" jadi. Ilona jelas kan sekarang. kenapa kau berkelahi? " Tanya om Feng sembari duduk di kursi dengan menyimpang tangannya di dada. sedang kan, Ilona duduk di lantai dengan patuh menghadap pada Paman .
" Dia yang duluan cara gara-gara dengan ku, paman..jadi aku tidak salah di- " jelas Ilona pada om Feng namun, langsung di potong.
" aku butuh penjelasan bukan basa-basi dari semua perkataan mu Ilona "ucap om Feng yang tidak mau mendengar alasan Ilona
Ilona pun cemberut lalu memonyongkan bibirnya dengan menatap paman Feng dengan kesal, mengumpulkan tekat untuk menjelaskan pada pamannya
" Baiklah. Ini berawal dari... "
...----------------...
FLASHBACK ON
"Iya..awas saja kau kalau berkelahi lagi, aku tidak akan menerimamu di tokohku
"Iya-iya paman jangan cerewet begitu. aku hanya berkelahi jika aku benar"
Ilona pun berjalan melangkah kan kakinya dan mulai menjauh dari bar Refaeli, saat ini dirinya melihat sebotol kaleng bekas di jalan ,
langsung saja. dirinya memainkan kaleng tersebut, dan berniat menendangnya sampai ia pulang Untuk mengisi waktu bosannya.
Saat dirinya ingin menendang kaleng tersebut untuk yang ke sekian kalinya .seorang pria melempar kan batu pada kaleng bekas tersebut dan membuat kaleng menggelinding, menjauh.
" Hahaha lucu banget " ucap salah satu cowok yang ada di segerombolan geng di sana
Namun, Ilona ingat saat ini.dirinya tidak lah boleh berkelahi , jika berkelahi dirinya tidak akan dapat mencicipi susu buatan paman tersayang,la langsung berjalan tanpa termakan kesal .
" Aduh. kok gak kepancing sih " ucap wanita yang ada di segerombolan tersebut dengan baju seksi bibir menor dan bedak tiga lapis berturut-turut .
" Sini biar aku saja " ujar salah satu seorang cowok yang berkelahi dengan Ilona
Cowok tersebut pun lari mengejar Ilona karena Ilona berjalan dengan cepat , berniat meninggalkan mereka dengan acuh tanpa membuat masalah.
" Aduh.. nona kamu cepat juga ya. sudah cantik tangguh lagi. memang idaman cowok " rayu cowok tersebut dengan Napas yang terengah-tengah
" terserah " acuh Ilona dan berjalan lagi,sangat jelas dari raut wajah Ilona Bahwa dirinya sangat lah murka dan Risih Atas kedatangan pria tersebut
Pria itu pun. Memberhentikan langkah Ilona dan menyentuh Ilona di bagian pinggul nya lalu merayu Ilona lagi
" Lihat bibirmu sungguh cantik lebih baik jadi pacarku. dan aku kurasa wajah ku cukup tampan untuk menjadi pacar mu mungkin aku bisa menciu-" rayu cowok tersebut, la langsung di pukul oleh Ilona dengan Karas sekali.
Pas pada bagian mukanya sampai-sampai mengeluarkan darah dari hidungnya akibat benturan dari tinju Ilona.
Dan terjadilah pukul memukul di antara Ilona dan pria tersebut sampai-sampai gigi pria tersebut rontok gak bersisa oleh Ilona
...----------------...
FLASHBACK Off
Jadi begitu asal mula Ilona dan pria tersebut berkelahi, sampai saat ini pria tersebut di antar ke rumah sakit dan di kabarkan untuk tidak keluar selama 3 hari, biayanya Om Feng yang tanggung
" Jadi begitu paman dia yang dulu menyentuh ku, ya. Ku tonjok sampai pingsan dan terbangun lagi.lalu ku pukul lagi " jelas Ilona pada om Feng seperti anak-anak dengan mempraktekkannya dengan kedua jari tangan .
" Baiklah paman percaya padamu kali ini saja. tapi kalau kau berkelahi tanpa ada alasan yang jelas. siap-siap saja kau tidak akan ku beri susu favoritmu " ucap om Feng menceramahi Ilona
" Ya pasti paman.. " balas Ilona dengan acuh, memalingkan wajahnya dari paman Feng.
Dirinya pun keluar dari tokoh dan berjalan lagi menuju rumah, tidak lupa juga dirinya pamit pada paman Feng dan yang lain ,Saat ini terlihat bangunan yang cukup besar di depan matanya tempat tersebut adalah tempat Ilona tinggal,
dirinya pun masuk ke dalam dan berjalan ke arah lip, menekan sebuah tombol Nomor 2 di lip tersebut dilanjutkan dengan pintu lip yang tertutup perlahan.
" Aduh... lelahnya, lebih lelah lagi tinggal di tempat setan ini "Gumam ilona meregangkan tubuhnya yang terasa pegal ,Di saat dirinya ingin keluar dari lip sudah ada yang menunggu ilona sembari mengigit kuku tangan miliknya sendiri
" DARI MANA KAMU ILONA!!! CEPAT KE SINI KAU " Bentak ibu tiri Ilona bernama Monalisa sering kali di sebut nenek poyot oleh Ilona padahal itu ibu tirinya
" apa ? " bingung nya. atas perilaku tidak wajar ibu tirinya.
Ilona pun di tarik tangannya dengan kasar sampai membuat tangan miliknya memerah karena tertusuk oleh kuku jari panjang ibunya
" apa yang ku lakukan nenek poyot. lepaskan!! " Jerit Ilona, kesal pada ibu tirinya yang mencoba menarik dirinya ke lip lagi.
"DIAM LAH !!. dan ikuti dengan ku. ke lantai 1 " tanpa rasa bersalah.ibu tirinya menarik Ilona dengan kasar,
sesekali. dirinya kena pada tembok. oleh ibu tirinya yang galak sampai membuat memar di kepalanya ." aku bilang lepas kan aku Bajingan!! Aku bisa berjalan sendiri " tolak Ilona.
Saat ini mereka sudah ada di lantai 1 . Ilona melihat sekeliling terlihat 3 bayang- bayang orang sedang duduk di sana, satu wanita dan dua laki-laki.
Tapi. mata Ilona tidak lah mudah di tipu, terlihat lagi dua laki-laki bersembunyi di belakang perempuan tersebut.
" Hahah maaf ya...Ini Anakku yang ingin ku jodoh kan "kenal ibu Monalisa pada mereka seperti menunjukkan bahwa Ilona adalah anak tersayangnya.
" Apa ti- "
" Itu.. langsung saja kontraknya " potong ibu tirinya sembari meminta sebuah kontrak pada mereka dengan senyum harapan.
Tiba-tiba muka dan suara ibunya berbeda di depan mereka. dan memeluk tangan Ilona seperti anak yang di sayang oleh ibu tirinya .
[ Apa yang akan di lakukan kali ini ? ] batin Ilona menatap sinis pada ibunya
" Oh jadi ini hahaha cantik sekali anakmu Sasa kan? " puji wanita paruh baya di depan dirinya
" APA!!!.AKU BUKAN SASA! " maki Ilona pada wanita paruh baya tersebut
Sasa adalah kakak tirinya yang sering sekali merebut apa yang iya punya. sejak kecil sampai sekarang ini. Namun, apa di mau merebut kebebasan Ilona juga ?
" Pegang dia " ucap wanita paruh baya tersebut memerintahkan penjaga yang berada di kedua sisinya " LEPAS KAN AKU!!!" teriak Ilona , yang ingin di ikat mengunakan tali
saat ini. dirinya melihat pada ibunya terlihat sudut bibir nya naik dengan senyum kemenangan dan licik pada raut wajahnya.
Tapi Bukan Ilona kalau tidak melawan, meski dirinya saat ini di ikat oleh tali. Namun tidak akan bisa memberhentikan seluruh gerakan Ilona , dirinya masih punya kaki untuk melawan
langsung saja Ilona berdiri dan menendang bagian intim salah satu pria yang memegangi dirinya "RASAKAN INI BRENGSEK!!!" kesal Ilona pada orang yang mengikat dirinya dengan tali.
sampai pria yang di sampingnya tadi terlihat tau kesakitan orang yang di tendang oleh Ilona.
" Cepat hentikan dia ! tapi jangan menyakitinya" teriak wanita paruh baya tersebut namun tidak terlalu keras. muncullah 2 lagi. laki-laki dari belakang tadi
" Baik nyonya "
Ilona tidak bisa lagi bergerak dan melawan karena kalah oleh 4 pria yang sedang memeganginya, meski dirinya kerap berkelahi dengan laki-laki tapi Ilona adalah wanita Dirinya pasti kalah oleh 4 laki-laki yang kuat dan berotot.
Jari Ilona pun di pegangin dengan kuat dan menyuruh dirinya untuk tanda tangan di kertas, sayang. jari tangan miliknya menyentuh kertas tersebut yang menandakan. bahwa ia setuju dengan kontrak tersebut.
" Sudah lepaskan hati-hati "suruh wanita paruh baya tersebut pada pengawal karena sudah melihat Ilona menanda tangani kontrak tersebut .
" Baik "
Ilona pun di lepas kan ikatannya Namun, jarinya sudah menyentuh stempel warna pada kertas tersebut
" Jadi sebenarnya apa yang sedang kalian lakukan padaku?" tanya Ilona dengan menatap sinis mereka semua tanpa takut dan Malah seperti akan membunuh mereka jika mereka mendekati dirinya lagi seperti tadi.
...----------------...
...up Chapter 3 ya hehehe,...
...kurang kesal ya sama ibu tirinya. apakah lebih baik Author tambahkan sedikit cabe setan ? 🤔...
...ok mari lanjut cerita mbak Ilona tercinta...
...itu.... jangan lupa bantu Author. Dengan Kilik like dan komen atau vote ya hehe hehehe kalau bisa.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Sandi yuliansa
selamat tinggal burung 😂😂
2023-06-22
0
Sandi yuliansa
parahhh😂
2023-06-22
0
Sandi yuliansa
ciri-ciri lontrh
2023-06-22
0