Dita dan Fani menghabiskan waktu untuk berbelanja dan ke salon. Sesekali memanjakan diri dari kepenatan rutinitas sehari-hari yang menguras waktu dan pikiran. Setelah selesai berbelanja, Dita dan Fani memutuskan untuk makan di cafe yang berada di dalam mall tersebut.
" Fan, elo aja ya yang pesan. Gue ke toilet dulu." Kata Dita.
" Oke." Singkat Fani. Dita pun segera lari ke toilet. Sekalian Dita merapikan rambutnya dan poninya yang sudah Dita creambath di salon. Dita merasakan rambutnya yang halus dan wangi. Dita kemudian segera keluar dengan buru-buru dan berlari kecil. Namun tiba-tiba Dita menabrak seseorang. BRUK. Di lihatnya seseorang itu. Seorang pria yang baru saja keluar dari toilet juga.
" Maaf, maaf." Kata Dita sambil menunduk. Pria itu hanya diam sambil merapikan jasnya lalu pergi tanpa merespon permintaan maaf Dita.
" Ish, sombong banget." Gerutu Dira yang kemudian segera pergi menyusul Fani.
" Udah pesan belum, Fan?"
" Udah, kok. Bentar lagi juga datang." Timpal Fani. Tak lama kemudian pesanan pun datang, dua porsi salad dan dua porsi capuccino.
" Diet, Fan?" tanya Dita yang heran dengan makanan yang di pesan Fani.
" Kan sebentar lagi elo mau di lamar sama Raka, masak iya elo nggak mau diet."
" Bodoh amat. Raka itu mencintai gue apa adanya. Gue bahagia banget punya dia."
" Tapi, Dit. Apa elo yakin orang tua elo bakal kasih restu? apa Raka tahu kalau elo masih keturunan darah biru? apa semuanya baik-baik saja?" tanya Fani.
" Jujur, Fan. Gue takut, gue takut kalau ekspetasi dan realita yang gue pikir nggak sesuai. Gue takut kalau Raka menyerah dan gue juga takut kehilangan Raka. Gue takut kalau orang tua gue nggak ngasih restu. Makanya gue nggak bilang sama Raka latar belakang gue. Entahlah, Fan." Kata Dita dengan putus asa.
" Dit, gue doain yang terbaik buat elo dan Raka. Gue pingin lihat elo bahagia sama Raka. Semangat ya, Dit." Ucap Fani sambil memegang tangan Dita.
" Thanks ya, Fan."
Tiba-tiba perhatian Fani teralihkan dengan kedatangan Pangeran Arya yang tiba di cafe tersebut bersama Pak Dewo. Dengan gaya yang cool dan penuh wibawa, Arya duduk dengan rapi sambil menyilangkan kakinya. Tenderloin steak menjadi menu favoritnya di cafe tersebut.
" Lihat, Dit. Itu Pangeran!" Seru Fani yang pandangannya menunjuk ke arah Arya. Dita pun menoleh, melihat ke arah pandangan Fani. Dita mengangkat alisnya.
" Oh, dia. Barusan gue tabrakan sama dia, sumpah sombong amat." Kata Dita dengan nada ketus.
" Sombong gimana sih, ganteng dan elegan gitu. Lihat aja cara makannya, cara duduknya, cara memegang pisau, cara memegang garpu, cara dia menyuapkan makanan ke dalam mulutnya dan cara dia mengelap sisa makanan yang menempel di bibirnya. Sungguh sangat teratur dan sangat elegan." Kata Fani dengan rasa kagum yang berlebihan.
" Elo tahu mall ini punya siapa? terutama cafe ini?" tanya Fani. Dita pun hanya menggeleng.
" Punya dia, Dit. Ini punya dia. Pasti dia ada jadwal untuk kunjungan kesini. Apa elo nggak lihat nama cafe ini, Prince Cafe. Ya emang sih ini mall baru dan cafenya juga baru. Sejak gue tau ini milik Pangeran, gue jadi sering kesini, berharap bisa ketemu dia. Dan bener kita bisa ketemu lagi."
" Oh, jadi ini alasan elo merengek minta ke mall ini dan juga ngajak ke cafe ini. Dasar modus." Protes Dita.
" Hehehe, sorry ya." Jawab Fani sambil meringis.
" Lo nggak tertarik gitu sama Pangeran?" Imbuh Fani.
" Hati gue udah terpatri nama Raka. Udah ayo pergi, nanti gue di marahin kalau kemalaman." Kata Dita.
" Iya, deh percaya. Setia banget sih, Pangeran pun cuma bisa lewat doang, hahaha." Timpal Fani sambil tertawa kecil
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Virgo Girl
semangat thor
2020-10-12
1
W.Willyandarin
Hello Dita dan Fani 👋👋🙏
2020-09-20
0
Shining Light17
like Dita 👍❤️
2020-09-18
0