Hari demi hari terlewati, tidak terasa hampir 2 tahun Mentari melakukan coas di RS UKA. selama coas itu, 4 sekawan tetap sering hang out, berdiskusi bersamaa, dan tidak lupa mencurahkan isi hati mereka sebagai anak coas yg pasti banyak cobaan serta tantangan.
Saat ini mereka menyiapkan ujian coas untuk menjadi kan mereka dokter sebenernya yang terverifikasi oleh negara. Soal perasaan Mentari kepada Chandra sudah normal tanpa harapan lebih selain senior dan pembimbing di RS. Beberapa kali dia melihat kekasih Chandra yg bernama Sekar keluar masuk ruangan Dokter Chandra dan beberapa kali juga melihat Chandra dijemput oleh Sekar di lobby RS. Karena sudah memantapkan hati untuk profesional sebagai dokter sejak jabatan tangan diawal pertemuan kembali, hati nya seperti sudah tidak ada apaa apa lagi melihat sepasang kekasih itu berjalan bersama.
"Mungkin bukaan jodohku tuh Chandra" batin Mentari ketika melihat Chandra bersama Sekar. Yasudah, karena kelegaan hati nya itu ia bisa menjalani masa coas dengan baik.
Jangan salah, karena Mentari sudah terkenal cantik, pinter, anak pengusaha terkenal, dan baik, banyak dokter2 muda yg coas di RS UKA menggoda dan mendekati Mentari termasuk senior senior yang jomblo. Mentari yg cuek, ya cuek aja sama semua itu, dia anggap godaan itu pelipur lara dan hiburan di RS.
Karena Mentari saat ini sudah mempersiapkan ujian untuk minggu depan, seminggu kedepan belajar dirumah atau bersamaa 3 kawannya yg lain belajar di cafe atau perpustakaan. Ia tidak datang ke RS UKA karena masa coas sudah berakhir tinggal ujian nya saja. Selama seminggu itu dia tidak tau kabar Chandra yang ditinggal Sekar pergi dengan lelaki lain ketika mendekati h-1 bulan pernikahan mereka.
Chandra menyembunyikan frustasinya jika berada di rumaah sakit karena dia harus profesional dan kembali galau ketika sudah keluar RS. Pelariannya adalah club malam. Dia tau tugas dokter melarang dia minum ketika bertugas, jadi dia melampiaskan nya setelah tugas selesai, Chandra yg awalnya anti minum minum (minum apaa ini wkwkk) akhirnya menjadi candu karena menghilangkan sakit hati sementara. Dia belum bilang ke keluarganya terkait pembatalan pernikahan sepihak dr Sekar dan keluarga Sekar pun hanya diam malu untuk bertemu keluarga Winata, pengusahaa besar yang bergerak di bidang tekstil karena putrinya sudah berani berselingkuh dari putra pertama dan pewaris perusahaan Winata. Orang tua Sekar hanya bisa meminta maaaf kepada Chandra dengan rasa penyesalan melalui telepon, berharap Chandra bisa mengerti posisi mereka dihadapkan keluarganya.
"aaaaaaaaaah!!!" teriak Chandra disela sela kebisingan club malam dan kesadaran nya yg mulai kabur.
"heh Chan, lu gapapa? lu dah maabuk nih, aku anter pulang ya" kata Robi, rekan sejawatnya di RS UKA yang jadi temen minum serta temen curhat Chandra. Tanpa jawaban Chandra, Robi langsung memapahnya dengan kesusahan karena badan Chandra lebih besar dr Robi.
"aah, menyusahkan aja nih dokter patah hati" gerutu Robi tapi tetap memapah Chandra ke mobil nya. Chandra memang tadi nebeng Robi dr RS jadi mobilnya ia tinggal di RS.
"lu mau pulang kemana bro? lu mabuk, gapapa gue anter lu ke rumah? nanti pak Winata marah" bingung Robi.
"apartemen aja" jawab lirih. Robi yg udah tau asal usul tingkah dan perilaku Chandra langsung menuju apartemen temennya itu tanpa banyak kicau.
Beberapa saat kemudian, mereka sudah masuk di kawasan apartemen mewah yang dijaga ketat oleh security di gerbang dan pintu masuk apartemen nya. Robi meminta tolong security untuk membantu memapah Chandra sampek apartemen nya karena ia sudah lelah dan Ingin langsung pulang sajaa setelah memberikan Chandra pada security.
"tolong ya pak, bawa anak ini ke apartemen nya. bapak taukan kamarnya, kemarin kan kaayaak gini juga, jadi maaf ya pak merepotkan lagi" kata Robi sambil meringis malu sebenarnya tp dia sudah lelah lagian dr tadi teleponnya berbunyi panggilan dari istrinya untuk segera pulang.
"makasih pak, bye bye Chandra. cepet sadar bro" teriak Robi sambil menuju mobilnya.
***
seminggu berlalu sejak coas Mentari berakhir, dan sisi lain 3 hari sudah Chandra terpuruk meratapi nasib nya yg ditinggal pergi mantan calon istri. Hari ini, Mentari Berlin Anggi dan Rian menuju kampus mereka untuk melakukan ujian akhir serempak bagi sarjana kedokteran yg sudah menyelesaikan coas dan di acc oleh dokter pembimbing untuk mengikuti ujian coas.
Mentari optimis dia akan berusaha sekuat tenaga agar usahanya selama ini menjadi kan dia dokter sesungguhnya. Sama halnya dengan Anggi Berlin Rian, mereka juga semangat membara. 4 sekawan itu memiliki 1 tujuan sama hari ini yaitu keluar ruangan dengan bahagia karena setelah ujian hasil akan langsung keluar.
Detik - detik mereka akan menekan tombol 'selesai' di pojok bawah kanan layar komputer mereka berdoa dalam hati mereka. Dengan penuh harap mereka klik tombol itu sambil menutup mata dan hasilnya terpampang nyata.
"SELAMAT,ANDA LULUS"
mereka yg berada dalam satu ruangan saling meliril dan tersenyum. mereka tidak bisa teriak karena senang di dalam ruangan ujian kaan , jadi mereka menahan kebahagiaan mereka berempat sampai bel berbunyi.
"Teng"
bunyi itu menandakan ujian selesai dan peserta ujian dipersilahkan keluar ruangan.
dengan bahagia nya mereka berempat berpelukan dan saling mengucapkan selamat akhirnya, mereka SAH jadi dokter!
"Alhamdulillah, kitaaa lulus saudara ku semua!!!" teriak Anggi.
"yaaah, Alhamdulillah, kita bisa jadi dokter beneran guys" sahut Berlin.
" Allhamdulilah" kata Mentari senang namun ada yg mengganjal di hatinya.
Rian yang menyadari ekspresi Mentari yg aneh berceloteh "kabarin dulu ayah ibu mu baru kabari Si Chandra! " kata Rian membuyarkan lamunan Mentari.
"lu yaa yaaan!!! " pekik Mentari sambil memukul punggung sepupunya itu. mereka berlari lari sambil mengejar. Anggi dan Berlin hanya tertawa melihatnya.
Akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah karena mereka ingin mengabari orang terkasih masing masing untuk memberi taukan hasil bahagia ini. Tapi mereka memutuskan untuk bertemu besok merayakan keberhasilan mereka dengan makan di restoran langganan mereka.
Mentari setelah menelepon Ayah Ibunya untuk kabar bahagia ini, langsung menuju RS UKA demi bertemu dokter pembimbing nya dan memberikan hasil ujian dia.
"Semoga dia bangga padaku" batin Mentari membayangkan ekspresi Chandra mengetahui junior yg jadi tanggung jawabnya berhasil menyelesaikan ujian dengan baik.
"kenapa hatiku deg deg an lagi ya membayangkan wajahnya" lirih Mentari yang berada di kursi belakang mobil yg dijalankan oleh Pak Parman sambil mengelus dadanya yg berdegub kencang.
"yuuuk bisa yuk jangan berharap apa apa sama Si Chandra itu Tari. dia udah maau nikah! " batin Mentari agar tenang.
Tidak lama kemudian mobil Mentari sampek RS UKA. Ia disambut receptionist dan perawat maupun dokter yg berpapasan dengannya.
" Hai Dokter Mentari"
" wah Dokter Tari cantik amat hari ini"
" Selamat sore Dokter Mentari"
mereka menyapa dengan ramah Dokter Mentari yang sudah terkenal akan kinerja yg baik merawat pasien dan kecantikannya.
Dia melanjutkan berjalan ke ruangan Dokter Chandra. Mengetuk pintu dan terdengar sahutan dari suara yg dia kenal, ia membuka pintunya dan melihat wajah Chandra yg lelah dan memerah.
"Ada apa dengan dia? " batin Mentari terbesit rasa penasaran dan khawatir.
"Aku kira perasaanku sudah normal tapi kenapa kembali seperti ini setelah 2 tahun aku menghindari merasakan sesuatu yg mendebarkan hati ketika melihatnya" batin Mentari lagi meruntuki dirinya sendiri ternyata melihat Chandra sakit didepan nya, ia juga merasakan sakit itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments