereka sejauh mana. Jika sudah berani terang-terangan menyerang maka kita habiskan sesuai adat yang kita punya," ucap Vraka sambil tersenyum smirk.

Black menganggukkan kepalanya mengerti. Apa yang dikatakan oleh Vraka akan dia kerjakan tentunya dengan baik. Karena black adalah anak buah kepercayaan dari seorang Vraka Zayyan Lewis.

Tok

Tok

Tok

Kedua pria tampan itu menoleh ke arah pintu.

"Masuk!"

"Permisi tuan, ada telepon dari Indonesia. Nyonya Lewis ingin berbicara langsung dengan tuan muda," ucap Sandra, sekretaris Vraka yang cantik dan juga seksi.

"Baik, aku akan langsung menerimanya," ucap Vraka bergegas menuju ke meja kerjanya. Dia segera melihat handphone dan menghubungi balik mamanya yang menelpon dari Indonesia, tempat kelahirannya.

"Halo ma, maaf Vraka tadi sedang meeting."

"Papamu sakit keras vraka. Kamu pulanglah nak, mungkin waktu papamu sudah tidak banyak lagi. Papamu seringkali menanyakan dirimu. Mama tidak tahu lagi harus bagaimana kecuali menghubungi dirimu. Mama mohon, pulanglah," ucap nyonya Lewis dengan nada sedih di seberang sana.

"Baik, ma. Hari ini juga aku pulang."

Tut.

Vraka segera menoleh ke arah Black dengan tatapan yang dingin dan datar. Black pun mengerti bahwa ada hal penting yang harus dia kerjakan.

"Siapkan pesawat pribadi, kita berangkat ke Indonesia hari ini juga," perintah Vraka dan black pun segera menjalankannya.

Vraka menghela napasnya panjang. Sudah lama dia tidak pulang ke Indonesia. Sejak dia bertengkar dengan sang papa karena vraka lebih memilih profesi yang sama dengan almarhum kakeknya dahulu. Dengan menjadi penerus kelompok mafia yang pernah dipimpin sang kakek bernama Venom. Sedangkan tuan Lewis ingin putranya hanya menjadi seorang pengusaha. Tidak perlu menjadi mafia yang mana hidupnya tidak akan tenang. Musuhnya ada banyak dimana-mana. Tuan Lewis tidak ingin Vraka menjalani kehidupan seperti itu.

Akan tetapi Vraka memang menyukai dunia mafia seperti sang kakek. Oleh karena itulah dia ingin meneruskan Venom yang pernah didirikan oleh kakeknya. Dan memang setelah Vraka terjun langsung memimpin venom. Kelompok tersebut semakin kuat dan bahkan ditakuti oleh gangster lain.

❤️❤️❤️

TBC

Terpopuler

Comments

Muhamad Bardi

Muhamad Bardi

kayanya ceritanya seru nih..

2023-05-27

2

Semesta

Semesta

ons ya si mona

2023-05-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!