Tawaran part 1

Hana sekarang sudah menginjak usia 21 tahun dan sudah terbilang cukup dewasa. Ia sangat bersyukur karena masih bisa bertahan hidup sampai saat ini dan ia merasa begitu beruntung telah bertemu dengan nyonya Merry.

Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Hana, bagaimana tidak, setelah sekian lama menempuh pendidikannya akhirnya ia bisa juga menyelesaikannya sampai tingkat S1. Hari ini Hana akan melaksanakan wisuda kuliahnya. Hana terlihat begitu cantik dan anggun memakai kebaya berwarna biru muda, dipadukan dengan hijab yang warnanya senada.

"Hana! ini kamu apa bukan sih?" Tanya Kessy dengan senyum merekah sambil memutari Hana. Hana tersenyum menganggukkan kepalanya.

"Wah Hana, hari ini kamu terlihat berbeda sekali, sangat cantik! " Puji Kessy yang kemudian langsung memeluk Hana. Hana terkekeh kecil melihat tingkah sahabatnya itu.

"Terima kasih, kamu juga sangat cantik hari ini" puji Hana setelah melepas pelukan mereka.

"Oh ya? terima kasih, ngomong-ngomong kamu datang kesini dengan siapa? apa kak Asraf datang? " tanya Kessy tersenyum sumringah.

"Tidak, kak Asraf sedang berada diluar kota, 4 hari ke depan baru dia akan pulang, aku kesini datang bersama nyonya Merry dan juga Cika" seketika senyuman Kessy luntur dan ia menundukkan kepalanya mendengar jawaban Hana. Hana mengernyitkan dahinya.

"Kenapa kamu terlihat sedih?"

"Hah? tidak, mana mungkin aku sedih dihari yang membahagiakan ini! " Kessy mendongakkan kepalanya dan tersenyum kembali.

"Kalau kamu kesini dengan siapa?" tanya Hana balik.

"Aku kesini bersama mama, papa, kak Celsy dan suaminya dan juga Roby" jawab Kessy. Hana menganggukkan kepalanya.

"Hana apa sebaiknya kita berbicara didalam saja, sebentar lagi acaranya akan dimulai?"

"Baiklah ayo kita kedalam! "

Mereka berjalan ke auditorium kampus dan meninggalkan halaman auditorium. Dalam perjalanan mereka berbicara santai membicarakan masa kedepannya.

"Hana, setelah ini apa kamu akan melanjutkan kuliah S2 atau memilih untuk bekerja?" tanya Kessy.

"Entahlah ... aku tidak tau, tapi aku rasa aku akan memilih bekerja saja karna aku tidak ingin merepotkan nyonya Merry lagi. Aku merasa sangat beruntung sekali selama ini karna nyonya Merry mau menghidupiku dan menyekolahkan ku sampai sejauh ini, untuk kali ini aku tidak ingin menyusahkannya lagi, aku akan mencoba untuk mandiri, aku akan mencari pekerjaan saja, setelah aku mendapatkan uang baru aku akan melanjutkan kuliahku. Lihat saja nanti?" jelas Hana merasa tak yakin, selama ini nyonya Merry lah yang memenuhi semua keperluannya.

Nyonya Merry selalu memberinya uang, Hana juga sadar diri, ia tidak pernah memfoya-foyakan uang yang diberikan nyonya Merry, ia hanya membeli keperluannya saja sedangkan jika uangnya berlebih dia akan menabungnya.

"Kalau begitu kamu harus selalu semangat, jangan pernah menyerah okey, aku yakin kamu pasti mendapatkan pekerjaan yang bagus karna kamu itu adalah anak yang hebat dan berbakat, kalau ada apa-apa atau kamu memerlukan bantuan cari saja aku, aku pasti akan membantumu! " ucap Kessy menyemangati Hana.

"Terima kasih, kalau kamu sendiri bagaimana?" tanya Hana

"Kalau aku akan bekerja di perusahaan papa, papa memintaku menjadi sorang CEO di perusahaannya bagian timur" ujar Kessy.

Hana dan kessy memilih jurusan yang berbeda, Hana mengambil jurusan teknik komputer karna itu sangat nyambung dengan hobinya sedangkan Kessy mengambil jurusan Manajemen. Meski begitu keakraban mereka tidak pernah merenggang sedikit pun.Mereka selalu menyemangati satu sama lain.

Beberapa hari kemudian ...

Hari ini nyonya Merry pergi berkunjung kerumah sahabatnya untuk memenuhi undangan minum teh bersama.

"Hai Maryana! "

"Hai Merry, sudah lama ya kita tidak bertemu?" ucap Maryana kemudian mereka cipika-cipiki dan saling berpelukan.

"Silahkan masuk Merry! " Maryana mempersilakan Merry untuk masuk dan menuntunnya untuk duduk di sofa ruang tamu. Kemudian Mariana menyuruh pelayan untuk membawakan teh dan kue yang telah ia siapkan sebelumnya.

"Kamu apa kabar Maryana, kenapa tiba-tiba mengundangku untuk minum teh bersama?" tanya Merry

"Aku baik-baik saja, tapi ... tidak dengan putraku" jawab Maryana sedih yang langsung menundukkan kepalanya menutupi kesedihannya.

"Apa semuanya masih belum selesai juga?" tanya Merry sembari mengelus punggung Maryana untuk menenangkannya.

"Belum" jawab Maryana dibarengi dengan gelengan kepalanya.

"Putraku selalu diteror tapi dia masih bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa, aku tau ... aku tau dia sangat ketakutan dan merasa tidak tenang, aku merasakan apa yang dia rasakan Merry ... Hiks ... Hiks ..." Maryana tidak bisa lagi membendung air matanya mengingat keadaan putranya yang begitu rumit.

"Aku sudah menyuruhnya untuk tinggal disini, tapi dia masih bersikeras untuk tinggal di apartemen, dia tidak ingin kami juga ikut diteror, karna itu dia menjauhi kami" lirih Maryana yang semakin terisak.

"Kamu yang sabar Maryana, semuanya pasti akan kembali seperti semula"

"Ya kamu benar semuanya akan kembali seperti semula, untuk itu aku mengundangmu datang kemari, aku ingin meminta bantuan kepadamu, apa kau mau membantuku Merry?" ucap Maryana menghapus air mata nya.

"Tentu saja, tentu saja aku mau membantumu, memang apa yang bisa aku bantu Maryana?"

"Kamu kan memiliki Aldrick Martial Academy, pasti banyak sekali bawahanmu yang kuat dan bisa dipercaya, jadi apa kau bisa mencarikan seorang bodyguard untuk putraku?"

"Kenapa kau memintaku melakukan itu, bukankah suamimu memiliki banyak bodyguard?"

"Memang mereka ada banyak tapi kekuatan saja tidaklah cukup, aku membutuhkan orang yang kuat dan juga pintar untuk melindungi putraku Merry?"

"Baiklah aku akan mencarikannya untukmu, tapi tunggu sebentar?" Merry mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto kepada Meryna.

"Bagaimana jika dia, apa kau mau?"

"Haha ... aku memintamu untuk mencarikan seorang bodyguard bukan istri untuk putraku!" Maryana tergelak saat Merry menunjukkan foto seorang gadis kepada dirinya.

"Kenapa kau tertawa, gadis inilah yang akan menjadi bodyguard untuk putramu"

"Kau jangan bercanda Merry, anakku itu laki-laki sedangkan dia perempuan bagaimana bisa dia melindungi putraku?"

"Kau jangan meremehkan seseorang dengan hanya melihat penampilannya saja, kau belum tau saja kemampuan gadis ini, dia ini sangat ahli dalam bela diri dan asal kau tau dia ini lulusan terbaik di universitasnya! "

"Benarkah?"

"Iya, bahkan dia bisa mengalahkan semua bodyguard suamimu! "

"Ya baiklah aku percaya padamu Merry, kalau begitu bawalah dia besok ke rumahku, bagaimana?"

"Baiklah"

Setelah membicarakan hal itu, mereka segera menikmati acara minum tehnya dan mulai bercerita satu sama lain.

Dimalam harinya di kamar Hana, Hana baru saja selesai membersihkan dirinya. Sekarang Hana membaringkan tubuhnya di ranjang dan ingin segera tidur. Hana dalam posisi terlentang menatap langit-langit kamarnya.

"Ternyata mencari pekerjaan tidaklah mudah, benar-benar melelahkan sekali!!!" gumam Hana.

Tok ... tok ... tok

Suara ketukan pintu membangunkan Hana dari lamunannya. Hana dengan segera bangun dari tempat tidur dan berlari kecil untuk membuka pintu kamarnya. Hana sangat terkejut begitu membuka pintu, ia melihat nyonya Merry berada di hadapannya.

"Nyonya Merry?"

"Apa aku boleh masuk?"

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

nyonya Meri.. tolong pertimbangkan lagi 😳

2020-11-01

1

Atun Sdn

Atun Sdn

lanjut....

2020-10-12

0

Ernie 0115

Ernie 0115

seru...thor...

2020-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!