Tuan Sombong

"Ma siapa wanita itu?" tunjuk Arga pada Hana.

"Oh dia Hana nak, mulai sekarang dia yang akan menjadi bodyguard mu" ucap Maryana.

"Apa!" Arga sangat terkejut mendengar perkataan Maryana.

"Hahaha mama pasti bergurau bukan? aku dijaga oleh seorang wanita? yang benar saja" lanjut Arga tertawa remeh.

"Mama tidak bergurau Arga, memang Hana yang akan menjagamu mulai sekarang, jadi Hana ini adalah Arga, orang yang akan kau lindungi dengan nyawamu" ucap Maryana.

"Baik nyonya besar" ujar Hana sambil membungkukkan badannya sedikit.

"Tapi ma Arga tidak mau mempunyai bodyguard apalagi seorang wanita, yang benar saja, pokoknya Arga tidak mau" tegas Arga.

"Tapi mama ingin kau dijaga oleh Hana Arga?"

"Sebenarnya apa lebihnya wanita itu, sehingga mama bersikeras agar Arga dijaga olehnya? Lihatlah, bahkan Arga saja lebih tinggi dan lebih kuat darinya, bagaimana bisa dia yang melindungi Arga yang ada Argalah yang akan melindunginya" Arga begitu meremehkan Hana, padahal ia belum tau sama sekali seperti apa kemampuan Hana.

"Sombong sekali anda tuan, dengan sekali gerakan aku bisa mematahkan kaki anda itu." Hana merasa sangat kesal karna Arga begitu meremehkannya

"Kau jangan keras kepala Arga, sudah berapa banyak bodyguard yang kau tolak untuk menjagamu?" kali ini Leon ikut berbicara.

"Iya nak, selama ini mama membiarkanmu menolak semua bodygaurd papamu tapi kali ini mama tidak akan membiarkanmu menolaknya lagi, kami hanya ingin kau baik-baik saja nak, kami tidak ingin terjadi sesuatu kepadamu" tegas Maryana.

Merry dan Hana hanya diam mendengar perdebatan mereka.

"Hei tua muda, orang tuamu sangat peduli denganmu seharusnya kau mendengarkan mereka, sebenarnya aku juga tidak mau menjadi bodyguard, apalagi bodyguard untuk tuan sombong sepertimu, tapi aku menerimanya karna permintaan orang yang aku sayangi, jadi cobalah untuk mengerti"Batin Hana.

"Ma, Pa Arga tau kalian khawatir terhadap Arga, tapikan Arga pernah bilang kalau Arga bisa menjaga diri Arga sendiri, Arga ini laki-laki ma, jadi Arga mohon Arga tidak dikawal oleh seorang bodyguard wanita" lirih Arga memohon kepada Maryana dan Leon agar ia tidak diberi seorang bodyguard.

"Memangnya siapa yang mengatakan kau wanita Arga, kau bilang kau bisa menjaga dirimu lalu dimana keberanianmu saat nyawamu hampir hilang waktu itu, apakah itu yang dinamakan menjaga diri?" Leon begitu geram dengan putranya, niatnya hanya ingin melindungi putranya tapi putranya begitu keras kepala.

"Itu serangan mendadak pa jadi Arga tidak bisa mengelak" Jawab Arga.

"Sudahlah Arga kau jangan membantah lagi, jika kau tidak ingin wanita ini menjadi bodyguard maka jadikanlah dia istrimu"

Semua orang terdiam mendengar ucapan Leon, Arga hanya bisa diam seribu bahasa, sedangkan Hana membelalakkan matanya tak percaya dengan ucapan Leon.

"Bagaimana Arga kau pilih yang mana? bodyguard atau istri?" Arga masih terdiam. Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh papanya ia sungguh terjebak dalam ucapan papanya.

"Pilihan macam apa itu, kenapa tuan besar menanyakan hal itu" batin Hana.

"Bagaimana bisa Arga memilihnya pa, apa papa ingin menjebak Arga?" tanya Arga.

"Papa tidak ingin menjebak mu Arga, jadi pilihan mana yang akan kau turuti?" ucap Leon dengan seringainya. Leon tau pasti Arga tidak akan sembarang orang memilih wanita untuk menjadi pasangan hidupnya.

"Hufff ... baiklah Arga akan menerimanya sebagai bodyguard Arga" Terpaksa Arga mengiyakan kemauan orang tuanya dari pada ia harus menikahi seorang wanita yang baru saja ia temui beberapa menit itu.

"Alhamdulillah, mama bahagia nak kamu mau menerima permintaan mama" ucap mariana sambil memeluk Arga sedang Arga hanya tersenyum kecut.

"Baiklah ma, pa kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, Arga akan kembali ke kantor"

"Tunggu sebentar Arga, Mama ingin bertanya apakah kau tidak ingin kembali ke rumah ini?" Maryana sangat berharap agar Arga bisa kembali tinggal bersama mereka.

"Tidak ma, Arga belum bisa kembali kesini tapi jika keadaan sudah membaik dan kembali normal, Arga pasti akan kembali kesini" jelas Arga.

"Baiklah nak"

"Kalau begitu Arga pamit, assalamualaikum" Arga mencium punggung tangan Orang tuanya dan Merry, kemudian ia segera pergi.

"Waalaikumsalam"

"Permisi tuan besar, nyonya besar" ucap Hana yang hendak mengikuti Arga.

"Saya pamit dulu nyonya Merry, Assalamualaikum" Hana mencium punggung tangan Merry dan membungkukkan badannya memberi hormat kearah Leon dan Maryana.

Hana mengejar Arga yang sudah pergi terlebih dahulu, Hana mencegah Arga saat akan memasuki mobilnya.

"Maaf tuan muda, biarkan saya yang menyetir mobilnya" ucap Hana menundukkan kepalanya.

"Terserah kau saja" Arga melemparkan kunci mobil kepada Hana, Hana yang tak siap menerimanya langsung gelagapan saat menangkapnya.

Arga memasuki mobilnya dan duduk di kursi belakang. Hana segera masuk dan menyetir mobil dengan kecepatan sedang. Hana tidak ingin terkena masalah dihari pertamanya bekerja, Hana sudah tau dimana letak kantor pusat perusahaan Admadja. Siapa yang tidak tau letak kantor itu, gedung yang paling besar dan juga yang paling tinggi di kota ini.

Setelah sampai, Hana langsung keluar dan membukakan pintu untuk Arga, tentu saja Arga sedikit risih karna sebelumnya ia tak pernah mengunakan supir dan hanya menyetir sendiri.

Arga segera masuk dan diikuti oleh Hana dari belakang.

"Selamat siang pak" ucap para pegawai yang dilewati Arga. Arga hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Semua pegawai memandang Hana dengan tatapan heran. Namun Hana tidak menghiraukannya sama sekali, ia terus mengikuti Arga sampai ke depan pintu ruangannya.

"Selamat datang tuan" ucap sekretaris lucy. Arga menganggukkan kepalanya. Saat hendak masuk Arga mengingat sesuatu.

"Oh ya lucy apakah kau sudah menyiapkan semua dokumen yang aku minta padamu hari ini?" tanya Arga.

"Sudah tuan, semuanya sudah saya letakkan diatas meja anda tuan.

"Terima kasih lucy, oh iya lucy apakah bisa kau buatkan aku secangkir teh?" ucap Arga

"Tentu saja tuan, saya akan segera membuatnya" ucap lucy,

"Hm" guman Arga sambil tersenyum ramah

Lucy menatap Hana sekilas, kemudian segera pergi untuk membuatkan Arga teh.

Hana sangat terkejut melihat sikap Arga.

"Apa-apaan ini, tadi saja dia terlihat sangat dingin dan menjengkelkan tapi sekarang coba lihatlah ... kemana sifat sombongnya tadi, dia begitu ramah dan jauh berbeda sekali dari yang tadi, apa perasaanku saja ya" Batin Hana.

"Hei kau!!" panggil Arga.

Hana masih saja melamun dan tak mendengarkan panggilan Arga. Arga mulai kesal karna Hana tidak menyahut saat dia memanggilnya.

"Hei kau, apa kau dengar aku?" teriak Arga yang membuat Arga tersentak kaget.

"Iya tuan ada apa?" ucap Hana spontan namun ia langsung menetralkan wajah terkejutnya kembali menjadi datar.

"Ck.Kau tunggu saja aku disini atau kau juga boleh duduk disana, terserah kau saja yang penting jangan menggangguku, kau mengerti itu?" tegas Arga dingin

"Baik tuan muda" jawab Hana

"Dan satu lagi, jika ada yang bertanya padamu tentang siapa kau, jawab saja kalau kau adalah asisten pribadiku"

"Baik tuan muda"

Arga langsung masuk ke ruangannya. Hana tak habis pikir dengan Arga kenapa ia bisa berubah-ubah sikap begitu, tadi terlihat sangat dingin, kemudian terlihat sangat ramah setelah itu kembali dingin.

Hana memilih untuk duduk saja di sofa, didalam ruangan besar itu hanya ada ruangan Arga dan di luarnya ada meja sekretaris.

Hana bingung apa yang harus ia kerjakan,ia memilih bermain Ponsel saja.Tak lama setelah itu,terlihat sekretaris lucy membawa teh yang diminta oleh Arga tadi. Hana yang sedang duduk pun segera berdiri dan menghampiri Lucy.

"Biar saya saja nona?" ucap Hana yang hendak mengambil alih nampan yang ada ditangan lucy. Namun Lucy segera menjauhkannya dari Hana.

"Kau siapa?" tanya Lucy menatap tajam kearah Hana. Berharap Hana akan takut dengan tatapannya itu. Namun diluar dugaan, Hana sama sekali tidak takut atau gemetar sedikitpun.

"Saya asisten pribadinya tuan muda nona, jadi biarkan saya yang memberikannya kepada tuan muda Arga, anda lanjutkan saja pekerjaan anda nona"Ucap Hana yang ingin meraih nampan itu, lagi-lagi Lucy menjauhkannya.

"Tuan Arga memintanya padaku, biar aku saja yang memberikannya"

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

wel.. well.. Lucy.. santai sajahhhhh

2020-11-01

0

Ernie 0115

Ernie 0115

mantaaaaabbbb......
lanjuttt.......

2020-10-01

0

Sari Istiqomah

Sari Istiqomah

Assalamualaikum semangat berkarya thor

Aku sudah like ya, mampir yuk keceritaku

Dia Untukku. Terimah Kasih

2020-09-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!