Bayang bayang

Di dalam rumah, Clarissa masuk dan melangkah menuju kamar pribadinya. Saat kakinya hendak menginjak anak tangga dari arah belakang papah Farhan berteriak memanggil namanya

"Tunggu Cla" teriak Farhan

Clarissa langsung menoleh dan membalikkan badannya

"Iya pah ada apa??" tanya Clarissa

"Sini kemari papah mau bicara serius" pinta Farhan dengan raut wajah yang dipenuhi amarah

Dengan segera Clarissa melangkah mendekati Papahnya dan mereka duduk di sebuah kursi sofa yang berada di ruang tengah.

"Papah mau tanya semalam kamu pergi kemana???"

Deg

Jantung Clarissa berdegup kencang dan dadanya mulai sesak. Lagi dan lagi Papah nya penasaran tentang Anak kandungnya yang tadi malam tidak pulang ke rumah

"Papah ko tanya lagi, kan tadi Clarissa udah bilang kalau Clarissa tadi malam pergi dengan teman-teman Cla ke tempat reuni" ujar Clarissa

"Kenapa kamu ga memberitahukan pada papah kalau kamu tidak akan pulang? Apakah kamu gak mencemaskan papah??" tanya Farhan

"Iya cemas lah pah" jawab Clarissa sedikit ragu

"Dan papah mau tanya lagi saat papah berusaha nelfon kamu sampai ratusan kali kenapa kamu tidak mengangkat telfon dari papah? Sedang apa kamu saat itu??" tanya Farhan kembali

Clarissa mulai resah, entah apa yang harus ia katakan

"Kenapa kamu diam saja? Jawab!!!" ujar Farhan

Clarissa hanya menunduk seraya memainkan jari jemarinya. Dari sejak kecil Clarissa tidak pernah berbohong. Didikan dari keluarga nya begitu baik tetapi kali ini saat situasi semakin mendesak, Clarissa tak ada pilihan lain selain menutupi perbuatan nya dengan sedikit berbohong kepada papah nya.

"Semalam Clarissa tidak tahu kalau papah nelfon. Clarissa begitu menikmati waktu bersama teman teman Cla. Sedangkan ponsel Cla sudah di silent" ungkap Clarissa

Farhan menggelengkan kepala dan kecewa atas sikap dan perbuatan anaknya yang mulai tidak jujur

"Papah peringatan sekali lagi kamu keluyuran malam bahkan sampai gak pulang, terpaksa papah akan cabut semua fasilitas kamu!!!" ungkap Farhan dengan suara lantang

"Baik pah" balas Clarissa

"Ya sudah papah mau pergi ke kantor, ingat hari ini kamu tidak boleh keluyuran lagi. Kamu jangan lupa makan setelah itu Istirahat!!!" titah Farhan

Clarissa mengangguk

Beberapa saat kemudian Clarissa sudah berada dikamar nya. Ia masih merasa cemas dan bersalah. Clarissa terpaksa harus berbohong kepada papah.

Clarissa berdiri mematung di depan kaca jendela menatap lurus ke arah luar kamar

"Pah maafkan Cla, Cla sudah membuat papah kecewa. Kalau saja papah tau yang sebenarnya terjadi pasti papah tidak akan memaafkan perbuatan Cla" batin Clarissa lirih

Air matanya terjatuh, Clarissa berusaha tegar dan menyeka air matanya, Lalu ia mulai duduk di atas ranjang tempat tidur.

Di dalam fikiran nya masih belum terlepas dari bayang bayang semu. David teman sekelasnya yang selama ini bersikap cuek dan dingin harus menjadi orang yang sudah mengambil harga diri Clarissa.

Clarissa tak pernah membayangkan semua ini akan terjadi, meskipun mereka memutuskan untuk saling melupakan kejadian di malam itu, tetap saja jejak keduanya yang sudah berhasil melakukan perbuatan terlarang nya tidak akan hilang begitu saja.

**

Di tempat yang berbeda, David sudah sampai di mansion mewah milik kedua orang tua nya.

David keluar dari mobil, ia mulai masuk. Sedangkan di depan gerbang sudah ada satpam yang berjaga. David memberikan kunci mobil mewahnya, ia menyuruh satpam rumah yang memasukkan mobil miliknya ke dalam garasi.

"Tolong masukkin mobil ku" pinta David kepada Satpam rumahnya seraya menyerahkan kunci mobil.

"Baik tuan"

Dirinya berlalu masuk ke dalam mansion.

Setibanya di dalam mansion David menghampiri Mommy nya yang sedang menikmati sarapan paginya di ruangan makan

"Pagi mom" sapa David dengan mencium pipi Mommy nya

"Dav kamu baru pulang, kemana saja kamu semalam" tanya Rumi mommy David

David langsung duduk dan mengambil sebuah roti, lalu ia memakannya

"Tadi malam David habis merayakan reunian bersama teman teman mah, terus David ga pulang saking acaranya begitu seru" ujar David

"Oh mommy fikir kamu kemana" balas Rumi

Meskipun orangtuanya mencemaskan David yang tidak pulang malam itu, tetapi kedua orang tuanya tak begitu terlalu ambil pusing. Baginya David pasti bisa menjaga batasan. David begitu dimanjakan oleh kedua orang tuanya, apa yang David mau pasti kedua orang tuanya selalu mengabulkan permintaan nya.

"Mom Daddy mana??" tanya David

"Daddy sudah pergi dari masih pagi, Daddy bilang ada clien besarnya datang ke kantor" jawab Rumi

"Oh bagus lah" ujar David yang sudah beranjak berdiri berniat meninggalkan ruang makan

"Tunggu sebentar Dav" cegah Rumi

"Iya mom" David kembali duduk

"Daddy sudah mendaftarkan kamu ke Universitas di luar negeri" ucap Rumi

"Apa???" David terkejut pasalnya Daddy nya sudah bergerak cepat mendaftarkan putranya di Universitas luar negeri

"Iya kenapa kamu malah terkejut, apa kamu ga senang???" tanya Rumi

"Ti-tidak mom David senang, hanya saja David tidak percaya, Daddy begitu cepat mendaftarkan Dav ke Universitas yang berada di luar negeri" jawab David

"Itu bagus Dav, Daddy mu sudah mau melihat kamu bisa sukses meraih pendidikan kamu di luar negeri. Supaya setelah kamu berhasil menamatkan studi kamu, kamu bisa ikut kerja di perusahaan Daddy dengan jabatan yang tinggi" ujar Rumi dengan tersenyum sumringah

"Ahh Iya mom" ucap David menggaruk kepala dan tengkuknya

"Ya sudah mom Dav ke kamar dulu" ucap David

"Iya sayang" balas Rumi

**

Di dalam kamar David mulai merasa cemas dan resah. Ia sebenarnya begitu senang akan melanjutkan pendidikannya ke luar negeri tetapi dia juga masih ingin menikmati hidupnya dengan teman sekolah nya, apalagi saat dirinya sudah berhasil melakukan hubungan intim dengan Clarissa membuat hati kecil nya sulit untuk pergi jauh dari kehidupan perempuan yang sudah ia renggut kesucian nya.

Naluri lelakinya berharap kedepannya masih bisa menjalin hubungan dengan Clarissa meskipun bagi nya sangat sulit dilakukan karena selama ini keduanya tidak saling akrab mengenal satu sama lain.

Hanya karena gengsi nya David tak berani mengungkapkan yang sebenarnya bahwa dirinya memiliki perasaan.

"Cla maafkan aku gara-gara kejadian tadi malam aku merasa sudah sangat bersalah" ujar David

David tidak ingin semakin larut mengingat kejadian itu. Ia akhirnya memutuskan untuk segera masuk ke dalam kamar mandi membersihkan dirinya.

David mulai merasa rileks berendam di dalam bathub dengan sentuhan aroma terapi.

15 menit David berhasil melakukan ritual mandinya, Lalu dirinya keluar dari kamar mandi mengenakan handuk dan tak lama setelah itu Ia masuk ke walk in closet mulai mencari pakaian santai.

Beres berpakaian David merebahkan diri nya di atas kasur. Ia mencoba menutup kedua matanya tetapi apa yang dibayangan nya selalu saja muncul wajah Clarissa sehingga membuat nya sulit untuk mengerjapkan mata

David beranjak duduk dan kepala nya bersandar di ranjang tempat tidur

"Ahh kenapa sih aku malah memikirkan Clarissa terus" ujar David

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!