Suara sirine dan jajaran motor polisi mengawal kedatangan Pangeran Arya. Dita dan Raka pun asyik di atap tanpa mempedulikan apa yang terjadi di bawah. Arya berjalan dengan sangat gagah, stelan jas warna abu-abu memberinya kesan bijaksana, tegas dan berwibawa sekalipun di usia yang masih muda. Para mahasiswa bersorak menyambut kedatangan Pangeran Arya. Para pengawal pun sibuk menerima bunga mawar putih yang di bawa oleh para mahasiswa yang menyambutnya. Para gadis pun takjub dengan wajah tampan pangeran yang baru pertama kali mereka lihat. Arya segera memasuki ruang rapat yang sudah di persiapkan.
Sedangkan di atap, Dita merekam Raka yang sedang memetik gitarnya, mencipatakan lagu untuk Dita.
🎶 saat ku buka mata, yang ku lihat adalah kamu
senyummu hangat bagai mentari pagi,
tatapan matamu sendu bagai langit biru
suaramu menyejukkan relung hatiku
tawamu bagaikan mawar yang merekah
serta tingkahmu yang lincah yang membuatku bergairah...
Itulah sepenggal lirik dari lagu yang di ciptakan oleh Raka untuk Dita. Dita pun terharu melihat kekasihnya yang begitu tulus mencintainya. Dita bertepuk tangan, setelah Raka selesai menyanyikan sebuah lagu untuknya.
" Bagus banget, beib. Bagus banget lagunya, aku suka. Aku akan simpan vidio ini khusus untuk aku sendiri. Aku berdoa semoga kamu bisa segera sukses, menjadi seorang idola." Seru Dita dengan bahagia.
" Terima kasih, Dita. Kamu adalah semangatku, semangatku untuk maju. Aku janji, pasti akan bahagiain kamu dengan caraku."
" Kamu nggak usah janji, aku takut kalau kamu lupa. Cukup buktikan saja, Raka."
" Pasti, aku akan buktikan sama kamu." Mereka pun saling berpelukan.
Di bawah, tepatnya di ruang rapat, Arya begitu serius memimpin rapat. Para gadis pun mengelu-elukan Arya, saling berharap bahwa Arya adalah pangeran berkuda putih yang datang menghampiri mereka. Setelah selesai rapat, Arya segera beranjak dari tempat duduknya dan segera berpamitan. Dita dan Raka yang berada di atas pun segera turun.
" Dita, maaf aku pergi duluan ya. Aku harus manggung. Aku ada pertunjukkan di Moris cafe."
" Iya nggak apa-apa, kok. Aku antar kamu ke parkiran ya."
" Oke." Jawab Raka sambil mengacak-acak mesra rambut kekasihnya itu.
Di tempat parkir, Dita melambaikan tangannya pada Raka yang sudah mulai jauh dari pandangannya. Entah kenapa hati Dita tiba-tiba merasa sedih melihat kekasihnya itu. Dita pun segera berbalik dan segera berlari menuju kerumunan karena rapat sudah pasti selesai, jadi masih ada kesempatan untuk ikut bergabung melihat wajah Pangeran. Namun saat kembali ke kerumunan, Pangeran sudah masuk ke dalam mobilnya.
" Sudah masuk mobil. Ya bagiku sama aja sih, nggak penting siapa dia, mau ganteng kek, mau jelek kek, masa bodoh." Gumam Dita dalam hati.
Tiba-tiba Fani datang menepuk pundak Dita dan mengagetkannya.
" Hayo, nyeselkan nggak lihat Pangeran? sumpah dia ganteng banget. Sangat berkarisma, senyumnya sangat cute di usianya yang sudah 27tahun." Puji Fani pada Sang Pangeran.
" Ah, bodoh amat. Raka yang paling ganteng buat aku, Fan."
" Percaya deh. Nih gue lihatin fotonya." Kata Fani sambil menyodorkan hapenya pada Dita. Dita pun hanya meliriknya saja.
" Udah, gue udah lihat. Udah ah nggak penting juga buat gue." Celetuk Dita.
" Ternyata cinta elo buat Raka luar biasa. Kehadiran Pangeran tidak menggoyahkan hati seorang Ardita Aruna Putri." Kata Fani sambil merangkul sahabatnya itu.
" Kita ke mall yuk." Ajak Dita.
" Hayuk." Jawab Fani dengan semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Febri Ana
lanjuutt
2023-04-12
0
Wiwin Marhaeni
cintanya tulus bgt
2020-11-07
0
Virgo Girl
suka
2020-10-12
0