Hari ini adalah hari pertama Hana bekerja menjadi seorang bodyguard. Sekarang Hana dan Merry sedang berada di mobil yang akan melaju ketempat Hana bekerja. Hana sama sekali belum menanyakan kepada Merry siapa yang akan dikawalnya.
Didalam mobil, Hana terus memikirkan siapa yang akan menjadi majikannya itu, ia berfikir bahwa pasti majikannya adalah seorang gadis manja.
"Hana!" Hana langsung tersentak kaget saat Merry memanggil dirinya.
"Eh? i...iya nyonya, ada apa?" ucap Hana gugup.
"Apa yang kau pikirkan Hana?" tanya Merry.
"Hah? tidak, saya tidak memikirkan apa-apa" ucap Hana masih terlihat gugup. Hal itu membuat Merry menautkan alisnya heran dengan tingkah Hana.
"Hana apa kau gugup?" Hana mengangkat kepalanya menatap Merry, kemudian Hana menganggukkan kepalanya sebagai isyarat bahwa benar sekali bahwa ia tengah gugup.
Merry tersenyum hangat menatap Hana, ia mengelus lembut pucuk kepala Hana berniat untuk menenangkan Hana.
"Kau tak perlu gugup Hana, kau adalah anak yang berani jadi tak perlu takut, aku yakin kau pasti bisa melaksanakan tugasmu dengan baik" jelas Merry mencoba menenangkan Hana. Hana menganggukkan kepalanya.
"Umm ... nyonya apa saya boleh menanyakan sesuatu?" ungkap Hana merasa gugup.
"Apa yang ingin kau tanyakan Hana?"
"Sebenarnya aku ingin menanyakan ini dari tadi tapi aku terlalu gugup untuk itu, apa aku boleh tau siapa yang akan aku kawal nyonya?"
"Ya ampun, iya iya aku lupa memberitahumu soal itu ya, maafkan aku Hana" ucap Nyonya Merry dengan tawa yang kecil.
"Tidak apa nyonya, tapi apakah aku harus menjaga seorang nona muda atau seorang nyonya besar atau---"
"Kau akan menjaga seorang tuan muda" ucap Merry santai namun lain dengan Hana ia membelalakkan matanya kaget mendengar ucapan Merry.
"Apa nyonya tidak salah, seorang tuan muda?" Hana begitu kaget dengan jawaban dari Merry.
"Tidak, kau akan menjadi bodyguard dari CEO perusahaan Admadja"
"Apa?" teriak Hana spontan membuat Merry dan supir terkejut. Hana langsung tersadar dan ia langsung menundukkan kepalanya.
"Maaf Nyonya, maafkan saya nyonya saya hanya kaget saja, perusaahan Admadja adalah perusahaan yang sangat besar dan saya akan menjaga CEO nya, apa mungkin saya bisa bekerja dengan baik nyonya, jika saya melakukan kesalahan kecil saja sudah dipastikan bahwa saya tidak akan melihat matahari besok" ucap Hana sedih meratapi dirinya, mengapa ia harus menyetujui pekerjaan ini sebelum tau siapa yang akan menjadi majikannya.
"Kenapa aku merasa menjadi wanita paling bodoh dan ceroboh begini sih, bagaimana nasib ku selanjutnya?Ya Allah lindungilah aku, pasti yang berani mengusik hidup keluarga Admadja bukanlah orang sembarangan, kenapa aku jadi takut sebelum memulai semuanya?"Batin Hana.
"Hana kau tenang saja, kau tak perlu khawatir, aku yakin kau pasti bisa melakukannya dengan baik dan ingat ini jika kau mendapatkan masalah yang tidak bisa kau selesaikan sendiri, keluargamu selalu ada untukmu, aku akan selalu membantumu Hana jadi jangan khawatir ya nak" Hana menganggukkan kepalanya namun ia masih memikirkan bagaimana nasibnya kedepannya.
Sekitar satu jam perjalanan mereka sudah sampai di kediaman Admadja. Hana begitu takjup dengan rumah yang ada dihadapannya, rumah yang sangat besar dan Mewah.
"Wah ... bagus sekali rumah ini, seperti sebuah istana, aku rasa nyamukpun enggan untuk memasuki rumah ini karna merasa minder, begitu mewah dan elegan" Batin Hana.
Hana masih tetap berdiri didepan pintu mobil mengagumi rumah yang berada di depannya sekarang.
"Hana ayo kemari lah" panggil Merry membuyarkan lamunan Hana.
"Eh iya nyonya" Dengan segera Hana menghampiri Merry yang sudah berada di depan pintu besar rumah Admadja.
Merry menekan bel rumah Maryana dan tak lama sesudah itu terlihat pelayan membukakan pintu rumah dan dari arah belakang datang seorang wanita paruh baya yang masih terlihat awet muda.
"Assalamualaikum Maryana"
"Waalaikumsalam Merry, kau sudah datang kenapa tidak mengabariku" Merry dan Maryana cipika-cipiki kemudian berpelukan.
Pandangan Maryana jatuh pada gadis tinggi yang memakai pakaian formal disertai hijab yang melekat di kepalanya.
"Apa dia Hana Merry?" tanya Maryana menunjuk kearah Hana.
"Iya Maryana, dia Hana" jawab Merry.
"Selamat siang nyonya besar" ucap Hana sopan dengan sedikit membungkukkan badannya.
"Siang, gadis yang sangat cantik" puji Maryana. Hana hanya tersenyum menanggapi pujian dari Maryana.
"Kalau begitu silahkan masuk" Maryana mempersilakan Merry dan Hana masuk. Maryana menuntun mereka ke ruang tamu namun sebelum itu ternyata sudah ada tuan Leon Admadja yang sudah duduk disana. Hana yang melihat Leon segera menyapanya dengan sopan sambil membungkukkan badan.
"Selamat siang tuan besar"
"Siang" jawab Leon singkat, tersenyum kearah Hana.
Sebelumnya ia sudah diberi tahu oleh istrinya Maryana bahwa ia mendapatkan seorang bodyguard yang cocok untuk putranya, Arga. Dan awalnya ia tak setuju jika putranya memiliki bodyguard seorang wanita tapi setelah mendengar penjelasan Maryana Leon menyetujuinya.
"Selamat siang tuan Leon" sapa Merry
"Siang Merry, silahkan duduk"
"Iya Merry silahkan duduk," ucap Maryana. Kemudian Merry duduk namun Hana tetap berdiri, karna ia tahu sekarang posisinya hanyalah sebagai bawahan.
"Hana kenapa kau hanya berdiri, ayo duduk" ucap Leon lembut.
"Tidak apa tuan saya berdiri saja" jawab hana singkat.
"Baiklah"
"Merry sepertinya dia lebih cocok jika menjadi menantuku dari pada menjadi bodyguard putra ku" gurau Maryana menatap kearah Hana, Hana tau itu hanya candaan dan ia tak menganggap serius ucapan dari Maryana.
"Kau ini ada-ada saja Maryana"Ucap Merry terkekeh kecil.
"Aku setuju setuju saja Maryana, tapi bagaimana dengan anak anak apakah mereka setuju, bagaimana jika pekerjaan untuk menjadi bodyguard dibatalkan saja, jadikan saja dia menantumu hahaha ..." lanjut Merry yang juga ikut menggoda Hana. Namun Hana masih tetap bersikap dingin dan tak menganggapnya serius, ia hanya tersenyum tipis, sangat tipis.
"Sudah-sudah jangan menggodanya terus" ucap leon tegas.
"Baiklah kami berhenti" ucap Maryana menghentikan tawanya.
"Maryana, apa kau sudah menghubungi putra kita untuk segera datang kesini?"
tanya Leon.
"Belum suamiku, Merry datang begitu tiba-tiba jadi aku belum menghubunginya" jelas Maryana.
"Baiklah aku akan menghubunginya" ucap Leon kemudian pergi meninggalkan mereka sebentar dan segera menghubungi Arga.
Setelah menghubungi Arga Leon kembali keruang tamu.
"Apa sudah selesai suamiku?"
"Sudah dia akan segera kesini"
Mereka berbincang-bincang sesekali menceritakan tentang masalah Arga, sedangkan Hana hanya berdiri mendengarkan obrolan mereka.
"Musuh tuan muda sepertinya bukan orang sembarangan, sepertinya mereka juga berasal dari kalangan atas, apa ini ada hubungannya dengan bisnis mereka atau mungkin ada dendam dari masa lalu, mendengar ceritanya saja masalahnya terdengar agak rumit tapi aku akan berusaha memecahkan masalah ini" pikir Hana mencoba mencerna yang diceritakan Maryana dan Leon.
"Assalamualaikum" salam seseorang dari arah pintu.
Mendengar salam itu seketika Hana langsung mengangkat kepalanya yang tertunduk menatap kearah sumber suara.
"Waalaikumsalam" Ucap mereka yang ada diruang tamu bersamaan.
"Arga, akhirnya kau datang nak" ucap Maryana.
Arga mencium punggung tangan maryana dan Leon.
"Nyonya Merry, anda datang, apa kabar?"
ucap Arga sambil mencium punggung tangan Merry.
"Aku baik-baik saja Arga, kau sendiri bagaimana?" tanya balik
"Saya baik-baik saja nyonya" ucap Arga.
Arga mengarahkan pandangannya menatap kearah Hana yang menundukkan kepalanya. Arga mengernyitkan dahinya,
"Siapa wanita ini" batin Arga.
"Ma siapa wanita itu?" tunjuk Arga pada Hana.
"Oh dia Hana nak, mulai sekarang dia yang akan menjadi bodyguard mu" ucap Maryana.
"Apa!"
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Thata Ojob'e Allyy'exsogo
awalnya bodyguard , nanti lama kelamaan karna selalu bersama jadinya nyaman ya hana arga🤭😄
2023-04-19
0
Hanik Mukarramah
kaget aku arga ... itu jodohmu sekaligus bodi gartmu
2022-11-27
0
Isma Aziz
lucu
2021-02-15
0